Awwalin, Rodlitul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Penambahan Fungsi Kapal Melalui Pemanfaatan Kapal Tipe Lighter Aboard Ship (LASH) untuk Pulau-Pulau Kecil: Studi Kasus Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep Awwalin, Rodlitul; Nugroho, Setyo
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.698 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.2917

Abstract

Produksi, ketersediaan dan harga kebutuhan pangan telah menjadi perhatian utama dan masalah rumit saat ini khususnya di daerah pulau-pulau kecil. Hal ini menjadikan pentingnya perubahan sistem logistik yang dapat memecahkan masalah sistem logistik di daerah pulau-pulau kecil. Salah satu fokus utama untuk menangani situasi ini adalah untuk menciptakan koneksi yang baik melalui pulau-pulau kecil yang ada di wilayah pulau-pulau di Indonesia, terutama di Kepulauan Kangean. Untuk menghubungkan pulau-pulau di Kepulauan Kangean, dengan gagasan pemanfaatan kapal tipe Lighter Abroad Ship (LASH) yang dioperasikan untuk menopang sistem logistik yang baik dalam aspek waktu, dan efisiensi penanganan muatan di pelabuhan kecil. Kapal ini adalah kapal kargo yang memuat tongkang-tongkang kecil sebagai kemasan, sehingga cocok untuk area operasional di negara-negara berkembang dan kepulauan, konsepnya adalah penanganan tongkang-tongkang yang efektif terhadap waktu, tongkang sebagai gudang apung ditinggalkan dan kapal langsung berlayar kembali, sehingga tidak membutuhkan antrian yang lama di pelabuhan serta menambah kinerja kapal dalam beroperasi. Tantangan memperbaiki logistik nasional memiliki banyak kendala seperti bentuk kondisi geografis yang berupa pulau-pulau kecil serta berjumlah banyak, dan kurangnya alat akses untuk menjangkau pulau-pulau terkecil tersebut menjadi kendala yang perlu diatasi. Untuk itu tujuan dari penelitian untuk mempelajari bagaimana pemanfaatan kapal tipe LASH, dengan menggunakan pendekatan berupa jumlah pertumbuhan penduduk serta Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) barang ke Kepulauan Kangean, untuk menentukan kapasitas muatan kapal, serta metode perhitungan optimasi biaya per-unit ton muatan paling rendah untuk memilih model kapal dan rute terpendek, kemudian penentuan konfigurasi gudang terapung yang berupa tongkang apung. Sehingga didapatkan model kapal dengan biaya perunit ton muatan paling rendah adalah kapal tipe LASH Gantry Crane rute R-2 (Situbondo-Sumenep-Sapudi-Arjasa-Kangayan-Sapeken-Situbondo) dengan biaya sebesar Rp. 625.912,-.
STUDI PENAMBAHAN FUNGSI KAPAL MELALUI PEMANFAATAN KAPAL TIPE LIGHTER ABOARD SHIP (LASH) UNTUK PULAU-PULAU KECIL: STUDI KASUS KEPULAUAN KANGEAN KABUPATEN SUMENEP Awwalin, Rodlitul; Nugroho, Setyo
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.698 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v12i2.2917

Abstract

Produksi, ketersediaan dan harga kebutuhan pangan telah menjadi perhatian utama dan masalah rumit saat ini khususnya di daerah pulau-pulau kecil. Hal ini menjadikan pentingnya perubahan sistem logistik yang dapat memecahkan masalah sistem logistik di daerah pulau-pulau kecil. Salah satu fokus utama untuk menangani situasi ini adalah untuk menciptakan koneksi yang baik melalui pulau-pulau kecil yang ada di wilayah pulau-pulau di Indonesia, terutama di Kepulauan Kangean. Untuk menghubungkan pulau-pulau di Kepulauan Kangean, dengan gagasan pemanfaatan kapal tipe Lighter Abroad Ship (LASH) yang dioperasikan untuk menopang sistem logistik yang baik dalam aspek waktu, dan efisiensi penanganan muatan di pelabuhan kecil. Kapal ini adalah kapal kargo yang memuat tongkang-tongkang kecil sebagai kemasan, sehingga cocok untuk area operasional di negara-negara berkembang dan kepulauan, konsepnya adalah penanganan tongkang-tongkang yang efektif terhadap waktu, tongkang sebagai gudang apung ditinggalkan dan kapal langsung berlayar kembali, sehingga tidak membutuhkan antrian yang lama di pelabuhan serta menambah kinerja kapal dalam beroperasi. Tantangan memperbaiki logistik nasional memiliki banyak kendala seperti bentuk kondisi geografis yang berupa pulau-pulau kecil serta berjumlah banyak, dan kurangnya alat akses untuk menjangkau pulau-pulau terkecil tersebut menjadi kendala yang perlu diatasi. Untuk itu tujuan dari penelitian untuk mempelajari bagaimana pemanfaatan kapal tipe LASH, dengan menggunakan pendekatan berupa jumlah pertumbuhan penduduk serta Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) barang ke Kepulauan Kangean, untuk menentukan kapasitas muatan kapal, serta metode perhitungan optimasi biaya per-unit ton muatan paling rendah untuk memilih model kapal dan rute terpendek, kemudian penentuan konfigurasi gudang terapung yang berupa tongkang apung. Sehingga didapatkan model kapal dengan biaya perunit ton muatan paling rendah adalah kapal tipe LASH Gantry Crane rute R-2 (Situbondo-Sumenep-Sapudi-Arjasa-Kangayan-Sapeken-Situbondo) dengan biaya sebesar Rp. 625.912,-.