Abas, Muh.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INDEKS KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI KOTA KENDARI DITINJAU DARI ASPEK HUBUNGAN SOSIAL, HUBUNGAN KEAGAMAAN, NILAI DAN PERAN PEMERINTAH Abas, Muh.; Hak, Pendais
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.222 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v1i1.7350

Abstract

ABSTRAK Fakta kebergaman agama dan kepercayaan masyarakat adalah sebuah keniscayaan di Indonesia. Keberagaman ini disatu sisi bisa menjadi sumber kekuatan dan potensi bangsa dalam membangun sebuah peradaban manusia, namun disisi lain jika tidak dikelola dan dirawat dengan baik bisa menjadi sumber konflik yang justeru dapat menghancurkan kemanusiaan itu sendiri. Tentunya itu juga bertentangan dengan fitra yang melandasi mengapa manusia harus beragama di bumi ini. Untuk itu, cerita konflik selalu melahirkan berbagai bentuk analisa dan paradigma bagi siapapun yang menyorotnya. Di kota Kendari dapat dimasukan sebagai kota yang multi kultur dan agama. Beberapa data yang diperoleh saat ini ada lima agama yang memiliki penganut dan tersebar pada 10 kecamatan yang ada di kota Kendari yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu dan Budha. Secara teoritis sosiologis keberagaman (pluralitas) pasti menyimpan potensi konflik sehingga dalam konteks hubungan umat beragama sangat tergantung dari pola komunikasi dan toleransi yang dibangun oleh masing-masing umat beragama. Melalui penelitian penggambungan antara kuantitatif dan kualitatif yang dipusatkan di 2 kecamatan yaitu Kadia dan Kecamatan Mandonga dengan jumlah responden 130 orang yang diambil dari unsur-unsur umat beragama, diperoleh hasil bahwa Kota Kendari termasuk daerah yang memiliki tingkat toleransi yang kuat namun disisi lain pada tingkatan grashroot dan aspek-aspek tertentu  masih menyimpan masalah dan ketegangan walaupun memang tidak meluas dan terkuak. Dari 4 aspek yang dilihat yaitu hubungan sosial, hubungan keagamaan, nilai yang melandasi hubungan kerukunan, dan peran pemerintah menunjukan hubungan keagamaan masih rendah yaitu indeks 2,7 sedangkan hubungan sosial dan peran pemerintah relatif baik yang berada pada indeks 3,0, akan tetapi belum berada pada posisi maksimal. Dengan demikian diperlukan upaya dan penguatan kerukunan sebagai bentuk preventif aproach dan perawatan kerukunan umat beragama di Kota Kendari. Kata Kunci:   Umat Beragama, Potret dan Kerukunan
PENGARUSUTAMAAN GERAKAN MODERASI BERAGAMA PADA ORGANISASI KEPEMUDAAN DI KOTA KENDARI Hak, Pendais; abas, muh.; Marhini, la Ode; Rohani, siti
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i4.21804

Abstract

Keanekaragaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara  merupakan ”Anugrah” yang maha indah yang patut disyukuri. Namun demikian, hasil observasi dan riset para peneliti menunjukan bahwa keanekaragaman tersebut berpotensi memicu konflik di kota Kendari misalnya masih adanya penolakan pembangunan rumah ibadah kelompok minoritas, intimidasi dan penghakiman pada kelompok dan aliran tertentu, pelecehan agama tertentu baik secara verbal maupun melalui media social, munculnya komunitas-komunitas sektarian baru berbasis etnis, dan munculnya kelompok new puritanisme Islam dan kelompok politik Islam. Oleh karena itu, tujuan pelaksanaan kegiatan ini Pertama, mengidentifikasi tantantangan moderasi beragama serta membangun basis pengetahuan dan komitmen organisasi kepemudaan berbasis keagamaan dan Etnik dalam memahamkan konsep dan strategi moderasi beragama di Kota Kendari. Kedua, merancang strategi gerakan dan kolaborasi kelompok umat beragama dan organisasi berbasis etnik dalam melakukan reideologisasi dan internalisasi “Moderasi Beragama” khususnya pada kawasan rentan konflik di Kota kendari. Ketiga, Mengawal pelaksanaan/implementasi gerakan “Moderasi Beragama” dalam menguatkan kerukunan dan pencegahan radikalisme di Kota kendari. pelaksanan kegiata ini dalam bentuk workshop dan pendampingan. Workshop dilaksanakan selama 3 hari dengan pola dialog. Setelah pelaksanaan workshop, dilanjutkan dengan pendampingan dalam bentuk kolaborasi Ormas/OKP dalam mengawal tindak lanjut (TL) hasil workshop secara berkelanjutan selama tahun 2021. Hasil dari workshop ini menunjukan bahwa (1) tantangan moderasi beragama yaitu adanya sikap yang tidak saling menghargai karena perbedaan keyakinan dan aliran, komitmen kebangsaan anak-anak muda yang mengalami degradasi, dan kecendurungan meninggalkan peran budaya dan kearifan local, (2) Strategi yang dirumuskan yaitu; pertama, penguatan nilai-nilai kebangsaan, kedua penguatan pemahaman keagamaan. Ketiga penguatan nilai-nilai kearifan lokal, dan (3) pada aspek tindak lanjut yang dilakukan antara lain pertama Membangun budaya dialog secara berkala. Kedua,  Membangun wadah bersama sebagai pusat pertemuan baik organisasi informal maupun di media sosial. Ketiga mengoptimalkan road show kerukunan.