Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis dan Strategi Penanganan Risiko Supply Chain Pada PT. Batik Banten Indonesia Menggunakan AHP dan FMECA Bahauddin, Achmad; Minata, Prima Ratna; Arina, Faula
Performa: Media Ilmiah Teknik Industri Vol 14, No 1 (2015): PERFORMA Vol. 14 No 1, Maret 2015
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.307 KB) | DOI: 10.20961/performa.14.1.13956

Abstract

Batik is one of the cultural assets that must be preserved because it plays an important role in the local economy. At PT. Batik Banten there are risks in every activity of the supply chain, so should receive appropriate treatment due to the risks that arise can make the supply chain activities are not going well. PT. Batik Banten supply chain activity consists of the purchase of raw materials, the production process, the distribution process, and the sales process. The purpose of this study are to identify the risks that arise in the supply chain of Batik Banten products, to determine the critical risks in the supply chain of Batik Banten products and to propose risk management strategies at critical risk factors. The method for solving the problem in this research is integration of AHP (Analytical Hierarchy Process) and FMECA (Failure Mode, Effects and Criticality Analysis) to determine the value of the RPN (Risk Priority Number) based on the weight value/WRPN (Weighted Risk Priority Number). Based on interviews with the commissioners of Batik Banten obtained 24 variables of risk, from the calculation of the critical value obtained three risks that must be handled, i.e supplier poor quality with WRPN value 21.6973, volatile customer demand with WRPN value 15.7580, and variability in production process with WRPN value 9.0452. To mitigate the risks of Batik Banten supply chain have been proposed risk management strategies that recommended, i.e evaluating the performance of suppliers, predicting demand based on historical data of sales and perform quality control in the production process.
PENERAPAN TAGUCHI DALAM OPTIMASI PARAMETER UNTUK PERBAIKAN PRODUK FACIAL WASH Faula Arina; Ahmad Bahauddin; Anggie Maurdi
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 23 No. 1 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jmst.v23i1.2092.2022

Abstract

PT X is a company engaged in the cosmetic sector. The product with the biggest defect is the green tea tree oil facial wash. This study aims to reduce the number of defects by determining the optimal level setting on the product. The Taguchi method is one of the methods in the experimental design that can be used to control product quality from noise by minimizing variations. This research method uses Taguchi because this method combines experimental results through optimal factors and factor levels and at the same time reduces the number of experiments so as to save time and costs. The experimental factors are water, Nacl, cocamide DEA, citrid acid, mixing speed, mixing time and mixing temperature. The results of this study found that the dominant type of defect in the green tea tree oil facial wash products was the product with low viscosity. In this case, we used a nominal-is-best quality characteristic with a target of 37500 cPs. We found that the optimal setting for green tea tree oil facial wash products were 64.3% of water, 2% of cocamide DEA, 0.3% citric acid and 60 minutes for the mixing period.
Pengendalian kualitas continuous tandem cold mill (CTCM) menggunakan metode Taguchi pada divisi cold rolling mill di PT. XYZ Dyah Lintang Trenggonowati; Maria Ulfah; Faula Arina; Alya Mustika Wardhani
Jurnal Teknika Vol 16, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i2.9242

Abstract

Kualitas menjadi hal yang paling utama dan mendasar bagi pelanggan, yaitu ketika produk yang didapatkannya berada dalam keadaan baik dan tidak terdapat kecacatan atau defect. Dengan kondisi seperti ini, perusahaan dituntut memproduksi produk yang berkualitas baik dengan tingkat kecacatan atau defect seminimum mungkin agar dapat meningkatkan profit perusahaan. PT. XYZ merupakan salah satu industri baja terbesar di Indonesia yang senantiasa menjaga produknya dengan kualitas yang tinggi tetapi masih terdapat produk yang memiliki kecacatan atau defect. Pada Tahun 2019, kecacatan yang terjadi pada continuous tandem cold mill (CTCM) untuk produk cold rolled coil (CRC) mencapai 29.918 ton dari total produksi 282.863 ton atau sekitar 10% dari total produksi. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian terkait kecacatan (defect) yang terjadi untuk produk cold rolled coil (CRC) pada continuous tandem cold mill (CTCM). Penelitian terhadap kualitas produk cold rolled coil (CRC) dilakukan dengan menggunakan diagram Pareto, peta kendali p, diagram fishbone, metode Taguchi dan ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa cacat yang dominan terjadi adalah cacat F70A (serrated edge) dan untuk meminimalisir cacat tersebut didapatkan setting level yang optimal yaitu temperatur coil sebesar 8900C dan break cut area dengan ≥40% area pemotongan atau pemakanan coil.  The most basic thing in quality in the eyes of customers is when the product they get is in good condition and there are no defects. With these conditions, companies are required to produce products with minimum defects or no defects in order to increase company profits. PT. XYZ. is the largest steel industry in Indonesia which always maintains its products with high quality but there are still products that have defects. In 2019, defects occurred in the continuous tandem cold mill (CTCM) mill for cold rolled coil (CRC) reached 29.918 tons from a total production of 282.863 tons or about 10% of total production. Therefore, researchers conducted research related to defects that occur for cold rolled coil (CRC) products in continuous tandem cold mill (CTCM). Research on the quality of cold rolled coil (CRC) products was carried out using Pareto diagrams, p-control charts, fishbone diagrams, and the Taguchi method. Based on the results of the study, it was found that the dominant defect occurred was F70A (serrated edge) defect, then to minimize the defect, the optimal setting level was obtained, that is coil temperature of 8900C and the break cut area with ≥40% of the cutting area or coil feeding. Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v16i2.9242. 
OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN END MILL MATERIAL BAJA KARBON RENDAH MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHOD (RMS) Faula Arina; Muhammad Adha Ilhami; Dian Friana Hidayat
Jurnal Teknika Vol 7, No 2 (2011): Edisi November 2011
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v8i2.6716

Abstract

Setiap komponen mesin, umumnya dibuat dari logam yang memiliki bentuk beraneka ragam. melalui proses pemesinan sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Di dalam proses, pengaturan parameter pemesinan yaitu kecepatan potong (cutting speed), kecepatan pemakanan (federate) dan kedalaman potong (depth of cut) penting untuk dilakukan karena tingkat kekasaran permukaan yang tinggi dapat berpengaruh pada permukaan logam yang tidak bercahaya/buram serta kasar. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah meminimumkan kekasaran permukaan (surface roughness) logam baja rendah dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) pada proses pemotongan oleh mesin CNC milling 3-axis. RSM terdiri dari dua tahap yaitu percobaan orde pertama dan orde dua. Pada orde pertama percobaan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu untuk penyaringan faktor (screening factor) menggunakan factorial desain, steepest descent dan percobaan ketiga untuk menguji kesesuaian model orde satu. Sedangkan pada orde keduadilakukan percobaan sekali yaitu untuk central composite design. Pada penelitian ini factor awal yang diduga berpengaruh yaitu kecepatan potong (cutting speed), kecepatan pemakanan (feedrate) dan kedalaman potong (depth of cut) dengan masing-masing level faktor yaitu 70 dan 90 m/min, 0,1 dan 0,25 mm/min dan 0,22 dan 0,5 mm. Hasil dari penelitian ini yaitu percobaan dari orde satu diperoleh prediksi persamaan model y = 1,1447-0,158 x1 + 0,064 x2 dengan faktor yang berpengaruh secara signifikan adalah kecepatan potong dan kecepatan pemakanan dengan respon tingkat kekasaran permukaan. Hasil proses pemotongan CNC milling 3-axis yang optimum diperoleh sebesar 0,9227 µm dengan level factor untuk kecepatan potong dan kecepatan pemakanan adalah 110 m/min dan 0,225 mm/min.
PENGONTROLAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL DEMERIT Faula Arina
Jurnal Teknika Vol 8, No 2 (2012): Edisi November 2012
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v9i2.6696

Abstract

Diagram kontrol Demerit merupakan pengembangan dari diagram kontrol u yang mendekati kenyataan dari kecacatan suatu produk dengan cara memberikan bobot pada tipe-tipe kecacatan yang terjadi. Pada penelitian ini akan dilakukan studi tentang diagram kontrol demerit dan aplikasinya pada data atribut proses injection molding line yang memproduksi leakproof plastic container yang telah dikelompokkan menjadi beberapa kriteria kecacatan dan mengukur kapabilitas proses. pengontrolan kualitas produksi dengan menggunakan diagram kontrol demerit belum terkendali. Setelah dilakukan penghilangan data pengamatan, didapat diagram kontrol demerit yang terkendali dan dilakukan pengukuran kapabilitas proses. Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai kapabilitas proses kurang dari 1. Maka proses injection molding line yang memproduksi leakproof plastic container belum kapabel.
Regresi logistik untuk data respon polytomous Faula Arina
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v5i1.6502

Abstract

Regresi Logistik untuk data respon polytomous digunakan untuk menentukan hubungan antara peubah respon bersifat lebih dari dua kategori dengan satu atau lebih peubah prediktor kontiny u maupun kategorik. Regresi Logistik untuk data respon polytomous adalah regresi logistik multinomial yang terdiri dari regresi logistik nominal dan ordinal. Pendugaan parameter model regresi logistik nominal dan ordinal dilakukan dengan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE). Indikator pemilihan model terbaik untuk fungsi MLE adalah Akaike Information Criteria (AIC). Berdasarkan analisa data , dapat dibuktikan bahwa peubah respon berskala ordinal selain dianalisis menggunakan regresi logistik ordinal dapat pula dianalisis menggunakan regresi logistik nominal. Hasil pemilihan model regresi ordinal dan nomi n al terbaik pada kasus hubungan kepuasan konsumen dalam merasakan masakan dengan tambahan keju dari empat merk berdasarkan AIC menghasilkan regresi logistik ordinal sebagai model terbaik .
REGRESI ROBUST UNTUK MENGATASI DATA PENCILAN Faula Arina
Journal Industrial Servicess Vol 3, No 1b (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v3i1b.2082

Abstract

Analisis regresi merupakan metode analisis dalam statistika yang paling banyak diaplikasikan di berbagai bidang baik ekonomi maupun sosial. Metode Kuadrat Terkecil (MKT) merupakan metode yang sering digunakan untuk mengestimasi parameter model regresi. Pencilan adalah data yang tidak mengikuti sebagian besar pola dan terletak jauh dari pusat data. Jika terdapat pencilan, MKT tidak akurat untuk mengestimasi parameter. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu metode yang digunakan adalah metode regresi robust. Least Trimmed Square (LTS) merupakan salah satu estimator regresi robust terhadap pencilan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan tingkat efektifitas metode LTS dan MKT pada data yang mengandung pencilan berdasarkan nilai Standard Error (SE) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode LTS lebih baik dalam mengestimasi parameter pada data yang mengandung pencilan. 
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan menggunakan metode Servqual dan Lean healthcare Maria Ulfah; Dyah Lintang Trenggonowati; Faula Arina; Putro Ferro Ferdinant; Atia Sonda
Journal Industrial Servicess Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v8i1.14443

Abstract

RSIA Permata Serdang merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang mengalami penurunan kunjungan pasien dan menerima banyak keluhan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan faktor dominan dan tipe waste yang menjadi sumber ketidakpuasan pasien serta menentukan perbaikan dari waste kritis yang terjadi terhadap pelayanan rawat jalan RSIA. Penelitian ini menggunakan kerangka Six Sigma yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement, Control). Tahapan penelitian dilakukan dengan menghitung nilai gap setiap atribut kepuasan pelanggan, menganalisis akar penyebab ketidakpuasan dan memberikan rekomendasi perbaikan lean healthcare untuk mereduksi pemborosan pada sistem pelayanan. Berdasarkan metode tersebut diperoleh waste kritis yaitu waiting, unnecessary inventory dan overproduction. Pengurangan dan eliminasi waste yang telah terindikasi dilakukan menggunakan Root Cause Analysis (RCA). Setelah itu, disusun action planning dari penyebab terjadinya waste tersebut dengan menggunakan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Usulan perbaikan yaitu membuat loket khusus atau membuat loket tambahan untuk pasien yang menggunakan asuransi kesehatan serta perekrutan petugas pendaftran rawat jalan, mengalokasikan sumber daya dengan mencocokkan kapasitas yang tersedia, meninjau ulang jadwal praktek dokter, memaksimalkan penggunaan database pasien secara elektronik dan menerapkan visual management (kode warna) pada tiap rak penyimpanan rekam medis, membuat display tata letak ruangan serta membuat display penunjuk ruangan sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem pelayanan.
Analisa Efisiensi Gardu Tol Pada Saat Peak Hours Di Gerbang Tol Serang Timur Alam Kurnia M.; Faula Arina; Ratna Ekawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 2 Juli 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3194.772 KB)

Abstract

Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keutungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas SP. Hasibuan (2007). Pengoperasian jumlah gardu yang berlebihan akan terjadi ketidakefisienan dimana waktu menganggur petugas gardu menjadi lebih besar dan pengeluaran perusahaan juga menjadi lebih besar yang mengakibatkan kerugian perusahaan dalam pengeluaran keuangan salah satunya yang terjadi pada gerbang tol Serang Timur. Oleh karena itu diperlukan fasilitas pelayanan yang optimal agar pelayanan tidak tertunda dan tidak menimbulkan pengeluaran biaya yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi gardu dilihat dari minimnya tingkat antrian pada saat peak hour, selain itu mengetahui berapa banyak jumlah gardu yang seharusnya digunakan pada tiap jamnya, dan menghitung lama waktu kendaraan berada didalam sistem setelah dilakukan perbaikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan simulasi yang diolah menggunakan software Promodel. Dengan melihat persentase hambatan akan diketahui panjang antrian yang terjadi pada saat itu. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pada pukul 14.00 – 15.00 jumlah pengoperasian gardu yang optimal adalah 3 gardu, pada pukul 15.00 – 19.00 jumlah pengoperasian gardu yang optimal adalah 4 gardu dan pukul 19.00 – 21.00 jumlah pengoperasian gardu yang optimal adalah 2 gardu dan hasil simulasi model pada kondisi eksisting menunjukkan waktu rata-rata kendaraan berada di dalam sistem pelayanan adalah selama 1377,40 detik = 22,96 menit dan usulan perbaikan menunjukkan waktu rata-rata kendaraan berada di dalam sistem pelayanan adalah selama 131,4 detik = 2,19 menit.
Usulan Setting Building Machine (BM) Terhadap Produk V-Belt Type KZL Menggunakan Metode Taguchi Rizky Amdila; Faula Arina; Ratna Ekawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 2 No. 3 November 2014
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2213.797 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan di PT. X dimana salah satu hasil produksinya adalah v-belt. V-belt tersebut merupakan tali pembangkit tenaga yang digunakan di bidang otomotif roda dua untuk transmisi automatic (motor matic). Peneliti melakukan penelitian terhadap afkir atau cacat yang terjadi pada v- belt type KZL, type tersebut yang paling banyak terjadi afkir dibandingkan dengan 2 type yang lain yaitu KZR dan KVY. Tingkat afkir type KZL mencapai rata-rata per bulan 1905 pcs dengan total produksi rata-rata per bulan 112816 pcs atau sekitar 1,68% afkir diketahui. Afkir yang terjadi adalah bolong atau pinhole. Afkir pinhole terjadi karena belum didapatkan setting optimum terhadap building machine, kemudian kondisi lingkungan serta udara yang berdebu dan compound yang bergaris dan bergelombong. Tujuan dari penelitian ini mengetahui faktor-faktor yang dapat dikendalikan beserta levelnya, kemudian menentukan faktor-faktor optimal dan menentukan setting optimal untuk building machine. Setting optimal building machine didapat berdasarkan fakto-faktor yang dapat dikendalikan beserta nilai levelnya yang optimal. Untuk mendapatkan hasil optimal terhadap faktor-faktor dan level maka penelitian ini menggunakan metode taguchi. Metode taguchi digunakan untuk meminimalkan pengaruh dari penyebab-penyebab perubahan (faktor tidak terkontrol) dengan tanpa menghilangkan penyebab- penyebab (faktor terkontrol) sehingga didapat rancangan yang kokoh (robust). Rancangan yang robust atau optimal untuk setting building machine dengan desain parameter diskrit yang didapat dari penelitian ini yaitu, afkir pinhole turun dari 21% menjadi 2,9% afkir yang terjadi atau kondisi v-belt yang tidak terjadi afkir pinhole naik dari 79% menjadi 97,1% .