Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Komposisi Jenis dan Kepadatan Makrobiofouling Pada Jaring Kantung Apung Dengan dan Tanpa Menggunakan Sintetik Anti Fouling Hubungannya dengan Pertumbuhan Kappapycus alvarezii Di Perairan Pantai Lakeba Kota Baubau Didu, La; Kasim, Ma'ruf; Emiyarti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.458 KB)

Abstract

Jaring kantung apung sering digunakan sebagai wadah untuk budidaya rumput laut khususnya pada spesies Kappapycus alvarezii. Dengan waktu penggunaanya, terdapat aktivitas lain yang terjadi pada wadah budidaya, seperti penempelan hama makrobiofouling yang menyebabkan kerusakan pada jaring kantung apung dan menurunnya produksi rumput laut. Upaya penanggulangan hama ini biasanya menggunakan avian idustrial dan marine coating sebagai bahan alternatif sintentik anti fouling. Penelitian ini bertujuan mengetahui komposisi jenis dan kepadatan makrobiofouling pada jaring kantung apung dengan dan atau tanpa menggunakan sintetik anti fouling (hubunganya dengan pertumbuhan  Kappapycus alvarezii). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis makrobiofouling pada jaring kantung apung tanpa sintentik anti fouling yaitu Lepas anatifera 6,1 - 23,3%, Balanus sp 74,9 - 90,5%, Pinctada radiata 0,6 - 1,8%, Pteria heteroptera 0 - 1,3%, Pincatada fucata 0 - 0,8%, dengan nilai kepadatan tertinggi yaitu 1,67 - 15,16 ind/cm2 serta memiliki pertumbuhan mutlak Kappapycus alvarezii yang rendah yaitu 11,9 - 45,8 gram/hari. Sedangkan pada jaring kantung apung dengan sintentik anti fouling memiliki komposisi jenis Lepas anatifera 21,5 - 77,6%, Balanus sp 22,4 - 76,0%, Pinctada radiata 0 - 4,1%, Pteria heteroptera 0 - 4,4%,  Pinctada fucata 0 -1,7%, dengan nilai kepadatan terendah 0,49 - 4,05 ind/cm2 serta memiliki pertumbuhan mutlak Kappapycus alvarezii yang lebih tinggi yaitu 18,5 - 68,0 gram/hari. Hasil uji statistik diperoleh perbedaan yang nyata antara kepadatan makrobiofouling pada jaring kantung apung dengan dan tanpa sintetik anti fouling. Pengukuran parameter lingkungan selama penelitian diperoleh bahwa suhu berkisar 29 - 31 oC, kecepatan arus 0,080-0,215 m/detik, salinitas 30 - 32o/oo, nitrat 0,0103 - 0,0500 mg/L, fosfat 0,0042-0,0013 ppm dan oksigen terlarut 6,8-7,4 ppm.Kata Kunci : Jaring Kantung Apung, Komposisi Jenis, Kepadatan, Makro-biofouling, Anti Fouling, Kappapycus alvarezii
KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN TERIPANG BERDASARKAN KARAKTERISTIK HABITAT (LAMUN DAN KARANG) DI PERAIRAN DESA BANABUNGI KEC. KADATUA KAB. BUTON SELATAN Sulita, Wa Ode; Emiyarti, .; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 3: Agustus 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i3.13453

Abstract

Teripang merupakan salah satu hewan dari filum Echinodermata yang memiliki peranan secara ekologis maupun ekonomis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 dan bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kepadatan teripang berdasarkan karakteristik habitat lamun dan karang. Pengambilan data dilakukan dengan metode transek kuadrat (1×1 m2) dengan panjang transek garis 100 m. Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali pada tiap stasiun, yakni pada siang hari dan malam hari dengan jarak yang menyesuaikan dengan keberadaan teripang. Jenis teripang yang diperoleh yaitu Actinopyga miliaris,Stichopus horrens, Bohadschia vitiensis, Bohadschia similis, Actinopyga lecanora, Stichopus chloramatus, Holothuria pardalis, Stichopus variegatus, Synapta maculata, Halothuria scabra. Kepadatan (Di) teripang  yang diperoleh berkisar antara 0,1 - 0,16 (siang hari) dan 0,66 - 6,66 (malam hari). Indeks keanekaragaman (H') diperoleh berkisar antara 1,06 – 1,19 (siang hari) dan 1,16 – 1,68 (malam hari). Indeks keseragaman jenis (E) diperoleh berkisar antara 0,86 – 0,97 (siang hari) dan 0,72 – 0,83 (malam hari). Indeks dominansi (D) diperoleh berkisar antara 0,34 – 0,35 (siang hari) dan 0,22 – 0,36 (malam hari). persentase tutupan lamun teringgi terdapat pada stasiun II dengan nilai persentase rata-rata sebesar 112,54 % dan persentase terendah terdapat pada stasiun I dengan nilai persentase rata-rata sebsesar 74,68 %. Kondisi substrat pada lokasi penelitian adalah kerikil kecil, pasir sangat kasar dan pasir sangat halus.Kata Kunci: Teripang, Keanekaragaman, Kepadatan.
STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON BERDASARKAN SEBARAN TEMPORAL DI PERAIRAN DESA LALANU KABUPATEN KONAWE Mirwana, Linda; Nurgayah, Wa; Emiyarti, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15497

Abstract

Struktur komunitas fitoplankton dipengaruhi oleh ketersediaan cahaya, semakin dalam suatu perairan maka intensitas cahaya yang ada dalam perairan tersebut akan semakin menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur komunitas fitoplankton berdasarkan sebaran temporal di Perairan Desa Lalanu. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari - Februari 2019 di tiga stasiun penelitian. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan selama 13 jam yaitu pagi - sore hari yang dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan interval waktu pengambilan sampel pagi, siang dan sore hari. Berdasarkan hasil penelitian, fitoplankton yang didapatkan pada Perairan Desa Lalanu terdiri dari 4 kelas yaitu Bacillariophyceae, Dinophyceae, Coscinodiscophyceaea, dan Cryptophyceaea yang ditemukan menyebar pada setiap stasiun pengamatan. Kelimpahan tertinggi berada pada stasiun I pada pengambilan sampel pagi hari dengan nilai 1022 sel/L, terendah berada pada stasiun I pagi hari dengan nilai 79 sel/L. Keanekaragaman tertinggi berada pada stasiun 1 siang hari dengan nilai 1.52. Keseragaman tertinggi berada pada stasiun III sore hari dengan nilai 0.65. Sedangkan dominansi tertinggi pada sore hari dengan nilai 0.97 dan terendah pada stasiun 1 dengan nilai 0.24.Kata kunci: Kelimpahan Jenis, Fitoplankton, Keanekaragaman, Perairan Lalanu
KONDISI LAMUN BERDASARKAN DISTRIBUSI SPASIAL TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN DESA TANJUNG TIRAM KABUPATEN KONAWE SELATAN Wali, Ado; Afu, La Ode Alirman; Emiyarti, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 2: Mei 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i2.8324

Abstract

Perairan Desa Tanjung tiram mengalami perubahan yang sangat kompleks akibat perubahan pemanfaatan lahan di darat dan berdampak pada kondisi lamun. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi lamun berdasarkan distribusi spasial total Suspended Solid (TSS) di Perairan Desa Tanjung Tiram, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 - April 2019. Penentuan titik stasiun penelitian menggunakan metode purposive sampling berdasarkan keberadaan ekosistem lamun. Jumlah stasiun sebanyak 3 stasiun dengan 4 titik sampling pada masing-masing staisun. Metode pengambilan data kerapatan lamun menggunakan transek kuadrat 1x1 m2 dengan transek garis sepanjang 100 m secara tegak lurus ke arah laut pada saat surut terendah. Analisis sampel TSS menggunakan metode gravimetri dan distribusi spasial TSS diperoleh melalui interpolasi menggunakan metode Inverse Distance Weighted (IDW). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lamun dengan kerapatan sangat jarang berada pada daerah dermaga (Stasiun II) dengan kandungan TSS memiliki nilai tertinggi dengan rata-rata 1,546 mg/L, sedangkan kondisi lamun dengan kerapatan agak rapat berada pada daerah yang dekat daratan (Stasiun III) dengan kandungan TSS terendah dengan nilai rata-rata 1,45 mg/L.Kata Kunci: KondisiLamun, TSS, Desa Tanjung Tiram
KEANEKARAGAMAN BULU BABI (Echinoidea) PADA KAWASAN LAMUN DI PERAIRAN DESA LANGARA, KECAMATAN WAWONII BARAT KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN Sadam, La Ode; Emiyarti, .; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8775

Abstract

Bulu babi merupakan hewan laut yang termasuk dalam filum Echinodermata dalam kelas Echinoidea. Cangkang dan gonad bulu babi diketahui memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Desember 2018 dan bertujuan untuk mengetahui jenis bulu babi di Perairan Desa Langara Wawonii Barat dan mengetahui struktur komunitas bulu babi di Perairan Desa Langara Wawonii Barat. Pengambilan data lamun dan bulu babi dilakukan dengan menggunakan transek kuadrat dengan cara menarik transek garis sepanjang 100 meter secara tegak lurus ke arah laut. Pengambilan data dilakukan pada saat air surut atau menjelang surut terendah. Mulia dari titik nol diletakkan transek kuadrat 1 x 1 meter dengan jarak 10 meter, sedangkan jarak untuk tiap transek garis adalah 20 meter dengan 3 kali pengulangan. Dari hasil penelitian di Perairan Desa Langara didapatkan tujuh jenis bulu babi dari empat famili yaitu bulu babi jenis D. savignyi, E. calamaris, E. mathaei, T. gratilla, A. crissipina, D. setosum, T. toreumaticus. Hasil kepadatan bulu babi yang di dapatkan yaitu tertinggi terdapat di stasiun III pada bulan terang dengan nilai 9,03ind/m2 dan kepadatan terendah terdapat pada stasiun II pada bulan gelap, dengan nilai 2,57ind/m2 dimana keanekaragaman bulu babi selama penelitian juga tertinggi terdapat pada stasiun I yakni 1.64, serta terendah terdapat pada stasiun stasiun III yaitu 1.38 dan Keseragaman bulu babi selama penelitian, tertinggi terdapat pada stasiun II yakni 2.00 serta keseragaman terendah pada stasiun III yaitu 1.77. Dominansi bulu babi yang tertinggi terdapat pada stasiun III yakni 0.3 dan terendah terdapat pada stasiun I dan II yaitu 0.2.Kata kunci :  Bulu babi, jenis bulu babi, kepadatan, keanekaragaman, keseragaman, dominansi
DISTRIBUSI MIKROPLASTIK PADA SEDIMEN DI PERAIRAN TELUK KENDARI Layn, Aswan Akbardin; Emiyarti, .; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 2: Mei 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i2.12165

Abstract

Mikroplastik merupakan plastik yang berukuran kurang dari ≤ 5 mm. Mirkoplastik yang terdegradasi dapat ditemukan di sedimen perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui jenis-jenis mikroplastik dan nilai kelimpahan mikroplastik yang mengendap pada sedimen di Perairan Teluk Kendari. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai dengan Juli 2019. Pengamatan sampel sedimen dilakukan di Laboratorium Pengujian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universiats Halu Oleo. Pengamatan di lakukan dengan beberapa tahap yaitu tahap pegeringan, pengurangan volume, pemisahan densitas dan penghitungan dengan menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis mikroplastik yang ditemukan ada tiga jenis yaitu tipe fragmen, film dan fiber. Mikroplastik yang paling banyak ditemukan pada sedimen berdasarkan jenis pada setiap stasiunnya adalah jenis film dengan kelimpahan 2 partikel/gr sedimen sedangkan kelimpahan terendah adalah jenis fiber yaitu 0.07 partikel/gr sedimen. Dengan persentase jenis kelimpahan mikroplastik paling tinggi secara keseluruhan yaitu fragmen (52 %), film (42 %) dan fiber (6 %). Keberadaan mikroplastik pada sedimen menjadi perhatian untuk mengelola perairan serta potensi perikanan dan kelautan di Teluk Kendari.Kata Kunci: Mikroplastik, Sedimen, Teluk Kendari.
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN DESA LANGARA BAJO KONAWE KEPULAUAN Nurlela, .; Nurgayah, Wa; Emiyarti, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 1: Februari 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i1.6805

Abstract

Makroalga merupakan sumber daya hayati laut yang memiliki nilai ekonomis penting yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat-obatan. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Desa Langara Bajo Konawe Kepulauan yang bertujuan untuk menggetahui Struktur Komunitas Makroalga, seperti indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, dan pola sebaran makroalga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2018, yang meliputi pengambilan data dan penggolahan data penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan metode transek kuadrat. Pengambilan data di setiap stasiunnya dilakukan sebannyak 3 kali. Jenis makroalga yang diperoleh yaitu Halimeda opuntia, Neomeris vanbosseae, Valonia fastigiata, Dictyosphaeria cavernosa, Halimeda discoidea, Halimeda tuna, Halimeda macrobola, Ceulerpa serrulata, Chlorodesmis fastigiata, Turbinaria ornota, Dictyota bartayresiana, Padina australis, Sargassum polycystum, Amphiroa fragilissima, Glacilaria cotoni, Acanthopora spicifera, Laurencia tronai, dan Glacilaria salicornia. Indeks keanekaragaman jenis makroalga (H’) berkisar antara 0,748−2,182, indek keseragaman (E) berkisar antara 0,477−0,878, indeks dominansi (D) berkisar antara 0,144−0,581, pola sebaran (Id) berkisaran antara 0,705−2,903 termasuk kategori merata dan mengelompok. Substrat pada lokasi penelitian bertekstur pecahan karang dan pasir.Kata Kunci: Struktur Komunitas, Makroalga, Perairan Desa Langara Bajo.
KOMPOSISI JENIS DAN KELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN DESA TUMBU-TUMBU JAYA, KABUPATEN KONAWE SELATAN Rifsaldi, Abdur Muh.; Nurgayah, Wa; Emiyarti, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 2: Mei 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i2.12166

Abstract

Keberadaan zooplankton di perairan dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami bagi biota laut sehingga penyediaan data terkait komposisi jenis dan kelimpahan zooplankton di suatu perairan sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan kelimpahan zooplankton di Perairan Desa Tumbu-Tumbu Jaya. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Maret-Mei 2019 dengan pendekatan metode random sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 13 jenis zooplankton di lokasi studi yaitu Copepoda, Tortanus, Schmackeria, Nauplius, Apocyclops, Oithona, Echinocamptus, Nitocra, Acartia, Balanus, Favella, Codonellopsis dan Pinctada. Komposisi jenis tertinggi terdapat di ekosistem mangrove dengan presentase 40% pada kisaran suhu 29-30°C, kecepatan arus 0,01-0,03 m/det, salinitas 29-30 ppt, pH 7, DO 5,7-6. Sedangkan kelimpahan zooplankton tertinggi ditemukan pada ekosistem terumbu karang yang mencapai 91 ind/L pada kisaran suhu 28-30°C, kecepatan arus 0,01-0,05 m/det, salinitas 30-31 ppt,  pH 7, DO 5,7-6.Kata Kunci: Komposisi jenis, Kelimpahan Zooplankton, Desa Tumbu-Tumbu Jaya 
KANDUNGAN LOGAM BERAT PB PADA SEDIMEN DAN KERANG (POLYMESODA EROSA) DI PERAIRAN KOEONO, KECAMATAN PALANGGA SELATAN, KABUPATEN KONAWE SELATAN Mariani, Reni Ulfa; Emiyarti, .; Haya, La Ode Muhammad Yasir
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.15495

Abstract

Perairan Koeono merupakan pusat aktifitas pertambangan jenis ore nickel. Kondisi perairan tersebut diduga telah tercemar logam berat diantaranya jenis logam berat Timbal (Pb), namun informasi tentang konsentrasi bahan pencemar berbahaya (logam berat Pb) di lokasi penelitian belum tersedia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat Pb pada sedimen dan Bivalvia jenis kerang (Polymesoda erosa) di Perairan Koeono. Metode penelitian menggunakan metode purposive sampling. Sampel diambil dengan dua kali pengulangan. Analisa logam berat Pb menggunakan metode Atomic Absorbtion Spectrophotometry (AAS). Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi logam berat Timbal (Pb) pada sedimen berada pada kisaran 0.145-0.345 mg/l dan kerang jenis polymesoda erosa pada kisaran 1.14-2.65 mg/l. Berdasarkan standar baku mutu oleh Kepmen LH No 51 Tahun 2004 dan BPOM dinyatakan kandungan timbal pada sedimen dan kerang (Polymesoda erosa) sudah melewati ambang batas baku mutu dan kerang tidak layak dikonsumsi.Kata kunci: Kerang; Sedimen; logam berat Pb; Perairan Koeono
POLA DISTRIBUSI MAKROALGA PADA EKOSISTEM LAMUN DAN KARANG DI PERAIRAN DESA WAWATU KECAMATAN MORAMO UTARA Kalani, Winda Sari; Emiyarti, .; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 1: Februari 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i1.8289

Abstract

Makroalga merupakan sumber daya hayati laut yang memiliki nilai ekonomis penting, antara lain sebagai bahan makanan, obat-obatan dan bahan industri. Makroalga dapat dijumpai pada rataan terumbu karang dan lamun dimana masih terdapat sinar matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui distribusi magroalga pada ekosistem lamun dan karang di Perairan Desa Wawatu Moramo Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018-April 2019, yang meliputi pengambilan data dan pengelolaan data penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode transek kuadrat (1 x 1 m) dan diletakkan pada jarak 10 m dari suatu kuadrat ke kuadrat berikutnya. Pengambilan data tiap stasiunnya terdiri dari 3 sub stasiun. Jenis makroalga yang ditemukan pada tiap stasiun yaitu 1 jenis kelas Chlorophyta (Codium decorticatum), 4 jenis kelas Phaeophyta (Padina australis, Dictyota dichotoma, Sargassum polycytum, Turbinaria ornota) dan 7 jenis kelas Rhodophyta (Gracilaria dura, Gracilaria ferguisonni, Gracilaria coronopifolia, Gracilaria textori,  Amphiroa fraglilissima, Sympiloca hydnoides, Spermothamnion sp.). Kepadatan makroalga yang diperoleh berkisar antara 21,4-35,633 ind/m2, indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara 1,824-1,864, indeks keseragaman antara 0,896-0,937, indeks dominansi antara 0,186-0,180 dan distribusi jenis makroalga antara 0,168-0,412. Pola distribusi makroalga pada ekosistem lamun dan karang  yaitu merata.Kata Kunci: Makroalga, Distribusi Jenis Makroalga, Perairan Desa Wawatu