Pambudi, Dhidhi
Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNS

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Matematika SoLuSi ( Tersohor Luas dan Berisi )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN REPRESENTASIPADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARTASURATAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ayuningtyas, Winanti; Sutopo, Sutopo; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.593 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Number Head Together dengan pendekatan kontekstual; 2) Untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dengan model pembelajaran Number Head Togetherdengan pendekatan kontekstual; dan 3) Untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa dengan model pembelajaran Number Head Together dengan pendekatan kontekstual.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Kartasura. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu data pelaksanaan pembelajaran dan data kemandirian belajar siswa yang diperoleh melalui observasi, serta data kemampuan representasi siswa yang diperoleh melalui tes. Sumber data pada penelitian ini diperoleh  dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan member check. Teknik analisis data dengan teknik stastistik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu rata-rata persentase kemandirian belajar siswa setidaknya 60% dan rata-rata persentase kemampuan representasi siswa setidaknya 60%.Pelaksanaan model pembelajaran tersebut dimulai dari guru menyampaikan materi secara global kemudian siswa akan mengkonstruk informasi yang diperoleh, guru membentuk kelompok, guru membagikan LKK yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa, kemudian guru memanggil nomor siswa untuk presentasi.Pada pra siklus diperoleh rata-rata persentase kemandirian belajar siswa 29,17% dan kemampuan representasi siswa 34,12%. Pada siklus I diperoleh rata-rata persentase kemandirian belajar siswa 40,62% dan kemampuan representasi siswa 51,25%. Pada siklus II diperoleh hasil rata-rata persentase kemandirian belajar siswa 60,54% dan kemampuan representasi siswa adalah 64,50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Number Head Together dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan representasi siswa.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS ACE (ACTIVITIES, CLASS DISCUSSION, EXERCISE ) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL (SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017) Rahmawati, Yunia; Kuswardi, Yemi; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.556 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika dilihat dari aktivitas belajar siswa. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model Pembelajaran Siklus ACE dan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas dimana kelas eksperimen terdapat 32 siswa dan kelas kontrol terdapat 32 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrumen angket aktivitas belajar matematika siswa dan tes prestasi belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa (1) siswa yang diberikan model pembelajaran Siklus ACE memberikan prestasi matematika yang lebih baik daripada siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional, (2) siswa dengan aktivitas belajar tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang maupun rendah sedangkan siswa dengan aktivitas belajar sedang memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa dengan aktivitas belajar rendah, (3)  tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar matematika siswa pada materi barisan dan deret tak hingga
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Cahyo, Yulianto Dwi; Chrisnawati, Henny Ekana; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.887 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang meningkatkan minat dan hasil belajar matematika dan untuk mendeskripsikan peningkatan minat dan hasil belajar matematika siswa kelas XI IIS 4 SMA Negeri 1 Banyudono dengan menggunakan model pembelajaran TGT. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah minat belajar, hasil belajar matematika pada aspek kognitif, dan pelaksanaan pembelajaran. Data minat belajar dan pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari observasi selama pembelajaran, kemudian data hasil belajardiperoleh dari tes yang dilaksanakan pada tiap akhir siklus. Indikator kinerja penelitian ini yaitu setidaknya 70% siswa mempunyai minat belajar tinggi dan setidaknya 70% siswa mencapai KKM dannilai rerata siswa meningkat. Berdasarkan hasil penelitian, siswa yang mencapai minat belajar tinggi meningkat dari tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada prasiklus, persentase siswa yang mencapai minat belajar tinggi yaitu 46,88% dari total siswa, kemudian pada siklus I meningkat sebesar 9,37% menjadi 56,25% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 18,75% menjadi 75%. Dari hasil tes siklus I, 37,50% dari total siswa mencapai KKM dan pada siklus II 71,875% siswa. Langkah pembelajaran TGT yang meningkatkan minat dan hasil belajar siswa yaitu 1) guru menyajikan materi, 2) siswa dikelompokkan oleh guru menjadi beberapa kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari empat siswa yang terdiri dari 1siswa dengan kemampuan tinggi, 2 siswa dengan kemampuan sedang, dan 1siswa dengan kemampuan rendah, tiap kelompok  mendiskusikan permasalahan atau soal kemudian mempresentasikan hasil diskusi, 3) game dimainkan oleh empat siswa dari kelompok yang berbeda pada tiap meja, gameterdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi, gamedirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi oleh guru dan diskusi, 4) tournament dilaksanakan tiap pertemuan, tiap siswa dari tiap kelompok ditempatkan di meja turnamen dengan siswa dari kelompok lain yang kemampuan akademiknya setara, e) tim dengan rerata skor tertinggi diberikan penghargaan berupa surat penghargaan dan hadiah.