Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Analisis Faktor Yang Menghambat Penemuan Suspek Penderita Tuberkulosis di Puskesmas X Prihanti, Gita Sekar; Sari, Nindya Puspita; Pratiwi, Devita Ari; Mabruukah, Laily Putri; Sekarwangi, Dwi Hutami; Firmansyah, Wildan; Cynthiana, Mutiara Vallentin; Masyithoh, Rizdianis Devi
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 4 (2018): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan penyakit menular seperti tuberculosis, Indonesia menggunakan strategi DOTS untuk skiring dan penemuan kasus TB. Pada tahun 2014 jumlah kasus baru BTA (+) sebanyak 176.677 kasus.  Nilai keberhasilan dari kasus TB ditentukan dari nilai penemuan kasus yaitu 70% dari jumlah penduduk. di puskesmas X didapatkanhanya sebesar 43% dari target. Penelitia ini bertujuan menganalisis faktor yang menghambat penemuan suspek penderita tuberkulosis di wilayah kerja puskesmas X Kota Y.Metode: Desain cross sectional dengan melibatkan 250 orang.Hasil Penelitian: Hasil uji multivariat dengan regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat enam variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap penemuan kasus suspek TB, yaitu usia > 35 tahun(p=0.000)dengan nilai OR 8,620, gejala awal batuk (p=0.017)dengan nilai OR 3.119, fasilitas kesehatan yang dituju (p=0.000)dengan nilai OR 0.167, stigma rendah (p=0.001)dengan nilai OR 3.005, pengetahuan kurang (p=0.000)dengan nilai OR 8.763, dan status ekonomi rendah (p=0.042)dengan nilai OR 0.427. Berdasarkan nilai Nagelkerke R square yaitu 0,419 (41,9%), menunjukkan bahwa sebesar 41,9% penghambat penemuan kasus suspek TB dijelaskan oleh enam variabel yang berhubungan tersebut, sedangkan 58,1% merupakan faktor penghambat yang dapat dijelaskan oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti pengaruh kader TB atau pelayanan kesehatan.Simpulan : Faktor yang menghambat penemuan suspek TB yaitu usia > 35 tahun, gejala awal batuk, fasilitas kesehatan yang dituju, stigma rendah, pengetahuan kurang, dan status ekonomi rendah.Kata Kunci : penghambat penemuan kasus suspek TB, TB Paru, Puskesmas X Kota Y.
PENINGKATAN KETRAMPILAN KADER POSYANDU DALAM KONSELING LAKTASI SEBAGAI UPAYA MENGGALAKKAN ASI EKSKLUSIF Prihanti, Gita Sekar; Fujaya, Muhammad Yasirto; Djauhari, Thontowi; Hermayanti, Diah
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Selama 3 tahun pencapaian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep Kota Malangmengalami fluktuasi, dan hanya 1 dari 17 orang yang berkaitan dengan pelayanan terhadap ASI saja yang telah dilatihkonseling menyusui.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pelatihan konseling menyusui terhadap dukungan petugas kesehatan dalampemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Kendal Kerep Kota Malang.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi experiment (eksperimensemu) dengan rancangan NonEquivalent Control Group.Hasil penelitian: Ada perbedaan dukungan petugas kesehatan (pre-test dan post-test) pada kelompok kontrol danperlakuan (uji Wilcoxon= 0,000< 0,05); Terdapat perbedaan dukungan petugas kesehatan dalam pemberian ASI (pretest/post-test)pada kelompok kontrol dan perlakuan (uji Mann-Whitney=0,000 < 0,05); rata-rata (means)penilaianpre-testdan post-test baik pada kelompok kontrol dan perlakuan terhadap dukungan petugas kesehatan mengalamipeningkatancukup drastis (9,167).Kesimpulan: Ada perbedaan positif dukungan petugas kesehatan kepada ibu dalam memberikan ASI sebelum dansesudah mendapat pelatihan konseling menyusui. Pelatihan konseling menyusui sangat efektif merubah perlakuanpetugas kesehatan dalam mendukung upaya pemberian ASI.Kata kunci: Pemberian ASI, dukungan petugas kesehatan dan pelatihan konseling menyusui.
PENGARUH BATAS INSISI, INDEKS MITOSIS, DAN TUMOR NEKROSIS TERHADAP ANGKA REKURENSI TUMOR PHYLLODES Lestari, Dian Yuliartha; Prihanti, Gita Sekar
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Tumor phyllodes adalah salah satu neoplasma fibroepitelial yang jarang ditemukan, sekitar kurangdari 1% dari seluruh neoplasma pada payudara. Penentuan prognosis dari tumor phyllodes berdasarkan klasifikasihistopatologis sukar diterapkan. Untuk mengevaluasi tumor phyllodes, penting adanya penanda faktor prognostik,terutama berdasarkan kriteria dari tumor phyllodes itu sendiri (seperti indeks mitosis, batas insisi).Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh batas insisi, indeks mitosis dan tumor nekrosis terhadap angka rekurensi tumorphyllodes.Metode: Merupakan penelitian observasional analitik dari periode 2009-2011, dan diikuti hingga 2014. Untuk mengetahuipengaruh batas insisi terhadap angka rekurensi dilakukan uji mann whitney, untuk mengetahui pengaruh indeks mitosisterhadap angka rekurensi dilakukan uji unpaired t-test, dan untuk mengetahui pengaruh tumor nekrosis terhadap angka frekurensi dilakukan uji chi square.Hasil: Didapatkan 16 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dengan 10 sampel tidak kambuh dan 6 sampel kambuh.Tidak didapatkan pengaruh antara batas insisi (p=0,05), indeks mitosis (p=0,06), dan tumor nekrosis (p=0,152) terhadapangka rekurensi tumor phyllodesKesimpulan: Tidak didapatkan pengaruh antara batas insisi, indeks mitosis, dan tumor nekrosis terhadap angkarekurensi tumor phyllodesKeywords: batas insisi, indeks mitosis, tumor nekrosis, tumor phyllodes, angka rekurensi
HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN GAMBARAN KLINIS CELAH BIBIR NON SINDROMIK DI CLP CENTER FK UMM Asparini, Ruby Riana; Susanti, Erika Yuli; Prihanti, Gita Sekar
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 5 (2018): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.865 KB)

Abstract

Latar Belakang: Celah bibir non sindromik merupakan jenis celah yang tanpa disertai kelainan pada kepala dan leher. Terdapat perbedaan jenis kelamin terhadap waktu penutupan langit-langit.Tujuan: Mengetahui hubungan jenis kelamin dan gambaran klinis celah bibir (dengan atau tanpa celah langit-langit) non sindromik di CLP Center FK UMM (tahun 2016-2017). Metode:  CrossSectional. Data jenis kelamin serta gambaran klinis celah bibir non sindromik yang diperoleh dari CLP Center FK UMM sebanyak 241 dari 271. Analisis data menggunakan uji chi-Squaredengan syaratexpectedcountkurang dari lima tidak lebih dari 20%. Jika tidak memenuhi syarat menggunakan uji non parametrikMann Whitney. Hasil dan Diskusi: Hasil analisis data uji chi-Squaretidak memenuhi syarat sehingga dilakukan uji non parametrikMann Whitney yang menunjukkan p=0,152 (p>0,05), yang berarti tidak ada hubungan jenis kelamin dan gambaran klinis celah bibir (dengan atau tanpa celah langit-langit) non sindromik. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan jenis kelamin dan gambaran klinis celah bibir (dengan atau tanpa celah langit-langit) non sindromik.Kata kunci: Celah Bibir (CB), Celah Bibir dan Langit-langit (CBL), Non sindromik, Jenis Kelamin, Gambaran Klinis.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS X KOTA KEDIRI Prihanti, Gita Sekar; Rahayu, Mia Puteri; Abdullah, Mochamad Najib
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 12, No 2 (2016): DESEMBER 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2602.741 KB) | DOI: 10.22219/sm.v12i2.5276

Abstract

Latar belakang :Pemberian imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Berdasarkan data di Puskesmas X Kediri tahun 2015, didapatkan beberapa jenis imunisasi yang belum mencapai target misalnya imunisasi HB 0-7 hari (target 91% dengan pencapaian sebesar 90,5%), imunisasi DPT/HB 1 (target 95% dengan pencapaian 89,5%), Imunisasi DPT/HB 3 (target 90% dengan pencapaian sebesar 79%), dan imunisasi campak (target 90% dengan pencapaian 83,7%). Angka dropout imunisasi DPT/HB 1 – Campak ditargetkan sebesar ± 5%, namun pencapaiannya sebesar – 14,9%. Sedangkan Angka dropout DPT/HB 1 – DPT/HB 3 juga ditargetkan ± 5%, namun pencapaiannya sebesar – 14,9%. Pada anak usia kelas 1 SD dilakukan imunisasi DPT dengan target sebesar 98% dari 409 jiwa,  pencapaiannya masih kurang dari target yaitu sebesar 398 jiwa atau 97,3%. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD juga ditargetkan mencapai 98% dari 402 jiwa namun pencapaiannya masih kurang yaitu sebesar 388 jiwa atau 96,5%. Tujuan :Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar di Wilayah kerja Puskesmas X Kediri.Metode :Desain case-control. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel 84 orang. Data diperoleh register kohort bayi tahun 2015 – Juli 2016 Pasien  Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas X  Kota Kediri. Hasil penelitian ::Hasil uji regresi logistik biner menunjukkan bahwa terdapat empat variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kelengkapan imunisasi dasar, yaitu usia (p=0,029; CI=0,012-0,955; OR=0,106),pekerjaan (p=0,026; CI=1,300-9,539; OR=3,521), Pengetahuan (p=0,019; CI=0,054-0,928; OR=0,224), dan kehadiran balita (p=0,00; CI= -; OR= -).Berdasarkan nilai adjusted R square yaitu 0,354 (35,4%). Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi, ditunjukkan oleh nilai β tertinggi, yaitu faktor pekerjaan (β = 1,590).Sedangkan faktor yang tidak signifikan diantaranya pendidikan (p=0,309), Pendapatan (p=0,378), Sikap (p=0,057), dan Peran petugas (p=constant). Kesimpulan :Faktor-faktor yang mempengaruhi status kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas X  Kota Kediri meliputi faktor predisposisi(predisposing) yaitu usia, pekerjaan dan pengetahuan.Tidak ada hubungan antara faktor penguat (reinforcing) dan faktor pemungkin (enabling) denganstatus kelengkapan imunisasi dasar. Kata Kunci: Faktor yang mempengaruhi status kelengkapan imunisasi dasar, wilayah kerja Puskesmas X  Kota Kediri.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DAN POLA KONSUMSI PANGAN TERHADAP KEJADIAN GONDOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN PANDANSARI 02 KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG Ari Pratiwi, Devita; Sekar Prihanti, Gita; Endra Budi Setyawan, Febri
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.179 KB) | DOI: 10.22219/sm.v11i1.4195

Abstract

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DAN POLA KONSUMSI PANHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DAN POLA KONSUMSI PANGAN TERHADAP KEJADIAN GONDOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN PANDANSARI 02 KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG. Latar Belakang: Gondok saat ini masih menjadi masalah di Indonesia. Di Jawa Timur tahun 2003 terdapat 33% kecamatan kategori endemik. Kabupaten Malang pada tahun 2009 terdapat 24,00% termasuk daerah endemik. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pembesaran kelenjar gondok yaitu tingkat pengetahuan keluarga, konsumsi makanan sumber yodium, konsumsi bahan goitrogenik, dan penggunaan garam beryodium. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dan pola konsumsi pangan dengan kejadian gondok pada anak usia sekolah di SDN Pandansari 2 kecamatan poncokusumo kabupaten Malang. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan Non Eksperimental dengan desain case-control study (retrospekstif). Sampel berjumlah 36 anak. Data diperoleh dari pemeriksaan palpasi, wawancara kuesioner kepada ibu dan metode food recall dan food frequency untuk anak. Penelitian ini  menggunakan analisis multivariat dengan uji statistik Regresi Logistik. Hasil: Pada kelompok gondok, ibu berpengetahuan kurang sebanyak 16 ibu (88.9%), sumber yodium rendah sebanyak 16 (88.9%), 13 anak (72,2%) mengonsumsi goitrogen tinggi dan 27 anak, 10 anak (55.6%) menggunakan garam yang memenuhi syarat. Pada kelompok non-gondok, ibu berpengetahuan kurang sebanyak 6 ibu (33.3%), konsumsi makanan sumber yodium rendah 5 anak (27.8%), 4 anak (22.2%) mengonsumsi bahan goitrogen tinggi, dan 13 anak (72.2%) menggunakan garam yang memenuhi syarat. Hasil Uji regresi logistik menunjukkan 3 variabel yang mempengaruhi, pengetahuan (p=0.045), makanan sumber yodium (p=0.009), bahan goitrogenik (p=0.029), sedangkan variabel garam (p=0.244) tidak termasuk faktor yang mempengaruhikejadian gondok. Dengan R square = 0.716. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga dan pola konsumsi sumber yodium dan goitrogenik terhadap kejadian gondok pada anak usia sekolah di SDN Pandansari2. Konsumsi garam tidak mempengaruhi kejadian gondok pada anak usia sekolah di SDN Pandansari 2 kecamatanPoncokusumo kabupaten Malang.
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN DENGAN GAYA BELAJAR MAHASISWA Sekar Prihanti, Gita
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.823 KB) | DOI: 10.22219/sm.v10i1.4150

Abstract

Latar belakang : Kepribadian adalah karakteristik unik seseorang yang mempengaruhi perilaku. Gaya belajar merupakan gambaran sikapdan perilaku yang menentukan cara kesukaan seseorang dalam belajar. Setiap individu memiliki gaya belajar masing-masing yang perludiketahui agar dapat mengoptimalkan proses dan hasil belajarnya. Dengan adanya pengaruh kepribadian terhadap perilaku seseorang, makadapat diasumsikan bahwa kepribadian dapat mempengaruhi gaya belajar yang merupakan gambaran sikap dan perilaku dalam belajar. Sampaisaat ini belum terdapat penelitian mengenai hubungan kepribadian dan gaya belajar. Di Fakultas Kedokteran Universitas MuhammadiyahMalang (FK UMM), belum pernah dilakukan identifikasi gaya belajar mahasiswa sehingga mahasiswa FK UMM tidak menyadari gayabelajar yang dimilikinya. Selain itu identifikasi kepribadian mahasiswa belum dilakukan secara rutin. Oleh karena itu penulis tertarikuntuk meneliti mengenai hubungan kepribadian dan gaya belajar mahasiswa di FK UMM.Metode : Desain penelitian ini adalah cross sectional dan melibatkan 480 mahasiswa dari seluruh semester di FK UMM sebagai responden.Tes kepribadian menggunakan Edward Personal Preference Schedule (EPPS) sedangkan gaya belajar menggunakan tipe Honey danMumford.Hasil : Dari analisis chi-square didapatkan kepribadian tidak berhubungan dengan gaya belajar mahasiswa (p>0,05). Karakteristiksosiodemografi yang berhubungan secara signifikan (p<0,05) dengan gaya belajar mahasiswa adalah jenis kelamin dan semester. Sedangkanusia dan asal SMU tidak berhubungan dengan gaya belajar (p>0,05)Kesimpulan : Kepribadian, usia dan asal SMU tidak berhubungan dengan gaya belajar sedangkan jenis kelamin dan semester berhubungandengan gaya belajar mahasiswa.Kata kunci: Kepribadian, Gaya belajar, sosiodemografi, usia, jenis kelamin, asal SMU, semester
ETIOLOGIC RESEARCH Prihantini, Gita Sekar
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 6, No 1 (2010): Januari 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1405.489 KB) | DOI: 10.22219/sm.v6i1.1015

Abstract

Seiring dengan kemajuan ilmu kedokteran, semakin banyak tantangan yang harus dihadapi khususnya dalam bidang epidemiologi klinik. Oleh karena itu dunia penelitian semakin dikembangkan untuk menjawab tantangan tersebut. Salah satu jenis penelitian yang popular adalah penelitian etiologi atau penelitian kausal. Dalam penelitian ini faktor confounding merupakan isu yang penting karena dapat mempengaruhi hasil penelitian. Faktor confounding berhubungan dengan determinan dan outcome membentuk sebuah segitiga. Faktor confounding harus dibedakan dengan faktor intermediet dan modifier. Diperlukan pengetahuan yang cukup untuk menentukan faktor confounding yang terlibat dan mungkin akan potensial muncul dalam penelitian serta untuk menganalisanya. Walau dapat dicegah, namun lebih baik faktor confounding diatasi melalui proses analisis agar dapat menambah wawasan penelitian dan menghindari bias penelitian.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM.) TERHADAP SEL KARDIOMIOSIT PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS STRAIN WISTAR) DENGAN DIET ATEROGENIK Alverina, Cindy; Andari, Desy; Prihanti, Gita Sekar
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 12, No 1 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v12i1.5257

Abstract

ABSTRAK Hiperkolesterolemia akan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi faktor resiko yang kuat terhadap penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan kerusakan kardiomiosit. Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada usia produktif. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) dengan kandungan vitamin C dan beta karoten diduga mencegah nekrosis kardiomiosit sehingga menurunkan resiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap sel kardiomiosit jantung pada tikus putih (Rattus novergicus strain wistar) dengan diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan metode post test only control group design  yang terbagi dalam 4 kelompok acak yaitu kelompok kontrol (diet aterogenik) dan 3 kelompok perlakuan (ekstrak daun kelor 200mg/KgBB, 400mg/KgBB dan 600mg/KgBB). Setiap kelompok terdiri 5 hewan coba dengan perlakuan selama 35 hari. Setiap kelompok dibuat preparat histologi jantung (pewarnaan HE) dan diamati dibawah mikroskop(400x) dengan bimbingan ahli patologi anatomi. Hasil uji one-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan antar kelompok tikus (p<0,05). Hasil uji post hoc menunjukkan dosis 600mg/KgBB yang paling signifikan dalam mencegah nekrosis kardiomiosit. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.) berpengaruh sebesar 78,5% terhadap jumlah nekrosis kardiomiosit, hal ini diduga disebabkan adanya kandungan vitamin C, beta karoten, beta sitosterol, flavonoid dan polyphenol.Kata Kunci : Ekstrak daun kelor, Diet Aterogenik, Nekrosis Kardiomiosit.
HUBUNGAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KUALITAS PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP KUNJUNGAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS X KOTA KEDIRI Prihanti, Gita Sekar; Rachmadana, Genio; Ramadani, Irvia Widya
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 13, No 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.564 KB) | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5414

Abstract

Latar Belakang : Pembangunan kesehatan yang merupakan salahsatu program prioritas dalam mewujudkan agenda pembangunan nasional mempunyai arah kebijakan yaitu meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup, meningkatkankesejahteraanhidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat terutama, masyarakat lansia. Metode : Desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel 81 orang. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Bulan Mei 2016. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan laki-laki 13 orang (16%) dan wanita 68 orang (84%). Dari penelitian di dapatkan dimensi kualitas pelayanan empathy mempunyai pengaruh paling besar dengan rata-rata terbanyak sebesar 3.96. Hasil analisis multivariate regresi logistik didapatkan hubungan yang signifikan antara dimensi kualitas pelayanan empathy terhadap kunjungan posyandu lansia yaitu dengan (p =0,022). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas pelayanan Posyandu Lansia terhadap kunjungan lansia lansia di Puskesmas X Kota Kediri. Kata Kunci: persepsimasyarakat, kualitaspelayanan, posyandulansia, Puskesmas X.
Co-Authors ., Sulistiyawati A., Lista D. Abdullah, Mochamad Najib Aditya Hendra Sasmita Adrian, Annisa Rahayu Ailani, Achmad Fauzan Aldi Nurfahmi Alverina, Cindy Amalia Hidiana Amira Tauhida Anastasyia Carolina Annisa Rahayu Adrian Annisa Setyautami Ardi Findyartini Ari Pratiwi, Devita Arsinta I. I. Ayu, Nihayatuz Rahayu Cindy Alverina Cynthiana, Mutiara Vallentin Debby Rosyida Desy Andari Devita Ari Pratiwi Devita Ari Pratiwi Diah Hermayanti Diah Hermayanti Diajeng Septi A Dian Yuliartha Lestari Diantha Soemantri dr Suharto Dwi Hutami Sekarwangi Ekky Dwi Rahmawan Eko Setyo Herwanto, Eko Setyo Enggar Ayu S Erika Yuli Susanti F., Sinta Faiz Zulkifli Faradilla, Alifa Farid, Husni Puspita Febri Endra Budi Setyawan Firman Arief Firmansyah, Wildan Fitriana, Yulanda Fujaya, Muhammad Yasirto Galih R. P. Genio Rachmadana Ghesa, Cha Cha Astrid Habibi R Hadiyanti, Lisa Aprilia Hanggara S. P. Humaira, Azkia Akbari Husni Puspita Farid I., Arsinta I. Ina Rahmawati Iqbal Margi S Irma Nur Sukmawati Irvia Widya Ramadani Isnaini, Faradila Isnaini, Faradilla Jeanny Dwi Adriyanti Juwita Rayhana Kurniawan, Iga Karisma Laily Putri Mabruukah Laura Putri Risty L. Tobing Lista D. A. Lusiana Kusuma Wardhani Mabruukah, Laily Putri Margarini, Nur Aini Yunike Bahari Mariyah Giptiyah Masyithoh, Rizdianis Devi Mia Puteri Rahayu Mochamad Bilal Mochamad Najib Abdullah Muhammad Yasirto Fujaya Muhammad Zainul Abidin Muhammad Zainul Abidin, Muhammad Zainul Mutiara Vallentin Cynthiana Nasrul Nasehati Nihayatuz Rahayu Ayu Nilam Rizki Julianto Nindya Puspita Sari Novi Puspita Sari Nur Aini Yunike Bahari Margarini Nur Indah Septiani Nur’aini Fatmawati Oktavin, Hiolda Lubvianda P., Galih R. P., Hanggara S. Pandya, Gusti Gandha Prakoso, Galih Bayu Pratiwi, Devita Ari Qonita Prasta A R, Habibi Rachma Ferdiana Rachmadana, Genio Rahayu, Kartika Puji Rahayu, Mia Puteri Rahman, Masita Rahmawan, Ekky Dwi Rahmawati, Ina Ramadani, Irvia Widya Rizdianis Devi Masyithoh Rofwiun Rofwiun Ruby Riana Asparini Santoso, Shabrina Rahma Sari, Nindya Puspita Sari, Novi Puspita Sekarwangi, Dwi Hutami Septiani, Nur Indah Silvia Aruma Lestari Sinta F. Siti Dewi A Suharto, dr Sulistiyawati . Susanti, Erika Yuli Thontowi Djauhari Thontowi Djauhari Tiara Muslimawaty Tira Anna Kasih Tita Wisata Tobing, Laura Putri Risty L. Ulil Amri Pramadani Umar Wardhani, Lusiana Kusuma Widya Wahyuningtias Wildan Firmansyah Wilyani, Dwi Yudistia, Rieka Zatil Aqmar