Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri pada Pasien Pasca Stroke I Gede Andre Putra Rio; Ilsa Hunaifi; Pujiarohman
Jurnal Kedokteran Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v8i2.340

Abstract

Dukungan sosial merupakan dukungan hidup berupa bantuan dan interaksi sosial yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan kepada seseorang. Dukungan sosial dapat meningkatkan kualitas hidup. Pasien pasca stroke dapat mengalami suatu depresi dan penurunan kualitas hidup akibat kondisi yang dialaminya sehingga akan menjadi kurang responsif dalam proses rehabilitasi. Hal tersebut menyebabkan pasien pasca stroke membutuhkan dukungan sosial terutama dari keluarga dan orang-orang terdekat sehingga dapat menerima kondisinya setelah mengalami serangan stroke. Kemampuan seseorang menerima kondisi hidupnya disebut penerimaan diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri pada pasien pasca stroke. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan data secara cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner dukungan sosial dan kuesioner penerimaan diri. Responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih dengan tehnik consecutive sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 55 orang. Sebanyak 43 orang (78,2%) responden memiliki dukungan sosial baik dan sebanyak 12 orang (21,8%) responden memiliki dukungan sosial cukup. Sebanyak 13 orang (23,6%) responden memiliki penerimaan diri baik, sebanyak 39 orang (70,9%) memiliki penerimaan diri cukup, dan sebanyak 3 orang (5,5%) memiliki penerimaan diri kurang baik. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan nilai p=0,008 dengan r=0,356. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri pada pasien pasca stroke
Efek Submersion di Air Laut dan Air Tawar Terhadap Perubahan Histopatologis Organ Tikus Wistar Arfi Syamsun; Ida Lestari Harahap; Lenny Herlina; Pujiarohman
Journal of Classroom Action Research Vol. 4 No. 4 (2022): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v4i4.2703

Abstract

WHO melaporkan angka kejadian tenggelam 322.000 korban pada tahun 2016. Indonesia sebagai negara kepulauan melaporkan angka kasus tenggelam adalah 3,3 per 100 ribu jiwa yangmana mendekati angka 9.000 orang pada tahun 2016. Jumlah tersebut sangat menghawatirkan karena angkanya lebih tinggi daripada kematian karena gizi buruk, infeksi HIV, dan ibu melahirkan. Focus penelitian terdahulu adalah kejadian acute lung injury dan acute respiratory distress syndrome akibat tenggelam, namun penelitian beberapa tahun terakhir mulai mengkaji dampak rendaman air pada luka-luka baik yang berada system syaraf pusat/trauma brain injury/TBI. Dengan ditemukannya peningkatan fatalitas luka pada kasus tenggelam maka focus treatment diharapkan tidak hanya pada ALI dan ARDS namun juga pada TBI. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kerusakan pada jaringan otak dan jantung akibat tenggelam dengan gradasi yang berbeda beda. Gambaran sel otak adalah adanya edema dan kongesti pada sel. Sedangkan pada sel jantung terdapat gambaran edema dan infiltrasi sel radang. Sedangkan pada kasus tidak tenggelam tidak ditemukan gambaran edema, kongesti dan infiltrasi sel radang.