p-Index From 2019 - 2024
8.869
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Bahasa dan Sastra Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia BAHASTRA Poetika: Jurnal Ilmu Sastra Semantik : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia KEMBARA ATAVISME JURNAL ILMIAH KAJIAN SASTRA Kajian Linguistik dan Sastra Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Jurnal Bindo Sastra Resona : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat BASINDO : jurnal kajian bahasa, sastra Indonesia, dan pembelajarannya Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Parafrase: Jurnal Kajian Kebahasaan dan Kesastraan Belajar Bahasa : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia LITERASI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Puitika Magistra Andalusia : Jurnal Ilmu Sastra Pena Literasi Tonil, Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Alayasastra: Jurnal Ilmiah Kesusastraan Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Anaphora: Journal of Language. Literary and Cultural Studies Jurnal Kata : Penelitian tentang ilmu bahasa dan sastra Aurelia: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Claim Missing Document
Check
Articles

Kearifan Lokal Malangan dalam Kumpulan Cerpen Aloer-Aloer Merah Karya Ardi Wina Saputra Ariani, Mega Fransiska; Andalas, Eggy Fajar
JURNAL SATWIKA Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Cultural Institute University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.668 KB) | DOI: 10.22219/js.v2i2.7999

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kearifan lokal Malangan yang terdapat pada kumpulan cerpen Aloer-Aloer Merah karya Ardi Wina Saputra. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan konsep kearifan lokal melalui pendekatan antropologi sastra. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan bentuk deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca keseluruhan kumpulan cerpen. Analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) membaca keseluruhan kumpulan cerpen, 2) mengidentifikasi data, 3) mengklasifikasi data, 4) menganalisis dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan penafsiran peneliti, 5) menyimpulkan hasil temuan, 6) menulis laporan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Ardi Wina Saputra menghadirkan cerita tentang kearifan lokal dalam aspek bahasa, aspek aktivitas atau mata pencaharian, dan aspek religi.
Representasi Perempuan dalam Tulisan dan Gambar Bak Belakang Truk: Analisis Wacana Kritis Multimodal Terhadap Bahasa Seksis Andalas, Eggy Fajar; Prihatini, Arti
JURNAL SATWIKA Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Cultural Institute University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2027.184 KB) | DOI: 10.22219/js.v2i1.7018

Abstract

Fenomena budaya kontemporer berisi kebebasan berkekspresi, bahkan gambar dan tulisan di belakang bak truk menjadi media ekspresi representasi terhadap perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi perempuan dalam gambar dan tulisan bak truk. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data berupa gambar dan tulisan di belakang bak truk yang merepresentasikan perempuan yang bersumber dari laman google.co.id. Analisis data dilakukan dengan pemaknaan terhadap bahasa dan gambar hingga tahap denotasi dan konotasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak direpresentasikan dalam hal uang, cinta, dan seks secara negatif. Dalam hal uang dan cinta, perempuan direpresentasikan mengambil keuntungan dari laki-laki dari uang dan cinta yang diberikannya. Dalam hal seks, perempuan dapat berposisi sebagai pihak yang aktif sekaligus sebagai pihak yang pasif. Bahasa seksis langsung (overt sexism language) berupa pameo, kalimat imperatif, frasa nomina, sarkasme, serta kata dalam bahasa Indonesia atau bahasa Jawa yang lafalnya ditulis dalam bahasa Inggris. Bahasa seksis tak langsung (covert sexism language) berupa presuposisi, implikatur, repetisi, dan diksi konotatif. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
Wacana Solidaritas Muslim Indonesia dalam Teks Pengungsi Muslim Etnis Rohingya Pada Media Daring Viva.co.id Andalas, Eggy Fajar
JURNAL SATWIKA Vol 1, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Cultural Institute University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.653 KB) | DOI: 10.22219/js.v1i2.7014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membedah strategi pembentukan wacana solidaritas muslim Indonesia dalam kasus mulim Rohingya oleh media massa Indonesia. Untuk melakukan hal tersebut dimanfaatkan teori analisis wacana Theo Van Leeuwen. Metode yang digunakan adalah analisis isi. Sumber data penelitian adalah tujuh teks berita daring dari media massa viva.co.id. Hasil penelitian menunjukkan konstruksi wacana yang dibangun cenderung mengedepankan citra Indonesia sebagai bangsa dengan umat muslim terbesar di dunia sebagai pahlawan kemanusiaan. Motif penggambaran wacana kemanusiaan dibangun melalui isu agama dan kemanusiaan. Konstruksi tersebut berdampak terhadap pemarjinalan kelompok lain. Pemerintah Myanmar justru lebih digambarkan dengan beragam citra negatif, begitu juga dengan para pengungsi Rohingya yang selalu digambarkan sebagai kelompok yang benar-benar sedang kesusahan dan benar-benar membutuhkan bantuan. Terdapat bobot pemberitaan yang tidak seimbang yang dilakukan oleh media viva.co.id yang berdampak pada pemarjinalan kelompok ini.
ESKAPISME REALITAS DALAM DUALISME DUNIA ALICE TELAAH PSIKOLOGI-SASTRA FILM ALICE IN WONDERLAND (2010) Andalas, Eggy Fajar
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.673 KB) | DOI: 10.22219/kembara.v3i2.5136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi unsur-unsur kefantastikan film Alice in Wonderland (2010) dan makna yang dihadirkan. Untuk menjawab permasalahan tersebut dimanfaatkan teori cerita fantastik Tzvetan Todorov dan Psikoanalisis Sigmeund Freud. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi-sastra. Sumber data penelitian yaitu film Alice in Wonderland (2010). Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode simak-catat dan kodifikasi. Analisis data dilakukan dengan (1) display, (2) reduksi, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, film Alice in Wonderland merupakan cerita bergenre fantasi dengan sub-genre fantastik uncanny, yaitu cerita yang pada awalnya menghadirkan kebimbangan kepada penonton tapi dapat terjelaskan kelogisannya di bagian akhir. Alice melarikan realitas kehidupannya dalam bentuk transformasi tokoh nyata ke dalam tokoh fantasi dalam dunia imajinernya. Kedua, hal yang terjadi dalam diri Alice adalah bentuk konflik batiniah mengenai realitas kehidupannya yang penuh dengan aturan dan tidak mampu bersikap dan bertindak apa-apa, hingga ia mampu memaknai mimpi yang dialaminya dan menerimanya sebagai sebuah pembelajaran yang direalisasikannya dalam kehidupan nyata untuk dapat bersikap dan merespon setiap tindakan orang yang tidak diterimanya.
REPRESENTASI KESENJANGAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DENGAN PERKOTAAN DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMODYA ANANTA TOER Farida, Nur; Andalas, Eggy Fajar
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5, No 1 (2019): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v5i1.7447

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi kesenjangan sosial-ekonomi antara masyarakat pesisir dengan perkotaan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Representasi yang dimaksud merupakan cerminan atau gambaran dari kehidupan nyata masyarakat dalam karya sastra. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Sumber penelitian ini dari novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Data penelitian ini berupa kutipan, kalimat, dan paragraf yang menunjukkan kesenjangan sosial ekonomi antara masyarakat pesisir dengan perkotaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode membaca dekat, mengidentifikasi data, dan memberi tanda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan rancangan analisis data yang di dipaparkan oleh Miles dan Huberman melalui langkah-langkah (1) penyeleksian data, (2) pemaparan data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bentuk representasi kesenjangan sosial-ekonomi antara masyarakat pesisir dengan perkotaan dalam lima aspek seperti, aspek ekonomi, aspek pendidikan, aspek lingkungan, aspek sosial, dan aspek budaya. Berdasarkan dari lima aspek tersebut, ditemukan dikotomi bahwa masyarakat pesisir direpresentasikan sebagai masyarakat yang miskin, bodoh, kotor, terhina dan orang bawahan, sedangkan masyarakat perkotaan direpresentasikan sebagai bangsawan, pintar, kaya, terhormat, bersih, dan orang atasan. Hal tersebut terjadi karena pembangunan hanya berorientasi pada perkotaan sebagai pusat peradaban manusia di era kolonial.
Dampak Psikologis Kolonialisme Barat Terhadap Masyarakat Pribumi dalam Kumpulan Cerpen “Aloer-Aloer Merah” Karya Ardi Wina Saputra Ikbar, Atikah; Andalas, Eggy Fajar
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2019): DEIKSIS: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/dj.v6i2.1844

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak-dampak kolonialisme Barat terhadap masyarakat pribumi dalam kumpulan cerpen Aloer-Aloer Merah karya Ardi Wina Saputra. Untuk mengetahui dampak mental dan dampak moral kolonialisme Barat terhadap subjek terjajah, digunakan kerangka pemikiran Edward Said. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Sumber data penelitian ini berupa kumpulan cerpen Aloer-Aloer Merah karya Ardi Wina Saputra. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis data. Analisi data dilakukan sebagai berikut, 1) Mengidentifikasi data yang diperoleh dari kumpulan cerpen Aloer-Aloer Merah karya Ardi Wina Saputra. 2) Mengklasifikasi data yang sesuai dengan Teori Poskolonialisme. 3) Menganalisis dalam bentuk deskripsi menggunakan penafsiran peneliti. 4) Menyimpulkan hasil temuan. 5) Menulis laporan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak dampak moral dan mental subjek terjajah. Dampak moral subjek terjajah digambarkan dengan perilaku-perilaku masyarakat pribumi yang kehilangan identitas diri. Salah satu bentuk kehilangan identitas diri mereka adalah dengan meluapkan rasa dendamnya dan membunuh tuan-tuan Belanda. Dampak mental subjek terjajah digambarkan dengan memilih jalan kematian, yaitu bunuh diri. Bunuh diri menurutnya sebagai jalan untuk memulai dan membangun dunia baru dengan identitas baru.Kata Kunci: psikologi, kolonialisme, cerpen
EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL MADURA DI ERA MODERN DALAM KUMCER CELURIT HUJAN PANAS KARYA ZAINUL MUTTAQIN Farida, Nur; Andalas, Eggy Fajar
ATAVISME Vol 22, No 2 (2019): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.388 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v22i2.581.217-232

Abstract

Kearifan lokal menjadi sumber pengetahuan dan pandangan dunia masyarakat pemiliknya. Akan tetapi, modernitas dan berbagai perkembangannya yang sering dipersepsi sebagai sebuah tata nilai baru yang lebih unggul dibanding nilai lokal memberikan ancaman terhadap eksistensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kearifan lokal Madura dan eksistensinya di era modern. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerpen Celurit Hujan Panas karya Zainul Muttaqin. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak-catat. Teknik analisis data dilakukan dengan penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal Madura lebih didominasi oleh sejumlah tata nilai yang bersifat sakral dengan mengedepankan pada aspek-aspek spiritualitas orang Madura. Berbagai kearifan lokal tersebut harus bergulat dengan dirinya sendiri dan pengaruh dari luar untuk tetap dapat bertahan. Di era modern ini, kearifan lokal Madura berada dalam ambang pergeseran, yaitu pemertahanan terhadap sejumlah tata nilai luhur yang telah diwariskan selama bergenerasi atau ikut dalam arus modernisasi yang mengedepankan pembangunan dan rasionalitas.    
PERADABAN MELAYU KUNO: SEJARAH, BUDAYA, DAN EKONOMI SERDANG DALAM NOVEL PENARI DARI SERDANG KARYA YUDHISTIRA ANM MASSARDI Zulaemy, Muhammad; Andalas, Eggy Fajar
JURNAL SATWIKA Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Cultural Institute University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.153 KB) | DOI: 10.22219/SATWIKA.Vol4.No1.71-83

Abstract

Dalam sejarah bangsa Indonesia, peradaban Melayu menempati posisi yang penting. Berbagai bentuk kebudayaan bangsa saat ini tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sejarah peradaban Melayu. Meskipun begitu, sangat sedikit hasil penelitian yang dilakukan terhadap kebudayaan Melayu di Indonesia. Berbagai hasil penelitian yang ada lebih berpusat pada kebudayaan Jawa. Melalui novel Penari Dari Serdang, Yudhistira ANM Massardi menggambarkan peradaban yang menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah daerah yang bernama Serdang yang pada kenyataannya memiliki struktur sejarah yang panjang. Artikel ini bertujuan menggabarkan sejarah peradaban Melayu kuno yang tergambarkan dalam novel Penari Dari Serdang karya Yudhistira ANM Massardi. Dengan menggunakan perspektif new historicism yang menekankan pada hubungan dialektis antara aspek sejarah sebagai latar belakang terciptanya karya sastra dan teks sastra, artikel ini berpendapat bahwa karya ini menyoriti dimensi sejarah, budaya, dan ekonomi di Serdang pada masa kejayaan Melayu kuno. Berbagai gambaran yang ada di dalam novel ini memperlihatkan kesejajaran struktur dengan realitas pada dokumen-dokumen sejarah yang ada. Di sisi lain, novel ini juga memberikan kritik terhadap sikap pemerintah saat ini yang abai terhadap sejarah masa lalu yang kaya, utamanya di wilayah Serdang.  
GENRE PROBLEMATIK CINTA TAK PERNAH TUA KARYA BENNY ARNAS Andalas, Eggy Fajar
ATAVISME Vol 23, No 1 (2020): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24257/atavisme.v23i1.617.17-32

Abstract

Pada September 2014, Gramedia memperkenalkan karya Benny Arnas yang berjudul Cinta Tak Pernah Tua ke publik sebagai kumpulan cerita pendek. Meskipun kedua belas judul cerita yang ada di dalam karya ini ditulis dan telah dimuat sebelumnya dalam berbagai media massa nasional pada rentang tahun 2010-2014, pembaca akan menemukan keterjalinan kisah antarjudul cerita di dalamnya. Hal ini menyiratkan adanya ?problematik? naratif sekaligus genre yang menyertai kelahiran karya ini. Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan apakah Cinta Tak Pernah Tua merupakan sebuah karya sastra bergenre kumpulan cerita pendek, seperti yang dilabelkan oleh penerbitnya, atau sebuah novel? Mengapa karya ini menjadi problematik jika dilihat berdasarkan genrenya? Dengan melakukan pembacaan dekat dengan perspektif naratologi Gerard Genette, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Cinta Tak Pernah Tua bukanlah kumpulan cerita pendek, tetapi novel meskipun secara genealogis kelahiran kedua belas kisah sebagai satuan cerita yang terpisah. Pemahaman terhadap dimensi genre sebuah karya sastra tidak dapat disandarkan pada faktor-faktor yang berasal dari luar dimensi naratif karya. [Poblematic Genre of Benny Arnas? Cinta Tak Pernah Tua] In September 2014, Gramedia introduced Cinta Tak Pernah Tua written by Benny Arnas to the public as a collection of short stories. Although the twelve story-titles in this work have been written and previously published in various national mass media in the range of 2010-2014, readers will find that the stories intertwine. This implies "problematic" narrative as well as a genre that accompanied the creation of this work. This article aims to answer the question of whether Cinta Tak Pernah Tua is a literary work collection of short stories, as labeled by the publisher, or a novel? Moreover, considering its genre, why is this work so problematic? By doing a close reading with Gerard Genette's narratology perspective, this research argues that Cinta Tak Pernah Tua is not a collection of short stories, but was actually a novel although genealogically the twelve stories were produced asseparate storiess. The understanding of a literary work?s genre dimension cannot rely on factors external to the narrative dimension of the work.Keywords: Cinta Tak Pernah Tua; genre problems; narratology; narrative structure
WACANA POSKOLONIAL DALAM IKLAN ENFAGROW A+ DI INDONESIA Afdholy, Nadya; Andalas, Eggy Fajar; Thalib, Amirah Anis; Kamalia, Mirza Fathima Jauhar
Jurnal Bindo Sastra Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Bindo Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbs.v4i1.2103

Abstract

Wacana periklanan tidak hanya dipahami sebagai wacana netral, tetapi wacana periklanan juga memiliki agenda politik di baliknya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana wacana poskolonial yang digambarkan dalam iklan Enfagrow A+ di Indonesia. Penelitian ini memanfaatkan perspektif orientalisme yang digagas oleh Edward Said. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis model Sara Mills dengan didukung video iklan, buku, dan artikel ilmiah yang relevan dengan penelitian sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengunduh video iklan untuk dianalisis, menuliskan narasi iklan sebagai data pendukung, mencari informasi produk melalui web resmi, membaca buku tentang teori dan metode yang relevan dengan penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah mengamati iklan yang berupa narasi dan tindakan model dalam iklan, menangkap video, dan menganalisis iklan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam pembentukan wacana iklan Enfagrow A+ di Indonesia dan di Barat. Proses visualisasi iklan Enfagrow A+ di negara Indonesia vs Barat menggambarkan keadaan Indonesia yang dimarjinalkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Timur adalah konsumen ilmu pengetahuan Barat.