Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PEMBENTUKAN POS TB DI KELURAHAN LEBAK BANDUNG DAN PAYO LEBAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG KAWAT KOTA JAMBI Armaidi Darmawan; Wahyu Indah Dewi Aurora; Paramitha Ekadeva Sari
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 1 No. 2 (2018): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v1i2.4949

Abstract

ABSTRACT Introduction: Lung Tuberculosis (TB) disease includes chronic infectious diseases. Long treatment time with more than one type of drug causes the patient is often threatened to drop out of treatment during the healing period for various reasons, including feeling healthy or economic factors. The incidence of Tuberculosis disease in jambi province is still high, this is seen from the CDR not yet reached Case Detection Rate) which is still at 63, 46%, which is still less than the national minimum target of> 70%. Methods: Methods of activities carried out were the holding of training for TB cadres of 3x training materials conducted in the first and second week of October 2017. Result: The training of cadres was attended by 15 participants consisting of 5 participants from Kelurahan Lebak Bandung, 5 people from Payo Lebar Village and 5 people from puskesmas assistant of Simpang Kawat Community Health Center. Then held the establishment and the inauguration of POS TB in the village of Lebak Bandung and Payo Lebar housed in Simpang Kawat Jambi Health Center. Where from the implementation of this activity is the MoU from the district, village, FKIK and Simpang Kawat Health Center to continue to play an active role in the implementation of this TB POS. Keyword: POS TB, Tuberculosis ABSTRAK Pendahuluan: Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru termasuk penyakit menular kronis. Waktu pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satu menyebabkan penderita sering terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan berbagai alasan, antara lain merasa sudah sehat atau faktor ekonomi.Angka kejadian penyakit Tuberkulosis di provinsi jambi masih tinggi, ini dilihat dari masih belum tercapainya CDR (Case Detection Rate) yang masih sebesar 63, 46%, di mana masih kurang dari target minimal yang ditetapkan nasional sebesar >70%. Metode: Metode kegiatan yang dilakukan adalah diadakannya pelatihan bagi kader TB sebanyak 3x materi pelatihan yang dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua bulan Oktober 2017. Hasil: Pelatihan kader diikuti oleh 15 peserta yang terdiri dari 5 orang peserta dari Kelurahan Lebak Bandung, 5 Orang dari Kelurahan Payo Lebar dan 5 orang dari puskesmas pembantu Puskesmas Simpang Kawat. Kemudian diadakan pembentukan dan peresmian POS TB di kelurahan Lebak Bandung dan Payo Lebar bertempat di Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi. Dimana dari pelaksanaan kegiatan ini adanya MoU dari pihak kecamatan, kelurahan, FKIK dan Puskesmas Simpang Kawat untuk terus berperan aktif dalam pelaksanaan POS TB ini Kata Kunci : POS TB, Tuberkulosis
SKRINING TOXOPLASMOSIS DENGAN RAPID TEST IgG DI PUSKESMAS SIMPANG KAWAT JAMBI Armaidi Darmawan; Maria Estela Karolina; Wahyu Indah Dewi Aurora
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 2 No. 1 (2019): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v2i1.5902

Abstract

Infeksi Toxoplasma gondii dapat terjadi karena perolehan maupun kongenital, yang sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas atau sub klinis sehingga kebanyakan tidak disadari. Di Puskesmas Simpang Kawat belum ada yang terdeteksi menderita Toxoplasmosis. Toxoplasmosis pada awal infeksi tidak menimbulkan gejala,dengan adanya skrining Toxoplasmosis diharapkan dapat mengetahui angkakejadian Toxoplasmosis dan dapat ditindak lanjuti. Metode kegiatan yang dilakukan adalah berupa skrining pemeriksaan Darah Ibu hamil atau dengan riwayat abortus dengan menggunakan Rapid Test IgG. Hasil dari skrining yang telah dilakukan, dari 41 sampel yang diambil, sebanyak 17 orang peserta yang positing IgG Toxoplasmosis, 22 Negatif dan selebihnya yaitu 2 orang Equivocal atau meragukan ada sebanyak 2 orang. Rekomendasi selanjutnya adalah perlu dilakukan pemeriksaan IgM untuk menilai apaka toxoplasmas tersebut bersifat akut atau tidak, guna untuk tindakan terapi selanjutnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENALI BESAR KECAMATAN ALAM BARAJO Okta Putri Mayasari; Ikalius Ikalius; Wahyu Indah Dewi Aurora
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 1 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v4i1.13467

Abstract

ABSTRACT The continuous increase in Covid-19 cases requires efforts to break the chain of the spread of Covid-19, one must be able to maintain personal health. In maintaining one's health, there are two main factors, namely behavior and non-behavior. According to L. Green behavior is determined by three factors, namely predisposing factors including age, occupation, education, knowledge and attitudes. The purpose of this study is to determine the factors related to community behavior with efforts to prevent Covid-19 in the work area of ​​the Kenali Besar Community Health Center, Alam Barajo District. This study was an analytic observational study, cross sectional design, with the chi-square test. Sampling technique Accidental sampling. The results of the analysis show that the variables of age, knowledge, attitudes with Covid-19 prevention behavior in communities in the working area of ​​the Kenali Besar Alam barajo Community Health Center. With a P-value of 0.501 for age, a p-value of 0.203 for education, a P-value of 0.320 for knowledge, a P-value of 0.466 for attitudes. There was no significant relationship between age, education, knowledge, and attitudes with Covid-19 prevention behavior. the working area of ​​the Kenali Besar Community Health Center, Alam Barajo District. Keywords: Age, Education, Knowledge, Behavior ABSTRAK Peningkatnya kasus Covid-19 yang terus menerus memerlukan upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19, seseorang harus mampu menjaga kesehatan diri. Dalam menjaga kesehatan seseorang, terdapat dua faktor pokok yaitu perilaku dan non perilaku. Menurut L.Green prilaku ditentukan oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi meliputi umur, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan sikap.Tujuan penelitian ini mengetahui faktor-faktor berhubungan dengan prilaku masyarakat dengan usaha pencegahan Covid-19 di wilayah kerja puskesmas Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, rancangan cross sectional, dengan uji chi-square. Teknik pengambilan sampel Accidental sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel usia, pengetahuan, sikap dengan prilaku pencegahan Covid-19 pada Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar Alam barajo. Dengan P-value 0,501 utnuk usia, p-value 0,203 untuk pendidikan, P-value 0,320 untuk pengetahuan, P-value 0,466 untuk sikap.Tidak terdapat hubungan bermakna antara Usia, Pendidikan, Pengetahuan, dan Sikap dengan Prilaku pencegahan Covid-19 Masyarakat pada wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar Kecamatan Alam Barajo. Kata Kunci: Umur, Pendidikan, Pengetahuan, Prilaku
WORKSHOP/PELATIHAN MEMBUAT PERANGKAP NYAMUK MANDIRI DI DESA MUARA JAMBI KECAMATAN MARO SEBO KABUPATEN MUARO JAMBI 2021 Armaidi Darmawan; Wahyu Indah Dewi Aurora; Erny Kusdiyah; Ima Maria; Nuriyah Nuriyah; Guspianto Guspianto
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT One of the most important factors in maintaining the sustainability of public health is to maintain environmental health. One of the flagship programs of PUI SEHAD is the establishment of a SEHAT Tourism Village which is a role model or pilot village in the Muaro Jambi Village area, Maro Sebo District, Muaro Jambi Regency. From this activity, it is hoped that a mosquito-free pilot village will be formed. As is known, mosquitoes are vectors of various infectious diseases such as dengue hemorrhagic fever, malaria, chikungunya, filariasis, etc. The tourist area of ​​Muaro Jambi Temple almost every day gets visits from domestic tourists and foreign tourists. Effective mosquito control is needed to break the chain of transmission of infectious diseases caused by mosquitoes. The method of implementing the activity is by workshops/training on making mosquito traps independently to the community in the Muaro Jambi Village area, Maro Sebo District, Muaro Jambi Regency. Furthermore, socializing and administering training permits to the puskesmas and village leaders, then gathering the community with the Health protocol. The next activity is conducting mosquito trap training to the community by empowering the community by making their mosquito traps at home and finally evaluating activities. The activity was held on 26 October 2021 in Muara Jambi Village, Maro Sebo District, Muaro Jambi Regency. 50 people were present at the event, which were RT representatives from Muara Jambi Village. The public is given an understanding of mosquitoes and the diseases that can be caused by mosquitoes. Then, each workshop participant was given equipment and materials and the practice of making an independent mosquito trap. This activity went well and received support from all parties. With the implementation of this activity, it is hoped that it can suppress diseases caused by mosquitoes and can control mosquito vectors from spreading disease. Keywords: Mosquito Trap, Health Training ABSTRAK Salah satu faktor terpenting dalam menjaga keberlanjutan kesehatan masyarakat adalah dengan menjaga kesehatan lingkungan. Salah satu program unggulan dari PUI SEHAD adalah terbentuknya Desa Wisata SEHAT yang merupakan desa role model atau percontohan di wilayah Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Dari kegiatan ini diharapkan terbentuknya Desa percontohan bebas nyamuk. Seperti diketahui, nyamuk adalah vektor dari berbagai penyakit-penyakit infeksi seperti demam berdarah dengue, malaria, cikungunya, filariasis, dll. Daerah wisata Candi Muaro Jambi hampir tiap hari mendapat kunjungan dari wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Perlu pengendalian nyamuk yang efektif untuk memutus rantai penularan penyakit menular yang diakibatkan oleh nyamuk tersebut. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan workshop/pelatihan membuat perangkap nyamuk secara mandiri kepada masyarakat di wilayah Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Selanjutnya mensosialisasikan dan pengurusan perizinan penyelenggaraan pelatihan kepada pihak puskesmas dan pimpinan desa, kemudina mengumpulkan masyarakat dengan protocol Kesehatan. Kegiatan selanjutnyna adalah melakukan pelatihan perangkap nyamuk kepada masyarakat dengan memberdayakan masyarakat dengan membuat perangkap nyamuk sendiri di rumah dan terakhir adalahn melakukan evaluasi kegiatan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 26 Okober 2021 di Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Masyarakat yang hadir pada saat kegiatan berjumlah 50 orang, yang merupakan perwakilan RT dari Desa Muara Jambi. Masyarakat diberikan pemahaman mengenai nyamuk dan penyakit-penyakit yang dapat diakibatkan oleh nyamuk. Kemudian Masing-masing peserta workshop dibagi peralatan dan bahan-bahan dan praktik membuat perangkap nyamuk mandiri. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari seluruh pihak. Dengan terlaksananya kegiatan ini maka diharapkan dapat menekan penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk dan dapat mengendalikan vector nyamuk dari penyebaran penyakit. Kata kunci: Perangkap Nyamuk Mandiri, Pelatihan Kesehatan
SKRINING ANEMIA DEFISIENSI BESI, PEMBERIAN TABLET FE DAN PENGENALAN BAHAN BAKU MAKANAN TINGGI BESI KEPADA MASYARAKAT DI DESA MUARA JAMBI, KECAMATAN MARO SEBO, KABUPATEN MUARO JAMBI Wahyu Indah Dewi Aurora; Hubaybah Hubaybah; Meinarisa Meinarisa; Hasna Dewi; Siti Raudhah
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Introduction: Anemia is a condition characterized by a reduced concentration of hemoglobin in the blood. There are various causes of anemia, both physiological due to pregnancy or high activity, as well as the result of pathological Mild to moderate anemia rarely causes symptoms so it is considered that there are no problems in the body. Anemia is a problem that occurs almost all over the world. The global prevalence of anemia in 2019 was 22.8%, with the highest prevalence in children under five years of age 39.7%. Method: This activity has been carried out on July 27, 2021. The location of the activity will be in Muara Jambi Village, Maro Sebo District, Muaro Jambi Regency. The method of activity is anemia screening, by gathering the community with the application of health protocols, conducting anemia screening by checking hemoglobin levels for free for the community, giving iron tablets to the community and introducing raw materials for high-iron foods to the community in the form of leaflets, counseling and discussion groups. Results and Discussion: The age of participants in this service is 18 participants who are less than 40 years old, and 12 participants who are more than 41 years old. After the Hemoglobin examination, the average participants had normal Hemoglobin with a value of more than 11 mg/dL. But there were 3 participants who had HB below 11 mg/dL. These 3 participants are at risk for iron deficiency anemia Conclusion: The implementation of this service was welcomed by the village government and the local community. This service is one solution that wants to be given to the community, regarding the problem of anemia that has been happening so far. From the screening results, the majority of the population's HB was normal. It is hoped that this research can increase public knowledge about raw materials for high-iron foods and the prevention of anemia, especially in pregnant women, children and other communities. Keywords: Iron Deficiency Anemia, High Iron Food Ingredients ABSTRAK Pendahuluan: Anemia adalah kondisi yang ditandai dengan berkurangnya konsentrasi hemoglobin di dalam darah. Penyebab anemia ada bermacam-macam, baik bersifat fisiologis akibat kehamilan atau aktifitas yang tinggi, maupun akibat dari patologis Anemia ringan hingga sedang jarang menimbulkan gejala sehingga dianggap tidak ada masalah di dalam tubuhnya. Anemia merupakan permasalahan yang terjadi hampir di seluruh dunia. Prevalensi Anemia secara global pada tahun 2019 adalah 22,8%, dengan prevalensi tertinggi pada anak di bawah lima tahun 39,7%. Metode: Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2021. Lokasi kegiatan akan dilakukan di Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Metode kegiatannya adalah skrining anemia, dengan mengumpulkan masyarakat dengan penerapan protocol kesehatan, melakukan skrining anemia dengan pemeriksaan kadar hemoglobin gratis bagi masyarakat, pemberian tablet besi kepada masyarakat dan mengenalkan bahan baku makanan tinggi besi kepada masyarakat dalam bentuk leaflet, penyuluhan dan grup diskusi. Hasil dan Pembahasan: Usia peserta pada pengabdian ini di mana peserta yang berusia kurang dari 40 tahun ada 18 peserta, dan peserta yang lebih dari 41 tahun ada 12 orang. Setelah dilakukan pemeriksaan Hemoglobin, rata-rata peserta memiliki Hemoglobin yang normal dengan nilai lebih dari 11 mg/dL. Tetapi ada 3 peserta yang memiliki HB di bawah 11 mg/dL. 3 peserta ini memiliki risiko untuk terjadi anemia defisiensi besi Kesimpulan: Pelaksanaan pengabdian ini disambut baik oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat. Pengabdian ini adalah salah satu solusi yang ingin diberikan kepada masyarakat, tentang permasalahan anemia yang selama ini terjadi. Dari hasil skrining didaptkan HB masyarakat mayoritas normal. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahan baku makanan tinggi zat besi dan pencegahan terjadinya anemia terutama pada wanita hamil, anak-anak dan masyarakt lainnya. Kata Kunci: Anemia Defisiensi Besi, Bahan Makanan Tinggi Besi
PELATIHAN DASAR HERBAL UNTUK KADER KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAMBI KECIL, KECAMATAN MARO SEBO, KABUPATEN MUARO JAMBI Ave Olivia Rahman; Wahyu Indah Dewi Aurora; Armaidi Darmawan; Mirna M Iskandar
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Based on WHO data, around 80% of worldwide population still use traditional medicine, including plant-derived drugs. Recently, various research has been performed on medicinal herbs to extract their active ingredients and integrate them with modern medicine. The significant adverse effects and high cost of modern medicine is causing some parts of society to return to traditional herbal medicine for symptom relief or enhancement of the immune system. However, the use of these traditional herbs are not always supported by science. Many communities process and consume herbal medicine incorrectly, due to lack of knowledge, access to misleading information or hoaxes, or lack of proper training to utilize the raw materials. Basic skills are essential to prevent inappropriate use of medicinal plants. The training activity is located in Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Activities include introduction to basic herbal plants, their beneficial properties, and uses. Caders are trained to process medicinal herbs correctly and safely, and also to plant them in herbal medicine gardens. Caders are also provided with the background knowledge to clarify inaccurate information or myths, and spread what they have learned to the general public. At the end of the training sessions, a post-test will be performed to evaluate caders’ understanding about the study material.Thirty participants signed up for the activity; 18 among them were below 40 years of age, and the rest were above 40 years old. After the training sessions, 81.2% of the trainees understood the training material well, and 21.7% needed some improvement in their knowledge.Herbal medicine training is a form of community service that can effectively improve knowledge and basic skills of the community in preparing and using traditional herbs for medicine. This community service was met positively by the people, and supported by the health caders of the local society. Participants’ understanding of the training material is also good. Hopefully, some form of this training can continue to be carried out to strengthen the role of herbal medicine health caders in the future. Keywords: herbal medicine; medicinal plants; health caders ABSTRAK Menurut data dari WHO, hampir 80 % masyarakat dunia masih menggunakan pengobatan tradisional termasuk menggunakan obat-obat yang berasal dari tanaman. Tanaman—tanaman obat ini pun sudah banyak yang diambil zat aktifnya dan digunakan dalam produksi obat-obatan modern. Tetapi, tingginya efek samping dan harga yang mahal, masyarakat pun banyak kembali lagi menggunakan tanaman-tanaman herbal baik untuk menjaga daya tahan tubuh maupun pengobatan penyakit. Namun pada kenyataannya penggunaan herbal pada masyarkat tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ada. Banyak masyarakat mengolah dan menggunakan tanaman herbal yang salah, akibat dari kurangnya pengetahuan, banyaknya informasi hoax atau berita bohong, atau karena kurangnya kemampuan dalam mengolah tanaman herbal hingga bisa mendapat khasiat yang diinginkan. Lokasi kegiatan dilakukan di Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Metode kegiatannya adalah pelatihan bagi kader Kesehatan Puskesmas Jambi Kecil, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Pelatihan kader dimana kader mengenal tanaman-tanaman herbal sederhana yang dapat digunakan untuk Kesehatan dan khasiat-khasiat yang akan diterima, kader dilatih untuk dapat mengolah tanaman-tanaman herbal dengan benar, mengetahui keamanan-keamanan penggunaan obat herbal, serta mampu memberikan informasi yang benar kepada masyarakat awam dan meluruskan informasi yang keliru yang beredar di masyarakat. Kader Kesehatan herbal ini akan dilatih untuk dapat mengajak warga menanam tanaman-tanaman obat sederhana di pekarangan, menggunakan tanaman herbal dengan benar untuk meningkatkan derajat Kesehatan di masyarakat. Post-test dilakukan untuk menilai pemahaman kader mengenai materi pelatihan. Jumlah peserta adalah 30 orang dimana sebanyak 18 peserta yang berusia kurang dari 40 tahun dan sisanya berusia 40 tahun keatas. Setelah dilakukan pemberian materi pelatihan, sebanyak 81,2 % peserti mengerti dengan baik materi yang disampaikan dan 21,7% kurang memahami materi dengan baik. Pelaksanaan pengabdian ini adalah salah satu solusi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai konsumsi herbal yang benae. Pengabdian ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan melibatkan peran aktif dari masyarakat setempat sebagai kader Kesehatan. Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan juga sudah baik. Diharapkan kegiatan ini berkesinambungan secara terus menerus untuk menguatkan kader herbal selanjutnya. Kata Kunci: Tanaman Herbal, Kader Kesehatan
PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA PONDOK PESANTREN NURUL IMAN TENTANG INFEKSI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DI KULIT DENGAN METODE PENYULUHAN Hanina Hanina; Humaryanto Humaryanto; Patrick William Gading; Wahyu Indah Dewi Aurora; Huntari Harahap
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 5 No. 2 (2022): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri patogen pada manusia yang terdapat pada permukaan kulit maupun hidung manusia. Jika lapisan permukaan tubuh tersebut mengalami luka akibat gesekan, goresan atau penyakit kulit lainnya, bakteri akan menginfeksi bahkan dapat masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan bacteremia dan menginfeksi berbagai organ tubuh manusia. Pada kulit, infeksi S.aureus dapat berupa bisul, selulitis, impetigo yang tidak sembuh-sembuh dengan pengobatan antibiotika topical yang umum digunakan. Penularan bakteri ini dapat terjadi melalui luka dan kontak langsung ataupun tidak langsung, misalnya melalui handuk, pakaian atau peralatan olahraga yang digunakan bersama. Hal ini tentu merupakan hal yang biasa terjadi pada sekolah berasrama dimana sekelompok pelajar tinggal pada kamar yang sama dan berbagi peralatan yang sama. Risiko penularan bakteri S.aureus semakin meningkat pada sekolah berasrama. Penyuluhan ini mengikutsertakan 141 orang responden yang merupakan siswa Pondok Pesantren Nurul Iman Kota Jambi tingkat Madrasah Tsanawiyah. Metode penyuluhan yang dilakukan adalah diskusi interaktif dan pemberian leaflet. Responden mengisi kueisioner sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasilnya terdapat peningkatan rata-rata hasil kueisioner dari 50 menjadi 66. Kategori tingkat pengetahuan responden sebelum penyuluhan didominasi oleh kategori cukup. Sedangkan setalh penyuluhan kategori tingkat pengetahuan responden berubah didominasi oleh kategori baik. Hasil analisis chi-square menunjukkkan terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan. Dapat disimpulkan bahwa metode penyuluhan dengan diskusi interaktif dan leaflet cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa MTs Nurul Iman mengenai infeksi Staphylococcus aureus pada kulit.
SKRINING HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBI Armaidi Darmawan; Ima Maria; Wahyu Indah Dewi Aurora; Erny Kusdiyah; Nuriyah Nuriyah
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 5 No. 2 (2022): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Background: Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that can be evaluated through HbA1c examination. The hemoglobin A1c test is a test used to control blood sugar levels within 6 weeks to 3 months. Objective: This service aims to determine the HbA1c value in DM patients in the work area of the Pakuan Baru Health Center, so that the HbA1c results can be used as basic data for adherence to treatment and changes in healthy living behavior. Methods: Counseling on DM and HbA1C examination was conducted in SAGU (Sugar Aware) Village. Blood samples were taken and examined at the Emerald Clinical Laboratory, Jambi City. Results: The most abnormal HbA1c was found in the age range of 50-54 years and 64.81% had HbA1c values above the reference normal range (4.5-6.3%). Keywords: Diabetes Mellitus, HbA1c Abstrak Latar Belakang: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat dievaluasi melalui pemeriksaan HbA1c. Tes hemoglobin A1c merupakan tes yang dipergunakan untuk mengontrol kadar gula darah dalam waktu 6 minggu hingga 3 bulan. Tujuan: Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengetahui nilai HbA1c pada penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Pakuan Baru, sehingga hasil HbA1c tersebut dapat dijadikan data dasar untuk kepatuhan menjalani pengobatan dan perubahan perilaku hidup sehat. Metode: Penyuluhan tentang DM dan pemeriksaan HbA1C dilakukan di Kampung SAGU (Sadar Gula). Sampel darah dibawa dan diperiksa ke Laboratorium Klinik Emerald, Kota Jambi. Hasil: HbA1c abnormal terbanyak ditemukan pada rentang usia 50-54 tahun dan 64,81% memiliki nilai HbA1c di atas batas normal rujukan (4,5-6,3%).
PRESEPSI MAHASISWA TERHADAP LINGKUNGAN PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI aurora, wahyu indah dewi; Shafira, Nyimas Natasha Ayu
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.411 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4198

Abstract

Abstract Background: In the learning environment of medical education institutions, every medical student will experience and undergo various learning activities. Therefore, medical education institutions should be able to create a comfortable learning environment for medical students without lowering the standard and quality of learning. Research Objectives: The purpose of this study is to determine student perception of the learning environment, so that it can be an input to the institution as an effort to optimize the learning environment of Medical Study Program Faculty of Medicine and Health Sciences Jambi University (PSKed FKIK UNJA). Method: The cross-sectional study was conducted at PSKed FKIK UNJA in April-October 2016 and involved 315 student respondents o the 2nd, 4th and 6th semesters. The perception data on the learning environment and learning strategy was obtained from the Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM) questionnaire and subsequently performed qualitative research with focus group discussion method (FGD) to confirm and explore student perception based on the questionnaire analysis result. Result: This research shows that 90% of students of PSKed FKIK UNJA have positive perception toward learning environment PSKed FKIK UNJA. From five categories of student perceptions of the learning environment, there are 13 statements that get negative response from students, this negative response indicates there are several students who are not satisfied with the elements that exist in the learning environment PSKed FKIK UNJA. Conclusion: It can be concluded that positive perception toward the learning environment shows the learning environment PSKed FKIK UNJA has been in accordance with student expectations. According to the students, the learning environment of PSKed FKIK UNJA has some drawbacks in terms of arrangement and coordination of lecture schedules by the academic and faculty members, unallocated break time of the students. The atmosphere of learning remains unconducive due to the lack and limited of infrastructure facilities, low supervision of cheating behavior, and lack of support systems for outstanding students and stressful students. Keywords: perception, learning environment, medical students Abstrak Latar Belakang: Di dalam lingkungan pembelajaran institusi pendidikan kedokteran, setiap mahasiswa kedokteran akan mengalami dan menjalani berbagai kegiatan pembelajaran yang bervariasi Oleh karena itu institusi pendidikan kedokteran harus dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman bagi mahasiswa kedokteran tanpa menurunkan standar dan kualitas pembelajaran . Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran sehingga dapat menjadi masukan kepada pihak institusi dalam upaya mengoptimalisasi lingkungan pembelajaran Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi (PSKed FKIK UNJA). Metode: Penelitian cross sectional dilaksanakan di PSKed FKIK UNJA pada bulan April-Oktober 2016 dan melibatkan 315 responden mahasiswa semester 2, 4 dan 6. Data persepsi terhadap lingkungan pembelajaran dan strategi pembelajaran didapat dari kuesioner Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM) dan selanjutnya dilakukan penelitian kualitatif dengan metode diskusi kelompok terfokus (DKT) untuk mengkonfirmasi dan mengeksplorasi persepsi mahasiswa tersebut berdasarkan hasil analisis kuesioner. Hasil: Penelitian ini menunjukkan 90% mahasiswa PSKed FKIK UNJA memiliki persepsi positif terhadap lingkungan pembelajaran PSKed FKIK UNJA. Dari lima kategori persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran , terdapat 13 pernyataan yang masih mendapatkan respon negatif dari mahasiswa , respon negatif ini menunjukkan masih terdapat mahasiswa yang tidak puas terhadap elemen-elemen yang ada pada lingkungan pembelajaran PSKed FKIK UNJA. Kesimpulan: Pada penelitian ini disimpulkan persepsi positif terhadap lingkungan pembelajaran menunjukkan lingkungan pembelajaran PSKed FKIK UNJA telah sesuai dengan harapan mahasiswa. Menurut pendapat mahasiswa, lingkungan pembelajaran PSked FKIK UNJA masih terdapat kekurangan dari segi pengaturan dan koordinasi jadwal kuliah oleh bagian akademik dan staf pengajar, waktu libur mahasiswa yang tidak teralokasi dengan baik, sarana prasarana yang masih kurang dan terbatas sehingga menyebabkan suasana pembelajaran tidak kondusif, kurangnya pengawasan terhadap perilaku mencontek, dan kurangnya sistem dukungan untuk mahasiswa yang berprestasi dan bagi mahasiswa yang mengalami stres. Kata kunci: persepsi, lingkungan pembelajaran, , mahasiswa kedokteran
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI aurora, wahyu indah dewi; Mulyani, Sri
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.178 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4199

Abstract

Abstract Background: Pregnant women must have adequate nutrition, for pregnant women essentially all require additional nutrients, but it is often a shortage of energy are protein and some minerals, such as iron. The number of iron deficiency in pregnant women in Indonesia is quite apprehensive because it reaches 40%. Thus raises fears of the loss of generations of Indonesia.To analyze knowledge and family support for compliance to consume iron tablets to pregnant women.Methods: This study is a quantitative research using analytic survey with cross sectional design. The sampling technique used is non-probability by accidental sampling with a sample of 95 respondents.Results: There was a significant relationship between the level of knowledge with adherence (p-value = 0.002) and the presence of a significant relationship between family support with adherence (p-value = 0.004).Conclusion: Of the 95 respondents who researched obtained respondents who do not comply is 73 (76.8%). Based on the data obtained can be seen that the variable knowledge and family support are factors that affect the compliance of pregnant women consume iron tablets. Keywords: Compliance, knowledge, and family support. Abstrak Pendahuluan: Ibu hamil pada dasarnya memerlukan semua zat gizi tambahan, namun yang terjadi adalah kekurangan energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi.Angka kekurangan zat besi pada ibu hamil di Indonesia cukup memprihatinkan karena mencapai 40 %.Sehingga menimbulkan kekhawatiran hilangnya generasi berkualitas Indonesia.Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil. Metode Penelitian: Penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survei analitik dengan desain Cross Sectional. Tekhnik pengambilan sampel non probability dengan accidental sampling dengan jumlah sampel 95 responden. Hasil: Adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan (p-value = 0,002) dan adanya hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan (p-value =0,004). Kesimpulan: 95 responden yang diteliti didapatkan responden yang tidak patuh sebanyak 73 (76,8%). Di harapkan ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan tentang tablet zat besi dan patuh mengkonsumsi tablet zat besi. Kata Kunci: Kepatuhan, pengetahuan, dan dukungan keluarga