Budi Hartanto, Cahya Fajar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH ATAS UNTUK KULIAH DI AKADEMI PELAYARAN NIAGA INDONESIA Budi Hartanto, Cahya Fajar
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.049 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang turut berperan mempengaruhi keputusan lulusan Sekolah Menengah Atas atau sederajat (SMA) dalam menentukan perguruan tinggi yang dituju untuk melanjutkan studi, dalam hal ini perguruan tinggi pelayaran, dan lebih spesifik lagi di Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (Akpelni). Sehingga dengan demikian, dapat menjadi acuan dalam meningkatkan minat lulusan SMA untuk masuk ke Akpelni di masa mendatang. Faktor-faktor yang diteliti meliputi persepsi mahasiswa, akses dan peluang, lingkungan belajar, tenaga pendidik, desain pembelajaran, profil lulusan, dan faktor pendukung yang kesemuanya terangkum dalam tahapan input/ masukan, proses, dan outcomes/ keluaran. Penelitian dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada 181 responden yang merupakan taruna Akpelni yang diterima pada tahun ajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor yang diduga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut, memiliki peran yang cukup besar dengan nilai kontribusi yang berbeda-beda. Pengaruh terbesar diberikan oleh profil alumni dengan skor 4,02 (skala 5), sementara faktor lain semuanya memiliki skor di atas 3,00. Jika melihat antara 3 tahapan, yang terendah nilainya adalah faktor proses, tepatnya pada faktor tenaga pendidik yang memiliki skor 1,33. Penelitian ini menunjukkan bagian yang masih kurang dan dapat dibenahi lebih baik lagi demi terjaganya citra institusi yang membuat lulusan SMA mengambil keputusan kuliah di Akpelni. Kata kunci: Lulusan SMA, Kuliah, Akpelni
STUDI PERBANDINGAN KUALITAS PELAKSANAAN SERTIFIKASI KETERAMPILAN PELAUT PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PELAUT DENGAN PENDEKATAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT IN EDUCATION Budi Hartanto, Cahya Fajar
Proceeding SENDI_U 2016: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelaksanaan sertifikasi keterampilanpelaut yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) di Indonesia dalam upaya mengkaji dayasaing lembaga diklat tersebut, baik itu daya saing di tingkat Nasional maupun dalam menjawab tantangan eraMasyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community). Sertifikasi keterampilan pelaut dilaksanakan denganmengacu pada ketentuan Internasional yakni Standard of Training, Certification, and Watchkeeping for Seafarers(STCW) 1978 beserta amandemennya. Sertifikasi keterampilan pelaut tersebut hanya bisa diselenggarakan olehlembaga diklat yang telah mendapat pengesahan dari Kementerian Perhubungan. Kualitas pelaksanaan sertifikasi dilembaga diklat selalu menjadi pertanyaan dari masyarakat bahkan juga dunia Internasional. Penelitian diperlukanuntuk menilai kualitas pelaksanaan sertifikasi tersebut, dan pendekatan yang dirasa paling tepat adalah denganmenggunakan Total Quality Management in Education yang meliputi 6 aspek yaitu Tangible, Competence, Attitude,Content, Delivery, dan Reliability. Penelitian dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada 108 responden yangmerupakan peserta sertifikasi keterampilan pelaut di Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (Akpelni) Semarang.Melalui penelitian ini, diketahui bahwa peserta sertifikasi juga pernah mengikuti sertifikasi di 9 lembaga diklatselain Akpelni. Sehingga dengan demikian, bisa didapatkan gambaran juga secara umum tentang pelaksanaansertifikasi di lembaga diklat lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelaksanaan sertifikasi keterampilanpelaut telah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata TQM secara keseluruhan untuk 6 aspek padalembaga diklat Akpelni sebesar 4,25 (dengan skala 1-5). Pada lembaga diklat PIP Semarang diperoleh nilai TQMrata-rata 3,83. Adapun secara umum dari 8 lembaga diklat yang lain, nilai rata-rata TQM adalah 3,88. Jika melihathasil penelitian ini, masih ada bagian-bagian tertentu di lembaga diklat yang dapat diperbaiki dalam rangkameningkatkan kualitas pelaksanaan sertifikasi keterampilan pelaut. Perbaikan bisa dimulai dari aspek yangmendapatkan penilaian terendah, kemudian menuju pada aspek nilainya lebih tinggi. Perbaikan tersebut diharapkandapat mendorong peningkatan daya saing lembaga diklat maupun daya saing para pelaut Indonesia di kancahInternasional.Kata kunci: Sertifikasi Keterampilan, Lembaga Diklat Pelaut, TQM in Education