Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SOSIALISASI PENGGUNAAN UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA PEMBUATAN BAKSO AYAM DI DESA PAYA UE KECAMATAN BLANG BINTANG KABUPATEN ACEH BESAR Anwar, Chairil; Aprita, Ika Rezvani; Kemalawaty, Mulla; Ambartiasari, Geta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i3.1664

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan mensosialisasikan kepada masyarakat agar mampu memanfaatkan ubi jalar kuning sebagai sebagai bahan pengganti tepung tapioka pada pembuatan bakso daging ayam. Rombongan pengabdian masyarakat yang terdiri atas beberapa orang dosen yang dibantu oleh beberapa mahasiswa melakukan survey dan analisis situasi terhadap desa tersebut sehingga permasalahan pada desa tersebut dapat diidentifikasi. Berdasarkan survey, permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yaitu: rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan ubi jalar sebagai bahan yang dapat digunakan pada pembuatan bakso ayam, belum adanya sosialisasi terkait penggunaan ubi jalar secara optimal, masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan ubi jalar kuning karena masyarakat jarang sekali mengkonsumsi ubi jalar sehari-hari, padahal ubi jalar ini kaya akan kandungan antioksidan dan beta karoten, peternak cenderung menjual hasil ternak yang berupa ayam potong tanpa diolah lebih lanjut menjadi produk olahan. Pemecahan dari permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat adalah melalui informasi pemahaman dan pengetahuan berupa sosialisasi melalui pemanfaatan hasil perkebunan (ubi jalar) dan ternak (ayam potong) pada desa Paya Ue kecamatan Blang Bintang kabupaten Aceh Besar serta dilaksanakannya sosialisasi dalam pembuatan bakso daging ayam dengan penambahan ubi jalar sehingga dapat mengoptimalkan segala sumberdaya yang dimiliki oleh suatu desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Hasil dari pengabdian ini adalah masyarakat telah mengerti dan mengetahui pengolahan daging ayam menjadi bakso dengan memanfaatkan ubi jalar kuning dari hasil perkebunan mereka serta mampu mempraktekkannya sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian dalam kebutuhan sehari-hari.Kata Kunci: Antioksidan, bakso, betakaroten, ubi jalar kuning
Karakterisasi Sifat Fisikokimia Pati Ubi Jalar Dengan Mengkaji Jenis Varietas dan Lama Pengeringan Chairil Anwar; Irhami Irhami; Mulla Kemalawaty
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 12, No 2 (2018): TEKNOTAN, Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol12n2.3

Abstract

Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pengganti beras. Ubi jalar mempunyai keragaman jenis yang terdiri atas jenis lokal dan beberapa varietas unggul. Ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Pati merupakan salah satu bentuk pengolahan ubi jalar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku di kalangan industri, baik industri pangan maupun non pangan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh varietas ubi jalar dan suhu pengeringan terbaik terhadap sifat fisik dan kimia pati ubi jalar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu faktor varietas ubi jalar (A) dan suhu pengeringan (B). Faktor varietas ubi jalar (A) terdiri atas tiga taraf yaitu: A1 = varietas lokal, A2 = varietas muara, A3 = varietas jago, dan A4 = varietas sukuh. Faktor suhu pengeringan (B) terdiri atas tiga taraf yaitu: B1 = 40oC, B2 = 50oC, dan B3 = 60oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor varietas ubi jalar berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen, suhu gelatinisasi, swelling power, kadar air, dan berpengaruh nyata terhadap organoleptik warna pati ubi jalar yang dihasilkan. Faktor suhu pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap swelling power dan kadar air pati ubi jalar. Faktor interaksi antara varietas ubi jalar dan suhu pengeringan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar abu pati ubi jalar. Berdasarkan analisis organoleptik pati ubi jalar yang disukai oleh panelis adalah pati ubi jalar dari varietas muara dengan suhu pengeringan 60oC dengan nilai kesukaan warna 3,69 (penerimaan antara biasa sampai suka).Kata kunci: varietas ubi jalar, suhu pengeringan, pati ubi jalar
Kajian Pembuatan Dendeng Ayam Sayat dengan Penambahan Ekstrak Asam Jawa Mulla Kemalawaty; Chairil Anwar; Ika Rezvani Aprita
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 8, No 1 (2019): JURNAL PETERNAKAN SRIWIJAYA
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.811 KB) | DOI: 10.36706/JPS.8.1.2019.7623

Abstract

ABSTRAKDendeng adalah makanan berbentuk lempengan yang terbuat dari irisan atau gilingan daging segar yang diberi bumbu dan dikeringkan. Dendeng merupakan produk hasil olahan pengawetan daging secara tradisional yang secara umum dibuat dari daging sapi. Pembuatan dendeng memerlukan bumbu seperti gula merah, lengkuas, ketumbar, bawang putih dan garam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan ekstrak asam jawa dengan konsentrasi yang berbeda terhadap kualitas dendeng sayat daging ayam. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode percobaan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor penambahan ekstrak asam jawa yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu A=4%, B=6%, C=8%, dan D=10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ekstrak asam jawa yang berbeda (4%, 6%, 8%, dan 10%) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pH dan organoleptik rasa, aroma, dan tekstur. Namun, memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap rendemen, kadar air, dan warna dendeng sayat daging ayam. Dendeng sayat daging ayam dengan kualitas organoleptik yang terbaik terdapat pada perlakuan dengan penambahan konsentrasi 10% dengan karakteristik warna 4,48 (agak suka), nilai organoleptik rasa 5,11 (suka), nilai organoleptik aroma 4,61 (agak suka), dan nilai organoleptik tekstur 4,63 (agak suka).
INOVASI NUGGET AYAM MENGGUNAKAN UBI JALAR UNGU DI DESA REUDEUP, MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR Ika Rezvani Aprita; Chairil Anwar; Mulla Kemalawaty
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2022): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v5i2.1019

Abstract

This community service activity intended to socialize to the communities by improving knowledge and skills through the utilization of the potential of purple sweet potato in the processing of chicken meat nuggets in Reudeup Village, Montasik District, Aceh Besar Regency. The community service group team consisting of several lecturers assisted by students conducted a survey and situation analysis of the village so that problems could be identified. Based on the survey, the problems faced by the community were: the low level of public knowledge about the use of purple sweet potato as a commodity that can be used in the processing of chicken meat nuggets, lack of alternatives and innovations in food products that use local processed containing anthocyanins, chicken farmers tend to sell chickens without further processing into processed products. The solution of the problems encountered by the community are through efforts to realize diverse food consumption patterns, nutritionally balanced, safe and halal, as well as sufficient composition to meet nutritional needs to support a healthy, active, and productive lifestyle through innovation in the use of purple sweet potato and livestock (chicken) by processing them into chicken meat nuggets. The result of this community service was that people understand and know the processing of chicken meat into chicken nuggets by utilizing the purple sweet potato innovation from their plantation products and able to practice it so that it can improve the level of the economy in daily needs
SOSIALISASI PENGGUNAAN UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA PEMBUATAN BAKSO AYAM DI DESA PAYA UE KECAMATAN BLANG BINTANG KABUPATEN ACEH BESAR Chairil Anwar; Ika Rezvani Aprita; Mulla Kemalawaty; Geta Ambartiasari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 4 No. 3 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i3.1664

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan mensosialisasikan kepada masyarakat agar mampu memanfaatkan ubi jalar kuning sebagai sebagai bahan pengganti tepung tapioka pada pembuatan bakso daging ayam. Rombongan pengabdian masyarakat yang terdiri atas beberapa orang dosen yang dibantu oleh beberapa mahasiswa melakukan survey dan analisis situasi terhadap desa tersebut sehingga permasalahan pada desa tersebut dapat diidentifikasi. Berdasarkan survey, permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yaitu: rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan ubi jalar sebagai bahan yang dapat digunakan pada pembuatan bakso ayam, belum adanya sosialisasi terkait penggunaan ubi jalar secara optimal, masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan ubi jalar kuning karena masyarakat jarang sekali mengkonsumsi ubi jalar sehari-hari, padahal ubi jalar ini kaya akan kandungan antioksidan dan beta karoten, peternak cenderung menjual hasil ternak yang berupa ayam potong tanpa diolah lebih lanjut menjadi produk olahan. Pemecahan dari permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat adalah melalui informasi pemahaman dan pengetahuan berupa sosialisasi melalui pemanfaatan hasil perkebunan (ubi jalar) dan ternak (ayam potong) pada desa Paya Ue kecamatan Blang Bintang kabupaten Aceh Besar serta dilaksanakannya sosialisasi dalam pembuatan bakso daging ayam dengan penambahan ubi jalar sehingga dapat mengoptimalkan segala sumberdaya yang dimiliki oleh suatu desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Hasil dari pengabdian ini adalah masyarakat telah mengerti dan mengetahui pengolahan daging ayam menjadi bakso dengan memanfaatkan ubi jalar kuning dari hasil perkebunan mereka serta mampu mempraktekkannya sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian dalam kebutuhan sehari-hari.Kata Kunci: Antioksidan, bakso, betakaroten, ubi jalar kuning
Kajian Penggunaan Pasta Asam Sunti pada Pembuatan Telur Asin Mulla Kemalawaty; Ika Rezvani Aprita; Chairil Anwar; Irhami Irhami; Muhammad Zul Ikhsanul Majid
STOCK Peternakan Vol 4, No 2 (2022): Stock Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v4i2.910

Abstract

Telur merupakan salah satu produk hewani yang digunakan sebagai bahan pangan sumber protein, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk pertumbuhan. Telur mudah mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh penguapan air dan CO2, sehingga perlu dilakukan pengawetan untuk mempertahankan kualitas telur. Telur asin dengan penambahan asam sunti merupakan produk olahan telur asin yang diharapkan akan meningkatkan selera konsumen. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Ternak Politeknik Indonesia Venezuela, laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi dan Hijauan Pakan Fakultas Pertanian Universitas Syah Kuala. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan pasta asam sunti pada metode pemeraman telur asin terhadap susut bobot, kadar air dan uji organoleptik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan A=25% B=50% C=75% dan D=100% dengan 5 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan pasta asam sunti dengan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh terhadap susut bobot, kadar air, dan organoleptik rasa, warna, aroma dan tekstur. Susut bobot tertinggi terdapat pada perlakuan D = 100% yaitu sebesar 6,31 dan terendah terdapat pada perlakuan C = 75% yaitu 4,03. Analisis kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A = 25% yaitu 70,04 dan yang terendah terdapat pada perlakuan D = 100% yaitu 64,93. Hasil uji organoleptik pada produk telur asin, tingkat penerimaan panelis tertinggi terhadap warna terdapat pada perlakuan A dengan konsentrasi pasta asam sunti 25% (3,1), rasa terdapat padaperlakuan D dengan konsentrasi pasta asam sunti 100% (3,0), aroma terdapat pada perlakuan D dengan konsentrasi pasta asam sunti 100% (2,87) dan tekstur terdapat pada perlakuan D dengan konsentrasi pasta asam sunti 100% (2,93).