Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun Akademik 2014/2015 Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kuningan) Suryani, Yeyen; Mulyati, Sri
Equilibrium Vol 13, No 1 (2016): Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

THE USE OF PROJECT BASED LEARNING METHOD IN DEVELOPING STUDENTS' CRITICAL THINKING Iskandar, Iskandar; Mulyati, Sri
Indonesian Journal of Learning and Instruction Vol 2, No 01 (2019)
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ijli.v2i01.1686

Abstract

This research aims to determine the difference of students' critical thinking ability between class which get Project Based Learning (PjBL) method and expository method. The method use experimental method with factorial design 2x2. The research subjects are class X-IPS 1 as an experimental class consists of 32 students and class X-IPS 2 as a control class consists of 32 students. The data collection techniques use test and questionnaires. While, the data analysis technique uses two way Anova. From the result of data analysis, PjBL method is more effective in improving students’ critical thinking ability compared with expository method. However, there is a difference in critical thinking skills, where students with high motivation levels are more effective than students with low motivation. For students who have high motivation but use PjBL method, it is better when compared with students who have high motivation but use expository methods in the control class. There is an interaction between learning methods with learning motivation in affecting the students’ critical thinking ability. Therefore, it is recommended for teacher to use PjBL method on cooperative material. In PjBL method, teachers play an important role in the implementation of the learning process for it requires mastery of materials and good class management and students should actively participate in project execution activities to make learning more meaningful.
Perilaku Kewirausahaan Mahasiswa : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Hambatan yang dialami Mahasiswa Pewirausaha Iskandar, Iskandar; Mulyati, Sri
JURNAL ILMU MANAJEMEN DAN BISNIS Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis. Maret 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jimb.v9i1.19748

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran perilaku kewirausahaan para mahasiswa. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan survey terhadap 64 mahasiswa pewirausaha yang terdaftar pada Pusat Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa dengan alat pengumpulan data berupa angket dan skala sikap yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan statistik deskriptif serta analisis jalur (path analysis). Kemudian untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t. Penelitian menunjukkan bahwa gambaran perilaku kewirausahaan mahasiswa teridentifikasi berada pada kategori tinggi. Kadar perilaku kewirausahaan mahasiswa dan motivasi berwirausaha dipengaruhi oleh sikap terhadap kewirausahaan, motivasi berwirausaha, diklat kewirausahaan, pengalaman berwirausaha, lingkungan keluarga, dan lingkungan teman sebaya. Perilaku kewirausahaan mendapat pengaruh dalam kadar rendah oleh diklat kewirausahaan, pengalaman berwirausaha, dan sikap terhadap kewirausahaan. Sementara itu, perilaku kewirausahaan mendapat pengaruh dalam kadar sedang oleh lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya, dan motivasi berwirausaha. Dengan demikian, mayoritas pewirausaha merasakan bahwa hambatan utama yang mereka rasakan adalah kurangnya modal, kesulitan membagi waktu, dan kompetensi pemasaran.Kata Kunci: lingkungan keluarga; lingkungan teman sebaya; motivasi berwirausaha; perilaku kewirausahaan; pewirausaha.
PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KEARIFAN LOKAL Iyan Setiawan; Sri Mulyati
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Prodi PGSD FKIP Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/pendas.7.2.121-133

Abstract

ABSTRACTOne problem of students in school is seen from the indifference to the environment. Students are often confronted with reality or facts in their environment, with not many questioning these environmental problems. Environmental problems such as scattered garbage, floods, forest fires and the environment which are considered as natural occurrences, can be considered as problems faced by students in their lives. Local wisdom-based learning is a solution to increase the intelligence of students to always be close to the concrete training that they face daily. Efforts to draw green behavior can be applied in the learning process by using learning models that are in line with dialogic learning patterns. With another understanding, to improve ecological intelligence students need to be supported by critical pedagogy, namely by improving awareness to change reality. The research method used is the method of library research / study of literature and data analysis techniques used are content analysis. From the results of the discussion it can be concluded the value of local cultural wisdomKeywords: social studies learning; ecological intelligence.
PENGGUNAAN MEDIA KAHOOT.IT SEBAGAI ENRICHMENT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS Sri Mulyati
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 17, No 01 (2020): Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v17i1.2602

Abstract

AbstractThe background of this research is a minimal learning process that is supported bystudents' creativity and learning to take advantage of internet technology, a specialapplication of E-Learning as a medium for learning in the classroom. The purpose ofthis paper is to describe the use of the kahoot.it application in lectures on the basicconcepts of social studies that discuss integrated economics, geography, history andsociology. The success of this learning media is expected to be one of the solutions toimprove students' thinking abilities and also be able to improve social studies that aredifficult, rigid, monotonous, unattractive, and so on. Basically the use of kahoot.itlearning media in learning is an online evaluation tool for enrichment in class. Theresearch method used is qualitative with the objectives obtained using the mediakahoot.it in class. The use of instructional media does not only focus on specific learningmethods, but can be combined with any learning method that is tailored to thecharacteristics of students.Keywords: kahoot.it; social studies learning; and think creatively.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN VARIABEL MODERATOR MOTIVASI BELAJAR Sri Mulyati; Yeyen Suryani; Iyan Setiawan
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 16, No 02 (2019): Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v16i02.2174

Abstract

Abstract: The problem in this study is the low ability of students's critical thinking, seen from apreliminary study which shows that the majority of students get grades below the minimalcompleteness criteria. This research is a quasi-experimental design with a Two-factor betweensubjectdesign. The subjects of the study were the social studies class X students of Cikijing SeniorHigh School 1 2018-2019 school year. Where class X IPS 1 as a control class and class X IPS 3as an experimental class where the total students of the two classes are 66 students. The results ofthis study are to show that: (1) there are differences in critical thinking skills between studentswho are taught with the open ended learning model compared to the lecture method. (2) there aredifferences in critical thinking skills between students who have high learning motivation andstudents who have low learning motivation. (3) there is no interaction between open endedlearning models with student motivation to influence students's critical thinking skills.Kata kunci : Model Pembelajaran Open Ended, Kemampuan Berpikir Kritis, dan MotivasiBelajar.
EFEKTIVITAS MATA KULIAH PEMBELAJARAN MIKRO (MICROTEACHING) TERHADAP KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DAN KESIAPAN MENGAJAR (Survey pada Mahasiswa FKIP Semester Genap T.A 2017/2018) Iyan Setiawan; Sri Mulyati
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 15, No 02 (2018): Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v15i02.1619

Abstract

Abstract: Masalah dalam penelitian ini adalah keterampilan dan kesiapan mengajar yang dimiliki mahasiswa FKIP semester Genas T.A 2017/2018 yang belum optimal.Halini dalam praktek pembelajaran Mikroteaching upaya untuk mewujudkan keterampilan mengajar yang efektif bukanlah sesuatu hal yang mudah apalagi permasalahan pembelajaran kita masih dihadapkan pada pola belajar yang mendorong fungsi kognitif saja. Belajar hanya bersifat tekstual atau hapalan belaka, ini disadari terdapat kelemahan dalam pembelajaran kita terkait pada tataran pola pikir. Dengan tujuan untuk Mengetahui pengaruh efektivitas pembelajaran microteaching terhadap keterampilan mengajar pada mahasiswa, Untuk Mengetahui pengaruh efektivitas pembelajaran microteaching terhadap kesiapan mengajar pada mahasiswa, untuk mengetahuipengaruh keterampilan mengajar terhadap kesiapan mengajar pada mahasiswa FKIP semester genap T.A 2017/2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan Penelitian Deskriptif. Populasi penelitian sebesar 290 orang (N= 290). Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah Probability samplingmenggunakanrumus slovin sampel sejumlah 158. Analisis data menggunakanAnalisis Jalur (Path Analysis) melalui pendekatan regresi dan menggunakan program SPSS For Windows Versi 21.0. Hasil perhitungan dengan Analisis Jalur menghasilkan Keterampilan Mengajar Mikroteaching berpengaruh positif secara langsung terhadap Keterampilan Mengajar sebesar 0,454. Efektivitas Pembelajaran Mikroteaching berpegaruh positif secara langsung dan tidak langsung terhadap Kesiapan Mengajar sebesar 0,380. Keterampilan Mengajar berpegaruh positif secara langsung terhadap Kesiapan mengajar pada mahasiswa sebesar 0,235.Berdasarkan penelitian, saran yang diberikan penulis adalah dosen perlu terus melatih mahasiswa dalam proses pembelajaran agar bertambah meningkat keterampilan mengajarnya, perlu dilakukan pembimbingan, motivasi serta pemantauan dari dosen sehingga mahasiswa siap untuk menjadi guru, terus berlatih dalam praktek mengajar agar siap menghadapi Praktek KerjaMahasiswa (PKM).Kata kunci : Efektivitas Pembelajaran Mikroteaching, Keterampilan Mengajar, Kesiapan Mengajar
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN EKONOMI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK-KONTEKSTUAL DENGAN PERSPEKTIF SELF REGULATED LEARNING Sri Mulyati; Iyan Setiawan
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 16, No 01 (2019): Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v16i01.2016

Abstract

Abstract: Kurikulum 2013 dikembangkan untuk menjawab tantangan paradigma belajar abad 21 yang menuntut perubahan pengajaran di kelas. Adanya perubahan dari siswa yang awalnya harus diberi tahu menjadi siswa aktif mencari tahu. Hal ini tersebut harus pula diikuti oleh perubahan kegiatan pembelajaran di kelas untuk seluruh mata pelajaran. Khususnya untuk mata pelajaran ekonomi, bahwa siswa dituntut tidak hanya sebatas memahami konsep ekonomi saja, tetapi juga dapat menerapkan ilmu ekonomi dalam kehidupan sehari-hari (kontesktual). Diperlukan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk membangun sendiri pengetahuan barunya serta menjadikan proses belajar yang lebih bermakna. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan konstruktivistik. Pendekatan ini beranggapan bahwa proses belajar mengajar di kelas seharusnya memberikan keleluasaan bagi siswa untuk membangun pengetahuan baru dengan caranya masing-masing. Hal ini disebabkan karena tiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari cara belajar, sumber belajar yang dimiliki, serta pengalaman belajar yang telah dilakukan. Perbedaan- perbedaan tersebut tentu berpengaruh pada proses konstruksi pengetahuan baru yang dilakukan oleh siswa. Sebagai salah satu konsep dari pendekatan konstruktivistik, self regulated learning (SRL) berperan penting dalam proses belajar siswa. Perbedaan tingkat SRL siswa, akan mempengaruhi proses belajar siswa. Siswa dengan tingkat SRL tinggi akan lebih mandiri dalam mencari pengetahuan baru. Tetapi, siswa dengan tingkat SRL rendah, membutuhkan bimbingan guru dalam proses belajarnya. Sehingga, perlu dikembangkan pembelajaran ekonomi yang memberikan kebebasan pada siswa untuk mengkonstruk sendiri pengetahuan barunya dengan mempertimbangkan tingkat SRL siswa.Kata Kunci : Pembelajaran Ekonomi, konstruktivistik, self regulated learning
ANALISIS PERILAKU BELAJAR MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS KUNINGAN Atin Nuryatin; Sri Mulyati
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 18, No 01 (2021): Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v18i1.3890

Abstract

Mahasiswa sebagai input suatu perguruan tinggi mempunyai sikap dan penilaian terhadap proses belajar-mengajar yang berbeda antara satu dengan yang lain. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Belajar dari segi akademik mengharuskan individu untuk mampu memahami serta mengaplikasikan materi-materi pembelajaran. Perilaku belajar merupakan semua kegiatan atau aktivitas seseorang dalam belajar untuk memperoleh pemahaman, pengalaman dan tingkah laku baru.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku belajar mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Kuningan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku belajar mahasiswa pendidikan Universitas Kuningan untuk indikator perilaku mengikuti perkuliahan, perilaku membaca buku, dan perilaku mengunjungi perpustakaan tergolong kedalam kelompok sedang. Sedangkan untuk indikator perilaku saat menghadapi ujian tergolong kedalam kelompok atas. Hasil pengelompokkan profil perilaku belajar mahasiswa pendidikan universitas kuningan termasuk kedalam kategori kurang (cukup) efektif dan sebagiannya termasuk ke dalam kategori Efektif (Positif) yaitu sebesar 43,17%. Beberapa rekomendasi yang peneliti bisa sampaikan adalah meningktakan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh dosen seperti penerapan metode dan model pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif sehingga mampu menumbuhkan semangat dan motivasi mahasiswa untuk belajar lebih baik, memberikan dan terus memotivasi para mahasiswa untuk meningkatkan literasi membaca dan daya baca. Orientasi mahasiswa harus berubah yang awalnya hanya mendengarkan ceramah dan mengerjakan tugas semata menjadi mahasiswa yang terus meningkatkan sikap belajar dan keaktifan dalam proses pembelajaran salah satunya dengan menggunakan waktu belajarnya sebaik mungkin.Kata Kunci :  perilaku belajar; kebiasaan belajar; mahasiswa.
PERILAKU KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA (Survey terhadap Mahasiswa Wirausaha pada Universitas Kuningan) Iskandar Iskandar; Sri Mulyati
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi Vol 15, No 02 (2018): Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/equi.v15i02.1632

Abstract

Abstract: Kebijakan pimpinan Universitas Kuningan yang secara konsisten ingin mengembangkan kewirausahaan mahasiswa, sedikit banyak telah menumbuhkan mahasiswa-mahasiswa yang mencoba berwirausaha. Namun rupanya, dalam perjalanan usahanya mereka sering mengalami masalah, seperti cenderung sulit berkembang sehingga mengalami masalah keberlanjutan usaha atau mengarah pada kebangkrutan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, meliputi: 1) teridentifikasinya profile mahasiswa pewirausaha pada Universitas Kuningan; 2) teridentifikasinya gambaran tentang kadar perilaku kewirausahaan mahasiswa; dan 3) teridentifikasinya masalah atau hambatan yang dirasakan oleh mahasiswa dalam mengembangkan usahanya. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan survey terhadap para mahasiswa yang teridentifikasi sebagai pewirausaha dengan alat pengumpulan data berupa angket dan skala sikap yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Untuk mendeskripsikan variabel, data diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) Jumlah mahasiswa pewirausaha pada Universitas Kuningan relatif masih sangat kecil, yaitu hanya ditemukan 64 mahasiswa pada saat penelitian ini dilakukan. Jumlah ini hanya 1,25% dari total  jumlah mahasiswa Universitas Kuningan;  2) Kadar perilaku kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa wirausaha pada Universitas Kuningan berada pada kategori tinggi. Dari enam dimensi perilaku kewirausahaan yang dikonsepsikan, yaitu: keinovasian, keberanian mengambil risiko, pekerja keras, keluwesan bergaul, dan tanggung jawab semuanya berada pada kategori tinggi kecuali kemampuan manajerial yang berada pada kategori sedang; dan 3) Masalah atau hambatan yang dirasakan mahasiswa dalam berwirausaha, teridentifikasi dua masalah pokok, yaitu: (a) masalah yang bersumber dari dalam (internal) seperti kurangnya waktu, kompetensi tentang produk yang rendah, ketidakmampuan pemasaran, dan kemampuan melakukan loby dan negoisasi; (b) masalah yang bersumber dari luar (eksternal) seperti: tiadanya/kurangnya modal usaha, tiadanya mentor pembimbing, dan belum adanya sarana yang diperuntukkan bagi pewirausaha pemula.Kata kunci: perilaku kewirausahaan, mahasiswa.