Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Tingkat Kerusakan Mukosa Lambung pada Tikus Model yang Dinduksi Etanol Usman, Sherly
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16 No 1: January 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastritis merupakan salah satu gangguan pencernaan yang sering ditemukan dalam masyarakat. Kerusakan mukosa lambung dapat diinduksi oleh berbagai faktor salah satunya konsumsi alkohol. Alkohol sebagian dikonsumsi oleh penduduk dunia termasuk Indonesia. Penelitian mengenai kerusakan mukosa lambung, banyak dilakukan dengan menggunakan tikus model yang diinduksi etanol. Mekanisme kerusakan mukosa lambung yang diinduksi etanol masih belum sepenuhnya jelas. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji tingkat kerusakan mukosa lambung pada tikus model yang diinduksi etanol. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus norvegicus)galur Spraque Dawley sebanyak 24 ekor dibagi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol akuades (KA), kelompok perlakuan dengan etanol terminasi hari pertama (EH1), etanol terminasi hari ke-3 (EH3), etanol terminasi hari ke-5 (EH5). Semua kelompok dipuasakan dan diinduksi peroral dengan etanol dosis 100% 1ml/200 gr BB. Data tingkat kerusakan mukosa lambung didapatkan dari hasil pengamatan makroskopis dan mikroskopis. Ulkus dengan perdarahan tampak pada mukosa kelompok etanol terminasi hari pertama dengan tingkat kerusakan mukosa lambung paling berat. Disimpulkan bahwa tingkat kerusakan lambung diinduksi etanol paling berat pada awal setelah induksi, kemudian berangsur menurun mengalami perbaikan mukosa.
Tingkat Kerusakan Mukosa Lambung pada Tikus Model yang Dinduksi Etanol Usman, Sherly
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16 No 1: January 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastritis merupakan salah satu gangguan pencernaan yang sering ditemukan dalam masyarakat. Kerusakan mukosa lambung dapat diinduksi oleh berbagai faktor salah satunya konsumsi alkohol. Alkohol sebagian dikonsumsi oleh penduduk dunia termasuk Indonesia. Penelitian mengenai kerusakan mukosa lambung, banyak dilakukan dengan menggunakan tikus model yang diinduksi etanol. Mekanisme kerusakan mukosa lambung yang diinduksi etanol masih belum sepenuhnya jelas. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji tingkat kerusakan mukosa lambung pada tikus model yang diinduksi etanol. Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus norvegicus)galur Spraque Dawley sebanyak 24 ekor dibagi 4 kelompok yaitu kelompok  kontrol akuades (KA), kelompok perlakuan dengan etanol terminasi hari pertama (EH1), etanol terminasi hari ke3 (EH3), etanol terminasi hari ke-5 (EH5). Semua kelompok dipuasakan dan diinduksi peroral dengan etanol dosis 100% 1ml/200 gr BB. Data tingkat kerusakan mukosa lambung didapatkan dari hasil pengamatan makroskopis dan mikroskopis. Ulkus dengan perdarahan tampak pada mukosa kelompok etanol terminasi hari pertama dengan tingkat kerusakan mukosa lambung paling berat. Disimpulkan bahwa tingkat kerusakan lambung diinduksi etanol paling berat pada awal setelah induksi, kemudian berangsur menurun mengalami perbaikan mukosa.Gastritis is frequently digestion problem found  in society. Gastric damage induced with some factors for example alcoholic people. Alcoholic people found in Indonesian people.The research of gastric damage in the rat models is mostly conducted by ethanol induction. Gastric damage induced ethanol by understandable mechanism. This research aim to analyzes the gastric damage level on rat models induced ethanol. Rat (Rattus norvegicus) Spraque Dawley strain divided into 4 group: aquades control (KA), treatment groups: first day of terminated ethanol (EH1), third day of terminated ethanol (EH3), fifth day of terminated ethanol (EH5). All groups were being per oral induction, conducted in accordance with 100% ethanol of 1ml/200 gr body weight. The data level of the gastric damage can finding on macroscopic and microscopic observation. Ulcus seen in first day induces ethanol group. The gastric damage level of etanol group was most highly in first day after induction. It was concluded that the gastric damage level of etanol was most high in first day of mucosa damage and turn on after it for mucosa healing process.
Pemberdayaan Masyarakat sebagai Upaya Deteksi Dini Faktor Risiko Hipertensi Indriawati, Ratna; Usman, Sherly
Jurnal Surya Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1216.51 KB) | DOI: 10.26714/jsm.1.1.2018.59-63

Abstract

Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan yang penting. Prevalensi hipertensi nasional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 35,8% dengan proporsi kasus hipertensi yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan sebesar 24%. Hal ini berarti bahwa masih ada 76,0% kasus hipertensi di masyarakat yang belum terdiagnosis. Tingginya angka insidensi hipertensi di propinsi DIY tersebut turut mempengaruhi insidensi penyakit ini di kabupaten Bantul. Pola makan yang tidak sehat dan kurang terjaga, perilaku merokok, stress psikososial karena faktor ekonomi, dan minimnya sarana & prasarana kesehatan merupakan faktor pemicu tingginya insidensi penyakit hipertensi di wilayah ini. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan faktor risiko, menanggulangi penyakit hipertensi dan komplikasi hipertensi serta pelatihan kader kesehatan terkait penyakit hipertensi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi: melakukan pemeriksaan kesehatan dan faktor risiko hipertensi (berat badan, tinggi badan, dan body mass index/BMI) untuk skrining hipertensi, promosi kesehatan berupa penyuluhan hipertensi, pelatihan pengukuran tekanan darah yang baik dan benar, dan pembuatan dan pembagian leaflet hipertensi. Sebanyak 105 orang yang diperiksa tekanan darahnya, didapatkan 31 orang menderita hipertensi. Rentang umur kurang dari 40 tahun didapatkan 8 orang penderita hipertensi. Sedangkan kelompok umur 45-55 tahun juga didapatkan 8 orang dengan hipertensi. Terdapat 15 orang dengan hipertensi pada kelompok usia lebih dari 75 tahun.Kata kunci: hipertensi, faktor risiko, tekanan darah, berat badanAbstractHypertension is still the important health problem. The prevalence of national hypertension in the Special Region of Yogyakarta (DIY) was 35.8% with the proportion of cases of hypertension diagnosed by health personnel at 24%. This means that there are still 76.0% cases of hypertension in the community that have not been diagnosed. The high incidence of hypertension in the province of DIY also affects the incidence of this disease in the Bantul district. Unhealthy and poorly maintained eating patterns, smoking behavior, psychosocial stress due to economic factors, and the lack of health facilities & infrastructure are factors that trigger the high incidence of hypertension in this region. This community service aims to provide additional knowledge of risk factors, overcome hypertension and complications of hypertension and health cadres training related to hypertension. These community service activities included: conducting health checks and risk factors for hypertension (body weight, height, and body mass index/BMI) for hypertension screening, health promotion in the form of hypertension counseling, excellent and correct blood pressure measurement training, and making hypertension leaflets. A total of 105 people who were tested for blood pressure were 31 people suffering from hypertension. The age range of fewer than 40 years found eight people with hypertension. Whereas the age group of 45-55 years also found eight people with hypertension. There are 15 people with hypertension in the age group over 75 years.
The expression of COX-2 and iNOS in ethanol and aspirin induced gastric ulcer rat models sherly usman; Dewi Kartikawati Paramita; Yustina Andwi Ari Sumiwi
Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran) Vol 50, No 3 (2018)
Publisher : Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.993 KB) | DOI: 10.19106/JMedScie/005003201807

Abstract

Aspirin or ethanol induced gastric ulcer rat models are the most frequently used in studies.Aspirin and ethanol induced gastric ulcers through different pathways involving COX-2 andiNOS. The aim of this study was to examine the expression of COX-2 and iNOS in gastriculcer rat model induced by ethanol and aspirin. Twenty-one Sprague Dawley rats weredivided into 7 groups i.e. control group (CA), ethanol 1st day (ED1), ethanol 3rd day (ED3),ethanol 5th day (ED5), aspirin 4th day (AD4), aspirin 6th day (AD6), and aspirin 8th day (AD8).Oral administration of aspirin was at 200mg/kgBW and the 100% ethanol at 1mL/200gBW.Macroscopic and microscopic observations were done to examine the gastric mucosaldamage, COX-2 and iNOS expressions. Severe gastric ulcers were observed in ED1and AD4 groups and mild gastric mucosal damage was observed in ED3, ED5, AD6 andAD8 groups. Microscopically, light erosion was shown by the CA and AD8 groups. Erosionwas also shown by ED3, ED5, and AD6 groups. The most severe damage with ulcers andheavier bleeding were shown by the ED1 and AD4 groups. Weak COX-2 expression wasfound in the CA, while the highest COX-2 expression was found in the ED1. The iNOSexpression in the ethanol groups was still increasing until the 5th day (ED5). In the aspiringroups, it reached the peak on the 3rd day (AD6), and already declined on the 5th day (AD8).In conclusion, the damage process of ethanol induced gastric ulcer occurred faster thanthat by aspirin. The highest COX-2 expression in the ethanol and aspirin groups wereshown at the onset begin. iNOS expression in ethanol induced ulcer groups still increaseduntil the 5th day, while in the aspirin induced ulcer groups already declined in the 5th day.
PEMBERDAYAAN IBU PKK SEBAGAI KADER PENGELOLAAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI Sherly Usman; RR. Yuningtyaswari
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 4. Pemberdayaan Kapasitas Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.33 KB) | DOI: 10.18196/ppm.34.294

Abstract

Hipertensi adalah penyakit tidak menular tertinggi di Sleman tahun 2017. Kebanyakan penderita hipertensi yang telah terdeteksi tidak menyadari kondisinya. Hipertensi dapat dicegah apabila faktor risiko dikelola dan dikendalikan. Dalam pandemi Covid-19, warga khawatir kontrol rutin kesehatannya ke layanan kesehatan. Hal ini berdampak pada peningkatan risiko dan komplikasi kasus hipertensi. Pelatihan dan pendampingan ibu-ibu PKK sebagai kader penting agar dapat membantu warga dusun ngemplak untuk memantau tekanan darah tanpa harus ke layanan kesehatan. Tujuan kegiatan ini menghasilkan kader dari ibu PKK yang memiliki pengetahuan lebih mengenai hipertensi. Metode: Kegiatan diawali mengukur pengetahuan mengenai hipertensi dan hiperurisemia calon kader dengan memberikan pretes. Setelah itu dilanjutkan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada 10 peserta kader secara online dengan memberikan panduan modul pengetahuan dan pemeriksaan tekanan darah dan leaflet mengenai pengetahuan asam urat. Di akhir kegiatan, pemberian postes diberikan untuk menilai hasil pendampingan dan pelatihan para kader. Selanjutnya hibah alat kesehatan kepada kader untuk pemeriksaan kepada warga dusun ngemplak, Donoharjo, Sleman. Hasil kegiatan dan Implikasi: meningkatnya pengetahuan kader mengenai hipertensi dan hiperurisemia. Para kader dapat berpartisipasi dan membantu memeriksa tekanan darah warga ketika dilaksanakan agenda pemeriksaan kesehatan warga. Kesimpulan: peningkatan pengetahuan para kader dapat meningkatkan pengelolaan faktor risiko hipertensi.
KADER NGRAME TANGGAP KESEHATAN DI MASA PANDEMI Siti Aminah Tri Susila Estri; Sherly Usman
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.66 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.613

Abstract

Posyandu lansia merupakan kegiatan masyarakat yang strategis untuk memelihara kesehatan lansia di Ngrame. Kader bersama remaja menyelenggarakan kegiatan posyandu setiap bulan yang terdiri atas kegiatan posbindu, seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah dan pemberian makanan tambahan. Pada masa pandemi ini, kader diharapkan mengadakan posyandu lansia dengan mengadakan kegiatan dalam kelompok kecil atau per RT. Untuk itu kader diharapkan mampu memberikan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan darah secara mandiri, tidak tergantung pada petugas kesehatan. Pengetahuan yang belum pernah diterima oleh kader antara lain tentang Kesehatan kulit. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader untuk memeriksa darah dan pengetahuan tentang kesehatan kulit, Kegiatan pengabdian dilakukan dengan ceramah dan diskusi tentang perawatan kulit, dan pelatihan `pemeriksaan kadar gula kolesterol dan asam urat di darah tepi. Ceramah dan diskusi dihadiri kader kesehatan. Pelatihan pemeriksaan darah diikuti oleh 6 orang. Kegiatan ini telah menghasilkan kader yang terampil memeriksa darah kepada teman kader dan perwakilan lansia. Kegiatan ceramah dan diskusi tentang kesehatan kulit pada lansia dan pelatihan pemeriksaan darah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kader di Ngrame agar tetap tanggap terhadap kesehatan masyarakat di masa pandemi ini.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAMPAK PENYAKIT AKIBAT KERJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA Ika Setyawati; Sherly Usman
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.273 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.619

Abstract

Penurunan produktivitas kerja dapat disebabkan oleh penyakit akibat kerja/keluhan sakit yang muncul selama bekerja, kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) dan tidak menjalankan posisi ergonomis yang baik saat bekerja. Kegiatan ni bertujuan untuk diseminasi informasi dan peningkatan pengetahuan perajin emping melinjo terkait penyakit akibat kerja dan pencegahannya serta posisi ergonomis saat bekerja. Kegiatan Pendidikan kesehatan dilaksanakan secara tatap muka dengan dimulai pretes kemudian sesi pemaparan materi dan diakhiri sesi postes untuk mengukur keberhasilan kegiatan dan tingkat pengetahuan peserta. Kegiatan sesi pemeriksaan kesehatan fisik secara umum meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, pemeriksaan struktur anatomis tulang belakang. Kegiatan ini diikuti oleh 7 peserta secara penuh dari awal, pretes sampai dengan selesai termasuk postes. Terdapat peningkatan nilai postes dibandingkan nilai pretes. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang penyakit akibat kerja pada perajin emping Kepuh Nutrindo.
LANSIA TANGGUH DI MASA PANDEMI COVID-19 Siti Aminah Tri Susila Estri; Sri Tasminatun; Sherly Usman
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.538 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.637

Abstract

Lansia di RW 4, Pakuncen adalah kelompok rentan Covid-19 sehingga diharapkan tetap tinggal di rumah pada masa pandemi ini. Lansia juga rentan mengalami permasalahan kesehatan kulit. Sebagian lansia mengalami gatal, meskipun tidak sampai menyebabkan pergi ke fasilitas kesehatan. Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit sistemik yang berhubungan dengan keluhan gatal, seperti kadar gula darah untuk deteksi diabetes, kolesterol dan asam urat perlu dilakukan secara rutin. Pemeriksaan ini dilakukan saat kegiatan posyandu lansia oleh kader kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang perawatan kulit dan ketrampilan pemeriksaan darah untuk mendeteksi penyakit sistemik. Kader akan meneruskan pengetahuan dan keterampilan tersebut kepada lansia, Kegiatan pengabdian dilakukan dengan ceramah dan diskusi tentang perawatan kulit, dan pelatihan pemeriksaan kadar gula kolesterol dan asam urat di darah tepi. Ceramah dan diskusi dihadiri oleh 20 orang kader dan perwakilan lansia. Pelatihan pemeriksaan darah diiikuti oleh 5 orang kader kesehatan. Kegiatan ini telah menghasilkan kader yang terampil memeriksa darah kepada teman kader dan perwakilan lansia. Terdapat 83% lansia dan kader yang mempunyai pengetahuan baik tentang kesehatan dan perawatan kulit. Masyarakat menyatakan kegiatan ini dapat dikembangkan karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat Pakuncen.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN KERJA BAGI SOPIR ANGKUTAN ONLINE DI MASA PANDEMI Sherly Usman; Hafni Zuchra Noor
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.254 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.644

Abstract

Pandemi covid-19 berpengaruh terhadap pola berkendara sopir angkutan online. Pandemi menuntut sopir untuk lebih waspada dan taat pada keamanan diri pribadi dan protokol kesehatan dalam bekerja. Kegiatan mengantar konsumen dari berbagai daerah dengan riwayat kesehatan konsumen yang tidak diketahui, membuat sopir harus lebih meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan diri dan kesehatan berkendara. Tujuan Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan diri dan berkendara dengan memberikan edukasi dan pendampingan mengenai manajemen kesehatan diri dan pedoman standar protokol berkendara. Kegiatan ini melibatkan kordinator komunitas sopir online sehingga tim pengabdian dapat berkordinasi dengan partisipan. Diawali dengan mengukur tingkat pengetahuan peserta terkait pengelolaan kesehatan diri dan protokol berkendara dengan memberikan soal pretes. Kegiatan selanjutnya pemberian materi dan edukasi secara online dan berkesinambungan. Buku modul pedoman pengelolaan kesehatan diri juga diberikan kepada masing masing sopir. Tahap akhir kegiatan adalah menilai tingkat pengetahuan sopir setelah melalui serangkaian pemberian materi dan edukasi dengan memberikan soal postes. Hasil analisa data menunjukkan peningkatan nilai dari rata-rata 72,14 saat screening pengetahuan menjadi rata-rata 83,57 ketika evaluasi postes. Dari hasil ini menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan sopir online terhadap manajemen pengelolaan kesehatan diri dan protokol standar dalam berkendara. Dengan adanya kegiatan ini meningkatkan pengetahuan sopir angkutan online terhadap manajemen kesehatan diri dan protokol berkendara.
DOSIS TERTINGGI PERLAKUAN JUS CABE RAWIT MENYEBABKAN TERJADINYA EROSI MUKOSA KOLON YANG LEBIH MINIMAL DIBANDING DOSIS PERLAKUAN YANG LEBIH RENDAH LAINNYA Sherly Usman
Biomedika Vol 14, No 2 (2022): Biomedika Agustus 2022
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v14i2.18755

Abstract

ABSTRAK Cabai rawit mengandung capsaicin sebagai zat dengan kemampuan proinflamasi dan sekaligus antioksidan. Penelitian sebelumnya, pemberian dosis bertingkat jus cabai rawit pada tikus terjadi perbaikan mukosa lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui histopatologi mukosa usus besar tikus model yang diinduksi oleh jus cabai rawit dosis bertingkat. Jenis penelitian Quasy eksperimental, posttest only control group design. Dua puluh ekor tikus wistar dibagi menjadi kelompok kontrol (K) dan 4 kelompok perlakuan (C45, C90, C135, dan C180). Kelompok perlakuan diberi jus cabe rawit masing-masing 45 mg, 90 mg, 135 mg, dan 180 mg selama 6 hari. Hari ke-7 diterminasi, organ usus besar dibuat preparat histologi pengecatan Hematoxylen-eosin (HE). Data skoring derajat erosi epitel diuji normalitas Saphiro Wilk dan uji Kruskall Wallis. Hasil menunjukkan adanya erosi mukosa bermakna (p 0.05) pada semua kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol (K), dengan derajat erosi terberat pada C135, sedangkan derajat erosi teringan pada C180.Kesimpulan penelitian ini adalah jus cabe rawit menyebabkan erosi mukosa kolon tikus pada semua dosis perlakuan, dengan derajat erosi terendah pada dosis tertinggi perlakuan (180 mg/hari). Kata Kunci: Jus Cabe Rawit, Derajat Erosi, Usus Besar ABSTRACT Cayenne pepper contains Capsaicin as a pro-inflammatory and antioxidant. In previous studies, giving a graded dose of cayenne pepper juice in rat resulted in an healing in the gastric mucosa. The aim of this study was to examine histopathology of large intestine mucosa rat induced by cayenne pepper juice This study aims to determine the histopathology of the rat model of the large intestine mucosa induced by cayenne pepper juice in graded doses. This research type was Quasy experimental, posttest only control group design. Twenty wistar rats were divided into control group (K) and 4 treatment groups (C45, C90, C135, and C180). The treatment group was given cayenne pepper juice, respectively 45 mg, 90 mg, 135 mg, and 180 mg for 6 days. On the 7th day of termination, the large intestine was made histology preparations with Hematoxylen-eosin (HE) staining. The data of epithelial erosion degree scoring were tested by Saphiro Wilk test and Kruskall Wallis test. The results showed that there were significant (p0.05) mucosal erosion in all treatment groups to control group (K), with the heaviest degree of erosion at C135, while the lightest degree of erosion was at C180. The conclusion of this study was that cayenne pepper juice caused erosion of the colonic mucosa of rats at all treatment doses, with the lowest degree of erosion at the highest dose of treatment (180 mg/day).Keywords: Cayenne Pepper Juice, Erosion Degree, Colon Mucosa