Claim Missing Document
Check
Articles

MAKNA KEHIDUPAN KLIEN DENGAN DIABETES MELITUS KRONIS DI KELURAHAN BANDARHARJO SEMARANG SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI Rochmawati, Dwi Heppy; Hamid, Achir Yani S.; Helena CD, Novy
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana klien Diabetes Melitus memberikan makna kehidupan dalam kondisi sakitnya. Tujuan dalam penelitian ini menguraikan persepsi, respon psikososial, kebutuhan penatalaksanaan,harapan dan makna kehidupan klien. Penelitian kualitatif dengan desain deskriptif . Hasil penelitian menemukan tujuh tema besar yang sesuai dengan tujuan penelitian dan satu tema tambahan yaitu beban yang dihadapi klien. Kesimpulannya makna kehidupan klien didapatkan dalam kondisi penderitaan dan pendalaman nilai spiritual. Penelitian ini menyarankan penggunaan model Adaptasi Roy dalam pengembangan teori keperawatan khususnya masalah psikososial; tersusunnya format pengkajian psikososial sebagai panduan mengidentifikasi masalah psikososial di keluarga, rumah sakit maupun masyarakat. Kata Kunci : makna kehidupan, diabetes melitus, kualitatif.
PENERAPAN TERAPI LATIHAN KETRAMPILAN SOSIAL PADA KLIEN ISOLASI SOSIAL DAN HARGA DIRI RENDAH DENGAN PENDEKATAN MODEL HUBUNGAN INTERPERSONAL PEPLAU DI RS DR MARZOEKI MAHDI BOGOR Wakhid, Abdul; Hamid, Achir Yani S.; Helena CD, Novy
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Application of social skills training therapy to client with social isolation and low self esteem disturbance with Interpersonal relationship Peplau Model Approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Social skills training was designed to improve communication and social skills for someone was experienced difficulties in their interaction skills include giving reinforcement, complain because they do not agree, reject the request of other, exchange experience, demanding personal rights, give advice to others, problem solving and working with people, sharing experience, ask for privacy (Michelson, 1985). Objective this final assignment was to founddescribing result of Application of social skills training therapy management on Social isolation and low self esteem client with interpersonal relationship Peplau Model approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Application of social skills therapy was done to 18 clients since 10 September-9 November 2012. Finding was revealed social skills training exactly effective may used for client with social isolation and low self esteem, where all of clients who have done social skills therapy. Base on this finding, recommended social skills training become to specialist standard therapy in psychiatric nursing and may used for social isolation and low self esteem clients.   Key word : social skills training, social isolation, low self esteem, Peplau interpersonal model
PENERAPAN TERAPI KOGNITIF DAN PSIKOEDUKASI KELUARGA PADA KLIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG YUDISTIRA RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR TAHUN 2013 Suerni, Titik; Keliat, Budi Anna; C.D, Novy Helena
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Klien dengan harga diri rendah kronis di Ruang Yudistira Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor sebanyak 58,33% dari 60 klien yang dirawat. Tujuan Karya Ilmiah Akhir ini untuk menggambarkan penerapan terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga pada  klien harga diri rendah. Metode yang dipakai adalah studi kasus. Pada 15 klien diberikan tindakan keperawatan generalis dan terapi kognitif serta pada 20 klien diberikan tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga. Hasil penerapan pada kelompok klien dengan tindakan keperawatan generalis dan terapi kognitif menunjukkan penurunan tanda dan gejala rata-rata 54,94%; peningkatan kemampuan rata-rata 89,57%; lama rawat ratarata 37 hari.Hasil penerapan pada kelompok klien dengan tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga menunjukkan penurunan tanda dan gejala rata-rata  71,2%; peningkatan kemampuanklien rata-rata 100%; peningkatan kemampuan keluarga rata-rata 98%;lama rawat rata-rata 26 hari. Berdasarkan penurunan tanda dan gejala,peningkatan kemampuan klien dan keluarga serta lama hari rawat makaterapi kognitif dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada klien dengan harga diri rendah.
STUDI FENOMENOLOGI: PENGALAMAN KELUARGA MENCEGAH KEKAMBUHAN PERILAKU KEKERASAN PASIEN PASCA HOSPITALISASI RSJ Wuryaningsih, Emi Wuri; Hamid, Achir Yani S.; C.D, Novy Helena
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

erilaku kekerasan merupakan masalah yang sering muncul pada pasien gangguan jiwa berat termasuk skizofrenia. Alasan keluarga membawa pasien ke RSJ adalah ketidakmampuan mengatasi perilaku kekerasan pasien di rumah. Keluarga berusaha mencegah kekambuhan perilaku kekerasan pasien pasca rawat inap karena perilaku kekerasan menimbulkan beban bagi keluarga. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengalaman keluarga mencegah kekambuhan pasien dengan riwayat risiko perilaku kekerasan pasca rawat inap di RSJ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologideskriptif. Sampel penelitian berjumlah 8 partisipan dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian yaitu terdapat 5 tema yang menggambarkan pengalaman keluarga tersebut yaitu: 1) pengetahuan keluarga terhadap adanya riwayat perilaku kekerasan; 2) kepekaan keluarga terhadap pencetus kekambuhan, 3) cara pengendalian pasien untuk mencegah kekambuhan; 4) kepedulian keluarga sebagai upaya pencegah kekambuhan, 5) kepasrahan dalammenerima kondisi pasien. Perawat jiwa dapat memberikan pendidikan kesehatan pencegahan dan manajemen perilaku kekerasan kepada pasien dan keluarga. Pelatihan perawat tentang terapi supportif sehingga dapat memfasilitasi terapi supportif pada pasien dan keluarga.
Efek Terapi Perilaku, Terapi Kognitif Perilaku dan Psikoedukasi Keluarga pada Klien Halusinasi Menggunakan Pendekatan Teori Berubah Kurt Lewin Ricky, Denny Paul; Keliat, Budi Anna; Daulima, Novy Helena C
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Jiwa
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hallucination is the most nursing diagnose found in mental health hospital. The purpose of this scientific report is to determine the effect of behavioral therapy, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation therapy on client’s skill and signs and symptoms of hallucination using Kurt Lewin’s Change Theory Model approach. The method used is the application of behavioral therapy, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation to 16 clients with hallucination. Clients are grouped into three groups: 8 clients were given behavioral therapy, 4 clients were given behavioral therapy and family psychoeducation, and 4 clients were given cognitive behavioral therapy. The results showed cognitive behavior therapy increases client’s skills and family’s skills but reduces most signs and symptoms of hallucination than clients who received behavioral therapy and psychoeducation or client who received behavior therapy only. Cognitive behavior therapy is strongly recommended in treating client with hallucination.
PENERAPAN TERAPI LATIHAN KETRAMPILAN SOSIAL PADA KLIEN ISOLASI SOSIAL DAN HARGA DIRI RENDAH DENGAN PENDEKATAN MODEL HUBUNGAN INTERPERSONAL PEPLAU DI RS DR MARZOEKI MAHDI BOGOR Wakhid, Abdul; Hamid, Achir Yani S.; Helena CD, Novy
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.648 KB)

Abstract

Application of social skills training therapy to client with social isolation and low self esteem disturbance with Interpersonal relationship Peplau Model Approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Social skills training was designed to improve communication and social skills for someone was experienced difficulties in their interaction skills include giving reinforcement, complain because they do not agree, reject the request of other, exchange experience, demanding personal rights, give advice to others, problem solving and working with people, sharing experience, ask for privacy (Michelson, 1985). Objective this final assignment was to founddescribing result of Application of social skills training therapy management on Social isolation and low self esteem client with interpersonal relationship Peplau Model approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Application of social skills therapy was done to 18 clients since 10 September-9 November 2012. Finding was revealed social skills training exactly effective may used for client with social isolation and low self esteem, where all of clients who have done social skills therapy. Base on this finding, recommended social skills training become to specialist standard therapy in psychiatric nursing and may used for social isolation and low self esteem clients.   Key word : social skills training, social isolation, low self esteem, Peplau interpersonal model
STUDI FENOMENOLOGI: PENGALAMAN KELUARGA MENCEGAH KEKAMBUHAN PERILAKU KEKERASAN PASIEN PASCA HOSPITALISASI RSJ Wuryaningsih, Emi Wuri; Hamid, Achir Yani S.; C.D, Novy Helena
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.47 KB)

Abstract

erilaku kekerasan merupakan masalah yang sering muncul pada pasien gangguan jiwa berat termasuk skizofrenia. Alasan keluarga membawa pasien ke RSJ adalah ketidakmampuan mengatasi perilaku kekerasan pasien di rumah. Keluarga berusaha mencegah kekambuhan perilaku kekerasan pasien pasca rawat inap karena perilaku kekerasan menimbulkan beban bagi keluarga. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengalaman keluarga mencegah kekambuhan pasien dengan riwayat risiko perilaku kekerasan pasca rawat inap di RSJ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologideskriptif. Sampel penelitian berjumlah 8 partisipan dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian yaitu terdapat 5 tema yang menggambarkan pengalaman keluarga tersebut yaitu: 1) pengetahuan keluarga terhadap adanya riwayat perilaku kekerasan; 2) kepekaan keluarga terhadap pencetus kekambuhan, 3) cara pengendalian pasien untuk mencegah kekambuhan; 4) kepedulian keluarga sebagai upaya pencegah kekambuhan, 5) kepasrahan dalammenerima kondisi pasien. Perawat jiwa dapat memberikan pendidikan kesehatan pencegahan dan manajemen perilaku kekerasan kepada pasien dan keluarga. Pelatihan perawat tentang terapi supportif sehingga dapat memfasilitasi terapi supportif pada pasien dan keluarga.
PENERAPAN TERAPI KOGNITIF DAN PSIKOEDUKASI KELUARGA PADA KLIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG YUDISTIRA RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR TAHUN 2013 Suerni, Titik; Keliat, Budi Anna; C.D, Novy Helena
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.243 KB)

Abstract

Klien dengan harga diri rendah kronis di Ruang Yudistira Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor sebanyak 58,33% dari 60 klien yang dirawat. Tujuan Karya Ilmiah Akhir ini untuk menggambarkan penerapan terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga pada  klien harga diri rendah. Metode yang dipakai adalah studi kasus. Pada 15 klien diberikan tindakan keperawatan generalis dan terapi kognitif serta pada 20 klien diberikan tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga. Hasil penerapan pada kelompok klien dengan tindakan keperawatan generalis dan terapi kognitif menunjukkan penurunan tanda dan gejala rata-rata 54,94%; peningkatan kemampuan rata-rata 89,57%; lama rawat ratarata 37 hari.Hasil penerapan pada kelompok klien dengan tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga menunjukkan penurunan tanda dan gejala rata-rata  71,2%; peningkatan kemampuanklien rata-rata 100%; peningkatan kemampuan keluarga rata-rata 98%;lama rawat rata-rata 26 hari. Berdasarkan penurunan tanda dan gejala,peningkatan kemampuan klien dan keluarga serta lama hari rawat makaterapi kognitif dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada klien dengan harga diri rendah.
MAKNA KEHIDUPAN KLIEN DENGAN DIABETES MELITUS KRONIS DI KELURAHAN BANDARHARJO SEMARANG SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI Hamid, Achir Yani S.; Helena CD, Novy; Rochmawati, Dwi Heppy
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.086 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana klien Diabetes Melitus memberikan makna kehidupan dalam kondisi sakitnya. Tujuan dalam penelitian ini menguraikan persepsi, respon psikososial, kebutuhan penatalaksanaan,harapan dan makna kehidupan klien. Penelitian kualitatif dengan desain deskriptif . Hasil penelitian menemukan tujuh tema besar yang sesuai dengan tujuan penelitian dan satu tema tambahan yaitu beban yang dihadapi klien. Kesimpulannya makna kehidupan klien didapatkan dalam kondisi penderitaan dan pendalaman nilai spiritual. Penelitian ini menyarankan penggunaan model Adaptasi Roy dalam pengembangan teori keperawatan khususnya masalah psikososial; tersusunnya format pengkajian psikososial sebagai panduan mengidentifikasi masalah psikososial di keluarga, rumah sakit maupun masyarakat. Kata Kunci : makna kehidupan, diabetes melitus, kualitatif.
Efek Terapi Perilaku, Terapi Kognitif Perilaku dan Psikoedukasi Keluarga pada Klien Halusinasi Menggunakan Pendekatan Teori Berubah Kurt Lewin Ricky, Denny Paul; Keliat, Budi Anna; Daulima, Novy Helena C
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.292 KB)

Abstract

Hallucination is the most nursing diagnose found in mental health hospital. The purpose of this scientific report is to determine the effect of behavioral therapy, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation therapy on client’s skill and signs and symptoms of hallucination using Kurt Lewin’s Change Theory Model approach. The method used is the application of behavioral therapy, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation to 16 clients with hallucination. Clients are grouped into three groups: 8 clients were given behavioral therapy, 4 clients were given behavioral therapy and family psychoeducation, and 4 clients were given cognitive behavioral therapy. The results showed cognitive behavior therapy increases client’s skills and family’s skills but reduces most signs and symptoms of hallucination than clients who received behavioral therapy and psychoeducation or client who received behavior therapy only. Cognitive behavior therapy is strongly recommended in treating client with hallucination.