Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KOMBINASI PUPUK KANDANG SAPI, ASAM HUMAT DAN MIKORIZA TERHADAP INFEKSI AKAR BERMIKORIZA TANAMAN CABAI DAN KETERSEDIAAN UNSUR HARA TANAH UDIPSAMMENTS Sukri, M. Zayin; Firgiyanto, Refa; Sari, Vega Kartika; Basuki, Basuki
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v19i2.1450

Abstract

This research is an experimental study that aims to examine the combination of cattle manure, humic acid, and mycorrhizae to increase mycorrhizal infections in the roots of chili plants in the Udipsamments soil in Puger District, Jember Regency, which was carried out in May-November 2018. The research design used was a factorial complete randomized block design with 3 factors that were repeated 3 times. The first factor is cattle manure (0 tons / ha, 10 tons / ha, 20 tons / ha), the second factor is humic acid (0 ppm / ha, 200 ppm / ha), and the third factor is mycorrhiza (0 g / plant , 30 g / plant). The results showed that the combination of cattle manure, humic acid, and mycorrhiza inoculants to chili plant roots was able to increase the root mycorrhizal infection of chili plants and increase the nutrients available in the soil by 191.84% for nitrogen and 392.93% for phosphorus.
Aplikasi Komposisi Media Tanam dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Tanaman Sedap Malam (Polianthes tuberosa L. CV. Roro Anteng) Refa Firgiyanto; Nur Khilmiatus Sa’adah
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 3 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i3.2789

Abstract

Bunga sedap malam (Polyanthes tuberosa L.) merupakan tanaman hias bunga potong yang banyak digemari oleh masyarakat sekitar. Produksi sedap malam di Indonesia dari tahun 2014 hingga 2018 berfluktuasi. Hingga saat ini masih terdapat kendala dalam budidaya sedap malam, salah satunya adalah rendahnya produktivitas tanaman sedap malam. Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui perbaikan media tanam dan pemupukan pada fase vegetatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi media tanam terbaik, dosis pupuk NPK terbaik, dan pengaruh interaksi aplikasi komposisi media tanam dengan dosis pupuk NPK terbaik untuk pertumbuhan tanaman sedap malam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2020 hingga Desember 2020 di Desa Berat Kulon, Kemlagi, Mojokerto. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK). Faktor pertama adalah perlakuan media tanam yang terdiri dari kotoran sapi, sekam, tanah dengan perbandingan 3:1:1, 4:1:1, dan 5:1:1. Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK yaitu 0 g/tanaman, 7,5 gr/tanaman, 15 gr/tanaman, dan 22,5 gr/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan komposisi media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan. Pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap variabel yang diamati. Interaksi antara komposisi media tanam 4:1:1 dengan dosis pupuk NPK 7,5 g/tanaman mampu meningkatkan berat basah tajuk
Respon Pertumbuhan Bibit jeruk JC (Japansche citroen) dengan Pemberian Pupuk Organik Dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Puput Ike Rahmawati; Refa Firgiyanto
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 3 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i3.2791

Abstract

Jenis jeruk yang biasa digunakan petani sebagai batang bawah adalah jeruk JC (Japansche citroen), karena jenis ini lebih tahan penyakit dan tahan kekeringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk organik dan konsentrasi PGPR serta interaksinya terhadap pertumbuhan bibit jeruk JC. Pemberian pupuk organik seperti pupuk kascing, pupuk guano, pupuk kompos pada bibit jeruk JC mampu meningkatkan parameter pertumbuhan jumlah daun secara nyata (8, 12, 16, dan 20 WAP) dengan perlakuan terbaik adalah P₁ (pupuk kascing) dan P₃ (pupuk kompos) serta belum mampu meningkatkan pertumbuhan bibit jeruk JC secara nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, bobot basah akar, bobot kering akar, panjang akar dan volume akar. Pemberian PGPR konsentrasi 0 ml/L, PGPR konsentrasi 30 ml/L, dan PGPR konsentrasi 60 ml/L pada bibit jeruk JC mampu meningkatkan parameter pertumbuhan volume akar secara nyata dengan perlakuan terbaik pada konsentrasi K₃ PGPR 60 ml /L dengan jumlah rata-rata 86,67 dan belum mampu meningkatkan pertumbuhan bibit jeruk JC secara nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah akar, berat kering akar, dan panjang akar. Interaksi Pemberian pupuk organik dan berbagai konsentrasi PGPR belum mampu meningkatkan pertumbuhan bibit jeruk JC secara nyata.
PENGEMBANGAN SENTRA AGRIBISNIS BAWANG PUTIH DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Edi Siswadi; Cholyubi Yusuf; Muhammad Zayin Sukri; Refa Firgiyanto
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2019): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v4i2.1624

Abstract

Kabupaten Probolinggo termasuk daerah yang memiliki potensi yang luas untuk ditanami bawang putih dilihat dari peta eksisting dan potensi pengembangan bawang putih nasional. Salah satu kecamatan yang prospek besar untuk dijadikan sebagai sentra agribisnis baru bawang putih adalah kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Salah satu Gapoktan yang telah membudidayakan bawang putih adalah Gapoktan Agro Horti Mandiri yang berasal dari Desa Wonokerta di lereng Gunung Bromo dengan ketinggian tempat ± 1.350 m dpl dengan jumlah anggota 71 Orang petani. Penerapan sistem sentra agribisnis yang telah berjalan pada kawasan ini tetapi masih belum optimal berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilaksanakan oleh tim pengusul antara lain yaitu rendahnya pengetahuan para petani terkait dengan bibit yang berkualitas dan proses pembenihan bawang putih yang didukung oleh tidak adanya penangkar benih dalam jumlah memadai sehingga kebutuhan benih masih bergantung dari pasokan dari luar dengan kualitas yang rendah, belum diterapkannya sistem GAP yang terlihat dari rendahnya kualitas dan kuantitas hasil, rendahnya pengetahuan petani terkait dengan sistem pemasaran pemasaran hasil yang didukung oleh lemahnya sistem kelembagan pertanian. Berkaitan dengan berbagai permasalahan tersebut, Tim pelaksanaan program pengabdian PKM akan memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan terkait dengan perbenihan bawang putih, penerapan sistem GAP  pada budidaya tanaman bawang putih dan memberikan pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan berbasis on line system.Hasil yang telah dicapai selama kegiatan pengabdian antara lain yaitu tim telah melakukan kegiatan pengabdian mulai dari kegiatan penyuluhan dan pendampingan mengenai program perbenihan dan pembentukan demplot pertanaman bawang putih berdasarkan pada SOP bawang putih yang telah dibuat terlebih dahulu oleh TIM dengan inovasi penerapan teknologi vernalisasi. Selain itu, Tim pengabdian juga telah membuat Wab Gapoktan dengan tujuan agar informasi menganai Gapoktan dapat lebih luas tersebar serta sekaligus dapat membantu dalam proses pemasaran secara online agar terjadi peningkatan kinerja kelompok guna meningkatkan posisi tawar petani dalam mendukung sistem agribisnis pertanian. Pengabdian PKM telah mampu meningkatkan pengetahuan petani dalam penerapan budidaya sesuai GAP dan pemasaran produk yang berkelanjutan dengan kualitas yang lebih baik. Keywords : Bawang putih, berkelanjutan, vernalisasi, website.
Pengembangan Produk Olahan Labu Kuning Bagi Petani Benih Labu Kuning di Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi Anna Mardiana Handayani; Mulia Winirsya Apriliyanti; Supriyadi; Refa Firgiyanto
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.2216

Abstract

Desa Tegalrejo merupakan salah satu kabupaten penghasil labu kuning terbesar di Banyuwangi. Masyarakat Desa Tegalrejo sebagian besar merupakan petani labu kuning yang memproduksi benih labu kuning untuk dijual. Penjualan bibit labu kuning telah bekerjasama dengan PT. Panah Merah Jember. Bibit yang dibutuhkan disediakan oleh PT. Panah Merah Jember sedangkan tanah, alat-alat produksi dan pekerja disediakan oleh petani. Limbah produksi biji labu kuning adalah daging buah labu kuning segar. Asalkan dibuang begitu saja oleh petani jika saat panen labu kuning. Bahkan bisa digunakan untuk pakan sapi, kambing dan ayam. Metode: Program Kemitraan Masyarakat yang dilaksanakan oleh tim Politeknik Negeri Jember bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis labu kuning dengan memproduksi aneka olahan eggroll labu kuning, bolu kukus, roti tawar, foodbar, cookies dan minuman jelly drink. Jenis pelatihan yang diberikan adalah pelatihan tahapan produksi aneka olahan labu kuning, pelatihan pengemasan produk labu kuning, pelatihan strategi pemasaran, pendampingan dan monitoring serta evluasi PKM. Hasil: Peserta terdiri dari istri petani berjumlah 20 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah mereka dapat membuat varian produk dari buah labu kuning antara lain kue kukus, eggroll, cookies, food bar, roti dan minuman jelly. Setelah mereka membuat aneka produk labu, mereka bisa jualan di e-commere layaknya shopee, sehingga mendapat penghasilan tambahan. Monitoring dilakukan dengan mengunjungi beberapa peserta pengabmas. Proses pendampingan dan pemantauan telah menghasilkan dokumen pengarsipan PIRT dan hasil PIRT adalah PIRT nomor 206-3510021110-23. Kesimpulan: Meningkatnya pengetahuan peserta dalam menghasilkan varian produk labu kuning. Produk labu kuning ini bisa dijual di ecommere dan mereka mendapat penghasilan tambahan.
Pengembangan Kombinasi Produk Olahan Kelor dan Susu Sapi dalam Mencegah Stunting dan Meningkatkan Ekonomi Kader Posyandu Kemuning Lor di Era Covid-19 Maya Weka Santi; Cherry Triwidiarto; Theo Mahiseta Syahniar; Refa Firgiyanto; Mira Andriani
DHARMA RAFLESIA Vol 19, No 2 (2021): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v19i2.17753

Abstract

Dalam profil Dinas kesehatan Kabupaten Jember Tahun 2016 masih ditemukan balita Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 1.825 balita. Kecamatan Arjasa merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Jember yang memiliki jumlah balita gizi buruk tertinggi sebanyak 87 balita (3,8%).  Peran kader di Posyandu “Manggis 18, 15A, dan 15” belum optimal karena masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait stunting dan cara pencegahannya. Kader juga belum berperan aktif dalam pengolahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita. Salah satu bahan makanan lokal yang baik untuk PMT adalah daun kelor (Moringa Oleivera). Dengan demikian diperlukan peningkatan pengetahuan kader posyandu dalam pembuatan PMT berbahan dasar kombinasi kelor dan susu sapi sebagai upaya percepatan pencegahan stunting. Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang tata laksana stunting. Kegiatan pelatihan pembuatan PMT berbahan dasar kombinasi kelor dan susu sapi juga dilakukan dengan menghasilkan produk YOKE (Yoghurt Kelor) dengan varian rasa original, pandan dan the hijau. Selain itu juga terdapat produk nugget ayam maronggi. Perlu untuk merancang program lanjutan sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu pelatihan kewirausahaan produk PMT bagi untuk mendukung ekonomi kader Posyandu.
Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu dalam Pembuatan PMT Berbahan Dasar Kelor sebagai Upaya Percepatan Pencegahan Stunting Maya Weka Santi; Cherry Triwidiarto; Theo Mahiseta Syahniar; Refa Firgiyanto; Mira Andriani
DHARMA RAFLESIA Vol 18, No 2 (2020): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v18i2.12056

Abstract

Berdasarkan data profil Dinas kesehatan Kota Probolinggo Tahun 2017 masih ditemukan balita mengalami gizi buruk sebanyak 27 balita. Kecamatan Kanigaran merupakan salah satu Kecamatan di Kota Probolinggo yang memiliki jumlah balita gizi buruk tertinggi sebanyak 10 balita (37%). Peran kader di Posyandu “Boegenville” belum optimal karena masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait stunting dan cara pencegahannya. Kader juga belum berperan aktif dalam pengolahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita. Salah satu bahan makanan lokal yang baik untuk PMT adalah daun kelor (Moringa Oleivera). Dengan demikian diperlukan peningkatan pengetahuan kader posyandu dalam pembuatan PMT berbahan dasar kelor sebagai upaya percepatan pencegahan stunting. Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi meliputi pengertian stunting, penyebab balita stunting, cara mencegah stunting dan pengertian PMT. Kegiatan pelatihan pembuatan PMT berbahan dasar kelor juga dilakukan dengan menghasilkan tiga produk antara lain puding oreo coklat kelor, nugget ayam kelor dan cookies emping kelor. Hasil evaluasi dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest dengan indicator keberhasilan skor 70. Sebanyak 30% kader memiliki nilai diatas 70 pada pretest dan terjadi peningkatan pengetahuan berdasarkan hasil posttest 100% kader memiliki nilai diatas 70. Perlu untuk merancang program lanjutan sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu pelatihan kewirausahaan produk PMT bagi untuk mendukung ekonomi kader Posyandu.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L. var BISI SL 02) Menggunakan Beberapa Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Jenis Media Tanam pada Sistem Hidroponik Substrat Refa Firgiyanto; Hendrik Prasetyo
Agrin Vol 25, No 2 (2021): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2021.25.2.648

Abstract

Komoditas sayuran hortikultura yang mempunyai nilai komersial serta prospek usaha yaitu tanaman selada. Pupuk anorganik terus meningkat ketika muncul banyak permintaan masyarakat akan hasil pertanian pada waktu yang serentak, salah satu alternatif untuk menekan pemakaian pupuk anorganik yaitu dengan memanfaatkan pupuk organik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui konsentrasi pupuk dan jenis media tanam yang tepat guna meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2021 di lahan Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan pertama yaitu konsentrasi pupuk organik cair 3 ml, 5 ml, dan 7 ml. Faktor perlakuan kedua yaitu jenis media tanam cocopeat, pasir, dan arang sekam. Variabel pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan volume akar. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi pupuk organik cair 5 ml dengan media cocopeat mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada.Kata kunci: konsentrasi, media tanam, pupuk organik cair, selada
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Budidaya Microgreen di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember Tri Rini Kusparwanti; Refa Firgiyanto; Gallyndra Fatkhu Dinata; Fadil Rohman
Journal of Community Development Vol. 3 No. 2 (2022): December
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v3i2.94

Abstract

Kesilir Village is one of the villages in Wuluhan District, Jember, East Java with the majority of the population's main livelihood being farmers. One of the youth organizations active in the village is IPNU-IPPNU Kesilir. Most of the organizations that consist of Muslim youths are aged 15-21 years. Based on the problems obtained in the results of the preliminary survey, it was found that there were problems with the youth of the community, including the community's desire to optimize the use of abundant resources in the form of the agricultural sector in Kesilir Village and the solution that we offer to the youth of the Kesilir Village community is in the form of making microgreens As a first step for learning the modern agricultural sector, socialization about microgreens for IPNU-IPPNU Kesilir. The method used is Participatory Rural Appraisal (PRA) which is an approach method in the process of empowerment and increasing community participation that emphasizes the involvement of IPNU-IPPNU Kesilir in all activities carried out. The techniques used in Participatory Rural Appraisal (PRA) include the socialization stage, skills training stage and mentoring stage. This activity resulted in socialization of training on making microgreens, and making direct products consisting of microgreens of water spinach and mustard pakcoy. IPPNU-IPPNU youths were provided with a simulation of microgreens cultivation which is easy to do and has high economic value. From this community service, it is hoped that the IPPNU-IPPNU Kesilir will be the pioneers of microgreen cultivation in Kesilir Village, Wuluhan District, Jember. In addition, this activity can be a promising business opportunity because it has a high profit which is expected to be carried out by young people in Kesilir Village, Wuluhan District, Jember.
Penerapan Teknologi Perbenihan Bersertifikasi Berbasis Aeroponik dan Diversifikasi Produk Olahan Mendukung Pengembangan Sentra Agribisnis Kentang Berkelanjutan di Probolinggo Rudi Wardana; Dhanang Eka Putra; Huda Oktafa; Refa Firgiyanto; Nurwahyuningsih
DHARMA RAFLESIA Vol 20 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v20i2.24218

Abstract

Wonokerto merupakan salah satu sentra baru agribisnis kentang di Probolinggo, akan tetapi terdapat permasalahan yang menyebabkan pengembangan agribisnis tidak optimal, solusi yang ditawarkan yaitu penyuluhan dan pelatihan perbenihan kentang, proses sertifikasi, membentuk rumah perbenihan kentang dengan sistem aeroponik. Tim juga membekali para petani dengan penerapan sistem GAP dan GHP pada budidaya tanaman kentang, pembuatan diversifikasi produk kentang menjadi keripik dan donat sebagai oleh-oleh khas, pembangunan sistem informasi dan pemasaran produk serta penguatan kelembagaan petani pada khususnya petani kentang agar terjadi peningkatan kinerja kelompok guna meningkatkan posisi tawar petani. Luaran kegiatan ini yaitu peningkatan sumber daya petani terkait budidaya pertanian; peningkatan pengetahuan petani terkait perbenihan kentang dan terbentuknya rumah perbenihan kentang; tersedianya benih kentang yang setiap waktu sesuai kebutuhan petani dengan total 5% benih yang digunakan sudah hasil produksi kelompok tani; petani menerapkan GAP dan GHP dan terjadi 5% peningkatan produksi yang baik; terdapatnya 5 diversifikasi produk olahan kentang.