Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI BUDAYA ORGANISASI DI MADRASAH ALIYAH ALI MAKSUM YOGYAKARTA Muntaqo, Rifqi; Al Halim, A.Adibudin
PANCAR Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Pancar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.195 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara jelas tentang peningkatan mutu pendidikan melalui pendekatan budaya organisasi. Peranan budaya organisasi dalam suatu organisasi adalah untuk memperbaiki kinerja, komitmen warga organisasi, serta membuat suasana kekeluargaan, kolaborasi, ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan bekerja keras, dan tidak mudah mengeluh. Hal ini kemudian akan membentuk budaya yang kondusif bagi organisasi, seperti terciptanya budaya profesional, budaya positif, budaya terbuka dan suasana yang menyenangkan diantara warga organisasi. Dengan terciptanya budaya organisasi yang kondusif akan sangat mudah meningkatkan mutu pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan antropologi dan teori organisasi. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Pengujian keabsahan data melalui pengamatan terus menerus dan trianggulasi sumber dan metode. Analisa data menggunakan model interaktif, meliputi; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan budaya organisasi di MA Ali Maksum sangat menunjang peningkatan mutu pendidikan. Unsur-unsur budaya organisasinya, yakni: (1) asumsi dasar dimanifestasikan pada sejarah, visi, misi tujuan dan lambang madrasah. (2) nilai-nilai organisasi dimanifestasikan dengan budaya mutu, seperti; pemahaman makna sejarah, visi, misi, tujuan dan lambang, kemudian diteruskan pada pelaksanaan proses, layanan, lingkungan dan SDM yang berorientasi pada mutu. Budaya disiplin yang diterapkan warga madrasah memberikan sumbangsih pada perbaikan karakter warga madrasah untuk taat aturan meskipun masih terdapat 10-15% siswa yang kurang disiplin. Budaya kerja keras yang diterapkan bertujuan agar warga madrasah dapat memberikan kinerja yang maksimal. (3) artefak yang dapat dilihat dari kondisi fisik gedung, lingkungan dan seragam yang digunakan siswa merupakan unsur budaya yang kasat mata. Faktor kepemimpinan kepala madrasah, kondisi fisik dan sarana prasarana, keberadaan peraturan dan tata tertib merupakan faktor pendukung budaya organisasi di MA Ali Maksum, sedangkan kurangnya pemahaman siswa terhadap sejarah, visi, misi dan tujuan madrasah, kurang harmonisnya hubungan antar guru serta pendayagunaan sarana prasarasana yang kurang maksimal serta tersentralisasinya dana pada pihak yayasan merupakan faktor penghambat budaya organisasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di MA Ali Maksum.?