Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH KONSEP INTERIOR RUANG KERJA DI RUMAH TINGGAL PASCA PANDEMI COVID-19 Fivanda, Fivanda; Ismanto, Adi
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.11728.2021

Abstract

Residential is an important means for humans. The house must be able to provide tranquility, comfort, and convenience. Before the Covid-19 pandemic spreads, function of residents was to provide shelter from hot sun and rain. Since March 2020, complying with the social physical distancing protocols has required many companies have to limit the number of employees working in the office. This means that work from office activities have not been fully implemented and the work from home policy is the choice of companies. Employees spend every day 10 hours working. It is necessary to have a workspace arrangement in a residence that can separate between work zones and rest zones. The purpose of this research is to describe how the influence of workspace design in residential houses for the efficiency and effectiveness of workers. Through the Post Evaluation Occupancy (POE) research method, the workspace in the 25 respondents' residence was used as a reference for evaluation by obtaining data through the Focus Group Discussion (FGD) process. With 3 respondents, direct observations were made and 22 respondents supported through a questionnaire. The evaluation results obtained show that 90% of workers need furniture to work, window for ventilation, lighting, and providing natural views. Visualized in the design concept 'less is more' that the implementation of a simple workspace but provides a physical and psychological experience to support working from home. A design concept that prioritizes the fulfillment of activities towards the function and use of furniture as needed. Rumah tinggal merupakan sarana penting bagi manusia. Pada perkembangannya rumah bukan hanya sekedar untuk menghindarkan diri dari hujan dan panas tetapi melainkan rumah harus mampu memberikan ketenangan, kesenangan bahkan kenyamanan. Sebelum pandemi Covid-19 merebak, fungsi rumah tinggal bagi penghuninya sebatas memberikan tempat perlindungan dari panas matahari dan cuaca dingin supaya terhindar dari hujan. Semenjak bulan Maret 2020, keharusan dalam mematuhi protokol social physical distancing mengharuskan perusahaan membatasi jumlah karyawan yang bekerja di kantor. Ini artinya, kegiatan work from office belum sepenuhnya dapat berjalan dan kebijakan work from home menjadi pilihan dari perusahaan-perusahaan. Mengingat waktu yang dihabiskan karyawan bekerja di kantor berkisar 10 jam per hari. Maka, diperlukan tatanan ruang kerja pada rumah tinggal yang nyaman serta dapat membedakan antara zona bekerja dengan zona beristirahat. Tujuan penelitian untuk memaparkan bagaimana pengaruh desain ruang kerja pada rumah tinggal terhadap efisiensi dan efektivitas pekerja dalam menjalankan perannya. Melalui metode penelitian Post Evaluation Occupancy (POE) ruang kerja pada rumah tinggal 25 responden dijadikan acuan sebagai bahan evaluasi dengan mendapatkan data naracoba pengguna melalui proses Focus Group Discussion (FGD). Dengan 3 responden, dilakukan pengamatan langsung dan 22 responden pendukung melalui kuesioner. Hasil evaluasi yang diperoleh dari naracoba menunjukan bahwa 90% pekerja membutuhkan furnitur untuk bekerja, ventilasi jendela sebagai penghawaan, pencahayaan, serta memberikan pemandangan alami. Divisualisasikan dalam konsep desain ‘less is more’ bahwa implementasi ruang kerja yang sederhana tetapi memberikan pengalaman secara fisik dan psikis yang mendukung kinerja work from home. Sebuah konsep desain yang mengutamakan pemenuhan aktivitas terhadap fungsi dan penggunaan furnitur sesuai kebutuhan.
PERBEDAAN KONTRAS LUMINANSI SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BIDANG/MODELING PADA PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN EDUTAINMENT Adi Ismanto
LINTAS RUANG: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior Vol 5, No 2 (2017): September 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.867 KB) | DOI: 10.24821/lintas.v5i2.3040

Abstract

Persepsi bentuk mengenai sebuah fasade bangunan berbeda antara kondisi siang dan malam hari (Descottes dan Ramos, 2009). Untuk medapatkan kesan modeling yang baik dari sebuah fasade bangunan pada kondisi malam hari, maka diperlukan kinerja pencahayaan yang tidak hanya mampu memberikan kesan informatif sebuah bentuk dan warna (objek) (Philips, 1993) tetapi juga mampu memberikan nilai tambah dari bentuk fasade tersebut terhadap sebuah komunitas (kawasan) (Zumtobel, 2012), dimana salah satu bentuk fasade bangunan yang memiliki karakteristik unik adalah bangunan dengan fungsi edukasi dan rekreasi (edutainment). Penelitian ini dimaksudkan untuk menghitung perbandingan kontras luminansi melalui pengujian persepsi modeling dan pengaruh warna terhadap objek geometris bidang sudut dan bidang melengkung (Ishida dan Ogiuchi, 2008) yang diambil dari bentuk dasar bangunan edutainment Istana Boneka Dunia Fantasi Ancol, dan didapatkan nilai perbandingan kontras luminansi 1:3:10 (luminansi pada bidang latar, bidang sisi dan bidang depan). dan juga dilakukan pengujian preferensi mengenai tipe pencahayaan garis yang memperkuat bentuk dan bersifat atraktif (changing colour) menggunakan perbandingan hasil simulasi software 3dsmax, yang didapatkan kesimpulan bahwa pencahayaan garis yang bersifat atraktif (changing colour) lebih disukai dibandingkan pencahayaan umum maupun pencahayaan kombinasi (umum dan garis) dimana pengaruh warna dan persepsi model dapat diabaikan.
Penerapan Gaya Ekletik Bertema Energy of Java Pada Perancangan Interior Hotel Grand Tjokro Jakarta Jennifer Tendean; Adi Ismanto; Aing R. Nayadilaga
VISUAL Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v16i2.17308

Abstract

Energy merupakan kata lain dari cakra, atau dalam Bahasa jawa  disebut Tjokro yang mendasari konsep pada  perancangan hotel ini. Sehingga menghadirkan suasana energi Jawa dalam hotel. Dengan gaya Ektletik, yaitu menggabungkan 2 gaya yaitu Tradisional dan Modern ke dalam hotel. Sehingga meggabungkan antara Energi tradisional Jawa dengan hospitality inilah yang dilakukan Grand Tjorko Jakarta. Sebagai hotel bisnis di tengah kota, Hotel Grand Tjokto Jakarta menjadi wadah bagi para pebisnis untuk mendukung kegiatan bisnis mereka dan menawarkan fasilitas MICE yang baik , juga tidak lupa akan fungsi utama sebagai tempat penginapan. Desain interior mempunyai peranan penting dalam menciptakan suasana yang menarik dengan memperhatikan kebutuhan fasilitas ruang melalui analisis aktivitas pengunjung dan juga pengelola. Dengan menganalisa beberapa aspek dapat di ambil konsep “Energy of Java”  dengan menghadirkan nuansa tradisional Jawa, berfokus pada kota Jogja sebagai asal pendirian cabang pertama Hotel Grand Tjokro, yang dipadukan dengan gaya modern sebagai citra dari city hotel yang mengasilkan suasana yang hangat dan juga elegan. Kata kunci: Hotel, Energy, Ekletik, Hotel, Java, Modern, Traditional.
Evaluasi Proses dan Pemecahan Masalah Desain pada Interior Hotel Holiday Inn Sunter Kemayoran - Jakarta Adi Ismanto
VISUAL Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v12i2.2125

Abstract

Proses desain dan pemecahan masalah desain interior pada fasilitas publik seperti hotel sangat menarik untuk dijadikan sebagai acuan dari proses belajar-mengajar desain interior di Perguruan Tinggi. Hotel merupakan fasilitas publik yang sangat kompleks mencakup berbagai macam aktivitas manusia pada semua fasilitas perancangan interior. Banyak proyek desain modern yang terlalu rumit untuk diselesaikan secara memuaskan oleh proses konvensional tua. Banyak kesalahan yang dibuat dengan proses desain, dan menjadi tidak berguna ketika desainer atau tim kerja melaksanakan proyek. Penelitian ini mencoba untuk menunjukkan fakta proses desain yang digunakan oleh desainer interior, berbagai jenis masalah dan pemecahan permasalahan desain pada hotel berbintang 4 yaitu: Holiday Inn Sunter, Kemayoran Jakarta, yang merupakan hotel Holiday Inn pertama di Jakarta yang diresmikan tahun 2014. Hotel ini juga memiliki konsep tema desain yang unik sehingga dijadikan acuan oleh pihak pengelola InterContinental Hotel Group (IHG) untuk membuat hotel Holiday Inn lainnya, terutama untuk tipe hotel Holiday Inn Express. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancara desainer yang masih aktif bekerja di konsultan desain Hadiprana selaku perancang hotel ini dan mengikuti proses desain dengan beberapa pertanyaan yang ditampilkan dalam bentuk narasi, skema, dan tabel. Melalui hasil wawancara dengan desainer hotel Holiday Inn Kemayoran Jakarta dapat disimpulkan bahwa proses desain hotel Holiday Inn Kemayoran merupakan karya yang berhasil dengan gaya desain yang masih bertahan hingga saat ini. Hasil desain adalah cerminan dari Tim desain yang solid dan mampu memecahkan masalah desain dengan kreatif dan inovatif sehingga mudah dipahami dan diterima oleh klien, operator dan pengguna hotel
Perancangan Interior Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Asprila Jordi; Adi Ismanto
VISUAL Vol 13, No 2 (2018)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v13i2.8711

Abstract

Penerapan Konsep Adaptive Reuse pada Desain Interior Café di Kawasan Kota Lama Semarang (Studi Kasus: Tekodeko Koffiehuis) Noeratri Andanwerti; Adi Ismanto; Fivanda Fivanda
VISUAL Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v15i1.7393

Abstract

Kawasan Kota Lama Semarang yang didalamnya terdapat bangunan bersejarah, saat ini dijadikan destinasi wisata unggulan yang menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kota Semarang. Untuk menjaga kelestarian dan revitalisasi melalui pemugaran bangunan dengan pendekatan adaptive reuse, mengganti fungsi baru bangunan lama menjadi museum, perkantoran, restoran, café dan lainnya.  Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami masalah yang dihadapi pemilik bangunan lama, pengelola dan arsitek dalam penerapan konsep adaptive reuse, yaitu dengan memasukkan fungsi baru akan berdampak pada fisik bangunan bersejarah yang memiliki berbagai persyaratan-persyaratan yang wajib dipatuhi dan mengetahui bagaimana gaya desain interior dan furniture dalam penerapan fungsi baru dari bangunan bersejarah. Metode kualitatif dilakukan melalui kajian sejarah untuk membandingkan perubahan bentuk, estetika dan fungsi lama/asal dari objek penelitian dan melalui berbagai wawancara dengan pengelola bangunan dan praktisi arsitek konservasi yang menangani pekerjaan revitalisasi. Hasil penelitian ini menggambarkan adaptasi fungsi cafe pada bangunan lama ini terjadi perubahan pada struktur dan kulit bangunan dengan pendekatan visual yang selaras dengan karakter visual warisan budaya kolonial sehingga keberlanjutan bangunan terhadap lingkungan dapat terjaga. Pada bagian interiornya terjadi perubahan yang cukup signifikan untuk mengakomodasi fungsi ruang komersial.Kata kunci:, desain interior, café, adaptive reuse, konservasi
POLUSI CAHAYA VIDEOTRON PADA PERSIMPANGAN JALAN TAMAN MENTENG BINTARO Adi Ismanto; Fivanda Fivanda; Endah Setyningsih
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.11729.2021

Abstract

Architectural lighting design aims to improve the image and aesthetics of an area or building at night known as the concept of city beautification, the lighting must also be able to meet the criteria of safety, orientation and security when implemented in areas or buildings with complex activities such as in an area adjacent to the traffic flow. Technological advances resulted in the change of commercial media communication facilities, such as static billboards turned into LED videotrons. The placement of videotrons needs to be considered on roads with motorized traffic flow, as it allows for the risk of accidents, as well as light pollution especially at night. This study used The Post Occupancy Evaluation (POE) method, the extent of the influence of videotron light on the comfort of driving a motor vehicle at the intersection of videotron Menteng Bintaro Park. The result of this research that the placement of videotron is the policy of local government, vendors and environmental managers by paying attention to the AMDAL before and after the facilities are installed, with road safety complementary facilities such as road boundaries and shock lines. Information about commercial advertisements on videotron Taman Menteng Bintaro as much as 80% for pedestrians and motorists get the information, compared to motorists as much as 60% do not get information. The light effect of videotron greatly affects the surrounding environment and there is a glare effect of light that changes suddenly with results for pedestrians (80%), motorists (60%) and the least of the motorists (50%), because of the more comfortable condition in driving. Desain pencahayaan arsitektural bertujuan untuk meningkatkan citra dan estetika sebuah kawasan atau bangunan pada malam hari yang dikenal dengan konsep city beautification, pencahayaan tersebut juga harus mampu memenuhi kriteria keselamatan, orientasi dan keamanan ketika diimplementasikan pada kawasan atau bangunan dengan aktivitas yang kompleks seperti pada sebuah kawasan yang berdekatan dengan arus lalu lintas. Kemajuan teknologi mengakibatkan perubahan sarana komunikasi media komersial, seperti papan reklame yang statis berubah menjadi videotron LED. Penempatan videotron perlu diperhatikan pada jalan dengan arus lalu lintas kendaran bermotor, karena memungkinkan untuk terjadinya resiko kecelakaan, serta polusi cahaya terutama pada malam hari. Penelitian ini menggunakan metoda Post Occupancy Evaluation (POE), sejauh mana pengaruh cahaya videotron terhadap kenyamanan mengemudi kendaraan bermotor di persimpangan videotron Taman Menteng Bintaro. Hasil penelitian ini adalah bahwa penempatan videotron merupakan kebijakan Pemda, vendor dan pengelola lingkungan dengan memperhatikan AMDAL sebelum dan sesudah fasilitas terpasang, dengan fasilitas pelengkap keamanan jalan seperti batas jalan dan garis kejut. Informasi mengenai iklan komersial pada videotron Taman Menteng Bintaro sebanyak 80% untuk pejalan kaki dan pengendara mobil mendapatkan informasinya, berbanding terbalik dengan pengendara motor sebanyak 60% tidak mendapatkan informasi. Efek cahaya dari videotron sangat mempengaruhi lingkungan sekitar dan terjadi efek silau dari cahaya yang berubah secara tiba-tiba dengan hasil untuk pejalan kaki (80%), pengendara motor (60%) dan paling sedikit dari pengendara mobil (50%), karena kondisi yang lebih nyaman dalam berkendara.
PERANCANGAN AWAL INTERIOR YAYASAN RUMAH PAGI BAHAGIA DI BINTARO Adi Ismanto; Michella Angelina; Canisha Chrystella
PROSIDING SERINA Vol. 1 No. 1 (2021): PROSIDING SERINA III 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1395.126 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v1i1.17592

Abstract

Education is the foundation and driving force for the progress of a nation. Indonesia, as a developing country is still looking for a quality education system to produce the best and reliable human resources. Formal education must also be equipped with other supporting education in order to be able to achieve the vision of the country, namely "Educating the Life of the Nation". One of the systems that is also applied in Indonesia is a diverse education system. Indonesia is very rich in linguistic and cultural diversity. Therefore, an education system is created that can adjust to the wealth of the nation. As for the types of levels that can be selected, namely formal, nonformal, and informal. The profile of the PKM Partner "Rumah Pagi Bahagia Foundation" on this activity is a Foundation of Dhuafa Orphans and Environmental Social Institutions. It is a non-profit organization founded on February 26, 2006. Partners have foster children who have a mission one of which is to create education and independence. Currently, Rumah Pagi Foundation uses shophouse building facilities that have not been designed interior to support existing activities and activity programs. Starting from this vision and mission, the PKM team cooperates in the field of interior design that is in accordance with the needs of activities, facilities and is also able to fulfil functions and aesthetics in accordance with the character of Rumah Pagi Indonesia Foundation. So that the activity program can be realized in building facilities and rooms that are functionally and aesthetically appropriate.
PENGEMBANGAN DESAIN INTERIOR YAYASAN RUMAH PAGI BAHAGIA DI BINTARO Adi Ismanto; Michella Angelina; Canisha Chrystella
MADANI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 2 (2022): Madani : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1118.699 KB) | DOI: 10.53834/mdn.v8i2.4855

Abstract

Yayasan Rumah Pagi Bahagia merupakan lembaga nirlaba non formal yang bergerak di bidang pendidikan, gizi dan lingkungan membutuhkan sebuah perancangan interior yang mampu memenuhi aktivitas, fasilitas dan fungsi ruang sesuai dengan citra organisasinya. Proses desain interior Rumah Pagi Bahagia sebagai bagian dari program pengabdian kepada masayarakat diawali dengan proses analisis dengan hasil berupa konsep desain dan desain skematik awal. Berdasarkan hasil review dan masukan dari pengguna maka didapatkan bahwa konsep desain “In The Library Exhibition” telah sesuai dengan yang diharapkan pengguna, hanya saja hasil skematik desain yang terdiri dari layout furniture dan perspektif desain masih belum sesuai atau tidak konsisten. Maka berdasarkan metoda desain, pelaksanaan PKM ini dilanjutkan dengan tahapan selanjutnya yaitu tahapan sintesis (designing). Tahapan ini merupakan pengembangan dan pengambilan keputusan desain yang lebih spesifik, detail dan fokus untuk dijadikan sebagai acuan pelaksanaan konstruksi interior. Pada tahapan ini, pengembangan desain interior Yayasan Rumah Pagi Bahagia telah menghasilkan perancangan yang lebih terarah dengan penyesuaian denah layout furniture yang lebih fungsional dan sesuai kebutuhan aktivitas-fasilitas. Serta implementasi desain dengan tampilan perspektif 3d yang lebih sesuai dengan konsep desain, citra serta fungsi dan estetika dari organisasi Yayasan Rumah Pagi Bahagia. 
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK BEKAS MENJADI BARANG FUNGSIONAL Adi Ismanto
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i1.25848

Abstract

Plastic waste has become a global problem and disrupts ecosystems, including in Indonesia which is the second ranked contributor. This condition requires a lot of collaboration from the government, private sector and also the role of the community to carry out the principles of 5R waste processing (recycle, reuse, reduce, replace and repair) in order to reduce environmental pollution from plastic waste. One of the efforts that will have a long-term effect is waste management education for early childhood to produce the character of the nation's successors who have awareness and concern for the environment, which can be done at the formal and informal education levels. Yayasan Rumah Pagi Bahagia is a cooperation partner of the Interior Design Study Program, Faculty of Art and Design, Tarumanagara University in various community service activities. Profile of PKM Partner " Yayasan Rumah Pagi Bahagia" is a Foundation for Social Institutions for Orphan Education and the Environment. It is a non-profit organization whose mission is to create education and independence. Training activities for processing waste into pencil beds are carried out in 2 stages, namely providing material exposure on the importance of processing plastic waste in the surrounding environment and its impact. Then, stage 2 will be continued with a qualitative exploration method in the form of making pencil cases from processed waste used plastic bottles that have aesthetic value by producing unique and creative objects. From this activity, it was concluded that, most foster children know plastic waste and its impact (60-75%), but not all of them have processed plastic waste into functional objects (60%). Through this activity, it is hoped that the foster children of Yayasan Rumah Pagi Bahagia will be able to understand and develop creativity from processing used plastic waste into pencil holders and have awareness of the environment from an early age. ABSTRAK: Sampah plastik telah menjadi permasalahan global dan mengganggu ekosistem, termasuk di Indonesia yang menjadi penyumbang peringkat kedua. kondisi ini memerlukan banyak kolaborasi dari pihak pemerintah, swasta dan juga peran masyarakat untuk melakukan prinsip-prinsip pengolahan sampah 5R (recycle, reuse, reduce, replace dan repair) agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah plastik. salah satu usaha yang akan berpengaruh jangka panjang adalah edukasi pengolahan sampah kepada anak usia dini untuk menghasilkan karakter penerus bangsa yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan, yang dapat dilakukan pada jenjang pendidikan formal dan informal. Yayasan Rumah Pagi Bahagia merupakan mitra kerjasama Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara dalam berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Profil dari Mitra PKM “Yayasan Rumah Pagi Bahagia” merupakan sebuah Yayasan Lembaga Sosial Pendidikan Yatim Dhuafa dan Lingkungan Hidup. Merupakan organisasi nirlaba yang memiliki misi salah satunya menciptakan pendidikan dan kemandirian. Kegiatan pelatihan pengolahan sampah menjadi tempat pensil dilakukan dalam 2 tahap, yaitu memberikan paparan materi mengenai pentingnya pengolahan sampah plastik di lingkungan sekitar dan dampaknya. Kemudian, tahap 2 akan dilanjutkan dengan metode eksplorasi kualitatif berupa pembuatan tempat pensil dari olahan sampah botol plastik bekas yang memiliki nilai estetika dengan menghasilkan benda yang unik dan kreatif. Dari kegiatan ini didapatkan kesimpulan bahwa, Sebagian besar anak asuh mengetahui sampah plastik dan dampaknya (60-75%), tetapi belum semuanya melakukan pengolahan sampah plastik menjadi benda fungsional (60%). Melalui kegiatan ini diharapkan anak asuh Yayasan Rumah Pagi Bahagia mampu memahami dan mengembangkan kreativitas dari pengolahan limbah plastik bekas menjadi tempat pensil serta memiliki kesadaran akan lingkungan sejak usia dini.