, WIJONO
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SURVEI KONDISI FISIK ATLET KARATE PUTRI JUNIOR PERGURUAN INKANAS DOJO WLINGI, KABUPATEN BLITAR LUSY WULAN SARI, DIYAH; , WIJONO
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Mahasiswa PKO
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi fisik merupakan unsur yang penting dan menjadi dasar dalam mengembangkan teknik, taktik, maupun strategi dalam olahraga beladiri karate. Beberapa kondisi fisik yang harus dimiliki seorang atlet karate adalah daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan dan daya ledak otot. Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisi fisik atlet karate Dojo Wlingi, meliputi daya tahan, keekuatan otot lengan, kekuatan otot perut, kecepatan, kelincahan, kelentukan, dan Daya ledak otot tungkai. Subyek penelitian ini adalah 6 Atlet Putri Junior perguruan Inkanas Dojo Wlingi. Hasil penelitian : (1) Daya tahan atlet karate putri junior perguruan Ikanas Dojo Wlingi rata-rata 31,15 ml/kg/min. (2) Kekuatan otot lengan atlet putri junior perguruan Inkanas Dojo Wlingi rata-rata 15,833 kg/detik. (3) Kekuatan otot perut atlet putri junior perguruan Inkanas Dojo Wlingi rata-rata 19 kg/detik. (4) Kecepatan atlet putri junior perguruan Inkanas Dojo Wlingi rata-rata 5,388 detik. (5) Kelincahan atlet putri junior perguruan Inkanas Dojo Wlingi 12,455 detik. (6) Kelentukan atlet putri junior perguruan Inkanas Dojo Wlingi rata-rata 18,4667 cm. (7) Daya ledak otot tungkai atlet putri junior perguruan Inkanas Dojo Wlingi rata-rata 42,333 joule. Jadi dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa keadaan kondisi fisik atlet putri junior perguruan Inkanas Dojo Wlingi dalam keadaan baik yakni kelincahan dan kelentukan, sedangkan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot perut masuk dalam kategori sedang, daya tahan, kecepatan, dan daya ledak masing-masing masuk kategori kurang baik dan kurang. Kata Kunci : survei, karate, kondisi fisik
MOTIVASI MENGIKUTI FUTSAL PUTRI DI CLUB ADIPATI FC LAMONGAN ARISTU MAHARDIKA, LINGGA; , WIJONO
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract In modern life today, humans cannot be separated from sports activities whether they are getting achievements or for body health, one of the most popular sports is futsal because this sport is easy to play and can be played by all women and men. Adipati FC is one place that accommodates the interests of women in futsal sports. Adipati FC is the only womens futsal club in Lamongan. This club provides unlimited age training in other words, it is open in general, but the training program provided aims to achieve achievement by always following the competition. In doing futsal activities, motivation is needed. Basically motivation is the most important element in carrying out daily activities including futsal sports activities. With motivation, a person is able to carry out activities to the maximum extent possible, but without motivation, a person will not be able to achieve the maximum results expected. The purpose of this research is to find out how much the intrinsic and extrinsic motivation of women in participating in futsal in the Duke FC Lamongan. The method in this study uses descriptive quantitative research methods, while data collection techniques using questionnaire instrumentsThe conclusion of the results of this study is: (1) Percentage of female intrinsic motivation to participate in futsal at the Adipati FC club Lamongan category Strongly Agree (SA) 62.22%, Agree (A) 32.59%, Less Agree (LA) 3.70%, Disagree (D) 0%, Strongly Disagree (SD) 1.48%. (2) Percentage of female extrinsic motivation to participate in futsal at the Adipati FC club Lamongan category Strongly Agree (SA) 42.96%, Agree (A) 46.67%, Less Agree (LS) 8.15%, Disagree (D) 0.74%, Strongly Disagree (SD) 1.48%. (3) The more dominant motivation of women participating in futsal at the Adipati FC Lamongan club is intrinsic motivation.The Key Word : Motivation, Women Adipati FC LamonganAbstrak Dalam kehidupan modern sekarang ini manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan olahraga baik itu mendapatkan prestasi maupun untuk kesehatan tubuh, salah satu olahraga yang paling digemari masyarakat adalah futsal karena olahraga ini mudah dimainkan dan dapat dimainkan oleh semua kalangan baik perempuan maupun pria. Adipati FC merupakan salah satu tempat yang menampung minat para putri dalam cabor futsal. Adipati FC adalah satu-satunya club futsal putri yang ada di Lamongan. Club ini memberikan pelatihan yang tak terbatas usia dengan kata lain terbuka secara umum, namun program latihan yang diberikan bertujuan untuk menggapai prestasi dengan senantiasa mengikuti pertandingan. Dalam melakukan aktifitas olahraga futsal dibutuhkan motivasi. Pada dasarnya motivasi merupakan unsur yang paling penting dalam melakukan aktifitas sehari-hari termasuk aktifitas olahraga futsal. Dengan motifasi seseorang mampu melakukan aktifitas semaksimal mungkin, namun tanpa adanya motivasi maka seseorang tidak akan mampu mencapai hasil maksimal yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar motivasi intrinsik dan ekstrinsik putri dalam mengikuti futsal di Adipati FC Lamongan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrument kuisioner. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu : (1) Persentase motivasi instrinsik putri mengikuti futsal di club Adipati FC Lamongan kategori Sangat Setuju (SS) 62,22%, Setuju (S) 32,59%, Kurang Setuju (KS) 3,70%, Tidak Setuju (TS) 0%, Sangat Tidak Setuju (STS) 1,48%. (2) Persentase motivasi ekstrinsik putri mengikuti futsal di club Adipati FC Lamongan kategori Sangat Setuju (SS) 42,96%, Setuju (S) 46,67%, Kurang Setuju (KS) 8,15%, Tidak Setuju (TS) 0,74%, Sangat Tidak Setuju (STS) 1,48%. (3) Motivasi yang lebih dominan dimiliki putri yang mengikuti futsal di club Adipati FC Lamongan adalah motivasi instrinsik. Kata kunci: Motivasi, Para putri adipati FC Lamongan
EVALUASI KETEPATAN TENDANGAN MAE-GERI (TENDANGAN DEPAN) TERHADAP ATLET KARATE AMURA BANYUWANGI RAHMANITA SINGGIH, ALMIRA; , WIJONO
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 1, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karate adalah ilmu seni beladiri dari Jepang, karate memiliki banyak teknik dasar, salah satunya adalah Mae-Geri atau tendangan depan dan targetnya adalah perut atau kepala dengan arah kedepan. Didalam kompetisi, teknik tendangan Mae-Geri yang tepat sasaran kepada target memiliki banyak keunggulan, keunggulan tersebut adalah mendapatkan dua poin atau Wazari. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi tendangan Mae-Geri atau tendangan depan di dalam karate oleh Atlet Karate Amura Banyuwangi dengan jumlah atlet sebanyak 6. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei dan teknik pengolahan data menggunakan tes. Rata-rata dari hasil yang dapat dilihat bahwa atlet karate Amura Banyuwangi mampu atau dapat melakukan 17 kali tendangan yang tepat sasaran. 5 atlet (83,30%) masuk kedalam kategori presentase Cukup dan 1 atlet (16,70%) masuk kedalam kategori presentase Kurang. Dengan demikian kesimpulan yang dapat diambil adalah rata-rata tendangan Mae-Geri (tendangan depan) terhadap Atlet Karate Amura Banyuwangi masuk kedalam kategori Cukup. Kata kunci: Evaluasi, Mae-Geri
PROFIL KONDISI FISIK ATLET KARATE PERSIAPAN PORPROV KABUPATEN TUBAN TAHUN 2019 ALFIAN JUNIAR, MUHAMMAD; , WIJONO
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karate adalah sistem pertahanan diri yang memanfaatkan keseluruhan tubuh manusia dengan cara bergerak dan berputar. Teknik bervariasi mulai dari meninju dengan kepalan tangan, siku, dan juga menendang. Seperti cabang olahraga lainnya, dalam cabang olahraga karate diperlukan tingkat kondisi fisik yang sangat baik. Selain mental, teknik, dan taktik kondisi fisik menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan prestasi atlet. Komponen kondisi fisik dominan yang diperlukan dalam cabang olahraga karate adalah kecepatan, daya ledak otot tungkai, daya tahan, kelentukan, dan kekuatan. Perkembangan prestasi pada cabang olahraga karate Jawa Timur sangat berkembang, salah satunya di Kabupaten Tuban. Tujuan penelitian ini addalah uintuk mengetahui tingkat kondisi fisik atlet karate persiapan Porprov 2019 Kabupaten Tuban. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini merupakan p-enelitian populasi dengan sampel adalah atlet karate persiapan Porprov 2019 Kabupaten Tuban yang berjumlah 7 atlet. Hasil penelitian Pada hasil tes Sprint 30 meter dapat diketahui bahwa kecepatan atlet karate persiapan Porprov Kabupaten Tuban yang masuk kategori ?baik? sebesar 28%, kategori ?cukup? sebesar 29%, dan kategori ?kurang? sebesar 43%. Pada hasil tes Vertical Jump dapat diketahui bahwa daya ledak otot tungkai atlet karate persiapan Porprov Kabupaten Tuban yang masuk kategori ?baik sekali? sebesar 14%, kategori ?baik? sebesar 72%, dan kategori ?cukup? sebesar 14%. Pada hasil tes Sip Up dapat diketahui bahwa daya ledak otot tungkai atlet karate persiapan Porprov Kabupaten Tuban yang masuk kategori ?baik sekali? sebesar 100 %. Pada hasil tes Push Up dapat diketahui bahwa daya ledak otot tungkai atlet karate persiapan Porprov Kabupaten Tuban yang masuk kategori ?baik sekali? sebesar 43%, dan kategori ?baik? sebesar 57 %. Pada hasil tes Sit and Reach dapat diketahui bahwa daya ledak otot tungkai atlet karate persiapan Porprov Kabupaten Tuban yang masuk kategori ?baik sekali? sebesar 83%, dan kategori ?baik? sebesar 17%. Pada hasil tes MFT dapat diketahui bahwa daya tahan atlet karate persiapan Porprov Kabupaten Tuban yang masuk kategori ?baik? sebesar 71%, dan kategori ?cukup? sebesar 29%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tes sprint 30 m, para atlet perlu meningkatkan latihannya, karena masih ada beberapa yang mendapat kategori kurang dan kurang sekali. Kata kunci : Kondisi Fisik, Karate, Kabupaten Tuban
KAPASITAS DAYA TAHAN ANAEROBIK DAN AEROBIK ATLET PENCAK SILAT PSHT KATEGORI TANDING KELAS PUTRA REMAJA CABANG SIDOARJO AZIZIL CHAMID, YAN; , WIJONO
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDalam pencak silat unsur daya tahan sangat dibutuhkan dalam sebuah pertandingan. Atlet yang memiliki day tahan yang baik dapat menjaga kekuatan dan kecepatan dalam jangka waktu yang lama. Dalam pertandingan penak silat seorang atlet harus memiliki daya tahan aerobic (VO2 Max) dan anaerobik yang baik karena pertandingan berlangsung selama 3 babak. Penelitian ini memiliki rumusan masalah seberapa besar daya tahan anaeroik dan aerobik alet pencak silat PSHT. Tujuanodariopenelitianoiniountukomengetahuiobesarnya daya tahan anaerobik dan aerobic atlet pencak silat PSHT. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Proses pengambilan data dilakukan dengan Tes Bleep Test untuk mengukur kapasitas daya tahan aerobik, sedangkan untuk mengukur kapasitas anaerobik menggunakan RAST. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan 1) Kemampuan daya tahan Anaerobik atlet pencak silat PSHT cabang Sidoarjo adalah ?sedang?, dengan rata-rata 3,61 watt/sec 2) Kemampuan daya tahan Aerobik atlet pencak silat PSHT cabang Sidoarjo adalah ?kurang?, dengan rata-rata 36,14 ml/kg/menit. Kata Kunci: Pencak Silat Daya Tahan Anaerobik, Daya Tahan Aerobik, Tes Bleep Test, test RAST.
PERBANDINGAN SPEED TRAINING PARACHUTE DENGAN SPEED RESISTANCE BAND TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN FUTSAL ROBID, AHMAD; , WIJONO
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pemain futsal membutuhkan kekuatan yang cepat di level yang sangat tinggi untuk dapat bergerak dan mengubah tempat dengan cepat dalam suatu permainan, untuk meningkatkan kemampuan dalam pertahanan maupun penyerangan, efektifitas dalam pertandingan satu lawan satu, untuk mencakup jarak dengan atau tanpa bola baik dalam hal bertahan maupun menyerang serta untuk menunjukkan ketrampilan teknis dan permainan taktis yang baik. Metode Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan rancangan pre and post test two design. Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu. Responden dalam penelitian ini adalah pemain futsal di ektrakurikuler SMPN 1 Torjun berjumlah 30 responden yang dibagi kedalam dua kelompok. 15 responden termasuk dalam kelompok Speed Parachute dan 15 responden termasuk dalam kelompok Resistance Band. Analisa data menggunakan Uji T-Berpasangan dan Uji T-Independent. Penelitian ini menggunakan tes kecepatan lari 30 meter untuk mengukur kecepatan lari. Berdasarkan hasil penghitungan Uji T Independen didapatkan perbedaan yang signifikan antara speed parachute dan resistance band, speed parachute memiliki peningkatan yang lebih baik dengan rata-rata peningkatan 0,361 detik. Kata Kunci : Speed Parachute, Resistance Band, Kecepatan, Tes Lari 30 Meter, Futsal. Abstract Futsal player also needs quick strength in very hight level in order to move and change place fast with in the game, to increasein number in defense and forward, to be effective in one to one, to cover distance with/without ball in defense and forward and to exhibit a good technical skill and tactical play? This research was employing quasi experimental design with pretest and post test two design. In addition, this research was conducted in 6 weeks that involved 30 respondents of futsal players in ectracuriculer SMPN 1 Torjun. The research respondents were divided into two groups. The groups were 15 respondents in the Speed Parachute and 15 respondents in the Resistance Band group. Lastly, the obtained data were analyzed using Paired T-Test and Independent T-Test. This research use Sprint Speed Test 30 meter for result Sprint Based on the results the calculation of the independent T-Test there is a significant difference between the speed parachute and the resistance band, the speed parachute has a better increase with an average increase of 0,361 second. Keyword : Speed Parachute, Resistance Band, Sprint, Sprint Speed Test 30 metre, Futsal.
PENGARUH LATIHAN RESISTANCE BAND DAN LEG BANDING TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA EKSTRAKURIKULER MAN 2 MOJOKERTO SURYA NINGRUM, RENA; , WIJONO
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kelemahan pada siswa ekstrakurikuler MAN 2 Mojokerto ketika melakukan tendangan samping (cechuitui) selalu gagal mendapatkan poin dan masih dapat ditangkis maupun ditangkap oleh lawan karena gerakan cenderung lambat. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh latihan resistance band dan leg banding terhadap peningkatan kecepatan tendangan samping (cechuitui) pada siswa ekstrakurikuler Wushu MAN 2 Mojokerto. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment kuantitatif dengan desain penelitian pre-test post-test group. Jumlah sampel 20 orang laki-laki berusia 16-18th. Pemberian latihan selama 6 minggu, setiap minggu terdapat 3 kali latihan. Pengambilan data menggunakan tendangan samping (cechuitui) selama 15 detik. Hasil: Hasil dari Independent Sample T-test, mean pre-test gerakan tendangan samping (cechuitui) kaki kanan 13,45; post-test gerakan tendangan samping (cechuitui) kaki kanan 20,05. Mean post-test latihan resistance band 24,200; mean post-test latihan leg banding 16,800. Berdasarkan pengolahan data dengan SPSS versi 23, latihan resistance band dan leg banding terhadap peningkatan kecepatan tendangan samping (cechuitui) memperoleh nilai Sig 0,000. Dari kedua nilai Signifikansi < 0,05 maka pada latihan resistance band dan latihan leg banding dinyatakan terdapat pengaruh. Simpulan: Bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada latihan resistance band dan leg banding, dan juga terdapat perbedaan yang signifikan yakni lebih besar peningkatannya pada latihan resistance band dibandingkan dengan latihan leg banding terhadap peningkatan kecepatan tendangan samping (cechuitui) kategori sanshou pada ekstrakurikuler MAN 2 Mojokerto. Kata kunci: Latihan, Resistance Band, Leg Banding, Kecepatan, Tendangan Samping (cechuitui), Wushu.
PENGARUH LATIHAN PUNCH RESISTANCE BAND DAN PUNCH DUMBELL TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN PURWADINATA, FANDI; , WIJONO
Jurnal Prestasi Olahraga Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Prestasi Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada cabang olahraga bela diri, daya ledak otot lengan berperan penting untuk melontarkan pukulan, oleh sebab itu daya ledak otot lengan adalah komponen yang sangat diperlukan untuk menunjang pukulan atlet agar menghasilkan pukulan yang eksplosif. Untuk mendapatkan daya ledak yang bagus, seorang atlet harus melakukan latihan. Jenis latihan yang tepat digunakan adalah latihan weight training atau dapat juga disebut dengan resistance training yang memiliki tujuan memberian rangsangan gerak pada tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan antara latihan punch resistance band dan latihan punch dumbell terhadap peningkatan daya ledak otot lengan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan menggunakan desain penelitian berupa two ekperimental groups design. Analisis data yang digunakan adalah mean, standart deviasi, uji normalitas, uji homogenitas, uji paired sample t-test, uji independent samples t-test. Hasil dari penelitian ini adalah hasil uji paired sample t-test pada kelompok punch resistance band sebesar 0,001 (P<0,05), hasil uji paired sample t-test pada kelompok puch dumbell sebesar 0,003 (P<0,05), dan hasil uji independent samples t-test pada kelompok resistance band dan punch dumbell adalah 0,2 (P>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada latihan resistance band terhadap peningkatan daya ledak otot lengan, terdapat pengaruh yang signifikan pada latihan punch dumbell terhadap peningkatan daya ledak otot lengan, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan resistance band dan punch dumbell terhadap peningkatan daya ledak otot lengan. Kata Kunci: Daya ledak, resistance band, otot lengan, punch dumbell