Lingga, Andry Alim
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI 03-2834-2000 DAN SNI 7656:2012 DENGAN KUAT TEKAN 30 MPa Kuntari, Helena Dewi; Lingga, Andry Alim; Supriyadi, Asep
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.61 KB)

Abstract

Adanya perbedaan acuan dan cara pandang desain campuran beton antara Inggris (DOE) dan Amerika (ACI) yang menjadi pedoman untuk metode SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656:2012. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan selisih perbandingan jumlah kebutuhan bahan, kuat tekan dan modulus elastisitas beton normal antara metode SNI 03-2834-2000 dan metode SNI 7656:2012 untuk mutu rencana 30 MPa dengan menggunakan dua variasi nilai slump. Benda uji dibuat sebanyak 72 cetakan silinder dengan Ø 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil dari analisis perbandingan desain tersebut menunjukan untuk variasi I (slump 30-60 mm dan 25-50 mm) kebutuhan semen, batu pecah dan air lebih banyak dengan metode SNI 7656:2012, namun kebutuhan pasir dengan untuk metode SNI 03-2834-2000 lebih banyak. Pada variasi II (slump 60-180 mm dan 75-100 mm) kebutuhan semen dan air dengan metode SNI 03-2834-2000 lebih banyak, namun jumlah kebutuhan pasir dan batu pecah lebih banyak dengan metode SNI 7656:2012. Analisis pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas menunjukan hasil yang signifikan pada masing-masing variasi nilai slump dimana kedua metode yaitu SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656:2012 mencapai target kuat tekan rencana yaitu 30 MPa dengan nilai kuat tekan dan modulus elastisitas tertinggi menggunakan metode SNI 03-2834-2000 dengan value slump 30-60 mm.Kata kunci : beton nomal, SNI 03-2834-2000, SNI 7656:2012, kuat tekan, mix design
PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN ENAM LANTAI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK Rifani, Amir; Lingga, Andry Alim; Faisal, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.62 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36599

Abstract

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak merupakan kampus Islam negeri pertama di Kalimantan Barat. Bertambahnya jumlah mahasiswa yang mendaftar di setiap tahun membuat diperlukannya penambahan ruangan. Keterbatasan lahan IAIN menjadikan tidak memungkinkannya membangun infrastruktur secara horizontal. Oleh karena itu, dibutuhkannya suatu infrastuktur yang dibangun secara vertikal untuk mengatasi permasalahan tersebut. Struktur gedung perkuliahan menggunakan struktur beton bertulang dengan desain gedungnya mengacu pada SNI 2847-2013 untuk persyaratan beton struktural dan SNI 1727-2013 untuk persyaratan beban struktur. Kota Pontianak termasuk dalam zona gempa ringan, namun kemungkinan terjadi gempa tetap ada. Analisis gempa mengacu pada SNI 1726-2012. Beban yang diperhitungkan yaitu beban mati, beban hidup dan beban gempa. Hasil perhitungan dengan dibantu program komputer diperoleh dimensi struktur berupa pelat, balok, kolom dan fondasi. Digunakan fondasi tiang pancang spun pile yang mana sebagian daya dukungnya terletak pada daya lekat tiang pada tanah dan sebagiannya lagi terletak pada tahanan ujung spun pile. Dari peta zonasi gempa wilayah gedung termasuk dalam kategori desain seismik A sehingga digunakan analisis Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SPRMB). Nilai T yang didapatkan yaitu 1,118 detik.Kata Kunci : struktur gedung, fondasi, spun pile
STONE DUSH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP BETON NORMAL Huda, Imam Al; Lingga, Andry Alim; Budi, Gatot Setya
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.25 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.17177

Abstract

Construction of the structure and infrastructure in Indonesia began to rapidly return. Civil buildings are usually constructed using a base material in the form of concrete and teel. Concrete used isusually a mixing between the coarse aggregate (gravel), fine aggregate (sand), cement, and water. The material used in the manufacture of concrete are materials culled from nature so that it can be called as natural resources. Makers of concrete material is largely natural resources that cannot be renewed. Natural resources that cannot be renewed will gradually run out, it needs to be searched then need to look for a successor. Grey is a by-product of the stone-breaking machine in the process of solving the stone to stone broke the aggregate replacement materialscould be made smooth. However grey had many disadvantages such as water absorption greater than natural sand. In the writing of this blending of gray stone with fine aggregate in this case in the form of grey concrete planning quality f'c 25 MPa. In this case is expected to come by a good proportion so that the blending is obtained strong press optimum Keywords: grey,concrete Aggregate, fine, normal quality f'c 25 MPa, robust press
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON Jeffry, -; Lingga, Andry Alim; Handalan, Cek Putra
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.056 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.24133

Abstract

Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain-lain. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton ini didapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air, dengan semen Portland atau semen hidrolik yang lain, Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan. Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air. Beton yang sudah mengeras dapat juga dikatakan sebagai batuan tiruan, dengan rongga-rongga antara butiran yang besar (agregat kasar atau batu pecah), dan diisi oleh batuan kecil (agregat halus atau pasir), dan pori-pori pori antara agregat halus diisi oleh semen dan air (pasta semen). Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 20 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan Æ 15 cm, dan tinggi 30 cm. Terdapat enam variasi sampel beton yaitu pasir daerah Putussibau, pasir daerah Karangan, pasir daerah Toho, pasir daerah Tayan, pasir halus dan kasar daerah Pontianak. Pengujian/pengetesan benda uji meliputi uji kuat tekan.Kata kunci: pasir kasar dan pasir halus dan kuat tekan beton.
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG MIDPOINT 8 LANTAI DI JALAN JENDRAL URIP PONTIANAK Cheriandi, Alvin Alfrendo; Lingga, Andry Alim; Lestyowati, Yoke
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan SNI 1726-2002,Pulau Kalimantan tidak termasuk daerah zonasi gempa Namun sejak terjadigempa di Kota Singkawang pada tanggal 23 Agustus 2011 yang telah dikonfirmasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa telahterjadi gempa dengan kekuatan 4,4 Skala Ritcher, maka dalam perencanaan gedung di Pulau Kalimantan perlu diperhitungkan gaya gempa.Perencanaan struktur bangunan di Indonesiamengacu pada SNI-03-2847-2013 tentang Tata Cara Perhitungan Beton Struktural untuk Gedung dan SNI-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung dan Non Gedung. Bangunan gedungbiro jasa dan perkantoran (Midpoint), berlantai 8 yang terletak di Jalan Jendral Urip, Pontianakdipilih sebagai obyek yang akan dihitung kembali dengan asumsi terjadi didaerah gempa zonasi < 0,05g sehingga dalam perhitungan struktur gedung ini akan ditinjau terhadap beban mati, beban hidup, dan beban gempa. Perhitungan struktur mengacu pada peraturan  terbaru, sehingga menghasilkan dimensi struktur yang kuat, kaku, efektif serta efisien dalam menahan beban yang dikerjakan pada gedung tersebut. Perhitungan yang ditinjaumeliputi elemen struktur pelat, balok, kolom, pondasi serta periode struktur akibat gempa dan simpangan maksimum lantaiberdasarkan SNI 1726-2012 dengan analisis dinamis yang akan dikontrol nantinya dengan analisis statis ekivalen. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan dimensi elemen struktur balok dan kolom gedung yang lebih besar± 30% - 40% dari dimensi elemen struktur balok dan kolom gedung Midpoint yang ada saat ini. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dimensi suatu elemen struktur mempengaruhi kekakuan suatu struktur untuk menahan gempa yang terjadi. Kata kunci : struktur gedung, beton bertulang, gempa.
PENGGUNAAN KELERENG SEBAGAI PENGGANTI KERIKIL PADA CAMPURAN BETON Sriliani, -; Lingga, Andry ALim; Budi, Gatot Setya
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.864 KB)

Abstract

Concrete is the most widely used building material in the world, including Indonesia. By building concrete we have dams, pipelines, drainage, foundations, piling, bridge, highway to skyscrapers. A large number of concrete in construction results the increasing need for concrete material, thus triggering rock mining on a large scale. It decreases the number of natural resources that are available for concreting. It also damages the   environment. Hence, considering the new procurement for aggregate resources in the concrete manufacture is needed, for example by replacing the coarse aggregate / gravel with marbles. This research aims to make concrete by using marbles, with 20 MPa compressive strength target plan, using the Holcim cement brands with 7-10 cm slump. In the manufacture of specimens test, the researchers used the modified ACI method. The marbles used were divided into two variations: marbles with the slippery surface / plain and roughened marbles. The test committed against the concrete is compressive strength test, tensile and modulus of elasticity sides. The test shows that the compressive strength of concrete meets the target plan of 20 MPa. The results are 32.511 MPa compressive strength characteristics for marbles slippery surfaces and 27.371 MPa compressive strength characteristics for rough surface aggregate concrete. The results obtained a significant difference range caused by the same marbles gradation with ? 40% abrasion on rough surfaced marbles and different value slump. Keywords: Marbles,  Tensile crack, Modulus of Elasticity.
PERKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN GLASS FIBER REINFORCED POLYMER Luastika, Gian Ningsih; Lingga, Andry Alim; Lestyowati, Yoke
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1103.723 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.35569

Abstract

Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) merupakan suatu metode perbaikan dan perkuatan struktur. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh perkuatan GFRP dengan variasi pola pemasangan dan jumlah lapisan, terhadap kuat lentur balok.Benda uji berupa 12 balok beton bertulang dimensi 15 cm x 15 cm x 60 cm. Tulangan tarik 2Ø8, dan 1 balok beton tanpa tulangan dimensi 15 cm x 15 cm x 60 cm. Benda uji tanpa perkuatan GFRP terdiri dari, 1 buah balok beton tanpa tulangan (BP) dan 3 buah balok beton bertulang (BN). Perkuatan GFRP direncanakan tiga macam variasi. Variasi I, 3 buah balok beton bertulang dengan GFRP 1 lapisan bagian bawah (BG1), Variasi II, 3 buah balok beton bertulang dengan GFRP 2 lapisan bagian bawah (BG2) dan Variasi III, 3 balok beton bertulang  GFRP dengan 1 lapisan U-wrap (BU1). Balok dibebani terus-menerus, hingga runtuh dengan pengujian kuat lentur dua titik pembebanan. Persentase peningkatan perkuatan lentur balok BG1 sebesar 153%, balok BG2 sebesar 117% dan balok BU1 sebesar 211% terhadap balok normal. Perbandingan ketiga variasi, balok BU1 lebih optimal menahan lentur, karena pada balok BG2 merubah keruntuhan dari keruntuhan lentur menjadi keruntuhan geser-lentur. Hasil penelitian, penggunaan GFRP sebagai metode perkuatan struktur menunjukkan peningkatan kuat lentur balok yang signifikan.Kata kunci : balok beton bertulang, GFRP, perkuatan lentur
STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN, SLUMP DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN BAHAN SEMEN PCC TYPE 1 YANG BERBEDA MEREK charniago, Paulus; Lingga, Andry Alim; Lestyowati, Yoke
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.755 KB)

Abstract

Dalam perkembangn dewasa ini penggunaan beton sebagai material sturktur lebihmendominasi dibandingkan dengan material struktur lainnya seperti kayu,perkembangan ini diakibatkan oleh material pembuatan beton mudah dicari, lebih murahdan praktis dalam pengerjaan, dapat memikul beban yang cukup besar, dan mudahdibentuk sedemikian rupa sehingga dapat memperindah suatu bangunan yang dibuat.Pada umumnya pembangunan yang ada di Pontianak terutama pembangunan dalambidang struktur banyak menggunakan semen yang harganya relative lebih murah, hal inidinilai biaya pembangunanya akan sedikit lebih murah dan lebih menguntungkan jikadibandingkan dengan menggunakan merk semen yang harganya sedikit lebih mahal.Untuk mengetahui merk semen yang baik untuk beton, perlu adanya penelitianterhadap berbagai merk semen. Penelitian ini akan mengkaji perbandingan semen yangberbeda merk pada campuran beton terhadap kuat tekan, slump normal dan moduluselastisitas yang dihasilkan pada beton berbentuk silinder..Dari rangkaian hasil kegiatan penelitian di labotarium mengenai kuat tekan danmodulus elastisitas beton normal yang telah dilaksanakan, dapat diambil beberapakesimpulan kuat tekan dan modulus elastisitas pada berbagai merk semen berbeda dansemakin mahal harga dari semen tersebut juga akan memberikan mutu yang sangat baikpada beton dan juga Masyarakat harus mengetahui bahwa semua merk semen yangdiproduksi Indonesia telah memenuhi standard ASTM : EN 197- 1 2000 (42,5 N & 42,5R) dan SNI : 15-7064-2004.
PERHITUNGAN GEDUNG 10 LANTAI DENGAN PERENCANAAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI JALAN SEPAKAT II KOTA PONTIANAK Budianto, -; Lingga, Andry Alim; Budi, Gatot Setya
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.192 KB)

Abstract

Sebagai perencana suatu struktur bangunan haruslah berdasarkan peraturan yang berlaku, seperti SNI-03-2847-2013 yang membahas tentang Tata Cara Perhitungan Beton Struktural untuk Gedung dan SNI-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung dan Non Gedung. Dalam penulisan ini, bangunan yang akan direncanakan adalah bangunan fiktif 10 lantai dengan fungsi sebagai kantor dan apartemen. Perencanaan dan perhitungan struktur gedung ini akan ditinjau terhadap beban mati, beban hidup, dan beban gempa. Untuk analisa struktur bangunan digunakan aplikasi SAP2000. Perencanaan tugas akhir ini merupakan KDS A sehingga pengaruh gempah dapat tidak diperhitungkan ataupun tidak dibatasi untuk diperhitungkan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Digunakan pelat lantai dasar setebal 200 mm dengan tulangan wiremesh M10 – 150 mm dan  pelat lantai 1 – 10 serta lantai atap setebal 150 mm dengan tulangan wiremesh M8 – 150 mm. Dimensi komponen struktur gedung sebagai berikut balok 30 x 60 cm2 (bentang 5 m), balok 50 x 100 cm2 (bentang 10 m), kolom 850 x 850 cm2 (lantai dasar – 4), dan kolom 750 x 750 cm2 (lantai 5 – atap). Kata kunci: Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG RUMAH SAKIT JEUMPA PONTIANAK Lukman, -; Lingga, Andry Alim; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.593 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.31446

Abstract

Makalah berisikan perencanaan struktur beton bertulang Rumah Sakit Jeumpa Pontianak. Perencanaan rumah sakit direncanakan sesuai dengan Minimun Design Load for Building and Other Structures. Analisa beban mati meliputi berat sendiri struktur serta komponen-komponen tetap seperti beban dinding, beban plesteran lantai, beban plafond, beban mekanikal elektrikal dan lainnya. Beban hidup ditentukan berdasarkan kegunaan bangunan yang diatur dalam Minimun Design Load for Building and Other Structures. Beban gempa ditentukan berdasarkan faktor pada peta zonasi gempa, tinggi bangunan, bentuk bangunan, pemanfaatan dan lainnya yang diatur dalam Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726-2012. Beban didistribusikan ke struktur bangunan utama dan dianalisa dengan bantuan program SAP2000. Hasil desain struktur berupa dimensi serta penulangan elemen-elemen struktur utama yang efektif. Struktur tangga dan struktur ramp dihitung terpisah dari struktur utama. Pondasi dianggap kaku sempurna sehingga dimodelkan sebagai jepit. Analisis struktur meliputi pelat, balok, kolom, dan pondasi. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah titik minipile pada tiap pondasi, dimensi pelat lantai, balok, dan kolom pada struktur. Dengan kata lain, gedung rumah sakit Jeumpa Pontianak berlantai 9 berlokasi dijalan Sultan Abdurrahman kota Pontianak sudah direncanakan dengan peraturan struktur beton bertulang yaitu SNI-03-2847-2013 dan peraturan gempa yang berlaku yaitu SNI 1726-2012.Kata kunci: perhitungan struktur, beton bertulang, struktur tahan gempa, pelat, balok, kolom, pondasi.