Nabila, Almas Rizkika
Ocean Learning Center (OLC)

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembelajaran Bilingual Pada Balita Nabila, Almas Rizkika
MIKIA: Mimbar Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak (Maternal and Neonatal Health Journal) Vol 1, No 1 (2017): MIKIA. Volume. 1, Nomor 1, Mei Tahun 2017
Publisher : Ocean Learning Center (OLC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.775 KB)

Abstract

Saat ini banyak sekali orang tua yangmenggunakan metode pembelajaran duabahasa atau bilingual kepada anak-anakmereka. Hal ini menjadi sebuahkebanggaan tersendiri mengingat eraglobalisasi menuntut setiap orang untukmampu berbahasa asing, sehingga paraorang tua berfikir bisa mempersiapkananak-anak mereka dari kecil. Pengajarandua bahasa bisa dimulai sejak dini padabalita dengan usia 1- 3 tahun, mengingatusia tersebut merupakan periode emas otakdimana balita bisa menyerap sebuah katadengan mudah dan memiliki kemampuanmengingat terhadap banyak hal. Selain itu,mengajarkan dua bahasa sejak dini kepadabalita memiliki banyak sekali keuntungan.Penelitian menunjukkan bahwa anak-anakyang fasih dalam dua bahasa memilikikeunggulan kognitif dibandingkan denganmereka yang hanya berbicara satu bahasa.Menurut Cummins dan Swain (1986),orientasi analisis anak bilingual lebih baikketika menafsirkan sebuah makna gandaatau kata yang ambigu. Selain itukeuntungan dalam mempelajari dua bahasaterjadi ketika kelak anak dapat membaca,menulis dan menggunakan komputer,karena ada banyak sekali pengetahuan daninformasi yang menggunakan bahasa asingpada media cetak ataupun elektronik.Potensi untuk mengakses semua informasitersebut jauh lebih besar bagi anak yangmengenal lebih dari satu bahasa daripadaanak yang hanya mengenal satu bahasa.Dalam fenomena ini, tidak sedikit pulaorang tua yang khawatir jika anak merekaakan mengalami kebingungan dalambelajar dan memahami dua bahasasekaligus. Menurut Antonella Sorace danBob Ladd, balita tidak akan mengalamikebingungan dalam memahami dua bahasabahasa karena mereka sangat pekaterhadap berbagai cara ketika seseorangberbicara. Ketika balita hanya mendengarsatu bahasa, mereka belajar dengan cepatterhadap perbedaan antara cara pria danwanita berbicara atau perbedaan caraberbicara yang sopan dan tidak sopan. Adabeberapa penelitian yang menunjukkanbahwa pada tahap awal pembelajaranbilingual, balita bisa memahamipenggunaan dan perbedaan setiap bahasa.Ketika banyak orang atau keluargadilingkungannya yang hanyamenggunakan satu bahasa, maka balitaakan mengetahui dan membedakan denganmudah apabila bahasa lain diajarkan. Jikabalita tumbuh dalam keluarga dankomunitas yang menggunakanpercampuran antara dua bahasa dalamkalimat atau percakapan, maka secaratidak langsung balita akan mempelajaripola pencampuran ini.