This Author published in this journals
All Journal Fakultas Pertanian
Rofiatin, Umi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK PENGHASIL TELUR RASA UDANG DI DESA KEJAPANAN KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR Sanjaya, Hary; Pudjiastuti, Agnes Quartina; Rofiatin, Umi
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Itik yang disebut bebek dalam bahasa Jawa berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar (Anas Moscha) atau wild mallard ini terus dijinakkan menjadi itik yang dipelihara sekarang yang disebut anas domesticus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan, biaya dan pendapatan, kelayakan pengembangan usaha itik ternak petelur di Desa Japanan Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang situasi sekarang dan interaksi lingkungan pada unit penelitian berlangsung. Dari perhitungan tercatat bahwa R / C dari 1,09 peternakan itik petelur dari upaya dalam ternak, karena peternakan memiliki R / Ratio C> 1 dengan arti mengalami keuntungan. Peritungan atas bahwa payback period (PBP) dari usaha pemeliharaan itik milik petelur dari bapak hasan basri di desa sub-provinsi kejapanan dari pasuruan dengan jumlah ternak 1000 ekor 15,14 per periode.
PERAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP MINAT PETANI PADA TANAMAN HORTIKULTURA DI KELOMPOK TANI GEMAH RIPAH DUA, DESA NGANTRU, KECAMATAN NGANTANG, KABUPATEN MALANG Bala, Paulus Aloysius; Arvianti, Eri Yusnita; Rofiatin, Umi
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hortikulture plants was most potensial plants that can be devolope at tropic culture like indonesia and had a good procpect in the future and also as a devisa source for indonesia.the most minim horticulture production were red chili, potatoes, and orange that the range is below 4.13% each years. The main comodities horticulture that had a good range and keep hight were chrysanthemum, salak and chili. But there was also horticulture komodities that had a range keep drop likes manggoes, orange, mangosteen and temulawak. The purpose of this was to determine the role of agricultural instructor to farmers' interest in horticultural crops in the village Ngantru, Ngantang, Malang. The method in this study was a qualitative method while the type of data analysis was descriptive analysis following with regression analysis. The population in this research were 83 members of farmers Gemah Ripah Dua and The numbers of samples in this study were 45 members of farmer group. From the results of statistical analysis were known that X1 can be seen from the t-count = 2445> t0,05 = 2.016. It means that the instructor as a motivator (X1) has a significant relationship to the interest of farmers in Horticultural Crops (Y). X2 can be seen from the t-count = 2,504> t0,05 = 2.018. It means that the instructor as an organizer and a dynamisator (X2) has a significant relationship to the interest of farmers in Horticultural Crops (Y). X3 can be seen from t-count = 3.996> t0,05 = 2.019. It means that the instructor as facilitator (X3) had a significant relationship to the interest of farmers in Horticultural Crops (Y). The statistical analysis showed a strong meaning. It can be seen from the value of R square of 0.697 or 69.7%. Meanwhile 0,303 or 30.3% are influenced by other factors that has not been studied before. From the results of statistical analysis known that the value of F = 5.769> value F0,05 = 4.20. This indicates that the independent variable has a significant relationship to the fixed variable (Y). Tanaman hortikultura merupakan komoditas pertanian pada iklim tropis yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia dan memiliki prospek yang cerah di masa mendatang sekaligus sebagai sumber perolehan devisa bagi Indonesia.Pertumbuhan produksi tanaman hortikultura terkecil yaitu pada cabe merah, kentang dan jeruk yang pertumbuhannya di bawah 4,13 % per tahun. Komoditas utama hortikultura yang mengalami peningkatan produktivitas yang tinggi diantaranya krisan, salak, dan cabe rawit. Namun demikian ada juga komoditi hortikultura yang mengalami penurunan produktivitas seperti mangga, jeruk, manggis dan temulawak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran penyuluh pertanian terhadap minat petani pada tanaman hortikultura di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif sedangkan jenis analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan dilanjutkan dengan analisis regresi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 83 anggota kelompok tani Gemah Ripah Dua dan sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu 45 anggota kelompok tani. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling. Hasil analisis statistik diketahui bahwa X1 dapat dilihat dari thitung=2.445>t0,05=2,016 yang berarti bahwa Penyuluh Sebagai Motivator (X1) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Minat Petani Pada Tanaman Hortikultura (Y). Untuk X2 dilihat dari thitung=2,504>t0,05=2,018 yang berarti bahwa Penyuluh Sebagai Organisator dan Dinamisator (X2) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Minat Petani Pada Tanaman Hortikultura (Y). Untuk X3 dilihat dari thitung=3,996>t0,05=2,019 yang berarti bahwa Penyuluh Sebagai Fasilitator (X3) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap Minat Petani Pada Tanaman Hortikultura (Y). Hasil analisis diketahui bahwa nilai R square sebesar 0,697 atau 69,7% sedangkan 0,303 atau 30,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diteliti. Hasil analisis statistik diketahui bahwa nilai Fhitung=5,769>nilai F0,05=4,20 dapat dijelaskan bahwa variabel bebas mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel tetap.
PEMASARAN KOMODITAS BAWANG MERAH DI DESA TORONGREJO KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU Iskandar, Iskandar; Sa?diyah, Ana Arifatus; Rofiatin, Umi
Fakultas Pertanian Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The prospect of the development of Indonesian shallots on a world level is quite good considering that Indonesian is one of the world's onion exporters. Based on data from the Food and Agriculture Organization (FAO) in 2009-2013, Indonesia ranks fourth after New Zealand, France and the Netherlands while in ASEAN Indonesia ranks first. The purpose of this study was to determine the onion marketing channels, marketing margins of farmer-level onions with consumers and Integration of shallot markets in Torongrejo Village, Junrejo District, Batu City. The analytical method used is quantitative descriptive with an economic approach through Vector Error Correction Model (VECM. The data used in this study are primary data obtained from farmers and secondary data from the Agriculture Service Agency and Batu City Trade Office in the form of time series in 2018. The results of the study show that there are two marketing channels, channel I is more effective because the farmer's shere calculation results are smaller from channel II. The results of the market integration analysis show that onion prices at producer and consumer levels have a long-term relationship based on the Johansen cointegration test results. Granger causality test results indicate that prices at the producer level significantly influence prices at the consumer level, but conversely prices at the consumer level have no effect on prices at the producer level. The VECM Test results show that price movements in both markets have an increasing equation but, the pattern of movement is not always unidirectional. Prospek perkembangan bawang merah Indonesia di tingkat dunia cukup baik mengingat Indonesia merupakan salah satu negara eksportir bawang merah di dunia. Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2009-2013, Indonesia menempati urutan keempat setelah New Zealand, Perancis, dan Netherland sementara di ASEAN Indonesia masuk di urutan pertama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran bawang merah, margin pemasaran bawang merah tingkat petani dengan konsumen dan Integrasi pasar bawang merah di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan ekonometrika melalui Vector Error Correction Model (VECM). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoeh dari petani dan data sekunder dari Instansi Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan Kota Batu berupa time series tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran, saluran I lebih efektif karena hasil perhitungan farmer?s share lebih kecil dari saluran II. Hasil analisis integrasi pasar menunjukkan harga bawang merah di tingkat produsen dan konsumen ada hubungan jangka panjang berdasarkan hasil uji kointegrasi Johansen. Hasil uji kausalitas Granger menunjukkan bahwa harga ditingkat produsen berpengaruh secara signifikan terhadap harga di tingkat konsumen, namun sebaliknya harga di tingkat konsumen tidak ada pengaruh terhadap harga di tingkat produsen. Hasil Uji VECM menunjukkan bahwa pergerakan harga di kedua pasar tersebut mempunyai persamaan yang naik namun pola pergerakannya tidak selalu searah.