jalan menjadi penggerak roda perekonomian nasional dan daerah. Ketersediaan jalan adalah prasyarat mutlak bagi masuknya investasi kesuatu wilayah, untuk itu diperlukan perencanaan perkerasan yang kuat, tahan lama dan mempunyai daya tahan tinggi terhadap deformasi plastis yang terjadi. Kerusakan di Indonesia umumnya disebabkan oleh pembebanan yang terjadi berlebihan. Banyaknya arus kendaraan yang lewat sebagai akibat pertumbuhan. Penyebab kerusakan perkerasan jalan ini menuntut penggunaan material untuk perkerasan jalan dengan kualitas yang lebih tinggi yang berupa material agregat sebagai bahan pengisi maupun aspal sebagai bahan pengikat. Perkerasan yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah aspal beton atau laston. Penambahan limbah karet pada campuran aspal beton menjadi solusi untuk perencanaan jalan raya dan mengurangi pencemaran limbah karet yang dihasilkan dari pabrik karet.Penelitian menggunakan persentase campuran limbah karet 6%, 8%, dan 10% dari berat benda uji dan 0% sebagai campuran normal. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di laboratorium Asphalt Mixing Plan PT. Gajah Mada Talang Taling ? Palembang. Tahapan pelaksanaan meliputi pemerikasaan aspal AC 60/70, pemeriksaan agregat kasar dan halus, pembuatan benda uji campuran aspal beton dan campuran limbah karet sebanyak 12 briket dan selanjutnya dilakukan pengujian Marshall dengan menggunakan mesin Marshall Compression Machine.Dari hasil penambahan campuran limbah karet mempengaruhi flexibilitas dan durabilitas aspal, nilai Marshall Quotien dan Stabilitas Marshall sisa yang mempengaruhi flexibiltas dan durabilitas jika dibandingkan dengan campuran normal mengalami penurunan, penurunan nilai tersebut disebabkan karena banyaknya rongga pada benda uji yang dicampur dengan limbah karet. Dari hasil campuran limbah karet menghasilkan nilai optimasi pada stabilitas marshall pada persentase limbah karet 6% sebesar 93,68% dan pada Marshall Quotien pada persentase limbah karet 6% sebesar 272,20 kg/mm.