Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN IMUNOGLOBULIN A (SIgA) DALAM MENGHAMBAT PEMBENTUKAN BIOFILM STREPTOKOKUS MUTANS PADA PERMUKAAN GIGI : ROLE OF IMMUNOGLOBULIN A (SIgA) IN INHIBITING BIOFILM FORMATION OF STREPTOCOCCUS MUTANS ON THE TOOTH SURFACES Maulida Hayati; Herry Herman; Andri Rezano
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 2 (2014): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.548 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i2.2031

Abstract

Sekretori IgA (SIgA) adalah salah satu kelas andibodi yang terdapat dalam saliva, yang dihasilkan dalam bentuk dimerikIgA oleh sel plasma lokal (PCs) pada stroma glandula saliva dan kemudian ditransportasi melalui epitel sekretori olehpolimer Ig reseptor (pIgR), yang disebut juga dengan membran komponen sekretori (SC). Pada permukaan mukosaSIgA bersama dengan mukus akan mengekslusi antigen-antigen. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskanperan SIgA dalam meningkatkan pertahanan mukosa mulut terhadap bakteri patogen Streptokokus mutans. Bakteri inimerupakan penyebab utama terjadinya karies gigi, karena kemampuannya untuk melekat pada permukaan gigi, yangmemungkinkan terbentuknya kolonisasi pada permukaan gigi melalui pembentukan biofilm. Perlekatan Streptokokusmutans ini akan dihambat oleh SIgA dengan mengintervensi protein perlekatan bakteri yang disebut Ag I/II. Hal inimemungkinkan SIgA untuk mencegah perlekatan bakteri pada permukaan, sehingga dapat mencegah inisiasi terjadinyakaries gigi. Sebagai kesimpulan, sekresi SIgA saliva terhadap Ag I/II Streptokokus mutanstelah terbukti dapat mencegahkolonisasi bakteritersebut dirongga mulut manusia
ROLE OF RESISTANCE EXERCISE IN CONTROLLING INSULIN-LIKE GROWTH FACTOR 1 (IGF-1) AND IT’S ASSOCIATION WITH METABOLIC DISEASE PREVENTION Fitri Fadhilah; Abdul Hadi Hassan; Hanna Goenawan; Herry Herman; Aziiz Mardanarian Rosdianto; Ronny Lesmana
JURNAL ILMU FAAL OLAHRAGA INDONESIA Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : PAIFORI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.127 KB) | DOI: 10.51671/jifo.v2i1.106

Abstract

Based on data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) in 2007, the number of people who had no or low physical activity reached 48.2 %. This condition contributes to the increasing number of metabolic disease cases such as hypertension, heart disease, stroke, and diabetes mellitus. Optimizing training approaches especially the aerobic type helps to counter metabolic diseases. Unfortunately, the benefits of resistance training (RT) are less understood. RT improves muscle strength, induces muscle hypertrophy, improvement of local muscular performance, and also helps to strengthen body balance and coordination. There is an interplay between training and hormone in muscle adaptation during resistance training. The hormone plays an important role in the regeneration of muscle after resistance training. The changes in hormone level cause hypertrophy. Regeneration and muscle hypertrophy are mediated by activation, proliferation, and differentiation of satellite cells. It is regulated by mitotic and myogenic activity, namely insulin-like growth factor-1 (IGF-1), which serves as a paracrine or autocrine. A better understanding of homeostasis hormone during training in skeletal muscle and its ultimate purpose to counter metabolic disease will lead us to a better treatment approach for the patient.
Kinerja Bidan Desa di Desa Tertinggal Dalam Penggerakan Masyarakat Bidang Kesehatan di Kabupaten Garut tahun 2018 Intan Rina Susilawati; Tita Husnitawati Madjid; Herry Herman
Jurnal Medika Cendikia Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Medika Cendikia
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/medika.v6i2.113

Abstract

Cakupan program kesehatan khususnya KIA di Kabupaten Garut masih belum mencapai target, diantaranya adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, masih rendahnya partisipasi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Posyandu melalui penimbangan Balita (D/S) rata – rata setahun. Hal ini salah satunya disebabkan karena masih belum optimalnya peran dan fungsi bidan desa khususnya di desa tertinggal dalam menjalankan tugasnya sebagai penggerak masyarakat di bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik berbentuk studi korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel secara simple random sampling sebanyak 84 responden. Variabel independen terdiri dari faktor umur, pendidikan, lama kerja, pengetahuan, motivasi, imbalan/penghargaan. variabel terikatnya adalah kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut. Analisis data menggunakan chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian dengan analisis bivariabel menunjukan terdapat hubungan yang berpengaruh antara faktor umur (p 0,001) POR 2,31, pendidikan (<0,001) POR 4,45, lama kerja (<0,001) POR 2,54, pengetahuan (p 0,004) POR 2,03, motivasi (p <0,001) POR 6,05, penghargaan/imbalan (p <0,001) POR 3,81 dengan kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut. Hasil analisis multivariabel menunjukan secara simultan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di desa tertinggal di Kabupaten Garut adalah faktor umur (p 0,010) OR 10,30, pendidikan (p 0,014) OR 6,96, motivasi (0,001) OR 21,87 dan penghargaan/imbalan (p 0,022) OR 5,91. Kesimpulan penelitian adalah kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut, memiliki kinerja tinggi sebesar 57,1%. Terdapat hubungan antara faktor umur, tingkat pendidikan, lama kerja, pengetahuan, motivasi, penghargaan/imbalan dengan kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut. Faktor umur, tingkat pendidikan, motivasi dan penghargaan/imbalan berpengaruh terhadap kinerja bidan desa di desa tertinggal dalam penggerakan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Garut
EFEKTIVITAS SPORT MASSAGE TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH ATLET PRIA JUNIOR CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO Shelly Novianti Ismanda; Ambrosius Purba; Herry Herman
INFOKES (Informasi Kesehatan) Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : POLITEKNIK PIKSI GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56689/infokes.v3i1.56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Sport Massage terhadap Kadar Asam Laktat Darah Atlet Pria Junior Cabang Olahraga Taekwondo. Sampel penelitian dipilih secara acak dari atlet pria junior cabang olahraga taekwondo UPI, SMAN 23 Bandung, PPLP Jabar, Pelatda Jabar sebanyak 40 orang. Jenis penelitian experimental yang dilakukan dengan tes lapangan. Design penelitian ini pre dan post test design. Teknik pengambilan data dari hasil tes lari 12 menit dan Sport Massage (massage partial) yang diukur sebelum dan sesudah diberi perlakuan TPK. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh Sport Massage terhadap penurunan Kadar Asam Laktat pasca Periodisasi Latihan pada atlet pria junior cabang olahraga Taekwondo Jawa Barat. Sport Massage bermanfaat bagi olahragawan, karena berguna untuk pemeliharaan kondisi fisik, meningkatkan kualitas fisik, meningkatkan kapasitas dan potensi organ tubuh, serta penyembuhan dari kerusakan atau cedera akibat olahraga.