Nasrulloh, Imam Mahfudl
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS FORENSIK DIGITAL PADA FROZEN SOLID STATE DRIVE DENGAN METODE NATIONAL INSTITUTE OF JUSTICE (NIJ) Riadi, Imam; Umar, Rusydi; Nasrulloh, Imam Mahfudl
Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education) Vol 3, No 1 (2018): May 2018
Publisher : Department of Electronic and Informatic Engineering Education, Faculty of Engineering, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.692 KB) | DOI: 10.21831/elinvo.v3i1.19308

Abstract

Kejahatan komputer memiliki bukti digital dari tindak kejahatan dan perlu dilakukan analisa. Perkembangan teknologi komputer yang demikian pesat telah membawa perubahan pada bidang perangkat keras. Pada perangkat keras saat ini terdapat Solid State Drive (SSD) sebagai media penyimpanan utama komputer, karena teknologi SSD memiliki kecepatan akses data yang cepat. Penggunaan software pembeku drive pada komputer sering dilakukan oleh teknisi komputer, karena dapat menghemat biaya perawatan. Software tersebut digunakan untuk melindungi komputer dari perubahan yang tidak dikehendaki, sistem komputer yang tanam software tersebut menjadikan perubahan yang terjadi pada sistem komputer tidak disimpan pada media penyimpanan setelah komputer dimatikan. Ketika hal ini terjadi apa yang harus dilakukan oleh penyidik forensik digital. Penelitian ini membahas perbandingan terkait tool Forensik yang digunakan untuk proses eksaminasi dan analisa. Pengambilan salinan bukti digital dilakukan dengan metode forensik statik, sedangkan tahapan penelitian dan analisa mengadaptasi dan mengimplementasikan metode forensik dari National Institute of Justice (NIJ) untuk mendapatkan bukti digital. Software pembeku drive seperti Shadow Defender terbukti berpengaruh terhadap praktik eksaminasi forensik digital terhadap didapatkannya bukti-bukti digital, dengan kondisi tersebut prosentase keberhasilannya merestorasi file hanya 28,7% sehingga dapat menjadi hambatan dalam proses forensik digital.