Supervisi klinis terhadap guru merupakan salah satu bentuk aktivitas yang direncanakan untuk membantu para guru dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data observasi, wawancara, studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah 1 orang, pengawas sekolah 1 orang dan guru 5 orang jadi totalnya sabjek penelitian adalah 7 orang. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa : (1) program supervise klinis yang dilaksanakan kepala sekolah dalam meningkatkan profesional guru melalui: (a) kegiatan kelompok, dilakukan dengan meningkatkan hubungan kerjasama yang harmonis antar guru, dan memotivasi keterlibatan guru dalam kelompok, dan (b) Kegiatan belajar individual guru, dilakukan pengawas sekolah dengan meningkatkan kemampuan akademik guru (penyusunan program pengajaran, pelaksanaan program pengajaan, pelaksanaan program pengajaran serta evaluasi hasil proses belajar) dan meningkatkan rasa sosial guru dengan pembinaan mental, moral, fisik (2). Pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan profesional guru pada SMA Negeri 1 Ingin Jaya. kepala sekolah sangat berperan, karena kepala sekolah sebagai supervisor harus mampu melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan profesionalitas tenaga kependidikan.(3).Upaya pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan profesional guru pada SMA Negeri 1 Ingin Jaya adalah dengan cara mengikutsertakan guru pada pelatihan- pelatihan, seminar, mengadakan rapat khusus yang mencakup tentang pembinaan dan peningkatan profesionali guru yakni KKG (Kelompok Kerja Guru) yang diadakan satu bulan sekali agar guru-guru di SMA Negeri 1 Ingin Jaya mempunyai wawasan yang lebih luas lagi tentang dunia pendidikan.(4). Hambatan supervisi klinis dalam meningkatkan kemampuan profesional guru pada SMA Negeri 1 Ingin Jaya. Kurangnya kemampuan kepala sekolah mengadakan supervisi klinis secara efektif baik dari teknik-teknik supervisi yang digunakan maupun cara pemberian bimbingan merupakan salah satu penghambat kepala sekolah melaksanakan supervisi klinis