Hadiyanto Hadiyanto
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Atmajaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN DOKTER DI LAYANAN PRIMER PADA ERA PANDEMI COVID-19 Hadiyanto Hadiyanto
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V7I3.11572

Abstract

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah menyebar ke seluruh dunia mengakibatkan peningkatan angka kesakitan yang sangat cepat dan dapat  menyebaban kematian pada orang disertai dengan penyakit penyerta seperti darah tinggi, diabetes, kanker, PPOK, Asma dan lainya. Tenaga kesehatan kewalahan dalam menghadapi kasus baru yang terus bermunculan, perlu adanya kerjasama berbagai bidang baik sektor kesehatan maupun sektor non kesehatan agar efek dari pandemik virus ini dapat ditangani dengan baik. Selama ini sektor kesehatan kewalahan menerima pasien yang terus bertambah, karenanya perlu dilakukan kerjasama antar tingkat fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas ksehatan tingkat pertama harus dijadikan garda terdepan untuk menekan penambahan kasus baru. Fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam hal ini dokter praktik, puskesmas ataupun klinik baik swasta maupun pemerintah dapat diberdayakan untuk melakukan penanganan pasien COVID-19, sehingga nantinya hanya pasien yang memiliki gejala berat saja yang akan ditangani oleh fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, seorang dokter atau dokter keluarga yang bekerja di layanan primer dapat bekerja sama dengan puskesmas, dinas kesehatan setempat maupun rumah sakit untuk melakukan pelaporan maupun rujukan pasien pasien COVID-19, selain itu juga seorang dokter di layanan primer diharapkan  mampu untuk melakukan penatalaksanaan pasien pasien COVID-19 dengan gejala ringan mulai dari tahapan skrining sampai kepada pengelolaan pasien secara holistik dan komprehensif.
Faktor Resiko Tuberkulosis pada penduduk urban di Kalianyar, Jakarta Barat Hadiyanto Hadiyanto
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V7I1.8854

Abstract

 Tuberkulosis merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih dihadapi oleh DKI Jakarta. Kali anyar merupakan daerah terpadat se-DKI Jakarta dan se-Asia Tenggara bagian dari wilayah Jakarta Barat memiliki angka TB yang cukup tinggi.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif  dan kualitatif, yang dilakukan pada Juli - Septembet 2015, sampel 270 orang dimana masing-masing responden diberikan kuesioner dan 20 orang untuk studi kualitatif yang melibatkan ketua RW/RT serta kader, bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya tuberkulosis pada penduduk di Kalianyar,Jakarta Barat. 171 orang (63,4%) usia produktif, tingkat pendidikan menengah 136 orang (50,4%), parut BCG 145 orang (96 %), suspek TB paru 26 orang (9,6 %), perokok aktif 20 orang (7,4%), sebanyak 192 (71,7%) dan 159 (58,9%) rumah responden tidak memenuhi syarat pencahayaan dan kondisi suhu ruang, hasil kualitatif sebagian besar informan belum mengetahui tentang gejala penyakit TB, penularan serta pencegahan dari penyakit TB.  Penemuan suspek TB paru yang rendah 26 Orang (9,6%) disebabkan dari pengetahuan responden yang belum mengetahui gejala, cara penularan, cara pencegahan penyakit TB. BCG Scar yang ditemukan sebanyak 145 orang (96 %). Sebanyak 192 rumah (71,7%) dan 159 rumah (58,9%) rumah responden yang diperiksa tidak memenuhi syarat dari pencahayaan dan suhu