Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Kontaminasi Telur Soil Transmitted Helminth pada Sayur Selada (Lactuca sativa) di Pasar Tradisional Adrianto, Hebert
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2018.030.02.16

Abstract

Makanan cepat saji dengan sayur segar mentah (lalapan) banyak ditemui di Surabaya yang berpotensi menjadi sumber kontaminasi telur cacing Soil Transmitted Helminths (STH). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi dan angka kontaminasi telur cacing STH pada sayur selada yang dijual di pasar tradisional di Surabaya. Survei dilakukan dengan objek sayur selada yang diambil dari enam pasar di Surabaya. Identifikasi cacing dilakukan di laboratorium parasitologi menggunakan metode sedimentasi. Data kontaminasi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Pada pemeriksaan ditemukan tanah yang menempel pada daun sayur selada. Sebanyak 61,90% penjual menjual selada yang positif mengandung telur cacing. Telur cacing STH yang ditemukan hanya telur cacing Ascaris spp dengan proporsi temuan kontaminasi menurut penjual bervariasi mulai dari 25% hingga 100% jika dibagi menurut wilayah pasar. Penelitian ini membuktikan adanya kontaminasi telur cacing Ascaris spp pada sebagian besar penjual sayur selada di pasar tradisional Surabaya.
Pembelajaran Biologi Dengan Skenario Hebert Adrianto; Danny Irawan; Lucky Cahyana Subadi; Rusmalinda Septiana Hasanah; Jimmy Taruna Taufiq Fajar
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.103 KB) | DOI: 10.30591/japhb.v3i2.1705

Abstract

Siswa memerlukan media pembelajaran yang memudahkan memahami makhluk hidup secara nyata dan aplikatif, terutama materi biologi tubuh manusia. Tujuan pengabdian ini adalah membantu para guru biologi di kabupaten Sidoarjo mempraktikkan dan mengembangkan media pembelajaran skenario. Kegiatan workshop dilaksanakan di SMAN 3 Sidoarjo, sedangkan implementasi ke MGMP Biologi di SMAN 2 Sidoarjo. Metode pengabdian menggunakan pendekatan workshop, simulasi, diskusi, dan implementasi. Skenario yang diujicobakan adalah materi biologi sistem gerak, dengan topik skenarionya jatuh dari motor dan olahraga dumbbell, Hasil dari pengabdian ini adalah acara berjalan dengan lancar. Peserta maupun MGMP telah mempraktikkan dan memberikan respon positif terhadap media pembelajaran skenario
Fitotelmata: Tempat Perindukan Nyamuk Terabaikan Selama Pandemi COVID-19 Hebert Adrianto
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss1.249

Abstract

Abstract: Demam Berdarah Dengue (DBD) berpotensi muncul saat musim hujan selama pandemi COVID-19. Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue, ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Salah satu tempat perindukan alami nyamuk Aedes adalah tanaman fitotelmata. Tujuan tulisan ini adalah mengidentifikasi tanaman fitotelmata yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk. Tulisan ini merupakan studi literatur yang mengkaji artikel jurnal penelitian Indonesia dan artikel jurnal penelitian internasional yang relevan dengan topik. Hasil kajian menunjukkan bahwa tanaman fitotelmata yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes yang paling sering dilaporkan adalah tanaman hias bromelia (Bromelia sp, Neoregelia, dan Alcantarea), bambu (Bambusa sp., Gigantochloa), pisang (Musa paradisiaca), kelapa (Cocos nucifera), kelompok talas (Colocasia esculanta), talas belitung, kimpul, atau bentul (Xanthosoma sagittifolium), dan nanas (Ananas comosus). Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan/ Pertamanan Kota/ Tata Ruang Terbuka Hijau, arsitek lansekap, penjual tanaman, dan masyarakat perlu memperhatikan dan menangani tanaman fitotelmata yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk.
Penguatan Kompetensi Guru Biologi Sidoarjo Menghasilkan Buku Ajar Bebas Plagiarisme Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba; Hebert Adrianto; Hanna Tabita Hasianna Silitonga
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v2i2.69

Abstract

Making textbooks is an important strategy in increasing the productivity and effectiveness of the teaching and learning process in schools. Textbooks are not only a supplementary learning medium. Textbooks are a necessity and effective learning media to improve the quality of learning for students. However, making textbooks is inseparable from the challenges of plagiarism which can have legal consequences for textbook authors, in this case teachers. In the current digital era, easy access to information is a big challenge for teachers who write textbooks because the work that is produced is quickly finished but violates the ethics of writing the work. Therefore, specifically for teachers who join the Sidoarjo Subject Teacher Conference (MGMP), teachers are given strengthening competencies to produce textbooks that are free of plagiarism. The method of implementation is through training, namely by providing weighting on the legal aspects of plagiarism and mentoring using the online method. The method of assessment is carried out by pre-test and post-test, as well as strengthening the plagiarism material. All the participants felt tremendous benefits according to their testimonials because so far they have often ignored the rules regarding plagiarism. This Biology teacher will produce a Biology textbook that is free from plagiarism with new insights and skills from the teachers in doing citations or quotations.
Kemampuan Predasi Ikan Kepala Timah Aplocheilus panchax Jantan dan Betina Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Jonathan Loody Lukas; Hebert Adrianto; Arief Gunawan Darmanto
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 4 (2020): Online December 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i4.1564

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah utama di Indonesia sampai sekarang. Pemanfaatan ikan kepala timah (Aplocheilus panchax / A. panchax) sebagai pengendali vektor secara biologis bertujuan untuk memutus rantai penularan. Tujuan: Menentukan kemampuan predasi dan keefektifan ikan A. panchax jantan dan betina terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Metode: Penelitian ini menggunakan metode post-test only design. Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah larva yang dipredasi setiap lima menit hingga 20 larva habis termakan kemudian dianalisis dengan independent sample t-test untuk mengetahui rerata kemampuan predasi kedua kelompok ikan. Hasil: (1) ikan betina  memakan rerata 9.20 larva per lima menit sedangkan ikan jantan 7.40 larva per lima menit. (2) ikan betina paling cepat menghabiskan 20 larva nyamuk dalam waktu 6 menit 44 detik sedangkan ikan jantan 9 menit 8 detik. Simpulan: Ikan A. panchax betina lebih efektif dari yang jantan sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pengendalian vektor DBD.Kata kunci: aplocheilus panchax, aedes aegypti, DBD, pengendalian vektor
Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Citrus nobilis Sebagai Larvasida Larva Ae. albopictus instar III Gianina Angelia Santoso; Hebert Adrianto; Arief Gunawan Darmanto
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.579 KB) | DOI: 10.32539/JKK.V7I1.10728

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes. Benua Asia menempati urutan pertama dengan jumlah penderita DBD terbanyak setiap tahunnya. Jumlah kasus DBD yang tinggi namun belum ditemukannya vaksin dan obat DBD, maka tindakan diprioritaskan pada pengendalian populasi vektor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak kulit Citrus nobilis terhadap kematian larva Ae. albopictus. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium rancangan acak lengkap Post Test Only Control Group Design, dengan lima konsentrasi ekstrak yang berbeda yaitu 700 ppm 1200 ppm, 1800 ppm, 2400 ppm, 3000 ppm, kontrol positif (abate), serta kontrol negatif (aquades) sebanyak empat replikasi. Masing-masing gelas diberi 20 ekor larva Ae. albopictus instar II. Data mortalitas larva diamati setelah 24 jam dan dianalisis dengan analisis probit. Hasil penelitian ini adalah ekstrak kulit Citrus nobilis memberikan efek larvasida pada larva Ae. albopictus, konsentrasi optimal ekstrak dinyatakan dengan LC90 sebesar 2335 ppm.
Detection of Knockdown-Resistance Mutations (V1016G and F1534C) in Dengue Vector from Urban Park, Surabaya, Indonesia Shifa Fauziyah; Sri Subekti; Budi Utomo; Teguh Hari Sucipto; Hebert Adrianto; Aryati Aryati; Puspa Wardhani; Soegeng Soegijanto
Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Vol 6, No 3 (2021): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jtbb.65357

Abstract

An urban park is potentially a source of vector-borne disease transmission due to it being a natural and artificial mosquito breeding habitats combined with people's continuous presence. Thus, this study aims to screen the occurrence of knockdown-resistance (kdr) mutant alleles (V1016G and F1534C) in mosquito populations collected from urban parks in Surabaya, Indonesia. Cross sectional study was conducted in July 2019. A total of 28 ovitraps were installed in seven urban parks, having four ovitraps installed in each park. In total, 1,662 eggs were collected, and only 187 emerged into adult mosquitoes, consisting of 97 Aedes (Stegomyia) aegypti and 90 Aedes (Stegomyia) albopictus. All-female adult mosquitoes (n=55) were tested using allele-specific polymerase chain reaction assay (AS-PCR) to detect voltage gated sodium channel (VGSC) gene mutations. This study found no mutations in Valine to Glysine mutation in point 1016 (V1016G) and Phenylalanine to Cysteine in point 1534 (F1534C) alleles in both two species. All of mosquito samples have wild type genotype of kdr alleles (V1016V and F1534F). Data were analysed using R Studio 1.4 Version by Genetics package. Results showed that the frequency of resistant alleles (G1016 and C1534) was zero, and the frequency of susceptible allele was 1 (V1016 and F1534). Insecticide bioassay could not be established due to the limited number of adult mosquitoes, so insecticide resistance status could not be determined. However, this study can be used as preliminary monitoring for the vector control program.
Efektivitas Biolarvasida Ekstrak Fraksi Polar Daun Citrus hystrix dan Citrus aurantifolia terhadap Culex quinquefasciatus Arif Nur Muhammad Ansori; Hebert Adrianto; Hamidah Hamidah
Jurnal Vektor Penyakit Vol 12 No 1 (2018): Edisi Juni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.374 KB) | DOI: 10.22435/vektorp.v12i1.261

Abstract

Abstract The development of resistance to chemical insecticides against mosquitoes has beenconsidered as a setback in vector control. This study was aimed to identify LethalConcentration 90% (LC90) of polar fraction extract from Citrus hystrix and Citrusaurantifolia leaves as biolarvicide against mosquito larvae after 24 hours of exposure.This study was an experimental research based on a Completely Randomized Design(CRD). The polar fraction extract of C. hystrix and C. aurantifolia were tested in concentrations of 0 ppm, 500 ppm, 1375 ppm, 2250 ppm, 3125 ppm, and 4000 ppm againstthe 3rd instar larvae of Culex quinquefasciatus. Each treatment was done in five independent replications. The numbers of deceased mosquito larvae were determinedafter 24 hours of treatment and analyzed by probit. The results showed that the polarfraction extract of C. hystrix and C. aurantifolia have bio-larvicidal activity against the 3rdinstar larvae of Cx. quinquefasciatus at LC90 of 1,653 ppm and 2,797 ppm, respectively. In conclusion, the polar fraction extract of C. hystrix leaf is more toxic than C. aurantifolialeaf's against Cx. quinquefasciatus larvae. Abstrak Perkembangan resistensi terhadap insektisida kimia di antara spesies nyamuk telahdianggap sebagai kemunduran dalam pengendalian vektor. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui Lethal Concentration 90% (LC90 ) ekstrak fraksi polar daun C. hystrix dan C. aurantifolia sebagai biolarvasida terhadap larva nyamuk setelah paparan 24 jam. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).Ekstrak fraksi polar daun C. hystrix dan C. aurantifolia diuji dengan konsentrasi 0 ppm,500 ppm, 1.375 ppm, 2.250 ppm, 3.125 ppm, dan 4.000 ppm terhadap larva nyamuk Cx.quinquefasciatus instar III. Setiap konsentrasi dilakukan replikasi sebanyak lima kali.Jumlah larva nyamuk yang mati dihitung setelah 24 jam. Setelah itu, data dari larvanyamuk yang mati dianalisis menggunakan probit. Hasil penelitian ini mengungkapkanbahwa ekstrak fraksi polar daun C. hystrix dan C. aurantifolia memiliki aktivitas sebagai biolarvasida terhadap larva nyamuk Cx. quinquefasciatus instar III dengan LC 90= 1.653 ppm dan 2.797 ppm, secara berurutan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrakfraksi polar dari daun C. hystrix lebih toksik dibandingkan dengan C. aurantifoliaterhadap larva nyamuk instar III.
Potensi Larvasida dari Ekstrak Daun Jeruk Bali Citrus maxima terhadap dan Aedes aegypti dan Culex quinquefasciatus Hebert Ardianto; Arif Nur Muhammad Anshori; Hamidah Hamidah
Jurnal Vektor Penyakit Vol 12 No 1 (2018): Edisi Juni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.235 KB) | DOI: 10.22435/vektorp.v12i1.280

Abstract

Abstract The used of chemical insecticides for mosquito control has caused resistance in themosquito populations. The aims of this study are to find out Lethal Concentration of non-polarextract from pomelo (Citrus maxima) leaf against mosquito larvae after 24 hoursexposure. Aedes aegypti and Culex quinquefasciatus larvae were tested in the study A.Larvicidal assay was using 20 larvae for each concentration in 100 ml solution with 5replications. The non-polar extract was tested at concentrations of 0 ppm, 500 ppm, 1375ppm, 2250 ppm, 3125 ppm, and 4000 ppm. The number of larvae mortality wasdetermined after 24 hours exposure. The dead larvae were counted and the data wasanalyzed using probit analyze. The results showed that non-polar extract from Citrusmaxima Leaf has potential larvicidal, LC90 = 880 ppm for mortality of Aedes aegypti larvae, LC90 = 408 ppm for mortality of Culex quinquefasciatus larvae, the non-polar extract is more toxic against Culex quinquefasciatus than Aedes aegypti larvae. The non-polar extract from pomelo (Citrus maxima) leaf has the potential of being developed aslarvicides for mosquito control. Abstrak Penggunaan insektisida kimia untuk mengontrol nyamuk dapat menyebabkanresistensi pada populasi nyamuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukannilai Konsentrasi Letal (LC90 ) ekstrak non polar daun jeruk bali (Citrus maxima) terhadap nyamuk setelah 24 jam. Larva yang digunakan dalam penelitian ini adalahlarva Aedes aegypti dan Culex quinquefasciatus. Kematian larva dihitung setelah 24 dan 48 jam.Uji larvasida menggunakan 20 ekor larva untuk setiap konsentrasi di dalam 100ml larutan ekstrak dengan lima replikasi. Ekstrak non polar diuji dengan konsentrasi 0ppm, 500 ppm, 1.375 ppm, 2.250 ppm, 3.125 ppm, dan 4.000 ppm. Angka kematianlarva dihitung setelah 24 jam paparan. Data dihitung dan dianalisa dengan analisisprobit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak non polar daun Citrus maximaberpotensi sebagai larvasida, Nilai LC90 = 880 ppm untuk kematian larva nyamuk Aedesaegypti, Nilai LC90 = 408 ppm untuk kematian larva nyamuk Culex quinquefasciatus, Ekstrak non polar lebih toksik terhadap larva Culex quinquefasciatus daripada larva Aedes aegypti. Ekstrak non polar dari daun Citrus maxima memiliki potensi untukdikembangkan sebagai larvasida untuk pengendalian nyamuk.
Evaluasi Toksisitas Ekstrak Metanol Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Hebert Ardianto; Hamidah Hamidah
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 10 No 1 (2018): Jurnal Aspirator Volume 10 Nomor 1 2018
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.278 KB) | DOI: 10.22435/asp.v10i1.155

Abstract

Penyakit tular vektor yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti merupakan masalah kesehatan yang serius. Penggunaan insektisida kimia untuk mengontrol nyamuk Ae. aegypti dapat menyebabkan resistensi pada populasi nyamuk, masalah kesehatan, dan masalah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi toksisitas ekstrak metanol (CH3OH) daun jeruk nipis (C. aurantifolia) terhadap larva Ae. aegypti setelah paparan ekstrak 24 jam. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dengan enam konsentrasi dan lima kali ulangan. Kematian larva diobservasi setelah 24 jam perlakuan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan analisis deskriptif dan probit. Visualisasi kerusakan tubuh larva dilihat melalui mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian larva meningkat dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Nilai LC50 dan LC99 ekstrak adalah 2.197 ppm dan 4.266 ppm. Ekstrak dapat menyebabkan kerusakan morfologi tubuh larva Ae. aegypti seperti kepala lepas, leher panjang, kulit ekso-skeleton lepas, abdomen transparan, saluran pencernaan penuh dengan ekstrak, dan bulu lateral abdomen lepas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak metanol daun C. aurantifolia menyebabkan mortalitas dan kerusakan tubuh larva.
Co-Authors ADRIANI, LOLA ALDY DION Amadeus Michel Goein Arief Gunawan Darmanto Arif Nur Muhammad Ansori Aryati Aryati Aura Dhiya Ulhaq Azimatul Karimah Berlian Beatrix Rarome Billy Daniel Messakh Bimo Rafi Prayogo Budi Utomo CANDRA, MARTHA VINDA Chindy Claudya Angriyanto Christiani, Natalia Danny Irawan Darmanto, Arief Gunawan Dharma PP Banjarnahor Dharma PP Banjarnahor Etha Rambung Fransisca Suyanto Pangemanan Gianina Angelia Santoso GIANINA ANGELIA SANTOSO Hamidah Hamidah Hanna Tabita Hasianna Silitonga Heny Arwati HINDRI MUFTI YUANA I Made Irham Muhammad Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba Imelda Ritunga Indah S Tantular Irwin Priyatna Kusumah Irwin Priyatna Kusumah Jimmy Taruna Taufiq Fajar Jimmy Taruna Taufiq Fajar Jonathan Loody Lukas Kevin Carwyn Dedwydd Lindarto, Wira Widjaya LOLA ADRIANI Lucky Cahyana Subadi LUKAS, JONATHAN LOODY LOODY Lya Dewi Anggraini Makhrus Ali Marina Wardaya MARTHA VINDA CANDRA Michael Adi Wijaya MICHELLE CHRISTINA PRAYOGO Minarni Wartiningsih Moh. Fawaid Nathania Disa Ariesta Andriani Nathania Disa Ariesta Andriani NATHANIA DISA ARIESTA ANDRIANI Nathania Dwi Kencanawati Novian Budi Santoso Pratomo, Evan Raditya Puspa Wardhani Ridzal Wahid Ronald Torang M Panggabean Ronald Torang M. Panggabean Rusmalinda Septiana Hasanah Shienny Megawati Sutanto Shifa Fauziyah Soegeng Soegijanto Sri Subekti Subagyo Yotopranoto Susanto Susanto Susanto Susanto Tanzilia, May Fanny Teguh Hari Sucipto Victor Setiawan Tandean Viol Dhea Kharisma Wira Widjaja Lindarto Yuswanto Setyawan Yuswanto Setyawan Yuwono Marta Dinata Yuwono Marta Dinata