Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Bahasa indonesia PERANAN PERILAKU DAN DUKUNGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI TANJUNGPINANG Samosir, Kholilah
Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.698 KB) | DOI: 10.32763/juke.v12i1.115

Abstract

The problem of sanitation development in Indonesia is the problem of socio-cultural challenges, one of which is the behavior of residents  who are accustomed to defecating  in the vain places, The purpose of this study was to find out the Role between Behavior, Habits and Support from Community Figure on  the ownership of the healthy latrines in the Coast Village of Bugis, Tanjungpinang City. This study included analytic observational research and the design used was cross sectional, namely to study the dynamics of correlation between the risk factors and the effects, by approaching, observing or collecting data at the same time. The populations is this study were 372 householder of the coast Village of Bugis with a sample of 193 that were householder. The results of the study indicated that there is a role  between Habits (ρ = 0,000). There is no role between Knowledge (ρ = 0,788), Attitude (ρ = 0,092) and  Support from Community Figure  (ρ = 1,000) on  the ownership of the healthy latrines. The recomendation given in this study is that all relevant parties shald support the Community of  Bugis Village to have healthy latrines that meet requirements of health so that it is proper to use . .
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Scabies Pada Santri Samosir, Kholilah
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ternate
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.911 KB) | DOI: 10.32763/jurnal kesehatan.v12i2.170

Abstract

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit scabies umumnya menyerang individu yang hidup berkelompok seperti asrama dan pesantren. Prevalensi scabies di Pondok Pesantren Darul Ma?arif Kabupaten Sintang tahun 2013 sebanyak 24 orang, mengalami peningkatan dari tahun ketahun menjadi 43 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian scabies. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan analitik dan desain cross sectional. Total populasi 439 santri. 90 santri sebagai sampel diambil dengan teknik random sampling. Analisis data menggunakan software statistik dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa 58,9% responden pernah menderita scabies. Hasil uji statistik diketahui ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian scabies (p=0,000), ada hubungan pengetahuan dengan kejadian scabies (p=0,005), ada hubungan sikap dengan kejadian scabies (p=0,021), ada hubungan praktik dengan kejadian scabies (p=0,015), ada hubungan personal hygiene dengan kejadian scabies (p=0,018) dan ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian scabies (p=0,006). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara variabel bebas dengan kejadian scabies.
Hubungan Pajanan Pestisida dengan Gangguan Keseimbangan Tubuh Petani Hortikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Samosir, Kholilah; Setiani, Onny; Nurjazuli, Nurjazuli
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 16, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.16.2.63-69

Abstract

Latar belakang, Upaya untuk meningkatkan produksi pertanian agar tanaman tidak rusak oleh hama dan penyakit petani menggunakan pestisida dengan harapan mampu meningkatkan hasil pertanian dan serta dapat membuat biaya pengelolaan pertanian menjadi lebih efisien dan ekonomis. Pestisida dapat bersifat akut, kronis maupun sistemik, yang dapat menyerang sistem syaraf ,salah satunya gangguan keseimbangan,hati atau liver,dan keseimbangan hormonal dengan cara mempengaruhi kerja enzim. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pajanan  pestisida dengan gangguan keseimbangan tubuh pada petani hortikultura di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.Metode, penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitan adalah petani yang termasuk dalam kelompok tani desa Sumberejo. Sampel adalah petani desa Sumberejo yang memenuhi kriteria sebanyak 70 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner, pemeriksaan kolinesterase dalam darah menggunakan Spectrophotometer, dan gangguan keseimbangan tubuh dengan menggunakan romberg test.Hasil, Sebanyak 14,3 % petani dari hasil pemeriksaan kadar kolinesterase pada petani desa Sumberejo di Kecamatan Ngablak mengalami keracunan pestisida dan 34,3% petani dari hasil pemeriksaan romberg test mengalami gangguan keseimbangan, dari hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara masa kerja  nilai (p = 0,036),lama kerja per hari (p = 0,015), penggunaan alat pelindung diri (p = 0,035 dan kadar kolinesterase (p = 0,000 dengan gangguan keseimbangan dan tidak ada hubungan antara frekuensi, jumlah, jenis, dosis, cara penyemprotan, dan pengelolaan pestisida dengan gangguan keseimbangan tubuhKesimpulan, faktor risiko masa kerja petani, lama kerja per hari,cara penyemprotan, penggunaan alat pelindung diri mempengaruhi adanya kadar kolinesterase dalam darah yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan tubuh. ABSTRACTBackground: Efforts to increase agricultural production to prevent damage or plant from past and deseae are using pesticides. It is expected to increase the agricultural yields and also can make the cost of management cheaper and economical. The pesticide give rice to cause acute, chronic or systemic poisoning. Pesticides can attack nervous system, and cause body balance disorder, The liver disorder, stomach, the immune system and the hormonal balance affect the action of enzyme. The purpose of this research was to the assocation between the pesticide exposure and body balance disorders on horticultura farmers in Ngablak sub district, Magelang District.The method: This research used the observational analiytic method with cross-sectional approach. The population in this research were horticultura farmers of Sumberejo village. The sample in this research were farmers that meet the inclusion criteria. Data collection used the questionnaire, cholinesterase in blood by spectrophotometer, examination the body were disorder was measured by the romberg test. The number of samples in this research ballance 70 farmer in Ngablak sub district, Magelang District.The results: The average level of cholinesterase of the farmer at Sumberejo village in Ngablak sub-district showered that 14,3% were poisoned by pesticide. The study result showed that 34,3% horticultura farmer at Ngablak sub-district suffered ao body balance disorder. Based on chi-square test it showed a assocation between the working period (=0,036), the duration day of work (p=0,015), the personal protective aquipment (p=0,035), the average level of cholinesterase (p=0,000) balance disorders and there is no relationship between the number, type, management, frequency and dose of pesticide spraying with body.The conclusion: Of this research, risk factor of the farmer’s working, the length of work, the spraying method, personal protective equipment effect the avarage level of cholinesterae in blood can cause distrurbance of body balance horticultura farmers.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN RUMAH POSITIF JENTIK WARGA RT. 003 RW.002 KEL. TEBING KEC. TEBING KABUPATEN KARIMUN: The Relationship of Knowledge, Attitude and Action about Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) with Larvae Positive House from Residents of RT. 003 RW. 002 In Kelurahan Tebing, Karimun Regency Samosir, Kholilah; rizkaramdhaniartie, siti; Iskandar, Iwan; Herdiana, Dora
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN TERPADU Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Terpadu
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.271 KB) | DOI: 10.53579/jitkt.v1i2.30

Abstract

The Incidence Rate of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Karimun Regency was 92.6 per 100,000 population. Tebing sub-district is the sub-district with the highest number of dengue fever cases, as many as 108 cases, 28 cases of which are in the Tebing sub-district. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, attitudes and actions of residents about dengue disease with larva positive homes in the RT. 003 RW. 002 in Tebing Village, Karimun Regency in 2021. This research was an analytical study with a cross-sectional approach. The number of samples as many as 98 respondents. There was 32 respondents (32.7%) had good knowledge, there were 50 respondents (51%) had a good attitude, and 19 respondents (19.4%) had good actions against dengue disease. Houses with positive dengue mosquito larvae as many as 23 (23.5%). There was no relationship between knowledge and larvae positive house (Pvalue 0.959 > 0.05) and attitude with larva positive house (P value 0.336 > 0.05). However, the action against DHF was associated with positive larvae (Pvalue 0.000 < 0.05). People should do 3M Plus activities more often and keep their houses clean regularly, not store used goods that have the potential to breed mosquitoes, and sprinkle abate powder.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN RUMAH POSITIF JENTIK WARGA RT. 003 RW.002 KEL. TEBING KEC. TEBING KABUPATEN KARIMUN: The Relationship of Knowledge, Attitude and Action about Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) with Larvae Positive House from Residents of RT. 003 RW. 002 In Kelurahan Tebing, Karimun Regency Kholilah Samosir; siti rizkaramdhaniartie; Iwan Iskandar; Dora Herdiana
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN TERPADU Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Terpadu (JITKT)
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/jitkt.v1i2.30

Abstract

The Incidence Rate of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Karimun Regency was 92.6 per 100,000 population. Tebing sub-district is the sub-district with the highest number of dengue fever cases, as many as 108 cases, 28 cases of which are in the Tebing sub-district. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, attitudes and actions of residents about dengue disease with larva positive homes in the RT. 003 RW. 002 in Tebing Village, Karimun Regency in 2021. This research was an analytical study with a cross-sectional approach. The number of samples as many as 98 respondents. There was 32 respondents (32.7%) had good knowledge, there were 50 respondents (51%) had a good attitude, and 19 respondents (19.4%) had good actions against dengue disease. Houses with positive dengue mosquito larvae as many as 23 (23.5%). There was no relationship between knowledge and larvae positive house (Pvalue 0.959 > 0.05) and attitude with larva positive house (P value 0.336 > 0.05). However, the action against DHF was associated with positive larvae (Pvalue 0.000 < 0.05). People should do 3M Plus activities more often and keep their houses clean regularly, not store used goods that have the potential to breed mosquitoes, and sprinkle abate powder.
Analisis Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Tanjungpinang Timur Kholilah Samosir; Rinaldi Daswito
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.489

Abstract

Penyakit DBD masih merupakan masalah besar pada kesehatan. Kota Tanjungpinang termasuk daerah endemis penyakit DBD, yang setiap tahunnya terdapat angka kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran penyakit DBD di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Metode penelitian merupakan observasional dengan pendekatan deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan kasus DBD yang berada di lima kelurahan yang terdapat di Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang. Hasil Trend kasus DBD per tahun per kelurahan selama 7 tahun terakhir terdapat pada Kelurahan pinang kencana dan batu 9,Terdapat penyebaran DBD disekitaran rumah-rumah yang dinyatakan terdapat jentik baik pada radius 100 m hingga 500 m dari titik-titik rumah positif jentik.Variabel curah hujan, kelembaban udara, suhu udara rata-rata, suhu udara minimum, suhu udara maksimum tidak terdapat hubungan dengan DBD secara statitik. Namun terdapat hubungan kecepatan angin dengan DBD di Kota Tanjung. Berbeda dengan analisis statistik variabel cuaca dengan kasus DBD di Kecamatan Tanjungpinang Timur menunjukkan variabel curah hujan, kelembaban udara, suhu udara rata-rata, suhu udara maksimum tidak terdapat hubungan, tetapi terdapat hubungan suhu udara minimum dan kecepatan angin dengan kejadian DBD di Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Peranan Perilaku dan Dukungan Tokoh Masyarakat Terhadap Kepemilikan Jamban Sehat di Tanjungpinang Kholilah Samosir
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.698 KB) | DOI: 10.32763/juke.v12i1.115

Abstract

Permasalahan pembangunan sanitasi di Indonesia merupakan masalah tantangan sosial-budaya, salah satunya adalah perilaku penduduk yang terbiasa Buang Air Besar (BAB) di sembarangan tempat.Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan antara Perilaku, Kebiasaan serta Dukungan dari Tokoh Masyarakat Terhadap kepemilikan jamban sehat di Pesisir Kampung Bugis Kota Tanjungpinang. Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dan desain yang digunakan adalah cross sectional, yaitu untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Kampung Bugis yang berjumlah 372 KK dengan sampel sebanyak 193 KK. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peranan antara Kebiasaan (ρ= 0,000). Tidak terdapat peran antara Pengetahuan (ρ= 0,788), Sikap (ρ= 0,092) serta Dukungan dari Tokoh Masyarakat (ρ= 1,000) terhadap kepemilikan jamban sehat. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah agar seluruh pihak terkait memberikan penyuluhan pada masyarakat Kelurahan Kampung Bugis agar dapat memiliki jamban sehat yang memenuhi syarat kesehatan sehingga layak digunakan.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Scabies Pada Santri Kholilah Samosir
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.911 KB) | DOI: 10.32763/juke.v12i2.170

Abstract

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit scabies umumnya menyerang individu yang hidup berkelompok seperti asrama dan pesantren. Prevalensi scabies di Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kabupaten Sintang tahun 2013 sebanyak 24 orang, mengalami peningkatan dari tahun ketahun menjadi 43 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian scabies. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan analitik dan desain cross sectional. Total populasi 439 santri. 90 santri sebagai sampel diambil dengan teknik random sampling. Analisis data menggunakan software statistik dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa 58,9% responden pernah menderita scabies. Hasil uji statistik diketahui ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian scabies (p=0,000), ada hubungan pengetahuan dengan kejadian scabies (p=0,005), ada hubungan sikap dengan kejadian scabies (p=0,021), ada hubungan praktik dengan kejadian scabies (p=0,015), ada hubungan personal hygiene dengan kejadian scabies (p=0,018) dan ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian scabies (p=0,006). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara variabel bebas dengan kejadian scabies.
Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Madani Unggulan, Kabupaten Bintan Kholilah Samosir; Hendra Dhermawan Sitanggang; M. Yusuf MF
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 03 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v9i03.499

Abstract

Skabies merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit scabies umumnya menyerang individu yang hidup berkelompok seperti asrama dan pesantren. Prevalensi scabies di Pondok Pesantren Madani Unggulan Kab.Bintan dari tahun ketahun meningkat dari 35 menjadi 40 orang, dan tahun 2018 masih terdapat 20 orang. Hal ini dikarenakan faktor lingkungan dan personal hygiene yang tidak bersih. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian scabies di Pondok Pesantren Madani Unggulan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional di Pondok Pesantren Madani Unggulan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan Tahun 2018. Jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa sebanyak 106 Siswa dengan teknik sampel jenuh. Hasil responden yang mengalami kejadian skabies sebesar 18,9%. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik dikontrol variabel jenis kelamin dan ventilasi yang merupakan variabel konfounder dalam hubungan personal higiene dengan kejadian scabies dan merupakan sebagai faktor risiko terhadap kejadian skabies dengan nilai aPR=3,447 (95%CI : 0,973-12,215). Hal ini dikarenakan penularan skabies yang dapat terjadi secara langsung melalui jabat tangan dan skabies, khususnya di Pondok Pesantren.
Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Kabupaten Indramayu Kholilah Samosir; Eustasia Eustasia
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) November 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jkt.v10i2.43

Abstract

Pneumonia is one of the largest contributors to health problems and causes of death of children under five years old. Jatibarang health centre is one of the health centers in the Indramayu regency with the incidence of pneumonia at most each year. According to data from the clinic there were 907 cases of pneumonia in infants aged 1-4 years. Data in 2013 as many as 737 cases. The study aims to analyze the relationship between physical environmental factors and family practice with the incidence of pneumonia in children under five years old in Puskesmas Jatibarang Indramayu regency. This study is a retrospective case-control study method. As the case group and the control group 71 respondents. Analysis of data using univariate, bivariate, and mulivariate analyzes. The results were obtained from 11 variables examined, the variables associated with the incidence of pneumonia is the lighting in the room (p = 0.030 OR 6.080 95% CI 1.193 - 30.978), the lighting in the family room (p = 0.030 OR 10.669 95% CI 1.254 - 90.728) and open the window every day (p = 0.016 OR 2.709 95% CI 1.200 - 6.116). It can be concluded there is a relationship between the lighting in the room, the lighting in the living room with the incidence of pneumonia. Keywords : Pneumonia, children under five years old, physical environment factor, Indramayu