Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH KARBIT TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI DAERAH DRIYOREJO GRESIK FAUZAN, NUR
Rekayasa Teknik Sipil Vol 1, No 1/REKAT/17 (2017): Wisuda ke-88 Periode 1 Tahun 2017
Publisher : Rekayasa Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah ekspansif merupakan tanah yang mempunyai banyak masalah apabila didirikan sebuah konstruksi diatasnya, baik itu konstruksi gedung maupun konstruksi jalan, contohnya adalah tanah didaerah Driyorejo Gresik. Tanah ekspansif pada umumnya akan mengembang dan menyusut apabila terjadi perubahan kadar air sehingga dapat merusak konstruksi diatasnya. Salah satu upaya untuk memperbaiki tanah lempung ekspansif adalah dengan cara melakukan stabilisasi tanah. Pada penelitian ini akan dilakukan suatu ekspirimen untuk meningkatkan daya dukung pondasi dangkal pada tanah lempung didaerah Driyorejo Gresik, dengan cara menambahkan limbah limbah karbit sebagai bahan stabilisasi.  Pada penelitian ini variasi penambahan limbah karbit yang digunakan adalah 0%, 3%, 6%, 9%, 12%. Untuk pengujian yang dilakukan adalah dengan melakukan uji konsistensi tanah, uji berat jenis, uji pemadatan dengan standart proctor, dan terakhir uji kuat tekan bebas, setelah itu dilakukan perhitungan daya dukung pondasi dangkal yang mengacu pada rumus Terzaghi. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah dengan penambahan limbah sebesar 0%, 3%, 6%, 9%, dan 12%, nilai daya dukung pondasi dangkalnya adalah 27,278 t/m2, 31,654 t/m2, 38,609 t/m2, 43,959 t/m2, 48,242 t/m2. Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak penambahan limbah karbit maka semakin besar pula nilai daya dukung pondasi dangkal tanah tersebut. Kata kunci : Tanah  lempung  ekspansif,  limbah  karbit,  daya dukung pondasi dangkal. Expansive soil is a land that has a lot of problems when founded a construction thereon, be it construction of buildings and road construction, for example, is where the land Driyorejo Gresik. Expansive soil in general will expand and contract in case of changes in water levels that can damage the construction thereon. One effort to improve expansive clay is a way to stabilize the soil. In this research will be a ekspirimen to increase the carrying capacity of shallow foundation in clay soil areas Driyorejo Gresik, by adding waste carbide waste as a stabilizing agent. In this study, the addition of waste carbide variation used was 0%, 3%, 6%, 9%, 12% of the weight of the soil. For the tests were conducted to test the consistency of the soil, the specific gravity test, with standard proctor compaction test, and final compressive strength test is free, after that is done shallow foundation bearing capacity calculations referring to the Terzaghi formula. The results obtained from the research is With the addition of waste by 0%, 3%, 6%, 9% and 12%, the value of the carrying capacity of the foundation shallowness is 27,278 t/m2, 31,654 t/m2, 38,609 t/m2, 43,959 t/m2, 48,242 t/m2. It can be concluded that the more the addition of waste calcium carbide, the greater the value of bearing capacity of shallow fondations the soil. Keywords: Expansive clays, carbide waste, capacity of shallow foundation.
PERAN REFORMA AGRARIA DALAM MENYIMPAN CADANGAN KARBON UNTUK MENGURANGI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Pahlevi, Windra; Taris, Hilman; Permadi, Agung Satrio; Fauzan, Nur; Pertiwi, Siti Asri Heriyani; Savitri, Feby
Jurnal Pertanahan Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Pertanahan
Publisher : Pusat Pengembangan dan Standarisasi Kebijakan Agraria, Tata Ruang dan Pertanahan, Kementerian Tata Ruang dan Pertanahan, Badan Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8039.734 KB) | DOI: 10.53686/jp.v10i2.19

Abstract

Degradasi lahan merupakan  pendorong perubahan iklim melalui emisi gas rumah kaca (GRK) dan penurunan laju serapan karbon. Perubahan penggunaan lahan dan pengelolaan lahan yang tidak berkelanjutan adalah penyebab langsung degradasi lahan oleh manusia. Penelitian ini akan menguraikan data dan fakta bahwa Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional memiliki peran dan telah berkontribusi nyata dalam mengurangi dampak dari perubahan iklim dalam mengurangi efek gas rumah kaca melalui salah satu kegiatan prioritas nasional yaitu kegiatan Redistribusi Tanah. Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah Kalimantan Barat. Pengumpulan data menggunakan pemetaan citra satelit Landsat-8 dan data spasial redistribusi tanah tahun 2017-2020. Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis super impose dan analisis cadangan karbon. Hasil penelitian menjabarkan bahwa redistribusi tanah meliputi 1,47% dari total luas lahan di Provinsi Kalimantan Barat. Adapun jumlah karbon yang tercadangkan dari 1,47% tanah hasil kegiatan redistribusi tanah dengan beragam jenis penggunaan lahan adalah sebesar 13,818,873.35 ton atau 0,12% dari total karbon yang tercadangkan di Provinsi Kalimantan Barat. Hal ini menunjukkan bahwa program redistribusi tanah dapat mengurangi konsentrasi karbon di atmosfer dengan pemanfaatan lahan yang sebagian besar digunakan untuk areal persawahan produktif sehingga mengurangi dampak perubahan iklim.