Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Proporsi Fungsi Hunian dan Fungsi Usaha pada Home Based Enterprise Desa Klangonan, Gresik Atika, Firdha Ayu; Ramadhani, Annisa Nur; Fortuna, Shandy Oyteza
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.22 KB)

Abstract

Kabupaten Gresik memiliki banyak wisata religi bersejarah islam. Situs Makam Sunan Giri merupakan salah satu objek wisata religi yang banyak dikenal oleh masyarakat. Klangonan adalah salah satu desa terdekat dengan Situs Makam Sunan Giri, yang memiliki potensi ekonomi lokal. 80% penduduk Desa Klangonan membuka usaha berbasis rumah tangga. Home Based Enterprise (HBE) / Usaha Berbasis Rumah Tangga (UBR) merupakan sebuah konsep yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Banyaknya HBE Desa Klangonan berpotensi mendukung pengembangan wisata dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, diperlukan penelitian yang dapat mengidentifikasi kondisi eksisting HBE Desa Klangonan berdasarkan proporsi pembagian ruang hunian dan ruang usaha. Penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. 8 rumah ditetapkan menjadi sampel yang akan mewakili 199 HBE Desa Klangonan sebagai subjek penelitian. Proporsi ruang HBE yang paling mendominasi pada wilayah studi adalah tipe campuran. Keunikan langgam arsitektur pada beberapa rumah dapat digunakan sebagai pedoman perencanaan kawasan tematik. HBE Desa Klangonan membutuhkan perbaikan sirkulasi udara, penataan perabot dan perluasan pada ruang produksi. Permasalahan HBE di Desa Klangonan tidak hanya tentang perbaikan hunian saja, melainkan juga minimnya modal untuk usaha.
PENGARUH PERUBAHAN AKTIVITAS PADA KAMPUNG WISATA TERHADAP SENSE OF PLACE WARGA Ramadhani, Annisa Nur
Border: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2359.534 KB) | DOI: 10.33005/border.v1i2.22

Abstract

Program perbaikan kampung di Surabaya dinilai berhasil dalam memperbaiki perumahan dan permukiman berbasis pembangunan berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan adanya beragam pengembangan kampung wisata berbasis tematik yang memiliki nilai konservasi budaya baik tangible maupun intangible. Pengembangan kampung wisata ini memiliki tujuan positif untuk meningkatkan kesejahteraan sosio-ekonomi masyarakat kampung. Namun di sisi lain, terjadi perubahan fungsi dan makna kampung dari sebuah sistem permukiman dengan aksesibilitas sosial rendah menjadi permukiman dengan aksesibilitas yang terbuka untuk umum terutama wisatawan. Perubahan aktivitas ini juga dapat mempengaruhi persepsi sense of place masyarakat yang tinggal di dalam kampung tersebut. Strategi penelitian ini menggunakan mixed method yakni menggabungkan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif melalui kuisioner yang dianalisis dengan teknik cross tabulation dan data kualitatif dengan kajian pustaka dan in depth interview yang selanjutnya ditriangulasikan untuk mendapatkan kesimpulan akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif pengembangan kampung wisata terhadap peningkatan persepsi sense of place masyarakat ditinjau dari aspek aktivitas. Sense of place sendiri erat kaitannya dengan tingkat partisipasi masyarakat dan keberlanjutan dalam pembangunan kampung. Sehingga penelitian ini memiliki kontribusi penting untuk pengembangan teori sense of place yang dapat menjadi arahan bagi trilogi pembangunan permukiman seperti pemerintah, pihak swasta dan masyarakat setempat dalam menentukan konsep pengembangan kampung wisata yang berkelanjutan, khususnya di Kota Surabaya.
Perencanaan dan Perancangan Revitalisasi Pusat Pasar Seni di Tenggarong Kutai Kartanegara dengan Tema Arsitektur Vernakular Kontemporer Kirana, Puteri Chandra; Ramadhani, Annisa Nur; Nareswarananindya, Nareswarananindya
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar seni dulunya adalah sebuah pasar kesenian yang menyeguhkan beraneka ragam kegiatan kesenian, yang ada di Tenggarong Kutai Kartanegara. Seiring berjalannya waktu tempat ini mengalami penurunan minat oleh masyarakat setempat, dikarenakan banyaknya fasilitas yang tidak terawat dengan baik. Lahan berada disekitar kawasan objek wisata, sehingga masih terdapat potensi yang besar untuk melakukan perubahan ataupun menghidupkan kembali potensi yang ada pada pasar seni. Agar nantinya tidak mematikan perekonomian warga setempat, dan secara tidak langsung ikut serta membantu pemerintah dalam sektor ekonomi kreatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode campuran (mix method), yang dimana peneliti mengkombinasikan data kualitatif dan data kuantitatif untuk memperoleh analisi yang relevan terhadap permasalahan yang ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara peneliti mendapatkan langsung hasil informasi objek melalui wawancara / survey, dan mendapatkan arsip yang dimiliki oleh lembaga terkait. Tema yang digunakan adalah Aristektur Vernakular Kontemporer, dengan menggunakan konsep vernakular kontemporer yang dikemukakan oleh William S. Lim, yaitu: seperti Extending Tradition dan Reinventing Tradition. Dengan adanya 53 responden yang didapat pada kuesioner, dan terdapat 50 responden menyetujui adanya revitalisasi pada pasar seni menjadikan dasar kuat dalam tugas akhir arsitektur ini. Maka diharapakan pada tugas akhir arsitektur ini dirancangkan secara kompleks mengenai Perencanaan dan Perancangan Revitalisasi Pusat Pasar Seni di Tenggarong Kutai Kartanegara, di tengah modernisasi kota dengan sentuhan arsitektur vernakular kontemporer, mengikuti proses perkembangan masyarakat setempat.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN WISATA KULINER DI SAMARINDA DENGAN KONSEP CITYWALK TEMA: URBAN TOURISM Nurisnaini, Riken; Ramadhani, Suci; Ramadhani, Annisa Nur
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Samarinda dihadiri oleh aneka kuliner khas Kalimantan Timur. Di kota Samarinda belum ada fasilitas yang mewadahi semua kegiatan bidang Kuliner baik dalam hal wisata. Usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bidang kuliner untuk sarana informatif dan sarana wisata. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif, penelitian ini menganalisis objek pembanding untuk mendapatkan kesimpulan sebagai acuan dalam proses rancangan selanjutnya. Taman Wisata Kuliner ini menggunakan konsep Citywalk dan dengan pendekatan Urban tourism, penggabungan taman wisata kuliner dengan konsep city walk serta penggunaan tema bangunan yaitu urban tourism menjadikan taman wisata kuliner ini menjadi kawasan yang nyaman bagi para pengunjung. Menerapkan konsep Makro (Rekreatif), konsep makro tatanan lahan (Terarah), konsep bentuk (Kontemporer) dan konsep mikro ruang (Rekreatif). Hasil rancangan ini diharapkan menjadi obyek budaya kuliner yang dapat memberikan konstribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat serta yang dapat memberikan obyek wisata bagi masyarakat, baik dari dalam maupun luar negeri yang tertarik tentang kuliner makanan khas Kalimantan Timur di kota Samarinda.
Perancangan Komplek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sepakbola di Kabupaten Gresik dengan Tema Tropis Modern Bahtiar, Sahrul Fahmi; Ramadhani, Annisa Nur; Rachim, Amir Mukmin
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 2 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.557 KB) | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i2.1910

Abstract

Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang paling popular pada saat ini. Beberapa wilayah di Indonesia membentuk pemain-pemain sepakbola dimulai dari usia dini, dengan mendirikan akademi sepakbola dan juga pusat-pusat pelatihan sepakbola. Gresik, seperti halnya beberapa kota besar lainnya di Indonesia juga memiliki potensi besar dalam perkembangan sepakbola. Berdasarkan survei yang dilakukan dapat dikatakan bahwa masyarakatnya banyak yang memiliki antusiasme luar biasa pada olahraga ini, sehingga perlu adanya fasilitas latihan sepakbola yang menyediakan sarana lebih lengkap. Pada penerapan pusat pendidikan dan pelatihan sepakbola yang dirancang di Kabupaten Gresik ini diharapkan mampu menyediakan fasilitas yaitu tempat pelatihan, pendidikan, pembinaan, dan penelitian tentang sepakbola sehingga dapat menunjang ekspresi bangunan yang mewadahi adanya sarana-sarana pendidikan agar dapat digunakan oleh para pemain sepakbola untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian bermain sepakbola sehingga mampu meningkatkan prestasi khususnya masyarakat di Kabupaten Gresik dalam bidang sepakbola. Artikel ini dimaksudkan untuk memahami tentang penerapan tema Arsitektur Tropis Modern yang mencakup tatanan lahan, bentuk, ruang dan elemen lainnya pada perancangan pusat pendidikan dan pelatihan sepakbola di Kabupaten Gresik yang dapat beradaptasi dengan kondisi iklim, lingkungan serta desain modern masa kini untuk menyediakan sarana dan fasilitas lengkap sehingga dapat mengakomodasi semua angan-angan mengenai pembinaan dan pengembangan sepakbola khususnya di kabupeten Gresik dan Indonesia.
Pusat Gamer di Surabaya dengan Tema Metafora Putra, Bima Pratama Fauzi; Widjajanti, Wiwik Widyo; Ramadhani, Annisa Nur
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 2, No 1 (2021): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2021.v2i1.1506

Abstract

Abstract. E-sport is a completion to play video games which are generally conducted between professional players. In Surabaya, game players are increasing every day since there was a news about various games which were entering to the E-sport branch in Asie Games in 2018. But, increasing of technology development does not support with adequate facilities. It is a reason to build and design Gamer Community Center in Surabaya. Parents concern to their children who like to play games and the bad effects of games were the main problems. Parents and society ignorance about E-sport, as well as Surabaya government hasn't taken apart in the development of E-sport, was a problem which must be resolved. The presence oof designing and planning Gamers Community center was hoped that it will able to provide insight to the E-sport world to the society and it is able yo develop E-sport in Surabaya.  This study used qualitative and survey methods, so, the researcher obtained adequate description of the design and the theme was metaphorical which was focused to the forms that reflect a function. It was also supported by gamer's adaptive macro concept which made the function and gamers' characteristics. Land arrangement of micro concept and forms used abstract metaphor combined with micro concept of hi-tech space. It would make an area become unique, comfortable, and capable to develop E-sport in Surabaya. It is hoped by using this design, the parents won't be worry to their children when their children love to play game. Because game becomes as a profession. Keywords: zE-sport, Surabaya, Community, Gamers, Metaphors, Game Abstrak. E-sport adalah kompetisi bermain video game, yang pada umumnya dilakukan antara para permian profesional. Jumlah Gamer yang ada di Surabaya kian hari kian bertambah sejak adanya berita tentang berbagai judul game masuk kedalam cabang e-sport di Asian Game 2018. Namun, meningkatnya perkembangan teknologi dan minat masyarakat terhadap e-sport, tidak didukung dengan fasilitas yang memadai. Kekawatiran orang tua terhadap anak yang gemar bermain game serta dampak buruk yang ditimbulkan terhadap anak, dirasa menjadi permasalahan utama. Ketidak tauan para orang tua dan masyarakat tentang e-sport, serta belum ikut andilnya pemerintah Surabaya dalam perkembangan e-sport, merupakan suatu permasalahan yang harus di selesaikan. Dengan hadirnya Perencanaan dan Perancangan Pusat Komunitas Gamer di Surabaya ini, diharapkan mampu memberikan wawasan tentang dunia e-sport kepada masyarakat serta dapat mengembangkan e-sport yang ada di Surabaya. Menggunakan metode kualitatif   dan survey, sehingga diperoleh gambaran tentang desain yang cukup memadai dalam perancangan, dengan tema metafora yang berfokus pada bentukan yang mencerminkan suatu fungsi. Hal ini juga didukung dengan konsep makro adaptif gamer yang lebih mendekatkan fungsi dengan sifat para gamer, mikro konsep tatanan lahan dan bentuk yang menggunakan metafora absrak dipadukan dengan konsep mikro ruang hi-tech dirasa akan menjadikan suatu  kawasan yang unik, nyaman dan tentu saja mampu mengembangkan serta memajukan E-sport yang ada di Surabaya. Diharapakan dari hasil rancangan ini maka tidak ada lagi kekawatiran orang tua tentang kegemaran anak akan game, karena game kini juga bisa menjadi profesi. Kata Kunci: E-sport, Surabaya, Komunitas, Gamer, Metafora. Game
COMMUNITY BASED TOURISM DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN KEDUNG COWEK DI SURABAYA Annisa Nur Ramadhani
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.546 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i2.3319

Abstract

Paper ini berfokus pada analisa pengaturan permukiman nelayan dan eksplorasi konsep pembangunan pemukiman nelayan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pemukiman nelayan berkelanjutan berdasarkan konsep community based tourism. Penelitian ini dilakukan di kampung nelayan Kedung Cowek yang terletak di wilayah pesisir Surabaya. Mayoritas masyarakat kampung bekerja sebagai nelayan dan masih mempertahankan budaya dan kegiatan nelayan tradisional dalam gaya hidup lokal masyarakat. Kampung ini memiliki potensi besar untuk menjadi situs pariwisata berbasis CBT (Community Based Tourism). Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa pemukiman nelayan di daerah ini tidak berkembang secara signifikan. Rekomendasi pengembangan di kampung nelayan Kedung Cowek ini harus memperhatikan budaya dan tradisi setempat dengan menerapkan unsur teknologi untuk pengembangannya. Dalam hal ini, dukungan peran berbagai stakeholder seperti pemerintah, akademisi, LSM, CSR, dan penduduk setempat sangat vital diperlukan untuk pengembangan kampung menuju kampung nelayan berbasis community based tourism. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk perencanaan kota dan desain perkotaan wilayah pesisir Surabaya menuju konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i2.3319
BEHAVIOUR SETTING AND SPATIAL USAGE ANALYSIS ON SOMBO LOW COST FLAT’S CORRIDOR Annisa Nur Ramadhani; Muhammad Faqih; Arina Hayati
Journal of Architecture&ENVIRONMENT Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2304.241 KB) | DOI: 10.12962/j2355262x.v16i1.a3189

Abstract

Flats corridors’ designs that are relatively narrow are less able to accommodate the needs of social space for residents in low cost flats. This is because Indonesian people are used to livinge in horizontal housing, one of them being the kampung. The kampung alley provides for various forms of dynamic activity and social interaction for resident, and make it to be a good social space. Related to this fact, architects have the task of designing flats corridors that could accomodate residents’ needs for social space such as the user’s behaviour setting in a kampung street. This issue is in line with the case study in Sombo Flat’s corridor which was designed based on the characteristics of a kampung street’s behaviour setting concept. With that concept, flats corridors were designed very wide, approximately 3–9 meters. This wide corridor give residents the opportunity for social interaction and other dynamic activities that take place in the corridors. This paper aims to evaluate the design implementation of the Sombo Flat’s corridors using analysis on behaviour setting method, which covers the pattern of the activities, setting/milieu, synormophy (the relationship between activity and the setting), and also analysing space usage patterns that occur in the corridors. The data are collected through observation, interview, documentation and analyze with descriptive qualitative methods. The results of the research show that Sombo Flat’s corridor, designed based on the characteristics of a kampung street concept, can accomodate the resident’s pattern of activities well, especially in the function of social space to create a sense of neighborhood. However, the negative impact from this wide corridor design is that it gives residents an opportunity to appropriate their personal space in the corridor which supposedly is a public space (thereby changing the spatial usage).
INHABITANT’S SENSE OF PLACE IN THE CONTEXT OF TOURISM KAMPUNG Annisa Nur Ramadhani; Muhammad Faqih; Arina Hayati
Journal of Architecture&ENVIRONMENT Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1407.79 KB) | DOI: 10.12962/j2355262x.v17i2.a3894

Abstract

Kampung improvement program in Surabaya is considered successful in enhancing the qualty of housing and settlement-based on sustainable development. Recently, several kampungs develop based on tourism thematic (Thematic Tourism Kampung Programme) that adopts cultural conservation value both tangible and intangible. The development of this tourism kampung has a positive purpose to improve the socio-economic prosperity of its people. On the other hand, there is a change of function and meaning of the kampung from an urban kampung to a tourism kampung. It means that the kampung settlement becomes more accessible to the public visitors, ie tourists who want to visit and feel the experience of place within the kampung. In this case, the changes that occur have affect both kampung’s dimensions physically and non-physically, because sense of place is closely related to the level of community participation and the sustainability of a development. This paper aims to enrich the model of sense of place in the smaller context which is tourism kampung development in developing county through an approach based on an in-depth literature review of relevant studies and official documents of institutions. The main dimensions and elements have been identified to measure community’s sense of place level in tourism kampung. The different theories of sense of place are reviewed to show the need of a shared definition of what constitutes a sense of place, its features, and its performance in the specific context (tourism kampung). The result of this research explain that variables of sense of place consist of form, activity, and meaning which has sub variable namely place attachment and bonding. Furthermore, the identified variables will be used to form a questionaire in the next sense of place study especially in the tourism kampung context.
Pendekatan Vernakular Kontemporer dalam Desain Pasar Wisata Apung Surabaya di Area Mangrove Wonorejo Annisa Nur Ramadhani; Muhammad Faqih
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.438 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.17850

Abstract

Surabaya merupakan kota yang kaya akan potensi perdagangan mikro dan perkembangan ekonomi kerakyatan yang cukup signifikan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya program bertemakan pengembangan ekonomi kerakyatan yang diprakarsai pemerintah Kota Surabaya. Diantaranya adalah penyediaan sentra PKL, pengembangan dan pembinaan UMKM, sampai tambahan suntikan modal bagi pelaku bisnis mikro. Namun dibalik banyaknya potensi tersebut, tersimpan banyak ancaman terhadap perkembangan perekonomian kerakyatan di Surabaya. Mulai dari kurangnya akses pasar untuk produk-produk mereka, persaingan dengan sektor ekonomi makro, sampai tantangan pasar global dan MEA. Dalam hal ini diperlukan fasilitas pasar yang dapat menjadi wadah dan sarana pedagang bagi pelaku ekonomi mikro sekaligus fungsi wisata sehingga dapat menarik minat pengunjung. Pendekatan vernakular kontemporer digunakan dalam desain pasar wisata ini, dengan tujuan menggali eksotisme lokalitas budaya yang dipadu dengan selera kontemporer masa kini, sehingga desain dapat menjadi destinasi wisata belanja khas Kota Surabaya. Penggunaan material lokal pada bangunan seperti bambu, kayu, batu-bata, dipadukan dengan elemen konstruksi kontemporer seperti beton dan baja juga membuat aksen tersendiri dalam desain bangunan. Selain lokalitas, pendekatan vernakular kontemporer memiliki nilai responsif dan adaptif terhadap lingkungan eksisting, sehingga desain bangunan sejauh mungkin meminimalisir kerusakan pada lingkungan eksisting dan memaksimalkan penggalian potensi tapak eksisting dalam desain yang ada. Hal ini sesuai dengan tapak terpilih yang berlokasi di area Mangrove Wonorejo. Bangunan didesain dengan struktur panggung sehingga meminimalisir kerusakan site eksisting yang berupa bozem atau waduk mangrove. Elemen ekosistim mangrove pun dipertahankan dan dimanfaatkan sebagai elemen pendukung yang mengintervensi desain bangunan.