Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Penyebab Kematian Maternal di Kabupaten Cirebon Nataria, Desti; Husin, Farid; Hidayat, Yudi M; Sismayadi, Dodi; Sukandar, Hadyana; Wirakusumah, Firman F
Jurnal Kesehatan - Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2383.055 KB) | DOI: 10.35730/jk.v11i1.465

Abstract

Kematian maternal merupakan indikator yang menggambarkan status kesehatan wanita dan sebagian besar merupakan kematian yang dapat dicegah. Kematian maternal di Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan dari tahun 2014?2015 yaitu dari 49 menjadi 53 kasus. Dibutuhkan data kematian yang lengkap untuk mengkaji penyebab kematian. Pengkajian yang tepat memberikan masukan perbaikan penanganan dan pembuatan kebijakan pada masa mendatang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi faktor penyebab kematian maternal. Desain penelitian menggunakan sequensial explanatory mixed method. Tahap pertama pengambilan data kuantitatif terhadap 53 data OVM, RMM, dan RMMP, serta rekapitulasi laporan kematian maternal tahun 2015, kemudian dilanjutkan pengambilan data kualitatif melalui indepth interview yang dilakukan pada keluarga (suami/ibu/orang tua/mertua/saudara kandung perempuan) dari ibu yang mengalami kematian, tenaga kesehatan yang terkait dengan kematian maternal, dan penanggungjawab pencatatan dan pelaporan kematian maternal di dinas kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dinas kependudukan dan catatan sipil/dinas pemakaman. Penelitian dilakukan di Kabupaten Cirebon pada Bulan Oktober-November 2016. Seluruh kematian maternal telah tercatat dan terlaporkan. Sebagian besarnya merupakan kematian maternal dapat dicegah yang disebabkan oleh multifaktor diantaranya faktor pasien, tenaga kesehatan, dan rujukan 37,5%; faktor pasien dan tenaga kesehatan 29,2%; faktor pasien, sarana prasarana, dan rujukan 14,5%; faktor tenaga kesehatan dan rujukan 8,3%; faktor sarana dan rujukan 6,3%; serta faktor pasien, tenaga kesehatan, sarana prasarana, dan rujukan 4,2%. Kematian maternal yang dapat dicegah disebabkan oleh kontribusi banyak faktor yang saling berkaitan sehingga untuk menurunkan kematian maternal dibutuhkan komitmen dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
SENSITIVITAS, SPESIFISITAS DAN AKURASI PENGUKURAN KONTRAKSI UTERUS KALA I FASE AKTIF IBU BERSALIN MENGGUNAKAN TOKODINAMOMETER Bainuan, Lina Darmayanti; Husin, Farid; Anwar, Anita Deborah; Arifin, Achmad; Wirakusumah, Firman Fuad
Majalah Kedokteran Bandung Vol 50, No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.328 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v50n1.1213

Abstract

Pada umumnya, pemeriksaan kontraksi uterus dilakukan dengan menekan fundus uteri, namun demikian cara tersebut menyebabkan ketidaknyamanan dan hanya dapat mengetahui frekuensi kontraksi sedangkan durasi dan intensitas kontraksi pengukurannya bersifat subjektif. Cara lain yang digunakan adalah menggunakan Kardiotokografi, namun harganya mahal danl lebih sulit untuk menginterpretasikan hasil. Tokodinamometer dapat digunakan untuk menilai kemajuan persalinan karena dapat dibaca langsung, sederhana, dan harga terjangkau, sehingga dapat digunakan di komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sensitivitas, spesifisitas dan akurasi Tokodinamometer dalam mengukur kontraksi uterus kala I fase aktif pada ibu bersalin. Rancangan penelitian merupakan studi observasional analitik dengan desain Cross sectional (potong silang). Sampel penelitian berjumlah 47 orang yang memenuhi kriteria inklusi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, dengan teknik concecutive sampling. Pengambilan data dengan mengukur kontraksi uterus  menggunakan Tokodinamometer dan Kardiotokografi (KTG) diukur secara bersamaan sebanyak 2 kali. Analisis menggunakan uji Wilcoxon?s, dan uji diagnostik. Hasil penelitian didapatkan, frekuensi dan intensitas kontraksi uterus tidak terdapat perbedaan (p>0,05), sedangkan durasi kontraksi terdapat perbedaan bermakna (p< 0,05) antara ibu bersalin kala I fase aktif yang diukur menggunakan Tokodinamometer dan KTG. Tokodinamometer memiliki nilai sensitivitas (90,47%), spesifisitas (78,26%) dan akurasi (87,21%). Tokodinamometer dapat digunakan untuk pemantauan kontraksi uterus di komunitas.Kata kunci : Fase aktif, Kontraksi uterus, Tokodinamometer Sensitivity, Specificity, and Accuracy Measurement of Stage I Active Labor Uterus Contraction Using TokodynamometerExamination of uterine contractions is generally done by pressing the uterine fundus. This method can cause discomfort and can only reveal the frequency of contraction while the duration and intensity of contraction measurement is subjective, leading to inaccurate decision making in early phase of labor. Labor monitoring should be done by cardiotocography. However, this device is expensive and interpretation of results needs specific skills.  Since  contraction assessment is important to understand the progress of labor, a device that can be used at the community level is needed. This study aimed to analyze the sensitivity, specificity and accuracy of Tokodynamometer in measuring uterine contraction in the first stage of active phase of labor. This was a crossectional analytic observational study on 47 women who met the inclusion criteria in Bandung City Maternal and Child Hospital t RSKIA Bandung, with concecutive sampling technique. Tokodynamometer and Cardiotocography were used to measure uterine contractions simultaneously. Each measurement was done twice or according to mother condition. Data collected were analyzed using  Wilcoxon?s test and diagnostic test. The results showed that the frequency and intensity of uterine contractions did not differ (p>0.05), whereas the duration of contraction was significantly different with p=0.012 (p<0.05) between measurements taken using Tokodinamometer and CTG in active phase of labor. The Tokodynamometer has sensitivity specificity and accuracy values of 90.47 %, 78.26 %), and 87.21 %,, respectively. Tokodynamometer has almost similar sensitivity, specificity, and accuracy to Cardiotocography as the gold standard. Thus, Tokodynamometer can be used for monitoring uterine contractions in community setting.Key words: Active phase, uterine contractions, Tokodynamometer
The Effect of Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) Leaf Biscuit on Increasing Prolactine Levels of Breastfeeding Mother Indrayani, Diyan; Shahib, Muhamad Nurhalim; Husin, Farid
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v16i1.11324

Abstract

Prolactin is one of the important hormones for increasing the synthesis and secretion of breast milk. Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) leaf biscuits are standardized and practical processed food products that are substituted with katuk leaf extract and have met the requirements as additional food for breastfeeding mothers. In addition to nutritional content, katuk leaf biscuits also contain phytochemical compounds, namely steroids and alkaloids. The purpose of this study was to determine the effect of katuk leaf biscuits on increasing serum prolactin levels of breastfeeding mothers. This research was conducted in the city of Bandung. The design used was a randomized controlled trial. The sample was 45 primiparous postpartum mothers who gave birth at the public health center for Obstetrics and Neonatal Basic Emergency Services (Puskesmas PONED) in Bandung City, consisting of 22 treatment groups and 23 control groups. Sampling is conducted by block randomization. Data were analyzed using the Independent T-test. The results showed that there was an effect of katuk leaf biscuits on increasing serum prolactin levels in breastfeeding mothers. It is suggested that katuk leaf biscuits be used as an alternative as an effort to increase breast milk production so that it can support the success of exclusive breastfeeding.
ANALISIS PENYEBAB KEMATIAN MATERNAL DI KABUPATEN CIREBON Nataria, Desti; Husin, Farid; Hidayat, Yudi M; Sismayadi, Dodi; Sukandar, Hadyana; Wirakusumah, Firman F
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v11i1.614

Abstract

Kematian maternal merupakan indikator yang menggambarkan status kesehatan wanita dan sebagian besar merupakan kematian yang dapat dicegah. Kematian maternal di Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan dari tahun 2014‒2015 yaitu dari 49 menjadi 53 kasus. Dibutuhkan data kematian yang lengkap untuk mengkaji penyebab kematian. Pengkajian yang tepat memberikan masukan perbaikan penanganan dan pembuatan kebijakan pada masa mendatang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi faktor penyebab kematian maternal. Desain penelitian menggunakan sequensial explanatory mixed method. Tahap pertama pengambilan data kuantitatif terhadap 53 data OVM, RMM, dan RMMP, serta rekapitulasi laporan kematian maternal tahun 2015, kemudian dilanjutkan pengambilan data kualitatif melalui indepth interview yang dilakukan pada keluarga (suami/ibu/orang tua/mertua/saudara kandung perempuan) dari ibu yang mengalami kematian, tenaga kesehatan yang terkait dengan kematian maternal, dan penanggungjawab pencatatan dan pelaporan kematian maternal di dinas kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dinas kependudukan dan catatan sipil/dinas pemakaman. Penelitian dilakukan di Kabupaten Cirebon pada Bulan Oktober-November 2016. Seluruh kematian maternal telah tercatat dan terlaporkan. Sebagian besarnya merupakan kematian maternal dapat dicegah yang disebabkan oleh multifaktor diantaranya faktor pasien, tenaga kesehatan, dan rujukan 37,5%; faktor pasien dan tenaga kesehatan 29,2%; faktor pasien, sarana prasarana, dan rujukan 14,5%; faktor tenaga kesehatan dan rujukan 8,3%; faktor sarana dan rujukan 6,3%; serta faktor pasien, tenaga kesehatan, sarana prasarana, dan rujukan 4,2%. Kematian maternal yang dapat dicegah disebabkan oleh kontribusi banyak faktor yang saling berkaitan sehingga untuk menurunkan kematian maternal dibutuhkan komitmen dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral