Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli sampai dengan Desember 2014 di hutan alami dan agroforestri sengon di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo serta agroforestri kopi dan pinus di Desa Sumberejo Kecamatan Batu Kota Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter cacing tanah (populasi dan ukuran tubuh cacing tanah), mengukur serta mempelajari pengaruh masukan seresah dan kandungan C-Organik terhadap karakter cacing tanah pada berbagai pola agroforestri. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan ditunjang data sekunder, serta menggunakan analisis koefisien korelasi untuk mencari hubungan antar variabel penelitian.Variabel yang diukur antara lain kerapatan populasi (ha-1), diameter tubuh (mm), berat tubuh cacing tanah (g), masukan seresah (Mg.ha-1.th-1), dan kandungan C-Organik (%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan antar berbagai pola agroforestri menghasilkan masukan seresah, kandungan C-Organik, serta karakter cacing tanah yang berbeda. Populasi cacing tanah tertinggi ditemukan pada lokasi hutan alami sebanyak 250000 ekor per hektar, seresah yang terukur sebesar 8.97 Mg.ha-1.th-1, dan kandungan C-Organik sebesar 1.50%. Berat tubuh cacing tanah yang diperoleh rata-rata 0.92 g, dengan rata-rata diameter tubuh 0.25 mm. Populasi cacing tanah terendah ditemukan pada lokasi agroforestri sengon sebanyak 112000 ekor per hektar, seresah yang terukur sebesar 6.90 Mg.ha-1.th-1, dan kandungan C-Organik sebesar 1.10%. Berat tubuh cacing tanah yang diperoleh rata-rata 0.76 g, dengan rata-rata diameter tubuh 0.17 mm. Populasi cacing tanah yang ditemukan pada lokasi agroforestri kopi dan pinus sebanyak 120000 ekor per hektar, seresah yang terukur sebesar 5.18 Mg.ha-1.th-1, dan kandungan C-Organik sebesar 1.30%. Berat tubuh cacing tanah yang diperoleh rata-rata 0.11 g, dengan rata-rata diameter tubuh 0.25 mm.