This Author published in this journals
All Journal Suhuf
Kurnia PS, Alaika M. Bagus
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MOTIVASI BELAJAR DALAM PERSPEKTIF QS. AL-RA’D: 11 MENURUT KITAB TAFSIR AL-JALALAIN KARYA IMAM JALALUDDIN AL-MAHALLI DAN IMAM JALALUDDIN AL-SUYUTI Kurnia PS, Alaika M. Bagus
Suhuf Vol 31, No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dirinya atau dari luar/eksternal untuk melakukan sesuatu sebab tujuan tertentu yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku karena sebab pengalaman yang lalu atau saat ini dengan adanya stimulus dan respon yang saling bekerjasama. Urgensi motivasi dalam belajar juga salah satu bentuk indikator tercapainya keberhasilan prestasi peserta didik. Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk melakukan analisis beberapa bentuk motivasi belajar dalam perspektif QS. al-Ra?d: 11 melalui pendekatan Kitab Tafsir al-Jalalain Karya Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin al-Suyuti. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaiamana bentuk nilai pendidikan yang khususnya pada indikator motivasi dalam belajar yang tertuang pada QS. al-Ra?d: 11 yang nantinya akan dijadikan sebagai referensi utama bagi pendidik muslim yang akan memotivasi peserta didiknya dalam hal ini kaitannya pada proses belajarnya. Dari pelacakan penulis dari berbagai referensi, penulis menyimpulkan bahwa pada QS. al-Ra?d ayat 11, penulis dapat mengkategorikan tiga nilai pendidikan yang diambil dari QS. al-Ra?d: 11, yaitu pengawasan dan bimbingan dari orang tua sebagai solusi pertama yang mampu memotivasi peserta didik, pemenuhan sarana belajar baik di rumah ataupun sekolah yang diusahakan dengan sedemikian rupa juga menjadi bentuk atau cara motivasi secara pasif sebagai usahanya dan selanjutnya tergantung peserta didiknya dalam mensikapi proses belajarnya. Yang terakhir adalah reward and punishment juga menjadi cara terakhir. Dari ketiga bentuk motivasi tersebut, maka segala bentuk cara yang bertujuan agar peserta didik mampu termotivasi dalam belajar adalah salah satu indikator tercapainya keberhasilan dalam belajar. Baik yang berperan adalah pendidikan formal (dibaca: sekolah) maupun pendidikan non formal, yaitu lingkungan keluarga atau orang tua sendiri sebagai pendidik utamanya.