Articles
Desain Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba Pada Proyek Mini Extraction Plant for Asphalt Buton
Yeti Nur Hayati;
Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (871.075 KB)
|
DOI: 10.33364/konstruksi/v.15-1.582
Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang Teknik Sipil dengan keadaan lingkungan mendorong sumber daya manusia untuk melakukan penemuan terbaru. Seperti Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) yang merupakan salah satu jenis pondasi dangkal yaitu pondasi rakit yang dimodifikasi oleh adanya beton pipih menerus, yang dibawahnya dikakukan oleh rib tegak, serta sistem perbaikan tanah. Semua bagian itu menjadi satu kesatuan konstruksi monolit. Oleh karena itu,KSLL dijadikan sebagai Alternatif Desain Mini Extraction Plant for Asphalt Buton menjadi tujuan penulis dalam penelitian tugas akhir. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui nilai daya dukung, tegangan dasar, penurunan dan kebutuhan tulangan dari KSLL. Metode penelitian yang digunakan merupakan model deskriptif kuantitatif, deangan menghitung desain pondasi yang mampu menahan dan menyakurkan beban struktur atas. Daya dukung ijin KSLL yang dihasilkan sebesar 514,095KN/m2 di atas tanah lempung, dengan total penurunan sebesar 2,34 cm. Dengan mutu beton (fc’) K- 250 dan beban sebesar 29385 kg menghasilkan rencana dimensi penampang kolom 140 x 140 mm serta tulangan pokok 6 Ø 12, tulangan geser Ø10 – 80 (memenuhi) yang artinya mampu menahan beban geser dari luar. Tinggi rib settlement 1100 mm dengan desain perhitungan balok penampang T yang memiliki kuat momen nominal penampang terfaktor (Ø Mn) = 2271568900 N.mm > momenultimit luar (Mu) = 581000 N.mm, yang artinya Ø Mn akan mampu menahan Mu. Serta rib konstruksi 1000 mm dengan desain perhitungan balok penampang T yang memiliki kuat momen nominal penampang terfaktor (Ø Mn) = 2031698900 N.mm > momen ultimit luar (Mu) = 616000 N.mm, yang artinya Ø Mn akan mampu menahan Mu. Sehingga dari kedua rib tersebut menghasilkan tulangan utama 6 Ø 12, tulangan sekunder Ø10 – 250 dan tulangan geser praktis Ø10 – 250.
Penggunaan Limbah Cangkang Telur, Abu Sekam, dan Copper Slag Sebagai Material Tambahan Pengganti Semen
Siti Fitriani;
Wiki Muhamad Fathul M;
Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (608.929 KB)
|
DOI: 10.33364/konstruksi/v.15-1.583
Pembangunan dibidang struktur dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Baik pada pembangunan perumahan, gedung-gedung, jembatan, bendungan, jalan raya, pelabuhan, bandara dan sebagainya. Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam konstruksi bangunan selain kayu dan logam. Beton diminati karena banyak memilikin kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bahan lainnya. Beberapa diantaranya adalah harganya relatif murah, mempunyai kekuatan tekan yang besar, tahan lama, tahan terhadap api, bahan baku mudah didapat dan tidak mengalami pembusukan. Hal lain yang mendasari pemilihan dan penggunaan beton sebagai bahan konstruksi adalah faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan pengisis (filler) beton terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh, mudah diolah (workability) dan mempunyai keawetan (durability) serta kekuatan (strenght) yang sangat diperlukan dalam pembangunan suatu konstruksi. Namun di era sekarang beton ramah lingkungan merupakan hal yang sedang marak diteliti karena beton jenis ini menggunakan bahan yang hampir tidak mempunyai dampak pada lingkungan, begitupun bahan yang kami gunakan pada lomba inovasi beton tahun ini merupakan bahan limbah tak terpakai yaitu cangkang telur, yang dimana cangkang telur ini mempunyai kandungan kalsium karbonat. Dalam cangkang telur dimanfaatkan sebagai bahan aditif dalam campuran beton.
Desain Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba Pada Proyek Mini Extraction Plant for Asphalt Buton
Yeti Nur Hayati;
Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang Teknik Sipil dengan keadaan lingkungan mendorong sumber daya manusia untuk melakukan penemuan terbaru. Seperti Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) yang merupakan salah satu jenis pondasi dangkal yaitu pondasi rakit yang dimodifikasi oleh adanya beton pipih menerus, yang dibawahnya dikakukan oleh rib tegak, serta sistem perbaikan tanah. Semua bagian itu menjadi satu kesatuan konstruksi monolit. Oleh karena itu,KSLL dijadikan sebagai Alternatif Desain Mini Extraction Plant for Asphalt Buton menjadi tujuan penulis dalam penelitian tugas akhir. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui nilai daya dukung, tegangan dasar, penurunan dan kebutuhan tulangan dari KSLL. Metode penelitian yang digunakan merupakan model deskriptif kuantitatif, deangan menghitung desain pondasi yang mampu menahan dan menyakurkan beban struktur atas. Daya dukung ijin KSLL yang dihasilkan sebesar 514,095KN/m2 di atas tanah lempung, dengan total penurunan sebesar 2,34 cm. Dengan mutu beton (fc’) K- 250 dan beban sebesar 29385 kg menghasilkan rencana dimensi penampang kolom 140 x 140 mm serta tulangan pokok 6 Ø 12, tulangan geser Ø10 – 80 (memenuhi) yang artinya mampu menahan beban geser dari luar. Tinggi rib settlement 1100 mm dengan desain perhitungan balok penampang T yang memiliki kuat momen nominal penampang terfaktor (Ø Mn) = 2271568900 N.mm > momenultimit luar (Mu) = 581000 N.mm, yang artinya Ø Mn akan mampu menahan Mu. Serta rib konstruksi 1000 mm dengan desain perhitungan balok penampang T yang memiliki kuat momen nominal penampang terfaktor (Ø Mn) = 2031698900 N.mm > momen ultimit luar (Mu) = 616000 N.mm, yang artinya Ø Mn akan mampu menahan Mu. Sehingga dari kedua rib tersebut menghasilkan tulangan utama 6 Ø 12, tulangan sekunder Ø10 – 250 dan tulangan geser praktis Ø10 – 250.
Penggunaan Limbah Cangkang Telur, Abu Sekam, dan Copper Slag Sebagai Material Tambahan Pengganti Semen
Siti Fitriani;
Wiki Muhamad Fathul M;
Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 15 No 1 (2017): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pembangunan dibidang struktur dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Baik pada pembangunan perumahan, gedung-gedung, jembatan, bendungan, jalan raya, pelabuhan, bandara dan sebagainya. Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam konstruksi bangunan selain kayu dan logam. Beton diminati karena banyak memilikin kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bahan lainnya. Beberapa diantaranya adalah harganya relatif murah, mempunyai kekuatan tekan yang besar, tahan lama, tahan terhadap api, bahan baku mudah didapat dan tidak mengalami pembusukan. Hal lain yang mendasari pemilihan dan penggunaan beton sebagai bahan konstruksi adalah faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan pengisis (filler) beton terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh, mudah diolah (workability) dan mempunyai keawetan (durability) serta kekuatan (strenght) yang sangat diperlukan dalam pembangunan suatu konstruksi. Namun di era sekarang beton ramah lingkungan merupakan hal yang sedang marak diteliti karena beton jenis ini menggunakan bahan yang hampir tidak mempunyai dampak pada lingkungan, begitupun bahan yang kami gunakan pada lomba inovasi beton tahun ini merupakan bahan limbah tak terpakai yaitu cangkang telur, yang dimana cangkang telur ini mempunyai kandungan kalsium karbonat. Dalam cangkang telur dimanfaatkan sebagai bahan aditif dalam campuran beton.
Kerugian Finansial Akibat Kemacetan Ditinjau Dari Bahan Bakar Minyak Di Kabupaten Garut
Azmi Choerul Maptuhi;
Ida Farida;
Adi Susetyaningsih
Jurnal Konstruksi Vol 16 No 2 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Padatnya pergerakan lalu lintas menyebabkan penumpukan kendaraan dititik tertentu yang mengakibatkan kemacetan dikarenakan padatnya volume dan tingginya hambatan samping sehingga mempengaruhi kapasitas jalan, khususnya pada Ruas Jalan Jendral Ahmad Yani yang berada di wilayah Kabupaten Garut yang merupakan daerah komersial. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi pengguna jalan yang berdampak pada pemborosan bahan bakar minyak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kerugian finansial akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak pada jenis kendaraan yang berbeda dengan melalui pengolahan data menggunakan metode yang diterbitkan Departemen Perkjaan Umum PD-T-15- 2005-B untuk mencari biaya konsumsi bahan bakar dan MKJI 1997 untuk menganalisis ruas jalan. Dari hasil analisis didapatkan nilai kerugian finansial tertinggi akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak dengan berbagai jenis kendaraan berbahan bakar premium dan solar di Minggu kesatu dan Minggu kedua adalah pada Hari Rabu dengan total pertahun Rp.4,836,235,04/Km untuk Minggukesatu dan Rp. 5,163,933,13/Km untuk Minggu kedua. Tingginya nilai kerugian pada Hari Rabu diakibatkan oleh rendahnya kecepatan kendaraan dan padatnya volume lalu lintas yang menyebabkan kerugian lebih besar. Dengan besarnya nilai kerugian yang ditimbulkan kemacetan alangkah baiknya nilai kerugian tersebut disalurkan untuk perbaikan sarana dan prasarana jalan agar dapat mengurangi nilai kerugian bahan bakar minyak.
Pemodelan Simpang Bersinyal Terhadap Kinerja Simpang Jalan Terusan Pembangunan dan Jalan Proklamasi di Kabupaten Garut
Anwar Ginanjar;
Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Simpang bersinyal di Jalan Terusan Pembangunan dan Jalan Proklamasi ini merupakan simpangbersinyal yang terbilang masih baru, sehingga peningkatan pelayanan simpang menjadi sangat diperlukan.Ditambah lagi dalam berlalu lintas masih terdapat beberapa pengendara yang melanggar aturan berkendarasehingga dalam beberapa kejadian dapat mengganggu efektifitas simpang bersinyal tersebut. Tujuan yangingin dicapai adalah untuk menganalisis volume lalu lintas pada simpang bersinyal tersebut, yang kemudianmemodelkan menggunakan software vissim V.9.0. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan metodepengamatan langsung dengan waktu pengamatan dilakukan selama 3 hari yang terbagi menjadi hari Kamis,Minggu dan Senin yang masing-masing hari dibagi menjadi tiga sesi, pagi pukul 06:00-08 WIB, siang pukul12:00-14:00 WIB dan sore pukul 16:00-18:00 WIB. Dari hasil perhitungan didapat bahwa volume lalu lintasrata-rata pada waktu penelitian didapat hasil 1.883 kendaraan pada hari Kamis, 1.348 kendaraan pada hariMinggu dan 1.863 kendaraan pada hari Senin. Dengan panjang antrian dilapangan pada lengan A hasil yangdidapat adalah 40 m, sementara pada pemodelan vissim adalah 53,16 m dikarenakan volume yang digunakanadalah volume lalu lintas dengan durasi waktu 15 menit.
Analisis Penggunaan Serbuk Bata Merah Sebagai Filler Pada Campuran Laston Lapis Aus (ACWC)
Yusep Daiman Sakur;
Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Laston merupakan lapis permukaan jalan. Laston juga disebut Laston Lapis Aus (ACWC),secara umum bahan campuran ACWC terdiri dari agregat kasar, agregat halus, aspal, dan bahanpengisi (Filler). Untuk spesifikasi campuran agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah denganspesifikasi tertentu yang merupakan hasil mesin pemecah batu (Stone Crusher). Salah satu upayauntuk meningkatkan kinerja aspal beton adalah dengan mengganti bahan pengisi (Filler) denganmaterial lain. Berdasar hal tersebut apakah serbuk bata merah sebagai filler dapat meningkatkan nilaikarakteristik Marshall dan dapat menaikan stabilitas aspal pada campuran Laston Lapis Aus(ACWC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan dari serbuk batamerah sebagai filler terhadap campuran laston lapis aus (ACWC) dapat mempengaruhi nilaikarakteristik marshall. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dilaboratorium tentang pembahasanpengujian campuran Lasto Lapis Aus (ACWC) dengan menggunakan bahan pengisi serbuk batamerah sebagai filler. Berdasarkan hasil analisis dapat di ambil kesimpulan bahwa penambahan fillerserbuk bata merah sebanyak 6 % sebagai bahan pengisi dalam campuran Laston Lapis Aus (ACWC)dapat memenuhi spesifikasi yang disyaratkan oleh Bina Marga tahun 2010 (revsi 3) yaitu didapatkanKadar Aspal Optimum sebesar 5,4 %.
Kerugian Finansial Akibat Kemacetan Ditinjau Dari Bahan Bakar Minyak Di Kabupaten Garut
Azmi Choerul Maptuhi;
Ida Farida;
Adi Susetyaningsih
Jurnal Konstruksi Vol 16 No 2 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (846.024 KB)
Padatnya pergerakan lalu lintas menyebabkan penumpukan kendaraan dititik tertentu yang mengakibatkan kemacetan dikarenakan padatnya volume dan tingginya hambatan samping sehingga mempengaruhi kapasitas jalan, khususnya pada Ruas Jalan Jendral Ahmad Yani yang berada di wilayah Kabupaten Garut yang merupakan daerah komersial. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi pengguna jalan yang berdampak pada pemborosan bahan bakar minyak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kerugian finansial akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak pada jenis kendaraan yang berbeda dengan melalui pengolahan data menggunakan metode yang diterbitkan Departemen Perkjaan Umum PD-T-15- 2005-B untuk mencari biaya konsumsi bahan bakar dan MKJI 1997 untuk menganalisis ruas jalan. Dari hasil analisis didapatkan nilai kerugian finansial tertinggi akibat kemacetan ditinjau dari bahan bakar minyak dengan berbagai jenis kendaraan berbahan bakar premium dan solar di Minggu kesatu dan Minggu kedua adalah pada Hari Rabu dengan total pertahun Rp.4,836,235,04/Km untuk Minggukesatu dan Rp. 5,163,933,13/Km untuk Minggu kedua. Tingginya nilai kerugian pada Hari Rabu diakibatkan oleh rendahnya kecepatan kendaraan dan padatnya volume lalu lintas yang menyebabkan kerugian lebih besar. Dengan besarnya nilai kerugian yang ditimbulkan kemacetan alangkah baiknya nilai kerugian tersebut disalurkan untuk perbaikan sarana dan prasarana jalan agar dapat mengurangi nilai kerugian bahan bakar minyak.
Pemodelan Simpang Bersinyal Terhadap Kinerja Simpang Jalan Terusan Pembangunan dan Jalan Proklamasi di Kabupaten Garut
Anwar Ginanjar;
Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (598.295 KB)
|
DOI: 10.33364/konstruksi/v.17-1.589
Simpang bersinyal di Jalan Terusan Pembangunan dan Jalan Proklamasi ini merupakan simpangbersinyal yang terbilang masih baru, sehingga peningkatan pelayanan simpang menjadi sangat diperlukan.Ditambah lagi dalam berlalu lintas masih terdapat beberapa pengendara yang melanggar aturan berkendarasehingga dalam beberapa kejadian dapat mengganggu efektifitas simpang bersinyal tersebut. Tujuan yangingin dicapai adalah untuk menganalisis volume lalu lintas pada simpang bersinyal tersebut, yang kemudianmemodelkan menggunakan software vissim V.9.0. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan metodepengamatan langsung dengan waktu pengamatan dilakukan selama 3 hari yang terbagi menjadi hari Kamis,Minggu dan Senin yang masing-masing hari dibagi menjadi tiga sesi, pagi pukul 06:00-08 WIB, siang pukul12:00-14:00 WIB dan sore pukul 16:00-18:00 WIB. Dari hasil perhitungan didapat bahwa volume lalu lintasrata-rata pada waktu penelitian didapat hasil 1.883 kendaraan pada hari Kamis, 1.348 kendaraan pada hariMinggu dan 1.863 kendaraan pada hari Senin. Dengan panjang antrian dilapangan pada lengan A hasil yangdidapat adalah 40 m, sementara pada pemodelan vissim adalah 53,16 m dikarenakan volume yang digunakanadalah volume lalu lintas dengan durasi waktu 15 menit.
Analisis Penggunaan Serbuk Bata Merah Sebagai Filler Pada Campuran Laston Lapis Aus (ACWC)
Yusep Daiman Sakur;
Ida Farida
Jurnal Konstruksi Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (515.439 KB)
|
DOI: 10.33364/konstruksi/v.17-1.591
Laston merupakan lapis permukaan jalan. Laston juga disebut Laston Lapis Aus (ACWC),secara umum bahan campuran ACWC terdiri dari agregat kasar, agregat halus, aspal, dan bahanpengisi (Filler). Untuk spesifikasi campuran agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah denganspesifikasi tertentu yang merupakan hasil mesin pemecah batu (Stone Crusher). Salah satu upayauntuk meningkatkan kinerja aspal beton adalah dengan mengganti bahan pengisi (Filler) denganmaterial lain. Berdasar hal tersebut apakah serbuk bata merah sebagai filler dapat meningkatkan nilaikarakteristik Marshall dan dapat menaikan stabilitas aspal pada campuran Laston Lapis Aus(ACWC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan dari serbuk batamerah sebagai filler terhadap campuran laston lapis aus (ACWC) dapat mempengaruhi nilaikarakteristik marshall. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dilaboratorium tentang pembahasanpengujian campuran Lasto Lapis Aus (ACWC) dengan menggunakan bahan pengisi serbuk batamerah sebagai filler. Berdasarkan hasil analisis dapat di ambil kesimpulan bahwa penambahan fillerserbuk bata merah sebanyak 6 % sebagai bahan pengisi dalam campuran Laston Lapis Aus (ACWC)dapat memenuhi spesifikasi yang disyaratkan oleh Bina Marga tahun 2010 (revsi 3) yaitu didapatkanKadar Aspal Optimum sebesar 5,4 %.