Widhyahrini, Khusna
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN METODE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH Murtadlo, Ali; Widhyahrini, Khusna
QUALITY Vol 7, No 2 (2019): QUALITY
Publisher : Pascasarjana IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/quality.v7i2.5848

Abstract

The purpose of the research was to knowing the improvement of students' Learning Outcomes through Interactive Learning Model with the Question and Answer Method. This is a Classroom Action Research, consisted of four stages: planning, action, observation, and reflection. The instrument used is the assessment instrument for the implementation of learning, the initial test question sheet, the first cycle question sheet and second cycle. The data obtained was analyzed descriptively. The results of analysis  the learning  quality data in the first cycle is 88.07%  classified as quality category and the second cycle of learning quality data is 93.03% categorized as very good. The completeness of learning outcomes in cycle 1 is 78.57% classified as unfinished categories and cycle 2 completeness of learning outcomes is 96.43% classified as complete categories. So, it can be concluded that the Interactive Learning Model by using the Question and Answer Method is proven to be able to improve students Learning Outcomes. 
THE TEACHING TECHNIQUE OF INDONESIAN IN MADRASAH IBTIDAIYAH: LEARNING FROM MI SURUH 1 PLUS, MIFTAHUL ULUM AND MA’ARIF PULUTAN Maghfiroh, Nurul; Maslikhah, Maslikhah; Widhyahrini, Khusna
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal Vol 8, No 2 (2020): ELEMENTARY
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/elementary.v8i2.8109

Abstract

By language skill possessed, students can blow on a variety of knowledge to appreciate literature and to develop themselves sustainably. But there are still many students who do not like Bahasa Indonesia n lessons because of being boring. They were not boring the teacher can use some methods.  The Teaching technique was a concrete implementation in the learning process for students.  The teachers can change their methods anytime for the same subject.  The purpose of this study was to find out various kinds of teaching methods to teach Bahasa Indonesia in the 2nd and 5th Grade in Madrasah Ibtidaiyah (MI) or Primary School level.  This research used the qualitative method by interview semi-structured and questionnaire on the theme.  The research obtained that MI Suruh 1 Plus used 10 techniques for 2nd Grade and 14 techniques for 5th Grade; MI Miftahul Ulum used 10 techniques for 2nd Grade and 13 techniques for 5th Grade, and MI Maarif Pulutan used 10 techniques for 2nd Grade and 14 techniques for 5th Grade. Variations in techniques used in 3 schools still use almost the same technique, which is different for each school in applying classroom learning techniques according to the material during learning.Keterampilan berbahasa yang dimiliki siswa mampu menggali berbagai pengetahuan untuk mengapresiasi sastra, dan mengembangkan diri secara berkelanjutan. Tetapi masih banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran Bahasa Indonesaia dengan alasan membosankan. Agar tidak bosan guru dapat menggunakan beberapa teknik. Teknik Mengajar adalah implementasi konkrit dalam proses pembelajaran bagi siswa. Para guru dapat mengubah metode mereka untuk mata pelajaran yang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai macam teknik pengajaran untuk mengajar Bahasa Indonesia  di kelas 2 dan 5 di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara semi struktur dan angket. Penelitian ini memperoleh bahwa MI Suruh 1 Plus menggunakan 10 teknik untuk kelas 2 dan 14 teknik untuk kelas 5; MI Miftahul Ulum menggunakan 10 teknik untuk Kelas 2 dan 13 teknik untuk Kelas 5; dan MI Maarif Pulutan menggunakan 10 teknik untuk Kelas 2 dan 14 teknik untuk Kelas 5. Variasi teknik yang digunakan di 3 sekolah masih menggunakan teknik yang hampir sama yang membedakan tiap sekolah dalam mengaplikasi teknik pembelajaran dikelas disesuaikan dengan materi saat pembelajaran.
Pengembangan Media Pembelajaran Video Power Director pada Materi IPA Subtema Siklus Air Setiyowati, Endang; Widhyahrini, Khusna
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 12 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.146 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i12.1227

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media video pembelajaran berbantuan Power Director pada subtema Daur Air. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D), dengan menerapkan langkah ADDIE. Subyek penelitian ini adalah 23 siswa kelas V MI Ma'arif Watuagung Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Hasil analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan menggunakan instrumen angket yang dibagikan kepada masing-masing responden penelitian mengenai media yaitu siswa kelas V dan guru kelas V MI Ma'arif Watuagung Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Menghitung Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest Kelas V MI Ma'arif Watuagung Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) siswa membutuhkan media dalam proses pembelajaran khususnya subtema Siklus Air agar hasil belajar maksimal, hal ini terlihat dari hasil angket yang diberikan kepada siswa yaitu 84,43 %, 2) bentuk pengembangan media video dampingan Power Director pada subtema Water Cycle analysis, design, development, implement dan evaluasi, dan 3) pengembangan media video pembelajaran dampingan Power Director terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar yaitu hasil post test lebih tinggi dari hasil pre test yaitu meningkat dari 56,52% menjadi 86,95%. Nilai signifikansi uji t sampel berpasangan (sig. 2-tailed) kurang dari 0,05 (p=0,00 < 0,05).