Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan Kerja Pada Petugas Kebersihan Di Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Kota Makassar Aisyah, St.; Fachrin, Suharni A.; Haeruddin, Haeruddin; Rahman, Irfandi
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 2 No. 3 (Juli, 2019)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.449 KB) | DOI: 10.33368/woh.v0i0.185

Abstract

International Labour Organization (ILO) bahwa setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan. Kelelahan adalah berkurangnya kemampuan fisik dan mental sebagai akibat dari penggunaan berlebih pada fisik, mental atau emosional yang dapat mengurangi hampir seluruh kemampuan fisik termasuk kekuatan, kecepatan, kecepatan reaksi, koordinasi, dan pengambilan keputusan atau keseimbangan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja petugas kebersihan di Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study yang dilengkapi pendekatan metode kuantitatif, responden penelitian ini sebanyak 57 orang, metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, dengan analisis Uji statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan Program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Hasil penelitian pada petugas kebersihan di Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar yaitu: tidak ada pengaruh umur terhadap kelelahan kerja pada petugas kebersihan, tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap kelelahan kerja pada petugas kebersihan, tidak ada pengaruh status gizi terhadap kelelahan kerja pada petugas kebersihan, tidak ada pengaruh kadar Hb terhadap kelelahan kerja pada petugas kebersihan, tidak ada pengaruh lama kerja terhadap kelelahan kerja pada petugas kebersihan, ada pengaruh beban kerja terhadap kelelahan kerja pada petugas kebersihan. Kesimpulan bahwa beban kerja berpengaruh terhadap kelelahan kerja bagi petugas kebersihan di Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, disarankan petugas kebersihan agar mengoptimalkan waktu istrahat yang diberikan sehingga dapat mengurangi kelelahan pada saat bekerja.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SAAT MELAUT PADA PENANGKAP IKAN DI KELURAHAN LAPPA KECEMATAN SINJAI UTARA Rahman, Irfandi; Mallapiang, Fatmawaty; Fachrin, Suharni A.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 13 No 6 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.854 KB)

Abstract

Nelayan penangkap ikan adalah sebuah pekerjaan diatas permukaan perairan, dimana nelayan penangkap ikan berisiko tinggi untuk mengalami Kecelakaan Akibat Kerja ataupun Penyakit Akibat Kerja (Kalalo, 2016, Handayani, 2014, Tjahjanto, 2016, Purwanto, 2014, Putra, 2017, Purwangka, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan keselamatan kerja saat melaut pada nelayan penangkap ikan di Kelurahan Lappa, dan mengkaji penerapan kesehatan kerja saat melaut pada nelayan penangkap ikan di Kelurahan Lappa. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini sebanyak 6 orang, dengan kriteria nelayan penangkap ikan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan obsevasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keselamatan kerja saat melaut (memiliki pengalaman dan pengetahuan keselamatan, alat-alat keselamatan, penggunaan APD, tidak takabur dan berkata kotor dilaut). Sedangkan kesehatan kerja pada nelayan penangkap ikan saat melaut (memiliki kartu nelayan, kotak P3K, pemeriksaan kesehatan sebelum melaut). Kesimpulan (1) nelayan penangkap ikan memiliki pengetahuan keselamatan, alat-alat keselamatan, penggunaan APD (Alat Pelindung Diri), dan tidak boleh takabur dan berkata kotor dilaut. (2) nelayan penangkap ikan perlu menyiapkan alat kesehatan seperti kotak P3K, kartu nelayan, program penyuluhan kesehatan, dan unit-unit kesehatan untuk nelayan penangkap ikan di Kelurahan Lappa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai.
Pengaruh Penerapan 5R (Housekeeping) terhadap Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Perawat di Ruangan Perawatan Rahman, Irfandi; Irawati, Irawati; Arianto, M Faizal
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 4 No 4 (Oktober 2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/woh.v4i04.533

Abstract

Hospital Occupational Health and Safety Culture is the creation of a culture of a 5R environment that is healthy, safe, and free from hazards and risks that can increase effectiveness, efficiency and productivity. International Labor Organization in 2013 found that 1 worker in the world dies every 15 seconds due to work accidents and 160 workers experience work-related illness. The implementation of the 5R will make health services more comfortable and safe and improve the quality of the hospital. The purpose of this study was to determine the effect from implementation of 5R (housekeeping) on ​​safety behavior in RSUD Sele Be Solu, Sorong City, and to determine the effect of implementing 5R (housekeeping) on ​​health behavior in RSUD Sele Be Solu, Sorong City. This type of research is descriptive analytic, with a quasi-experimental research method with one group pre test and post test observation design, the sample is 71 nurses. The pre and post results with the Wilcoxon statistical test obtained p value = 0.002 if compared with the value = 0.05, then p <ὰ. This shows that there is an effect of the implementation of 5R in K3 behavior towards nurses in the treatment room at RSUD Sele Be Solu, Sorong City. The conclusion that there is an effect of implementing 5R on Occupational Health and Safety of nurses in the nursing room Sele Be Solu Hospital, Sorong City, and the application of the 5R culture will make the hospital more advanced and developing so it has higher competitiveness. Suggestions are expected that nurses in the nursing room apply 5R behavior in Hospital Occupational Health and Safety to improve the care process, safety and patient comfort, and it is expected that further researchers can develop it.
Terapi Modalitas Senam Anemia pada Anak Panti Asuhan Bukit Hermon Kota Sorong: senam anemia Hutomo, Wahyuni Maria Prasetyo; Rahman, Irfandi; Ruhukail, Prisilya P.
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JAMSI - Maret 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.278

Abstract

Hasil Survei Kesehatan Nasional Indonesia 2013 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 1-4 tahun, 5-14 tahun, dan 15-24 tahun masing-masing adalah 28,1%, 26,4%, dan 18,4%. Terjadi peningkatan prevalensi dibandingkan dengan survei sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2007, yaitu masing-masing 27,7%, 9,4% dan 6,9% pada anak usia 1- 4 tahun, 5-14 tahun dan 15-24 tahun. Secara khusus, prevalensi anemia pada anak usia sekolah dan remaja hampir tiga kali lipat (Linder, 1958). Menurut data hasil Riskedas tahun 2013 remaja putri mengalami anemia yaitu 37,1%, mengalami peningkatan menjadi 48,9% pada Riskesdas 2018, dengan proporsi anemia ada di kelompok umur 15- 24 tahun dan 25- 34 tahun. (Kesehatan, 2018). Anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang perlu mendapat perhatian khusus, begitupun dengan wilayah timur indonesia, dipanti asuhan bukit hermon terdapat anak-anak panti yang dibina yang juga bisa punya peluang mengalami Gejala anemia yang bervariasi Berdasarkan hal tersebut maka Kami melakukan Pengabdian di Panti Asuhan Bukit Hermon kota sorong dan terus mengupayakan pencegahan anemia di wilayah kota sorong Tujuan memberikan terapi modalitas berupa senam anemia di panti asuhan bukit hermon kota sorong untuk mengatasi gejala anemia. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Edukasi dengan melakukan intervensi senam anemia di Panti asuhan bukti Hermon Kota sorong. hasil dalam kegiatan ini terlihat anak-anak panti mulai mengusai gerakan berakan sederhana yang diajarkan melalui edukasi terkait Senam anemia yang nantinya bisa berguna dalam menurunkan gejala gejala anemia yang bisa terjadi.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEIKUTSERTAAN VAKSINASI COVID-19 DOSIS KEDUA DI KELURAHAN MALAWEI Wahyuni Maria Prasetyo Hutomo; Wisye Sances Marayate; Irfandi Rahman
Nursing Inside Community Vol. 4 No. 1 (2021): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vaksinasi Covid-19 masih menjadi pro dan kontra di masyarakat sehingga menimbulkan keragu-raguan bagi mereka untuk dapat menerimanya. Keragu-raguan yang muncul diantaranya adalah tentang efektivitas dari vaksin itu sendiri sehingga mereka takut untuk divaksin. Pendidikan dan dukungan dari keluarga sangat mempengaruhi seseorang untuk dapat menerima vaksinasi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan dukungan keluarga terhadap keiutsertaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 September sampai dengan 13 oktober 2021 di RT 02/RW 05 Keluarahan Malawei Kota Sorong dengan jumlah populasi adalah 135 dan sampel dalam penelitian ini adalah 101. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan keikutsertaan vaksinasi Covid-19 dosis dua di Kelurahan Malawei RT 02/RW 05 Kota Sorong dengan nilai (p value= 0,031). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan dukungan keluarga terhadap vaksinasi covid-19 dosis kedua kelurhan malawei RT 02/RW 05 Kota Sorong. Saran bagi petugas kesehatan agar memberikan informasi mengenai vaksinasi Covid-19 dosis lanjutan lebih maksimal melalui sosialisasi agar dapat memperbaiki pemahaman masyarakat tentang tentang vaksinasi Covid-19 dengan baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA-SISWI KELAS X-XI DI SMA NEGERI 4 KOTA SORONG Jenni Lilis Siagian; Irfandi Rahman
Elisabeth Health Jurnal Vol 5 No 1 (2020): Vol 5 No 1 (2020) : Elisabeth Health Jurnal
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/ehj.v5i1.275

Abstract

Introduction: Many students learn less focus both at home and at school. The results of interviews with 10 students of class X-XI Sorong 4 Public High School, 50% said that the learning system at home is free, not noticed by parents or family members at home, if there is homework, the process is sometimes at home and not rarely done at school, after returning from school usually directly playing with school friends and neighbors. Method: This type of research is analytic descriptive with cross sectional design. The study was conducted in Sorong City High School 4 in February 2020. The population in this study were all students of class X-XI in Sorong City High School 4. The total sample of 74 people with the sampling technique is total sampling. The study was conducted using a questionnaire instrument. The data obtained were analyzed using the Pearson Product Moment test, at a 95% confidence level.Result: Based on the results of the analysis, it is known that there is an influence of parental support, intrinsic motivation and learning facilities on the learning achievement of students of the X-XI class of SMA Negeri 4, Sorong City. Discussion: Children who get full support from parents will be more motivated and motivated to study harder, while children who lack support from parents will feel that they are not useful so that the enthusiasm for learning is absent, and the desire to increase their potential is absent. Parents need to pay attention to children, especially when the child is still in adolescence, this time the child needs attention to find the identity that will take the child in the future. The intrinsic motivation of students is on average good though not good on all the questions asked. Intrinsic learning motivation of students will increase self-awareness to learn well with goals essentially, not only look good or to get attention, and this will have an impact on student achievement well and vice versa. Learning facilities can affect learning achievement, this can be seen from the teaching and learning facilities in school classrooms, tables, chairs, blackboards are well cared for. This situation illustrates that students assume that learning facilities in schools are very important so that together students and teachers take care of existing learning facilities. Likewise, learning facilities at home students have literature books to use when studying on their own.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Saat Cuaca Buruk Pada Nelayan Penangkap Ikan di Kelurahan Lappa Kecematan Sinjai Utara Irfandi Rahman
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.267 KB)

Abstract

Nelayan penangkap ikan adalah sebuah pekerjaan diatas permukaan perairan, dimana nelayan penangkap ikan berisiko tinggi untuk mengalami Kecelakaan Akibat Kerja ataupun Penyakit Akibat Kerja (Kalalo, 2016, Handayani, 2014, Tjahjanto, 2016, Purwanto, 2014, Putra, 2017, Purwangka, 2013).(1-6) Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan keselamatan kerja saat melaut pada nelayan penangkap ikan di Kelurahan Lappa, dan mengkaji penerapan kesehatan kerja saat melaut pada nelayan penangkap ikan di Kelurahan Lappa. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini sebanyak 6 orang, dengan kriteria nelayan penangkap ikan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan obsevasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keselamatan kerja saat cuaca buruk (tidak panik dan berdoa, berlidung kepulau terdekat, dan mempersiapkan alat keselamatan). Sedangkan kesehatan kerja pada nelayan penangkap ikan (pentingnya peran pemerintah setempat dalam melakukan penyuluhan kesehatan, membuat unit-unit kesehatan, membuat pelaporan PAK pada nelayan, dan wajib memiliki kartu asuransi nelayan). Kesimpulan (1) memiliki alat-alat keselamatan, berlindung di pulau terdekat bila cuaca buruk. (2) pencegahan kesehatan wajib memiliki kartu asuransi nelayan, kotak P3K penting disiapkan, program penyuluhan kesehatan, dan unit-unit kesehatan untuk nelayan penangkap ikan di Kelurahan Lappa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SAAT MELAUT PADA PENANGKAP IKAN DI KELURAHAN LAPPA KECEMATAN SINJAI UTARA Irfandi Rahman; Fatmawaty Mallapiang; Suharni A. Fachrin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 13 No. 6 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nelayan penangkap ikan adalah sebuah pekerjaan diatas permukaan perairan, dimana nelayan penangkap ikan berisiko tinggi untuk mengalami Kecelakaan Akibat Kerja ataupun Penyakit Akibat Kerja (Kalalo, 2016, Handayani, 2014, Tjahjanto, 2016, Purwanto, 2014, Putra, 2017, Purwangka, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan keselamatan kerja saat melaut pada nelayan penangkap ikan di Kelurahan Lappa, dan mengkaji penerapan kesehatan kerja saat melaut pada nelayan penangkap ikan di Kelurahan Lappa. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini sebanyak 6 orang, dengan kriteria nelayan penangkap ikan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan obsevasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keselamatan kerja saat melaut (memiliki pengalaman dan pengetahuan keselamatan, alat-alat keselamatan, penggunaan APD, tidak takabur dan berkata kotor dilaut). Sedangkan kesehatan kerja pada nelayan penangkap ikan saat melaut (memiliki kartu nelayan, kotak P3K, pemeriksaan kesehatan sebelum melaut). Kesimpulan (1) nelayan penangkap ikan memiliki pengetahuan keselamatan, alat-alat keselamatan, penggunaan APD (Alat Pelindung Diri), dan tidak boleh takabur dan berkata kotor dilaut. (2) nelayan penangkap ikan perlu menyiapkan alat kesehatan seperti kotak P3K, kartu nelayan, program penyuluhan kesehatan, dan unit-unit kesehatan untuk nelayan penangkap ikan di Kelurahan Lappa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai.
EEDUKASI PEMBUDIDAYAAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL KELUARGA (TOGA) DI KAMPUNG MALAWOR Irfandi Rahman; Julya Finsilya Ratulohoren; Prisilya Prety Ruhukail; Miranda Taborat; Eden Nasrani Manubuy; Trysa Ade Wahyuningtias; Susanti Debora Kadiwaru; Marcelino Brevian Pitres Sanggono; Irham Marselino
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 5 No 1 (2022): APTEKMAS Volume 5 Nomor 1 2022
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.81 KB) | DOI: 10.36257/apts.v5i1.4393

Abstract

Family medicinal plants are types of plants that can be cultivated alone and can be useful for medicine and can also be aesthetic garden plants. Family medicinal plants can fulfill preventive (disease prevention), promotive (health promotion), curative (disease healing), and rahabilitative (health restoration) efforts. Malawor village is located in a strategic location, where the large village hall yard can be used as a family garden for herbal medicinal plants. The purpose of education and training is to cultivate herbal plants and utilize family herbal medicinal plants by the people of Kampung Malawor. and after education and training the community has understood how to use and cultivate family herbal medicinal plants. The conclusion with education and training has been to increase understanding and knowledge in helping to cultivate family herbal medicines in Malawor Village.
Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Di Kelurahan Kampung Baru Kota Sorong wahyuni maria prasetyo hutomo; Irfandi Rahman; Evi Hudriyah Hukom; Merlis Simon
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1 No 4 (2021): JPMI - Agustus 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.39

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS adalah upaya untuk memperkuat budaya seseorang, kelompok maupun masyarakat agar peduli dan mengutamakan kesehatan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas. Dalam usaha pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 ini, Masyarakat memiliki peran yang sangat penting. Kelurahan Kampung Baru merupakan bagian dari wilayah kerja Puskesmas Malawei di Kota Sorong yang wilayahnya memiliki pasien positif Covid-19. Dari laporan Dinas Kesehatan Propensi Papua Barat, wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong terdapat 26 Kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif dengan 1 orang meninggal Berdasarkan hal tersebut maka Kami melakukan Pengabdian di kelurahan kampung baru kota sorong dengan Tujuan memberikan edukasi perilaku hidup dan sehat (PHBS) di masa adaptasi kebiasaan baru di kelurahan kampung baru kota sorong, metode yang dilakukan, yaitu melalui sosialisasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Hasil Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masa adaptasi kebiasaan Baru di kelurahan kampung baru memberikan dampak positif bagi masyaratkat yang membuat masyarakat memahami tentang PHBS sebagai salah satu tindakan Pencegahan Penularan Covid-19 Pada kelompok Masyarakat yang sangat penting untuk terus di lakukan sehingga masyarakat memiliki kesadaran bersama dan memiliki pengetahuan tentang pentingnya bersama-sama untuk Tetap menjalankan kebiasaan baru( mencucui tangan & membiasakan menggunakan masker) di masa adaptasi kebiasaan baru