Iffah, Nur
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBUATAN KOMPOSIT MAGNESIUM SILIKA JENIS FORSTERITE (Mg2SiO4) BERBASIS SILIKA PASIR PANTAI METODE SOL-GEL SEBAGAI ADSORBEN ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK KELAPA SAWIT MENTAH Iffah, Nur; Dahlan, Dahlan; Haetami, Aceng
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2019): Edisi April
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12999.266 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v4i1.8839

Abstract

Pembuatan Komposit Magnesium silika berabasis pasir kuarsa menggunkan metode sol gel telah berhasil dilakukan. Hasil SEM pada Komposit Magnesium Silika menunjukkan morfologi materialnya berbentuk butiran dan hasil EDX menunjukkan komposisinya terdiri dari 49,09% Oksigen, 24,78% Magnesium, 12,11% Silikon 9,26% Sulfur dan 4,74% Natrium. Berdasarkan hasil karakterisasi SAA, material Komposit Magnesium Silika memiliki luas permukaan sebesar 26,096 m2/g, memiliki pori yang beragam (mesopori dan mikropori) dan hasil analisis menggunakan metode BJH menunjukkan distribusi pori pada Komposit Magnesium Silika merupakan mesopori dengan ukuran porinya sekitar 39,375 Ã…. Proses adsorpsi terhadap asam lemak bebas pada CPO menggunakan Komposit Magnesiu Silika berlangsung baik pada waktu 72 jam dengan kapasitas adsorbsi 699,75 mg/g dan masa optimum komposit magnesium silika 1 gram dengan kapasitas adsorbsi sebesar 860 mg/g. Hasil menunjukkan Komposit Magnesium Silika dapat menjadi alternatif adsorben rendah biaya dalam penurunan kadar asam lemak bebas pada CPO.Kata kunci: Pasir kuarsa, Komposit Magnesium Silika, Minyak kelapa sawit, Metode sol-gel, Asam lemak bebas dan Adsorbsi.
KETERLAKSANAAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PENYELESAIAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X SMA IFFAH, NUR; SUNARTI, TITIN
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing untuk melatihkan keterampilan penyelesaian masalah peserta didik. Jenis penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain one-grup pretest-posttest. Penelitian ini menggunakan 1 kelas eksperimen dan 2 kelas replikasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar keterlaksanaan pembelajaran. Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dianalisis dengan menghitung persentase data yang diperoleh dari modifikasi rating scale. Persentase rata-rata yang diperoleh kemudian dikonversi ke dalam kriteria penilaian keterlaksanaan pembelajaran. Hasil yang diperoleh yaitu rata-rata keterlaksanaan pada kelas eksperimen sebesar 89% , sebesar 87% pada kelas replikasi 1 dan sebesar 91% pada kelas replikasi 2. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing terlaksana dengan kategori sangat baik pada ketiga kelas. Kendala yang dihadapi saat penelitian adalah waktu penelitian yang singkat dan keterampilan penyelesaian masalah peserta didik yang masih rendah. Sehingga diperlukan waktu penelitian yang lebih lama untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik. Kata kunci: Keterlaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Iffah, Nur; Anies, Anies; Setyaningsih, Yuliani
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i1.39776

Abstract

Abstrak Instalasi hemodialisis merupakan tempat kerja dengan risiko kesehatan yang berlipat ganda di suatu rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian praktek keselamatan dan kesehatan kerja di instalasi hemodialisis Rumah Sakit X Kabupaten Pati dengan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) 1.1. Penelitian kualitatif ini disajikan secara explanatory design dengan melibatkan 6 informan utama dan 4 informan triangulasi. Pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu saat (one shoot). Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data Primer dikumpulkan dengan wawancara mendalam (in-depth interview) kepada subyek penelitian baik informan utama maupun informan triangulasi. Data sekunder dikumpulkan melalui observasi kegiatan dan telaah dokumen. Validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber data. Analisis data menggunakan cara content analysis.Hasil analisis menunjukkan belum tersedianya program keselamatan dan kesehatan kerja secara khusus di instalasi hemodialisis, bukti pemeriksaan fasilitas seperti listrik dan pemeriksaan kondisi bangunan belum tersedia. Standar prosedur operasional penyimpanan B3 khusus di pelayanan hemodialisis belum disusun. Belum adanya mekanisme penanganan bencana, dan belum ada edukasi keselamatan di ruang hemodialisis Rumah Sakit X Kabupaten Pati untuk pasien hemodialisis, keluarga pasien maupun staf hemodialisis. Selain itu belum dilakukan sosialisasi regulasi pencegahan bahaya kerja di instalasi hemodialisis. Rumah sakit disarankan untuk menyusun regulasi berupa standar prosedur operasional dan alur keselamatan dan keamanan kerja di instalasi hemodialisis serta mensosialisasikan kepada seluruh petugas, melengkapi fasilitas keselamatan dan mendokumentasikan kegiatan pengamanan fasilitas dan lingkungan di instalasi hemodialisis. Abstract Hemodialysis unit is considered as a workplace with multiple health risks in a hospital. This study aims to analyze the suitability of occupational safety and health practices in the hemodialysis unit of the X Hospital of Pati with the National Accreditation Standards for Hospital (SNARS 1.1). This qualitative research is presented in an explanatory design involving 6 main informants and 4 triangulation informants. Data collection is done at one time (one shoot). The data collected from primary data and secondary data. Primary data were collected by in-depth interviews with research subjects both the main informant and triangulation informants. Secondary data were collected through observation of activities and document review. Data validity is done by triangulating data sources. Data analysis using content analysis. The results indicate that the occupational safety and health programs is not provided specifically for hemodialysis unit. Evidence of inspection of facilities such as electricity and inspection of building conditions is not yet available. Standard operational procedures for hazardous materials storage specifically at hemodialysis services have not been developed. There is no mechanism for disaster management, safety education for hemodialysis patients, patients' families or hemodialysis staff. In addition, the socialization of work hazard prevention regulations in the hemodialysis unit has not been carried out. Hospitals are advised to draw up regulations in the form of standard operating procedures and work safety and security pathways in hemodialysis installations and to disseminate information to all officers, complete safety facilities and record the safety implementation in hemodialysis unit.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Iffah, Nur; Anies, Anies; Setyaningsih, Yuliani
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i1.39776

Abstract

Abstrak Instalasi hemodialisis merupakan tempat kerja dengan risiko kesehatan yang berlipat ganda di suatu rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian praktek keselamatan dan kesehatan kerja di instalasi hemodialisis Rumah Sakit X Kabupaten Pati dengan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) 1.1. Penelitian kualitatif ini disajikan secara explanatory design dengan melibatkan 6 informan utama dan 4 informan triangulasi. Pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu saat (one shoot). Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data Primer dikumpulkan dengan wawancara mendalam (in-depth interview) kepada subyek penelitian baik informan utama maupun informan triangulasi. Data sekunder dikumpulkan melalui observasi kegiatan dan telaah dokumen. Validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber data. Analisis data menggunakan cara content analysis.Hasil analisis menunjukkan belum tersedianya program keselamatan dan kesehatan kerja secara khusus di instalasi hemodialisis, bukti pemeriksaan fasilitas seperti listrik dan pemeriksaan kondisi bangunan belum tersedia. Standar prosedur operasional penyimpanan B3 khusus di pelayanan hemodialisis belum disusun. Belum adanya mekanisme penanganan bencana, dan belum ada edukasi keselamatan di ruang hemodialisis Rumah Sakit X Kabupaten Pati untuk pasien hemodialisis, keluarga pasien maupun staf hemodialisis. Selain itu belum dilakukan sosialisasi regulasi pencegahan bahaya kerja di instalasi hemodialisis. Rumah sakit disarankan untuk menyusun regulasi berupa standar prosedur operasional dan alur keselamatan dan keamanan kerja di instalasi hemodialisis serta mensosialisasikan kepada seluruh petugas, melengkapi fasilitas keselamatan dan mendokumentasikan kegiatan pengamanan fasilitas dan lingkungan di instalasi hemodialisis. Abstract Hemodialysis unit is considered as a workplace with multiple health risks in a hospital. This study aims to analyze the suitability of occupational safety and health practices in the hemodialysis unit of the X Hospital of Pati with the National Accreditation Standards for Hospital (SNARS 1.1). This qualitative research is presented in an explanatory design involving 6 main informants and 4 triangulation informants. Data collection is done at one time (one shoot). The data collected from primary data and secondary data. Primary data were collected by in-depth interviews with research subjects both the main informant and triangulation informants. Secondary data were collected through observation of activities and document review. Data validity is done by triangulating data sources. Data analysis using content analysis. The results indicate that the occupational safety and health programs is not provided specifically for hemodialysis unit. Evidence of inspection of facilities such as electricity and inspection of building conditions is not yet available. Standard operational procedures for hazardous materials storage specifically at hemodialysis services have not been developed. There is no mechanism for disaster management, safety education for hemodialysis patients, patients' families or hemodialysis staff. In addition, the socialization of work hazard prevention regulations in the hemodialysis unit has not been carried out. Hospitals are advised to draw up regulations in the form of standard operating procedures and work safety and security pathways in hemodialysis installations and to disseminate information to all officers, complete safety facilities and record the safety implementation in hemodialysis unit.