Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TINGKAT PENGETAHUAN PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA METODE PROTECT, REST, ICE, COMPRESSION, ELEVATION, SUPPORT PADA MAHASISWA FIO UNESA ANGKATAN 2016 PHARAMANANDYA OKTA, RUCHY; HARTONO, SOETANTO
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan penanganan cedera olahraga metode protect, rest, ice, compression, elevation, support pada mahasiswa FIO UNESA angkatan 2016. Peneliti mengambil topik tersebut mengingat penting nya skill penanganan cedera olahraga yang harus dipahami bagi calon lulusan sarjana fakultas ilmu olahraga. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan metode survei dan untuk teknik pengambilan data peneliti menggunakan kuesioner yang telah dibuat di media google form untuk membantu mahasiswa mengisi kuesioner. Sampel dari penelitian ini yaitu mahasiswa dari Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya yang berasal dari angkatan 2016 atau yang saat ini sedang menempuh semester delapan tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah 90 mahasiswa, dimana dari tiga program studi yang ada masing-masing diwakili oleh 30 mahasiswa. Analisis data dalam penelitian ini yaitu, menentukan persentase tingkat pengetahuan dari mahasiswa dan kemudian dilakukan uji one way anova dengan menggunakan bantuan software SPSS 26. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan penanganan cedera olahraga metode protect, rest, ice, compression, elevation, support pada mahasiswa FIO UNESA angkatan 2016 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebesar 27,8% (25 mahasiswa), kategori tinggi sebesar 58,9% (53 mahasiswa), kategori sedang sebesar 13,3% (12 mahasiswa), serta kategori rendah dan sangat rendah sebesar 0% (0 mahasiswa). Dari hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwasanya tingkat pengetahuan mahasiswa sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi dan pada uji one way anova menunjukkan nilai signifikansi 0,359 > 0,05 sehingga dapat diartikan bahwasanya dari tiga program studi yang ada tidak terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Penanganan Cedera, Mahasiswa.
IDENTIFIKASI MATURASI FISIK ANAK USIA 10-14 TAHUN DENGAN METODE MIRWALD GENDER-SPECIFIC REGRESSION ALGORITHMS PADA ATLET PUTRA KLUB RENANG DI SURABAYA ILHAM MAULUDDIN, MUHAMMAD; HARTONO, SOETANTO
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 7, No 2 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mirwald Gender Specific Regression (MGSR) merupakan metode yang digunakan untuk menentukan maturasi fisik guna dalam menentukan program latihan yang tepat untuk atlet. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi maturasi fisik menggunakan variabel antropometri yaitu usia kronologis, tinggi badan, tinggi duduk, berat badan, panjang tungkai. Sampel: Subjek penelitian ini atlet renang laki-laki di Surabaya usia 10-14 tahun. Metode: penelitian ini berjenis observasional menggunakan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian ini diambil menggunakan purposive sampling yang berjumlah 50 orang dengan menggunakan metode MGSR sebagai penentu maturasi fisik. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes antropometri yang akan di analisa menggunakan analisis regresi. Hasil: Koofisien determinasi (R2) untuk PHV adalah 0,987; dengan SEE 0,053. Dengan usia matur antara 13,2-15,3 tahun dan rata-rata usia matur 14,5 tahun. Kesimpulan: Usia kronologis, tinggi badan, tinggi duduk, berat badan, panjang tungkai mempunyai pengaruh terhadap maturasisi fisik atau kematangan biologis anak, maka dapat disimpulkan bahwa metode MGSR dapat digunakan sebagai metode praktis untuk menentukan maturasi fisik atau kematangan biologis. Kata kunci : Anak-anak, Dewasa, Maturasi, Percepatan Pertumbuhan.
ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN REHABILITASI ATLET PUSLATDA KONI JAWA TIMUR YANG MENGALAMI CEDERA ROHMAN, ABDUL; HARTONO, SOETANTO
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 7, No 2 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program rehabilitasi adalah salahsatu program dari KONI Jawa Timur yang digunakan untuk memulihkan gerakan dan proprioception, menjaga kebugaran kardiovaskular, meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dan kekuatan, terutama melalui closed-chain exercises. Tujian penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan program rehabilitasi di KONI Jawa timur terhadap atlet Puslatda yang mengalami cedera di KONI Jawta Timur. Jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, pengumpulan sumber data yaitu berupa kata-kata, tindakan obyek yang diamati, sumber data tertulis, dan dokumentasi/foto. Lokasi KONI Jawa Timur, Jl. Kertajaya Indah Timur IV/5 Surabaya. Sasaran Atlet PUSLATDA KONI Jawa Timur yang mengalami cedera. Teknik yang akan digunakan antara lain: pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumen. Hasil penelitian yaitu penanganan yang tepat untuk atlet Puslatda KONI Jawa Timur dengan menggunakan program latihan rehabilitasi, yang berpengaruh besar untuk kesembuhan dan kepulihan di karenakan dengan menjalani program latihan rehabilitasi, atlet dapat kembali sembuh dan bugar serta dapat mempersingkat waktu cedera yang dialami. yang bisa dikatakan bahwa tingkat keberhasilan program rehabilitasi ini adalah, bisa terlihat dari penjelasan selama wawancara yang saya lakukan dan memang pengaruh dan manfaat program rehabilitasi memang sangat terlihat dan sangat membantu mereka para atlet Puslatda yang mengalami cedera untuk mengembalikan kondisi mereka seperti sebelum terkena cedera. Banyak juga hal yang didapatkan karena telah menjalani program rehabilitasi sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Kata kunci : Rehabilitasi, Cedera, Koni Jawa Timur
PERBANDINGAN PENGARUH FOAM ROLLING DENGAN COLD WATER IMMERSION DALAM MENGURANGI KADAR ASAM LAKTAT DAN DELAYED ONSET MUSCLE SORONESS Hikmatyar, Gulbuldin; Hartono, Soetanto; Sri Wahyuni, Endang
SATRIA : Journal of Sports Athleticism in Teaching and Recreation on Interdisciplinary Analysis Vol 2 No 1 (2019): SATRIA : Journal of Sports Athleticism in Teaching and Recreation on Interdiscipl
Publisher : Penerbit Pendidikan Olahraga STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh Foam rolling dengan Cold waterimmersion dalam mengurangi kadar asam laktat dan efek Delayed onset muscle soroness pada ototquadricep. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain One Group Pre-test and Post-testDesign. subjek penelitian ini adalah 20 mahasiswa UKM Rugby Universitas Negeri Surabaya. Subjek dibagimenjadi dua kelompok. Kelompok 1 diberikan perlakuan Foam rolling dan kelompok 2 diberikan perlakuanCold water immersion. Sebelum diberikan perlakuan RAST masing-masing kelompok diukur kadar asamlaktatnya menggunakan alat ukur Acurrate lactat. barulah diberikan latihan RAST kemudian diukur lagikadar asam laktatnya dan keesokan harinya setelah 24 jam diukur Delayed onset muscle soroness dengan alatukur Visual analog scale (VAS). Teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur pengaruh adalah ujiWilcoxon test dan mengukur bedah adalah Uji mann whitney test dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitianmenunjukan bahwa nilai rata-rata pretest dan postest asam laktat pada perlakuan Foam rolling adalah 15,940dan 12,020 uji efektivitas menunjukan penurunan sebesar 3,92 (p value : 0,005). Pada penelitian denganperlakuan Cold water immersion menunjukan bahwa nilai rata-rata pretest dan postest asam laktat padaperlakuan Cold water immersion adalah 11,840 dan 7,880 uji efektivitas menunjukan penurunan sebesar 3,96(p value : 0,005). Perbedaan antara perlakuan Foam rolling dengan Cold water immersion dalam mengurangiasam laktat menghasilkan p value : 0,545 dan Perbedaan antara perlakuan Foam rolling dengan Cold waterimmersion dalam mengurangi Delayed onset muscle soroness menghasilkan p value : 0,294. dapatdisimpulkan bahwa tidak ada perbandingan pengaruh antara Foam rolling dengan Cold water immersiondalam mengurangi kadar asam laktat dan Delayed onset muscle soroness. This study aims to compare the effect of Foam rolling with Cold water immersion in reducing lactic acidlevels and the Delayed onset muscle soroness effect on the quadriceps muscle. This research is aexperimental study with the design of One Group Pre-test and Post-test Design. the subject of this study were20 University of Surabaya UKM Rugby students. Subjects were divided into two groups. Group 1 was giventhe treatment of Foam rolling and group 2 was treated with Cold water immersion. Before being treatedRAST each group measured its lactic acid level using a measuring instrument Acurrate lactate. then RASTtraining was given and then measured again the lactic acid level and the next day after 24 hours, Delayedonset muscle soroness was measured with a Visual analog scale (VAS) measuring instrument. The dataanalysis technique used to measure the influence is the Wilcoxon test and measure the comparison is theMann Whitney test with a significant level of 5%. The results showed that the average value of lactic acidpretest and posttest on rolling Foam treatment was 15,940 and 12,020 effectiveness tests showed a decreaseof 3,92 (p value: 0,005). In the study of Cold water immersion treatment showed that the average value oflactic acid pretest and posttest in Cold water immersion treatment was 11,840 and 7,880 the effectiveness testshowed a decrease of 3,96 (p value: 0,005). The difference between the treatment of Foam rolling with Coldwater immersion in reducing lactic acid produces p value: 0.545 and the difference between the treatment ofFoam rolling with Cold water immersion in reducing Delayed onset of muscle soroness produces p value:0.294. It can be concluded that there is no comparison of the effect of Foam rolling with Cold waterimmersion in reducing lactic acid levels and Delayed onset of muscle soroness.