Kila, Kristina
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISA KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN JAMU INSTAN TEMULAWAK DAN DAUN KUMIS KUCING (TINJAUAN DARI PELAKUAN TERBAIK KOMBINASI MALTODEKSTRIN DAN TAPIOKA SEBAGAI BAHAN PENGISI) Kila, Kristina; Mushollaeni, Wahyu; Rahmawati, Atina
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traditional herbal medicine made from various natural materials, including from Curcuma xanthoriza Roxb and Orthosiphon spicatus B.B.S that are very potential to be developed into herbal medicine ingredients. Until now these two materials are still widely processed into herbal ingredients in the form of dry materials or processed by the community into herbal form liquid or brewed and not yet processed into herbal medicine in the form of instant. The process of making herbal medicine in the form of instantly requires the right filler. Instant food processed fillers are cheap and easy to find in the market is maltodekstrin and tapioca. However, no studies have revealed the use of these two fillers in the manufacture of instant herbs made from Curcuma xanthoriza Roxb and Orthosiphon spicatus B.B.S, as well as analyzing the feasibility of the business. Therefore, this study aims to determine the feasibility of the business of making instant herbal medicine made from Curcuma xanthoriza Roxb and Orthosiphon spicatus B.B.S, with a review of the best formulation of maltodextrin and tapioca as the filler. The best formulations for the use of maltodextrin and tapioca are 30% and 5%. The business feasibility analysis shows that instant herbs with 30% maltodextrin and 5% tapioca ratio are feasible because RCR value is more than 1 (1.1). Jamu tradisional dibuat dari berbagai bahan alam, diantaranya dari temulawak dan daun kumis kucing yang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan obat herbal. Hingga saat ini kedua bahan tersebut masih banyak diolah menjadi bahan jamu dalam bentuk bahan kering atau diproses oleh masyarakat menjadi jamu bentuk cair atau seduhan dan belum banyak diproses menjadi jamu dalam bentuk instan. Proses pembuatan jamu dalam bentuk instan sangat membutuhkan bahan pengisi yang tepat. Bahan pengisi produk olahan pangan instan yang cukup murah dan mudah ditemui di pasaran adalah maltodekstrin dan tapioka. Namun demikian, belum ada peneliitian yang mengungkapkan penggunaan kedua bahan pengisi ini dalam pembuatan jamu instan berbahan temulawak dan daun kumis kucing, sekaligus menganalisa kelayakan usahanya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan usaha pembuatan jamu instan berbahan temulawak dan daun kumis kucing, dengan tinjauan dari formulasi terbaik maltodekstrin dan tapioka sebagai bahan pengisi. Formulasi terbaik penggunaan maltodekstrin dan tapioka adalah 30% dan 5%. Analisa kelayakan usaha menunjukkan bahwa jamu instan dengan perbandingan maltodekstrin 30% dan tapioka 5%, layak diusahakan karena nilai RCR lebih dari 1 (1,1).