Nur, Rifai
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA BUTON UNTUK MEMBENTUK KARAKTER PADA SISWA DI SMA NEGERI 1 BAUBAU Amran, Amran; Jamiludin, Jamiludin; Nur, Rifai
Jurnal Wahana Kajian Pendidikan IPS Vol 3, No 2 (2019): Terbit 2 kali dalam setahun
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.882 KB) | DOI: 10.33772/jwkp-ips.v3i2.9692

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui kerangka dasar penanaman nilai-nilai budaya Buton untuk membentuk karakter pada siswa di SMA Negeri 1 Baubau, 2) Mengetahui pentingnya penanaman nilai-nilai budaya Buton dalam membentuk karakter pada siswa di SMA Negeri 1 Baubau, dan 3) Mengetahui penerapan penenaman nilai-nilai budaya Buton dalam membentuk karakter pada siswa di SMA Negeri 1 Baubau. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, informan penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru dan siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data (data reduction) paparan data (data display), penarikan kesimpulan dan verivikasi data (conlusion drawing/verifying). Hasil penelitian menunjukan bahwa:1) Kerangka dasar penanaman nilai-nilai budaya Buton berasal dari nilai-nilai budaya Buton yang dijadikan sebagai filter dalam berperilaku dan menjadi landasan dalam membangun hubungan interaksi antara siswa di SMA Negeri 1 Baubau, 2), Penerapan penanaman nilai-nilai budaya Buton di SMA Negeri 1 Baubau melalui beberapa mata pelajaran seperti Mulok, sejarah, seni budaya dan pendidikan agama yang didukung oleh kurikulumdan; 3) Dampak penerapan nilai-nilai budaya Buton yaitu untuk membina karakter dikalangan siswa dengan komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan dalam melaksanakannya melalui nilai-nilai karakter budaya Buton.Kata kunci: Nilai-nilai Budaya Buton; Karakter
SEJARAH PEMBUATAN KAPAL KAYU DI DESA SANTIRI KECAMATAN TIWORO UTARA KABUPATEN MUNA BARAT (1905 – 2017) Iskandar, Iskandar; Nur, Rifai
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.793 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v4i4.12877

Abstract

Abstrak: Latar belakang pembuatan kapal di Desa Santiri adalah karena letak geografis Desa Santiri yang merupakan pulau kecil yang indah dan untuk menunjang aktivitas pemenuhan kebutuhan hidup, maka mereka membuat sarana/ transportasi untuk menjangkau dari satu pulau ke pulau lainnya, yaitu dengan membuat kapal kayu yang digunakan untuk pelayaran dan perdagangan. Dan keahlian  pembuatan kapal diperoleh secara turun temurun.  Proses pembuatan kapal di Desa Santiri yaitu memiliki tahapan dari awal hingga akhir. Adapun tahapan dalam pembuatan kapal yaitu tahap perencanaan, tahap pemasangan papan dan rangka, tahap pendempulan, dan tahap penyelesaian. Dalam pembuatan kapal memiliki ukuran-ukuran tertentu, sedangkan jenis kayu yang digunakan tidak sembarangan karena dalam pembuatan kapal kayu diperlukan kayu yang tahan terhadap kedap air, dan tahan terhadap tembelu atau rutos, seperti kayu  Biti, Beropa, Tampate, Amaracoppo dan lain-lain. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembuatan Kapal kayu di Desa Santiri yaitu faktor pendukung dalam pembuatan kapal kayu adalah adanya tekat dan keinginan yang kuat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, adanya orang-orang yang ahli dalam pembuatan kapal kayu, perkembangan teknologi yang bersifat modern, letak geografis Desa Santiri, adanya pengetahuan tentang dunia pelayaran dan perdagangan dan bertambahnya orang yang ahli dalam pembuatan kapal kayu. Sedangkan faktor penghambat adalah keterbatasan modal, terbatasnya jumlah kayu, adannya kerusakan pada alat yang digunakan, kondisi alam, dan lain-lain. Sedangkan.  Nilai-nilai yang tekandung dalam pembuatan kapal di Desa Santiri adalah nilai ekonomi, nilai gotong royong, nilai budaya, nilai pendidikan dan nilai kemaritiman. Kata kunci: Sejarah, pembuatan kapal kayu, teknologi, perubahanAbstract: The background of shipbuilding in Santiri Village is due to the geographical location of Santiri Village which is a beautiful small island and to support the activities of fulfilling the needs of life, so they make facilities / transportation to reach from one island to another, namely by making wooden ships that used for shipping and trade. And ship building expertise is hereditary. The shipbuilding process in Santiri Village has stages from beginning to end. The stages in shipbuilding are the planning stage, the board and frame installation stage, the landing stage, and the completion stage. In shipbuilding has certain sizes, while the type of wood used is not arbitrary because in shipbuilding wood is needed wood that is resistant to watertight, and resistant to copper or rutos, such as Biti, Beropa, Tampate, Amaracoppo and others. Supporting and inhibiting factors in wooden shipbuilding in Santiri Village are supporting factors in wooden shipbuilding are determination and a strong desire to improve the community's economy, the presence of people who are experts in making wooden ships, technological developments that are modern, geographical location of the Village Santiri, there is knowledge about the world of shipping and commerce and the increasing number of people skilled in shipbuilding. While the inhibiting factors are limited capital, the limited amount of wood, the damage to the tools used, natural conditions, and others. While. Values contained in shipbuilding in Santiri Village are economic values, mutual cooperation values, cultural values, educational values and maritime values.Keywords: History, wooden shipbuilding, technology, change
SEJARAH DESA LAIBA KECAMATAN PARIGI KABUPATEN MUNA TAHUN 1978-2017 Karfila, Karfila; Nur, Rifai
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.484 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v4i1.7347

Abstract

ABSTRAK: Masalah utama dalam penelitian ini adalah: (1) Apa latar belakang terbentuknya Desa Laiba Kecamatan Parigi Kabupaten Muna? (2) Bagaimana perkembangan Desa Laiba Kecamatan Parigi Kabupaten Muna Tahun 1978-2017? Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan mengacu pada Kuntowijoyo, yang terdiri atas lima tahap, sebagai berikut: (1) Pemilihan topik, (2) Heuristik yang terdiri dari Penelitian kepustakaan, Pengamatan, Wawancara, dan Studi dokumen. (3) Verifikasi, yang terdiri dari kritik ekstern (kritik luar) dan kritik intern (kritik dalam). (4) Interpretasi, yang terdiri dari analisis (menguraikan) dan sintesis. (5) Penulisan Sejarah. Kajian pustaka dalam penulisan ini terdiri atas (1) Konsep Pemerintah, (2) Konsep Otonomi, (3) Konsep Pemekaran, (4) Konsep Perkembangan, (5) Konsep Sistem dan Struktur, (6) Penelitian Relevan.Hasil peneltian menunjukkan bahwa: (1) Latar belakang terbentuknya Desa Laiba Kecamatan Parigi Kabupaten Muna, yaitu terbentuknya Desa Laiba tidak terlepas dari peran para pemimpin dan tokoh adat  sebagai motivator dan dinamisator. Selain itu juga terbentuknya Desa Laiba karena faktor geografis dan faktor demografi (2) Perkembangan Desa Laiba Kecamatan Parigi Kabupaten Muna tahun 1978-2017 secara umum, bahwa perkembangan politik yang ada di Desa Laiba sudah cukup baik meskipun pada tahun 2014 kondisi politiknya gaduh akan tetapi setelah berjalannya waktu keadaan itu sudah kembali stabil. Kemudian dari segi ekonomi menunjukkan perkembangan yang lebih baik dan maju menuju arah yang semakin sejahtera dengan memanfaatkan potensi-potensi sumber daya alam yang ada di Desa tersebut. Selanjutnya karena kondisi ekonomi sudah cukup baik maka keadaan pendidikanpun ikut membaik, sarana dan prasaranapun yang ada di desa ini semakin memadai. Sedangkan keadaan sosial budaya Desa Laiba menunjukkan keadaan yang lebih baik. Kata Kunci: Latar Belakang, Perkembangan, Desa Laiba
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KULISUSU KABUPATEN BUTON UTARA Aris, La Ode Yusman; Nur, Rifai
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 3, No 4 (2018): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.653 KB) | DOI: 10.36709/jpps.v3i4.12859

Abstract

ABSTRAK: Tujuan utama penelitian ini adalah 1) Untuk meningkatkan efektivitas mengajar guru melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. 2) Untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture 3) Untuk meningkatkan hasil belajar Sejarah siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri Kulisusu Kabupaten Buton Utara melalui penerapan model pembelajaran kooperatif picture and picture. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam efektivitas mengajar guru pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kulisusu  kelas XI IPS 1 pada Siklus I  mencapai 76,92% artinya masih ada hal-hal yang masuk dalam kategori yang belum diobservasi pada aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Karena dari 13 poin observasi hanya 10 poin saja yang diobservasi, sehingga efektivitas mengajar guru pada siklus 1 belum  mencapai indikator kinerja yang diharapkan yaitu 90%.  dan pada siklus II mengalami peningkatan hingga terlaksana dengan sempurna dengan pencapaian 100% yang artinya dari 13 poin observasi guru dalam mengajar sudah terobservasi semua pada siklus II sehingga indikator sudah tercapai. 2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kulisusu dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, namun pada siklus I hanya mencapai 60%, dari 10 aspek yang diamati hanya terlaksana 6 poin saja. Hal ini Aktifitas siswa pada siklus I dikatakan belum tercapai karena belum mencapai indikator pencapaian siswa yang ditetapkan 90% dan pada siklus II mengalami peningkatan hingga terlaksana dengan pencapaian 100% yang artinya dari 10 poin observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran suda terobservasi semua pada siklus II sehingga indikator sudah tercapai. 3) Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam proses pembelajaran menunjukkan bahwa hasil belajar sejarah meningkat,  namun hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I dengan perolehan nilai 83,33% karena dari 24 siswa yang berada pada kelas XI IPS 1 terdapat 4 orang siswa yang belum mencapai KKM dan belum mencapai indicator keberhasilan siswa yang ditetapkan dan pada siklus II mengalami peningkatan hingga 100%. Karena dari 24 siswa hasil belajar sudah mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75 dan sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 85%. Kata Kunci: Efeketivitas, Aktivitas, Hasil Belajar ABSTRACT: The main objectives of this study are 1) To improve the effectiveness of teaching teachers through the application of cooperative learning models picture and picture types. 2) To improve student learning activities through the application of the model of picture and picture cooperative learning 3) To improve learning outcomes History of class XI IPS 1 Senior High School Kulisusu North Buton Regency through the application of picture and picture cooperative learning models. The results showed that 1) The application of the type of picture and picture cooperative learning model in the effectiveness of teaching teachers in history learning in SMA Negeri 1 Kulisusu class XI IPS 1 in Cycle I reached 76.92% meaning there were still things that were included in the category that had not been observed in the teacher's activities during the learning process. Because of the 13 observation points only 10 points were observed, so the effectiveness of teaching the teacher in cycle 1 has not reached the expected performance indicator that is 90%. and in cycle II has increased to be carried out perfectly with an achievement of 100%, which means that of the 13 teacher observation points in teaching all have been observed in the second cycle so that the indicators have been achieved. 2) Application of the cooperative learning model type picture and picture in history learning in SMA Negeri 1 Kulisusu can increase student learning activities, but in the first cycle only reached 60%, of the 10 aspects observed only 6 points were implemented. This activity of students in the first cycle is said to have not been achieved because it has not yet reached the indicator of student achievement which is set at 90% and in the second cycle has increased to be accomplished with 100% achievement, which means that from 10 observation points of student activities in learning already observed all in the second cycle so the indicators has been reached. 3) Through the application of the cooperative learning model type picture and picture in the learning process shows that the history of learning outcomes increases, but the learning outcomes obtained by students in the first cycle with the acquisition value of 83.33% because of the 24 students in class XI IPS 1 there are 4 students who have not yet reached the KKM and have not yet reached the indicators of student success that were set and in the second cycle increased to 100%. Because of the 24 students the learning outcomes have reached the KKM set by the school which is 75 and have reached an indicator of success that is 85%.Keywords: Effectiveness, Activities, Learning Outcomes