Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penguatan Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Desa dengan Pendekatan Analisis Jabatan (Studi Kasus Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang) Asmoro, Bramantyo Tri; Resmiatini, Erna
Jurnal ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jmnegara.v4i2.2223

Abstract

ABSTRAKOtonomi yang semakin luas harus didukung oleh kinerja pemerintah desa yang profesional. Pemerintah desa harus mempunyai struktur organisasi internal yang kuat dengan pembagian tugas pokok dan fungsi yang jelas untuk mendukung kinerja organisasi. Kendala yang terjadi di Pemerintah Desa Palaan adalah implementasi tupoksi dari beberapa jabatan dalam struktur organisasi Pemerintah Desa Palaan yang mengalami tumpang tindih pekerjaan. Penelitian ini berusaha memperkuat tugas pokok dan fungsi organisasi pemerintah desa dengan pendekatan analisis jabatan. Subyek penelitian adalah Pemerintah Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan teknik pengambilan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisis jabatan menghasilkan luaran penegasan wewenang dan pelaksanaan tupoksi Kaur Pembangunan dan Kasi Pemerintahan, serta perumusan ulang tupoksi Kepala Dusun. Pemerintah Desa Palaan juga perlu melakukan sosialisasi hasil perumusan tugas pokok dan fungsi kepada seluruh perangkat desa. ABSTRACTBroader autonomy must be supported by the performance of a professional village government. The village government must have a strong internal organizational structure with a clear division of main tasks and functions to support organizational performance. The obstacle that occurred in the Palaan Village Government was the implementation of the main tasks and functions of some positions in the Palaan Village Government organizational structure that experienced overlapping work. This study seeks to strengthen the main tasks and functions of village government organizations with job analysis approach. The subjects of the study were the Palaan Village Government, Ngajum District, Malang Regency. The study was conducted with qualitative methods and data collection techniques was carried out through observation and interviews. The results of the research conducted with the job analysis approach resulted in a confirmation of the authority and implementation of the main tasks of the Head of the Development Affairs and Government Section Head,, as well as the reformulation of the function of the Head of Hamlet. Palaan Village Government also needs to disseminate the results of the formulation of basic tasks and functions to all village officials. 
Meningkatkan Literasi Siswa Desa Sukodono Kecamatan Dampit Kabupaten Malang Melalui Revitalisasi Perpustakaan Desa Bramantyo Tri Asmoro; Devy Kumala Sari
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i2.27560

Abstract

ABSTRACTThe rapid development in information technology have a postivie and negative impact. One of the negative impact is resulting in student’s low literacy. The Indonesian Government through the Ministry of Education and Culture issued Permendikbud Regulation No. 23 of 2015, which requires students to read books for 15 minutes before lessons begin with the aim of increasing student literacy. The effort to increase student literacy was also carried out by the Sukodono Village Government by creating a Village Library. The Village Library is managed by Youth Organization, but onits journey, Youth Organization is not optimal in managing it, so that the Village Library has not functioned properly. Community service activities were carried out in Sukodono Village, Dampit District, Malang Regency to increase students's interest in reading by revitalizing village libraries, namely adding library collections, involving stakeholders in library activities and promotion through singing and literary contest. Community service activities involve Youth Organization as the administrator of Village Library and schools at Sukodono Village, with the aim of creating sustainability towards efforts to increase student literacy. ABSTRAKSalah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi yang pesat adalah rendahnya minat baca siswa. Pemerintah melalui Kemendibud mengeluarkan aturan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015, yang mewajibkan siswa membaca buku selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai dengan tujuan untuk meningkatkan literasi siswa. Upaya peningkatan literasi siswa juga dilakukan oleh Pemerintah Desa Sukodono dengan membuat Perpustakaan Desa. Perpustakaan Desa dikelola oleh Karang Taruna, namun dalam perjalanannya Karang Taruna tidak maksimal dalam mengelola sehingga perpustakaan desa belum berfungsi sebagaimana mestinya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang untuk meningkatkan minat baca siswa dengan melakukan revitalisasi perpustakaan desa, yaitu penambahan koleksi pustaka, melibatkan stakeholder dalam kegiatan dan promosi perpustakaan melalui lomba. Kegiatan pengabdian melibatkan Karang Taruna sebagai pengelola perpustakaan desa dan sekolah dengan tujuan untuk menciptakan keberlanjutan terhadap upaya peningkatan literasi siswa.                
Etika Pelayanan Publik di Indonesia Mashur Hasan Bisri; Bramantyo Tri Asmoro
Journal of Governance Innovation Vol. 1 No. 1 (2019): Volume 1 Nomor 1 (Maret 2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/jogiv.v1i1.298

Abstract

Abstrak Pelayanan publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan / atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan kepentingan publik. Masyarakat sebagai pelanggan memiliki kebutuhan dan harapan pada kinerja penyelenggara pelayanan publik yang profesional. Tugas Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah adalah memberikan pelayanan publik yang mampu memuaskan masyarakat. Implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia mengakibatkan pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab dan kewenangan dalam menentukan standar pelayanan minimal. Permasalahan mendasar dalam proses pelayanan publik di Indonesia adalah tentang etika. Tidak ada standar universal tentang norma atau etika serta sanksi yang mengatur secara khusus untuk pelanggaran yang dilakukan aparat dalam pelayanan publik. Kata Kunci : Pelayanan publik, Etika, Norma Abstract Public services are all activities in order to fulfill basic needs in accordance with the basic rights of every citizen and resident of an item, service and / or administrative service provided by service providers related to the public interest. Communities as customers have needs and expectations in the performance of professional public service providers. The task of the Central Government and Regional Government is to provide public services that are able to satisfy the public. The implementation of decentralization and regional autonomy policies in Indonesia has resulted in regional governments having responsibility and authority in determining minimum service standards. The fundamental problems in the process of public service in Indonesia are about ethics. There is no universal standard on norms or ethics and sanctions that specifically regulate violations committed by the authorities in public services. Keywords : Public Service, Ethic, Norm
Signifikansi Nauru dalam Kebijakan Bantuan Finansial Australia (2001-2008) Bramantyo Tri Asmoro
DIALEKTIKA: Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 1 No 1 (2016): Dialektika : Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial
Publisher : Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36636/dialektika.v1i1.16

Abstract

Australia has foreign aid policy distributed to Asia Pacific region annually. Specifically for South Pacific region, Melanesian countries such as Papua New Guinea, Solomon Islands, Fiji and Vanuatu had always been main priorities. But since 2001, Australia increased its financial aid to Nauru, a small country located in Micronesia. Compared to other countries in South Pacific, Australia's financial aid to Nauru tends to increase. This fact raise a question about why Australia increased its financial aid to Nauru, especially since 2001? To answer the question, the writer use foreign aid motivation theory, regional security, and Australia's defence concept, continental defence. The result of this research is, Australia increased its financial aid to Nauru because Australia want to maintain regional security. Nauru is potential failed state that can disturbed regional security in South Pacific.
MENATA TUGAS KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) SUKODONO DENGAN PENDEKATAN ANALISIS JABATAN Erna Resmiatini; Bramantyo Tri Asmoro
E-Jurnal Manajemen Vol 9 No 11 (2020)
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/EJMUNUD.2020.v09.i11.p04

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang difokuskan untuk mengatasi masalah yang dialami oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sukodono. Hasil observasi awal memperlihatkan bahwa pengurus tidak memahami tugas yang harus dijalankan. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menyusun uraian deskripsi jabatan pada Pokdarwis Sukodono. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dengan pendekatan analisis jabatan yang mengadaptasi langkah-langkah analisis jabatan Dessler (2010) dan analisis data kualitatif model Miles & Huberman (1994). Sementara, teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh adalah uraian deskripsi jabatan Pokdarwis Sukodono mulai dari Ketua sampai Seksi Pengembangan Usaha. Hasil ini diperoleh setelah melakukan analisis jabatan berulang sampai mendapatkan uraian deskripsi jabatan yang kredibel. Hasil penelitian ini mendatangkan manfaat yang begitu besar bagi pengurus Pokdarwis Sukodono, karena kini pengurus memiliki acuan tugas yang jelas dalam bekerja sebagai agen pariwisata di daerahnya. Kata Kunci: Analisis Jabatan; Deskripsi Jabatan; Pokdarwis.
COPRODUCTION SEBAGAI SOLUSI ATAS PEMBARUAN LAYANAN OLEH WARGA (CITIZEN WELFARE) KAMPUNG WISATA 3G (GLINTUNG GO GREEN) Bramantyo Tri Asmoro; Muhamad Imron
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Department of Governmental Science FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.993 KB) | DOI: 10.24198/cosmogov.v5i1.18431

Abstract

ABSTRAKTren pengembangan desa wisata akhir-akhir ini tengah menjamur di seluruh pelosok Indonesia. Keindahan dan keunikan yang dimiliki oleh desa-desa di Indonesia menyimpan banyak potensi yang dapat dikembangkan agar menjadi sebuah kawasan yang tidak hanya berfungsi sebagai hunian, namun juga berfungsi sebagai kekuatan ekonomi bagi masyarakat lokal setempat. Terkait dengan potensi yang dimiliki desa, dibutuhkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah untuk mendesain format dari desa wisata itu sendiri. Beberapa desa ada yang menonjolkan sisi keunggulan alam, beberapa ada yang lebih menunjukkan sisi keunikan budaya. Dalam era citizen welfare, warga negara mempunyai peran yang lebih besar dalam pembangunan. Peran pemerintah dalam membangun desa wisata bergeser menjadi partner masyarakat, dengan melakukan fungsi empowerment dan enabling, salah satunya melalui model kerjasama coproduction yang dapat meningkatkan nilai tambah desa wisata. 
Peningkatan Kapasitas Organisasi Pokdarwis melalui Pelatihan Administrasi Keuangan (Studi Kasus Pokdarwis Desa Sukodono Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang) Bramantyo Tri Asmoro; Devy Kumala Sari
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 4 (2020): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v3i4.8503

Abstract

Pokdarwis Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang dibentuk pada tahun 2018 dengan tujuan untuk mengelola obyek wisata Coban Pandawa. Memasuki tahun 2019, Pokdarwis Desa Sukodono mengalami kevakuman karena beberapa hal, salah satunya adalah rendahnya skill manajemen organisasi anggota pokdarwis sehingga kinerja organisasi menjadi terhambat. Pokdarwis merupakan organisasi yang independen dan bersifat swadaya dan swakarsa, sehingga dalam hal keuangan juga diharapkan dapat menjadi organisasi yang mandiri dan profesional. Program pendampingan difokuskan kepada pelatihan administrasi keuangan dengan tujuan meningkatkan kapasitas organisasi. Pelaksanaan program pengabdian dibagi menjadi dua tahapan, yaitu tahapan sosialisasi dan tahapan pelatihan administrasi keuangan.
Pemberdayaan Pokdarwis dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pasaban Sekartaji Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Bramantyo Tri Asmoro; Fitria Dwi Susanti; Saroful Anam; Alinna Maulidia
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Dharma Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v1i2.310

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya untuk membangun daya masyarakat dengan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat serta berupaya untuk mengembangkannya. Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan dengan mendampingi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sengguruh dalam meningkatkan kapasitas organisasi Pokdarwis dalam mengelola dan mengembangkan aset desa, dalam hal ini adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Untuk meningkatkan kapasitas organisasi pokdariws, pendampingan pokdarwis dirancang melalui tiga tahapan, yakni tahap penyadaran, tahap peningkatan kapasitas dan tahap legalitas. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan antara lain sosialisasi tugas pokok dan fungsi pokdarwis sekaligus penyamaan persepsi tentang pengelolaan RTH. Diharapkan Pemerintah Desa Sengguruh dan Pokdarwis Sekartaji dapat memahami serta mampu menjalankan perannya dalam mengelola dan mengembangkan RTH dengan berpedoman pada Sapta Pesona serta dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi warga desa.
PENDAMPINGAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI PERUMAHAN WARAKAWURI SEROJA RT 24 DESA SENGGURUH KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG TAHUN 2020 Bramantyo Tri Asmoro; Achmad Khoiruddin Utomo; Miza Chasanah; Nahru Mushoffa Al Mahbubi
at-tamkin: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): At-Tamkin - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/attamkin.v3i2.560

Abstract

Badan Ketahanan Pangan (BKP) melalui Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 telah melaksanakan kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Dalam upaya memperluas penerima manfaat dan pemanfaatan lahan, pada tahun 2020 kegiatan KRPL berubah menjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L). P2L adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan serta pendapatan rumah tangga. Pada September 2020 didirikan KRPL Seroja di Desa Sengguruh dengan memanfaatkan lahan pekarangan kosong sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Dengan didirikannya KRPL tersebut dibentuk pula Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mengolah dan mengelola lahan dan tanaman dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat Desa Sengguruh. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program Pemerintah Desa Sengguruh untuk mewujudkan Kampung Asri di Perumahan Warakawuri Seroja RT 24 RW 01 Desa Sengguruh Kepanjen Malang.
Revitalisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang Dalam Pengelolaan Obyek Wisata Coban Pandawa Bramantyo Tri Asmoro; Muh Mujib Da'awi
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 1 (2020): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.29 KB) | DOI: 10.21067/jpm.v5i1.3411

Abstract

Tourism is one of the leading potentials in the region, especially villages, which can be maximally developed to improve community welfare. One of the attractions in Malang Regency which has tremendous potential to be developed is Coban Pandawa, which is located in Sukodono Village, Dampit District, Malang Regency. The tourism object is managed by the Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) of Sukodono Village since the end of 2018, but in its journey, Pokdarwis has not understood the role, main tasks and functions of managing a tourist attraction, so that in the end pokdarwis experienced a vacuum in 2019. This community service activity aims to revitalize Pokdarwis organizations so that they can become independent and professional organizations in developing Coban Pandawa. Activities will be divided into three stages, namely, the awareness stage, the legality stage and the capacity-giving stage. The results of the community service activities were the equalization of the vision between the Sukodono Village Government and Pokdarwis, the legality of the Pokdarwis organization from the Sukodono Village Government and the Malang Regency Office of Tourism and Culture (Disparbud), and the Coban Pandawa development blueprint.