p-Index From 2019 - 2024
3.313
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sapa Laut
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON BERDASARKAN SEBARAN TEMPORAL DI PERAIRAN DESA LALANU KABUPATEN KONAWE Mirwana, Linda; Nurgayah, Wa; Emiyarti, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15497

Abstract

Struktur komunitas fitoplankton dipengaruhi oleh ketersediaan cahaya, semakin dalam suatu perairan maka intensitas cahaya yang ada dalam perairan tersebut akan semakin menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur komunitas fitoplankton berdasarkan sebaran temporal di Perairan Desa Lalanu. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari - Februari 2019 di tiga stasiun penelitian. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan selama 13 jam yaitu pagi - sore hari yang dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan interval waktu pengambilan sampel pagi, siang dan sore hari. Berdasarkan hasil penelitian, fitoplankton yang didapatkan pada Perairan Desa Lalanu terdiri dari 4 kelas yaitu Bacillariophyceae, Dinophyceae, Coscinodiscophyceaea, dan Cryptophyceaea yang ditemukan menyebar pada setiap stasiun pengamatan. Kelimpahan tertinggi berada pada stasiun I pada pengambilan sampel pagi hari dengan nilai 1022 sel/L, terendah berada pada stasiun I pagi hari dengan nilai 79 sel/L. Keanekaragaman tertinggi berada pada stasiun 1 siang hari dengan nilai 1.52. Keseragaman tertinggi berada pada stasiun III sore hari dengan nilai 0.65. Sedangkan dominansi tertinggi pada sore hari dengan nilai 0.97 dan terendah pada stasiun 1 dengan nilai 0.24.Kata kunci: Kelimpahan Jenis, Fitoplankton, Keanekaragaman, Perairan Lalanu
STRUKTUR KOMUNITAS TERIPANG (HOLOTHURIDEA) DI PERAIRAN DESA WAWORAHA KECAMATAN SOROPIA Gustiani, .; Ramli, Muh.; Nurgayah, Wa
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 3, No 1: Februari 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v3i1.6503

Abstract

Teripang merupakan salah satu sumberdaya hayati laut ekonomis penting yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber makanan. Penalitian ini dilaksanankan pada bulan  Mei 2017 dan bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas teripang di Perairan Waworaha. Pengambilan data dilakukan dengan metode transek kuadrat (1×1 m2) dengan panjang transek garis 100 m dan panjang interval 20 m. Pengambilan data dilakukan sebanyak     dua kali pada tiap stasiun, yakni pada bulan terang dan pada bulan gelap, dengan jarak yang menyesuaikan dengan keberadaan teripang. Jenis teripang yang diperoleh, yaitu Holothuria atra, Holothuria edulis, Actinopyga miliaris, dan Actinopyga mauritiana. Kepadatan (Di) teripang  yang diperoleh berkisar antara 1–2,2 (bulan terang) dan 0,2–3,2 (bulan gelap).  Indeks keanekaragaman (H') diper oleh berkisar antara 0,50–0,85 (bulan terang) dan 0–1,03 (bulan gelap). Indeks keseragaman jenis (E) diperoleh berkisar antara 0,77–0,90 (bulan terang) dan 0–0,80 (bulan gelap). Indeks dominansi (D) diperoleh berkisar antara antara 0,46–0,56 (bulan terang) dan 1–0,62 (bulan gelap).    Kondisi substrat pada lokasi penelitian adalah pasir berlempung, pecahan karang, dan pasir.Kata Kunci : Struktur Komunitas, Teripang, Perairan Waworaha
STUDI KESUBURAN PERAIRAN BERDASARKAN UNSUR HARA DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN PULAU SAPONDA LAUT KECAMATAN SOROPIA, KABUPATEN KONAWE Harianto, Fahrunnisa; Nurgayah, Wa; Irawati, Nur
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i1.3591

Abstract

Penelitian inibertujuan untuk menganalisis tingkat kesuburan  perairanberdasarkan unsur hara dan klorofil-a di Perairan Pulau Saponda Laut. Penelitian ini dilaksanakan bulan November sampai dengan Desember 2015. Lokasi pengambilan sampel dibagi dalam dua stasiun. Stasiun I terletak di bagian Utara dan stasiun II terletak dibagian Selatan. Penentuan lokasi didasarkan pada karakteristik perairan Pulau Saponda Laut dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil pengukuran parameter utama, yakni NO3, NO2, NH3 danPO4, 0,029 ̶ 0,03 mg/L, 0,004 ̶ 0,006 mg/L, 0,0156 ̶ 0,0238 mg/L dan 0,005 ̶ 0,006 mg/L. Hasil pengukuran parameter penunjang, yakni suhu, kecerahan, pH, salinitas dan DO perairan berkisar 29 ̶ 30°C, 12 ̶ 13 m, pH 7, 34 ̶ 35 ppt dan 7,4 ̶ 7,6 mg/L. Hasil pengukuran Klorofil-adi Pulau Saponda Laut rata-rata 0,97 ̶ 1,205 mg/L. Terdapat empat kelas fitoplankton yang menempati perairan Pulau Saponda Laut, yaitu kelas Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Dinophyceae dan Chlorophyceae. Kelas Bacillariophyceae merupakan kelas yang paling dominan di perairan Pulau Saponda Laut. Kelimpahan fitoplankton tertinggi ditemukan pada Bulan Desember sebesar 375 ind/L Kategori kesuburan perairan dan klorofil-aPerairan Pulau Saponda Laut masuk dalam kategori perairan oligotrofik.Kata kunci: Fitoplankton,Kesuburan Perairan, Klorofil-a, Saponda Laut.
KOMPOSISI JENIS DAN POLA DISTRIBUSI KRUSTASEA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI DESA LAOSU JAYA, KECAMATAN BONDOALA KABUPATEN KONAWE Rahyudin, Edi; Ramli, Muhammad; Nurgayah, Wa
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 3: Agustus 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i3.13447

Abstract

Krustasea merupakan hewan yang diketahui berasosiasi dengan baik di ekosistem mangrove, namun informasi mengenai komposisi jenis dan pola distribusi krustasea ini masih sangat kurang sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan pola distrbusi krustasea yang meliputi indeks keanekaragaman, keseragaman, dominansi yang ada di Desa Laosu Jaya Kec. Bondoala Kab. Konawe. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2019. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode transek kuadrat berukuran 10 x 10 m2 dengan tiga stasiun pengambilan sampel yang berdasarkan kondisi ekosistem mangrove yaitu rusak, sedang dan padat.Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis krustasea pada setiap stasiun dengan nilai tertinggi yaitu krustasea jenis kepiting P. guttatum dengan persentase 47% - 52% pada bulan gelap, 45% - 49% pada bulan terang. Keanekaragaman (H’) diperoleh sekitar 1,69 - 1,80 pada bulan gelap, 1,69 – 1,83 pada bulan terang. Keseragaman (E) diperoleh sekitar 1,54 – 1,69 pada bulan gelap, 1,58 – 1,69 pada bulan terang. Dominansi (C) diperoleh sekitar 0,26 – 0,30 pada bulan gelap, 0,24 – 0,28 pada bulan terang. Untuk pola penyebaran krustesea pada setiap stasiun termasuk kedalam kategori merata/ seragam.Kata Kunci: Krustasea, Komposisi Jenis, Pola Distribusi, Keanekaragaman, Keseragaman, Dominansi.
HUBUNGAN KLOROFIL-a KAITANNYA DENGAN PARAMETER FISIKA KIMIA DI PERAIRAN DESA TANJUNG TIRAM KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN Irman, .; Nurgayah, Wa; Irawati, Nur
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 4: November 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i4.3817

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan klorofil-a kaitannya dengan parameter fisika-kimia perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di Perairan Desa Tanjung Tiram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan analisis data menggunakan analisis deskripsi yaitu data disajikan dengan menjelaskan dan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Parameter yang diamati meliputi kecerahan, arus, suhu, salinitas, pH, DO, nitrat, ortofosfat, dan klorofil-a. Berdasarkan hasil penelitian nilai klofil-a tertinggi pada stasiun III (karamba) dengan kosentrasi klorofil-a sebesar 1,425 mg/L. Tingginya kosentrasi klorofil-a pada stasiun III diduga masih adanya pengaruh aktifitas Karamba Jaring Apung yang dilakukan oleh masyarakat seperti pemberian pakan pada organisme yang dipelihara di Karamba jaring Apung. berdasarkan hasil pengukuran nilai klorofil-a pada keempat stasiun berkisar 0,775–1,425 mg/L. Hasil analisis deskripsi menunjukkan kontribusi parameter kimia perairan, korelasi yang signifikan terhadap klorofil-a adalah nitrat dan ortofosfat sedang parameter suhu, DO, pH, salinitas, dan arus tidak menunjukkan adanya hubungan.Kata Kunci :Tanjung Tiram, Klorofil-a, Fisika Kimia
VARIASI SPASIAL DAN TEMPORAL TERHADAP KOMPOSISI JENIS IKAN YANG BERASOSIASI PADA EKOSISTEM MANGROVE DESA LAMONTOLI KECAMATAN BUNGKU SELATAN Muhu, Rusham; Ramli, Muhammad; Nurgayah, Wa
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15493

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan daerah spawning, nursery ground dan tempat berlindung bagi berbagai jenis ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis ikan pada ekosistem mangrove berdasarkan fase bulan gelap, ¼ bulan terang, bulan terang, ¼ bulan gelap dan untuk mengetahui hubungan kerapatan mangrove terhadap komposisi jenis ikan. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Desa Lamontoli selama satu bulan dengan 4 kali pengambilan sampel. Ikan yang ditangkap menggunakan jaring insang dengan mata jaring 1,5 inci. Data dianalisis dengan melihat indeks keanekaragaman, dominansi dan keseragaman. Selama penelitian ditemukan 1.086 ekor ikan yang terdiri dari 15 spesies dan 10 famili. Secara berturut-turut, ditemukan 142 ekor, 152 ekor, 355 ekor dan 86 ekor pada fase bulan gelap, ¼ bulan terang, bulan terang, dan ¼ bulan gelap. Pada ekosistem mangrove dengan kerapatan tinggi, nilai keanekaragaman ikan berada pada kategori sedang pada fase bulan gelap dengan nilai (H'=2,512), keseragaman tinggi pada fase ¼ bulan gelap (E=1,148) dan dominansi tertinggi pada fase 1/4 bulan terang (C=0,176) dan keanekaragaman terendah pada fase ¼ bulan gelap dengan nilai (H'=1,919), keseragaman terendah pada fase ¼ bulan terang (E=0,873) dan dominansi terendah pada fase bulan gelap (C=0,090). Pada ekosistem mangrove dengan tingkat kerapatan sedang, keanekaragaman tertinggi pada fase bulan gelap dengan nilai (H'=2,217), keseragaman tertinggi pada fase ¼ bulan gelap (E=1,103) dan dominansi tertinggi pada fase 1/4 bulan gelap (C=0,222) dan keanekaragaman terendah pada fase ¼ bulan gelap dengan nilai (H'=1,755), keseragaman terendah pada fase ¼ bulan terang (E=0,941) dan dominansi terendah pada fase bulan gelap (C=0,137). Secara umum keseragaman jenis cukup tinggi dan menunjukan bahwa tidak ada jenis ikan yang mendominasi serta penyebarannya merata. Tingginya kelimpahan ikan sangat dipengaruhi oleh kerapatan mangrove dan perbedaan fase bulan.Kata Kunci : Komposisi Jenis Ikan, Mangrove, Fase Bulan, Perairan Desa Lamontoli.
STRUKTUR KOMUNITAS DAN POLA SEBARAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE Lilis, .; Nurgayah, Wa; Irawati, Nur
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 4: November 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i4.10767

Abstract

Zooplankton merupakan salah satu komponen dalam rantai makanan dalam kaitannya dengan produktivitas suatu ekosistem. Hal ini dikarenakan zooplankton berperan ganda sebagai baik konsumen level satu maupun level dua, yang juga menjadi rantai penghubung pada plankton dan nekton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Struktur Komunitas dan Pola Sebaran Zooplankton Di Perairan Desa Sawapudo, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Penentuan stasiun sampling menggunakan metode purposive sampling. Pengolahan data meliputi Komposisi Jenis, Kelimpahan, Indeks Keanekaragaman, Indeks Keseragaman, Indeks Dominansi, dan Indeks Morisita. Parameter perairan yang terukur ialah suhu, salinitas, kescerahan, kecepatan arus, derajat keasaman (pH), dan intensits cahaya. Hasil kelimpahan rata-rata zooplankton berkisar antara 31-50 ind/L pada pukul 06.00-07.00, 28-42 ind/L pada pukul 12.00-13.00 dan 30-51 ind/L pada pukul 18.00-19.00. Nilai indeks keanekaragaman berkisar antara 1,05 1,26; indeks keseragaman 0,75-0,88; dan indeks dominansi 0,06-0,21. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebaran zooplankton seragam pada ketiga stasiun penelitian. Hasil peneltian menunjukan jenis zooplankton yang mendominasi perairan Sawapudo dari genus Copepoda, Nauplius, dan Tortanus sp. dari kelas Crustacea.Kata Kunci : Perairan Sawapudo, Struktur Komunitas, Pola Distribusi, Zooplankton
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI MAKROALGA BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT DI PERAIRAN DESA LALOWARU KECAMATAN MORAMO UTARA Ariani, .; Nurgayah, Wa; Alirman Afu, La Ode
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i1.3592

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2015 sampai Januari 2016 dengan tujuan mengetahui komposisi jenis makroalga dan pola distribusi makroalga berdasarkan tipe substrat di perairan Desa Lalowaru. Pengambilan sampel makroalga menggunakan transek kuadrat di dua stasiun yang ditentukan berdasarkan tipe substrat. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil pengukuran parameter kualitas air di lokasi pengamatan menunjukkan kisaran normal yang menunjang kehidupan makroalga dengan kisaran nilai yaitu suhu 29-330C, derajat keasaman (pH air) 7˗8, salinitas 35 ppt, kedalaman perairan 1,35-1,75 m, kecepatan arus     0,032-0,039 m/s, dan kecerahan perairan sebesar 92-97%. Selama periode penelitian jenis makroalga yang ditemukan pada 2 stasiun yaitu 16 jenis yang terdiri dari 5 jenis kelas Chlorophyta, 6 jenis kelas Rhodophyta, dan 5 jenis Phaeophyta. Komposisi jenis pada stasiun I didominasi kelas Chlorophyta (95%) dan di stasiun II didominasi kelas Phaeohyta (45%). Index distribusi jenis pada stasiun I mengelompok dengan nilai 3,9831 dan stasiun II seragam dengan nilai 0,6977. Perbedaan komposisi jenis makroalga disebabkan perbedaan holdfast dan kesukaan makroalga tersebut terhadap jenis substrat.Kata Kunci:  Komposisi jenis, makroalga, pola distribusi, tipe substrat
KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI GASTROPODA DI DAERAH LAMUN DI PERAIRAN TANJUNG TIRAM Husen, Harnia; Nurgayah, Wa; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 3: Agustus 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i3.13448

Abstract

Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang tumbuh berkembang dengan baik di lingkungan laut sedangkan gastropoda merupakan organisme yang memiliki kaki dan perut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-November 2017 bertempat di Perairan Tanjung Tiram dengan menggunakan metode transek kuadrat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman dan pola distribusi gastropoda yang berasosiasi di padang lamun. Penentuan sampel menggunakan metode transek kuadrat.  Nilai indeks keanekaragaman (H’) tertinggi berada pada stasiun III dengan nilai 1,71 dan yang terendah berada pada stasiun I dengan nilai 1,21. Nilai kriteria keanekaragaman organisme gastropoda di Perairan Tanjung Tiram di kategorikan sedang. Indeks keseragaman(E) gastropoda yang tertinggi berada pada stasiun III 0,95 dipengaruhi oleh keberadaan padang lamun yang sangat padat dan yang terendah pada stasiun I 0,88 dipengaruhi oleh keberadaan lamun yang jarang. Pola distribusi organisme gastropoda di perairan Tanjung Tiram lebih dominan tersebar secara merata. Skala kondisi kepadatan lamun tertinggi berada pada stasiun III sebesar 642m² keadaan ini dipengaruhi oleh keberadaan padang lamun yang berada cukup jauh dari aktivitas masyarakat dan yang terendah berada pada stasiun I yaitu 209,33 m². Kata Kunci: Keanekaragaman, Pola Distribusi Gastropoda, Kepadatan Lamun  Tanjung Tiram
STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN KOEONO, KECAMATAN PALANGGA SELATAN, KABUPATEN KONAWE Anita, .; Nurgayah, Wa; Rahmadani, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15494

Abstract

Zooplankton berperan sebagai konsumen tingkat satu yang menghubungkan fitoplankton dengan organisme tingkat tinggi. Zooplankton dapat menggambarkan keadaan suatu perairan maupun ketersediaan makanan untuk menunjang kehidupan biota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  mengetahui struktur komunitas dan kelimpahan zooplankton di Perairan Koeono. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Desember 2019. Penelitian ini terbagi atas 3 stasiun dengan 3 kedalaman yang berbeda yaitu 0,5 m, 5 m dan 10 m. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan zooplankton yang ditemukan sebanyak 16 genera dari 5 kelas kelompok zooplankton adalah dari kelas  crustacea (5 genera), kelas Maxillopoda (3 genera), kelas hexanauplia terdiri dari (4 genera), kelas cilliatea (2 genera) dan kelas olighotrichea (2 genera). Nilai indeks keanekaragaman (H’) tergolong  sedang, sedangkan nilai indeks keseragaman (E’) tergolong seimbang. Nilai indeks dominansi (D) tergolong sedang, dimana tidak ada spesies yang mendominasi. Kelimpahan  zooplankton tertinggi terdapat pada pengambilan sore hari yaitu 176 ind./L dan terendah pada pengambilan pagi hari yaitu  52 ind./L.Kata Kunci:  Koeono, Perairan,  Strukrur Komunitas, Zooplankton.