Yusron Nasution
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Respon Kognitif Dan Sosial Melalui Rational Emotive Behaviour Therapy Pada Klien Perilaku Kekerasan Dewi Eka Putri; Budi Anna Keliat; Yusron Nasution
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i3.27

Abstract

AbstrakPerilaku kekerasan adalah respon kemarahan maladaptif dalam bentuk perilaku mencederai diri, orang lain dan lingkungan.Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran Pengaruh Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT). terhadap penurunanperilaku kekerasan. Desain penelitian ini adalah quasi experimental pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah53 klien skizoprenia paranoid dengan perilaku kekerasan, terdiri atas 25 kelompok intervensi dan 28 orang kelompok kontrol.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan respon kognitif dan sosial serta penurunan respon emosi, perilaku, dan fisiologissecara bermakna (p< 0,05) pada klien yang mendapatkan REBT. REBT direkomendasikan untuk diterapkan pada klien perilakukekerasan bersama dengan tindakan keperawatan generalis.Kata Kunci: perilaku kekerasan, rational emotive behaviour therapyAbstractViolent behaviour is a maladaptive anger response, which is shown by people whom treated themselves, others and theenvironment. The study aimed to explain the effect rational emotive behavioural therapy (REBT) in reducing violent behavioural.This research design was quasi-experimental using pre-post tests with control group. The samples of this research were 53clients with paranoid schizophrenia who showed violent behavior, consisted of 25 clients as intervention group and 28 clientsin control group. The Results showed significant increased cognitive as well as social responses and reduced emotionalbehavioural and physiological responses (p< 0.05) on the group who get REBT. REBT is recommended to be given to clientswith violent behaviour together with general nursing inverventiont.Keywords: violent behaviour, rational emotive behavior therapy
Lama Persalinan Kala III dan Proses Involusi Uteri Mempengaruhi Inisiasi Menyusu Dini pada Ibu Post Partum Justina Purwarini; Yeni Rustina; Yusron Nasution
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 2 (2012): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i2.33

Abstract

Inisiasi menyusu dini atau permulaan menyusu dini merupakan perilaku bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Saatbayi mulai melakukan hentakan kepala ke dada ibu, sentuhan tangan dan hisapan bayi di puting susu ibu merangsang pengeluaranhormon oksitosin. Oksitosin diperlukan ibu saat persalinan untuk mencegah terjadinya perdarahan dengan mempengaruhirahim berkontraksi sehingga membantu pengeluaran plasenta dan juga membantu proses involusi uteri. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap lamanya persalinan kala III dan proses involusi uteri pada ibupost partum. Penelitian ini menggunakan sampel 60 responden, masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi 30responden. Data dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square dan t test independent. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan lamanya persalinan kala III pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi(p= 0,000; α= 0,05). Penelitian ini juga memperlihatkan adanya perbedaan yang siginfikan proses involusi uteri pada kelompokkontrol dan kelompok intervensi (p= 0,000; α= 0,05). Diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat bagi peningkatanpelayanan dan pendidikan serta perkembangan ilmu keperawatan dan bagi pengambil kebijakan untuk menggunakan inisiasimenyusu dini dalam praktek keperawatan profesional.
Peningkatan Suhu Bayi Baru Lahir Dan Ibu Melalui Inisiasi Menyusu Dini Yuyun Setyorini; Yeni Rustina; Yusron Nasution
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i1.56

Abstract

Salah satu manfaat inisiasi menyusu dini (IMD) adalah mempertahankan suhu tubuh bayi. Tujuan penelitian ini adalahmengidentifikasi pengaruh IMD terhadap suhu tubuh bayi dan suhu tubuh ibu. Penelitian yang menggunakan desain kuasieksperimen nonequivalent with control group melibatkan 35 responden untuk setiap kelompok. Tindakan yang dilakukanadalah IMD sampai bayi menemukan puting dan menyusu sendiri. Hasil menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara suhutubuh bayi sebelum dan sesudah tindakan (p= 0,000, α= 0,05), dan antara suhu tubuh ibu sebelum dan sesudah tindakan (p=0,000, α= 0,05). Terdapat perbedaan bermakna pada suhu tubuh bayi pada kedua kelompok (p= 0,000, α= 0,05), dan suhu tubuhibu pada kedua kelompok (p= 0,005, α= 0,05). Penelitian ini memperkuat fakta bahwa IMD mempengaruhi suhu tubuh ibusehingga stabilitas suhu tubuh bayi dapat dipertahankan.