This Author published in this journals
All Journal SELAMI IPS
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TRADISI KAMOMOOSE PADA MASYARAKAT GU DI KECAMATAN LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH Riska, Riska; Irawaty, Irawaty; Asuru, Arsidik
SELAMI IPS Vol 2, No 46 (2017): JURNAL SELAMI UHO
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v2i46.8519

Abstract

Abstrak: Manusia dalam kehidupannya selalu membutuhkan orang lain, begitupun antara laki-laki dan perempuan yang telah memasuki usia dewasa dan telah memenuhi ketentuan hukumnya, lazimnya ini disebut pernikahan, namun sebelum pada tahap pernikahan pada masyarakat lokal terdapat tahapan yang unik yaitu tahapan pemilihan pasangan atau jodoh. Realitas tersebut terdapat pada masyarakat Gu di Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah yang disebut dengan istilah kamomoose, namun dengan seiring perkembangan kehidupan manusia yang selalu dipengaruhi oleh perkembangan zaman menyebabkan tradisi ini mengalami pergeseran tujuan dan alat pelaksanaannya. Namun demikian tradisi ini masih tetap hidup dan dilestarikan dikalangan masyarakat lokal, denganberbagai upaya yang dilakuakan agar tetap eksis ditengah perkembangan zaman.Kata Kunci: Tradisi Kamomoose, dan pencarian jodoh pada Masyarakat Gu Lakudo
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DI BIDANG PENDIDIKAN NON FORMAL PADA ANAK JALANAN DI KOTA KENDARI Syaban, Abdul; Iru, La; Asuru, Arsidik
SELAMI IPS Vol 12, No 2 (2019): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v12i2.10855

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk menganalisis implementasi kebijakan pemerintah daerah di bidang pendidikan Nonformal pada anak jalanan di Kota Kendari; 2). Untuk menganalisis hambatan implementasi kebijakan pemerintah daerah di bidang pendidikan Nonformal pada anak jalanan di Kota Kendari; 3). Untuk menganalisis upaya pemerintah daerah dalam mengatasi hambatan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan Nonformal pada anak jalanan di Kota Kendari. Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari, yakni Kantor Dinas Sosial, Kantor Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga dan di tempat pelaksanaan pendidikan Nonformal anak jalanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan Penelitian adalah anak jalanan, Pegawai Dinas Sosial, Pegawai Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga dan Tutor pendidikan Nonformal. Kategori anak jalanan yang di teliti dalam penelitian ini yakni berusia 6 sampai 18 tahun, tidak bersekolah, berkerja sebagai pengamen, mengemis, memulung dan menjual. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi kebijakan pemerintah daerah Kota Kendari di bidang pendidikan Nonformal pada anak jalanan belum berjalan dengan maksimal dari tiga aspek pembinaan berdasarkan peraturan daerah nomor 9 tahun 2014. Tidak semua pemerintah daerah Kota Kendari melaksanakan Peraturan Daerah tersebut. Di bidang pendidikan Nonformal berdasarkan pasal 12 (ayat 1 dan ayat 3)  pemerintah daerah menyediakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Program pelaksanaan pembelajaran diantaranya: 1) Program Kesetaraan (Paket A, Paket B dan Paket C), dengan bentuk pembelajarannya adalah a) Pembelajaran Tatap Muka; b) Pembelajaran Mandiri; dan c) Pembelajaran Tutorial. 2) Program Keterampilan yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan anak jalanan atau peserta didik. Program keterampilan yang diajarkan adalah pembuatan kerajinan, membuat origami, membuat lampu-lampu hiasan dan lain-lain. Hambatan Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah di Bidang Pendidikan Nonformal Pada Anak Jalanan di Kota Kendari diantaranya: 1) terbatasnya dana; 2) tidak adanya rumah singgah; 3) partisipasi dan kesadaran masyarakat yang kurang dan 4) lingkungan pekerjaan yang terbatas. Upaya Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Pendidikan Nonformal Pada Anak Jalanan di Kota Kendari diantaranya mengusulkan penambahan dana; 2) mengusulkan pendirian rumah singgah; 3) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat; dan 4) peningkatan fasilitas sarana dan prasarana. Kata Kunci : Anak Jalanan, Pemerintah Daerah dan Pendidikan  Nonformal
PERANAN GURU WALI KELAS DALAM PEMBINAAN MORAL SISWA (Studi Pada Siswa SMA Negeri 1 Tongkuno Kabupaten Muna) Defiana, Riska; la iru, la iru; Asuru, Arsidik
SELAMI IPS Vol 4, No 48 (2018): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v4i48.8510

Abstract

Abstrak:  Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui bentuk dan teknik pembinaan moral siswa SMA Negeri 1 Tongkuno Kabupaten Muna, (2) untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat pembinaan moral siswa SMA Negeri 1 Tongkuno Kabupaten Muna, (3) untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan pembinaan moral siswa SMA Negeri 1 Tongkuno Kabupaten Muna. Informan dalam penelitian ini adalah Wali Kelas di SMA Negeri 1 Tongkuno sebanyak 6 orang, 1 Orang Guru BP, Kepala SMA Negeri 1 Tongkuno, Guru bidang studi Agama Islam, dan guru PKn. Hasil penelitian ini adalah: (1) bentuk dan teknik pembinaan moral siswa SMA Negeri 1 Tongkuno Kabupaten Muna adalah; memperlakukan siswa sebagai anak sendiri, meningkatkan ketaqwaan siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui pendidikan Agama, membina budi pekerti dan kepribadian siswa, mencatat kehadiran siswa di sekolah, menyelesaikan masalah yang dihadapi anak di sekolah, membimbing dan menilai tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah, meningkatkan kerajinan, ketekunan, dan kesantunan, memberikan hukuman yang edukatif terhadap siswa yang melanggar, kerjasama dengan kepala sekolah, orang tua siswa, dan guru lain berkaitan dengan pembinaan moral, membina suasana kekeluargaan dengan siswa, dan memberikan teladan yang baik kepada siswa, (2) Faktor-Faktor yang menjadi pendukung adalah peran maksimal orang tua siswa, kepala sekolah, dan guru bidang studi. Penghambat pembinaan moral siswa SMA Negeri 1 Tongkuno Kabupaten Muna adalah tata tertib sekolah yang kurang dipahami oleh siswa, tidak adanya buku penghubung sekolah dan orang tua siswa, (3) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan pembinaan moral siswa SMA Negeri 1 Tongkuno Kabupaten Muna adalah sosialiasi tata tertib sekolah dan pembuatan buku penghubung sekolah dan orang tua yang dibagikan kepada setiap siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah: pembinaan moral siswa yang dilakukan oleh wali kelas di SMA Negeri 1 Tongkuno dengan cara memperlakukan siswa dengan baik, meningkatkan pendidikan agama, mengajarkan tata karma, dan memberikan teladan kepada siswa. Faktor pendukung pembinaan moral adalah: guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa. Kata Kunci: Guru dan Pembinaan Moral
PEMBINAAN MORAL SISWA PADA SMA NEGERI 1 NAPANO KUSAMBI KABUPATEN MUNA BARAT Walelei, Risnawati; Asuru, Arsidik; Hijrah, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 1, No 45 (2017): JURNAL SELAMI UHO 2017
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v1i45.8668

Abstract

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Bentuk-bentuk pembinaan moral siswa pada SMA Negeri 1 Napano Kusambi Kabupaten Muna Barat dan mengetahui upaya-upaya pembinaan moral siswa pada SMA Negeri 1 Napano Kusambi Kabupaten Muna Barat. Lokasi  penelitian adalah Di Desa Lahaji Kecamatan Napano Kusambi   Kabupaten Muna Barat  di SMA Negeri 1 Napano Kusambi, Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik wawancara dan dokumentasi  dengan menggunakan informan 10 orang selanjutnya di analisis dengan sumber data kualitatif. Hasil penelitian ini menujukan bahwa: 1) Bentuk-bentuk pembinaan moral siswa pada SMA Negeri 1 Napano Kusambi Kabupaten Muna Barat (a) memberi bimbingan untuk berbuat baik kepada orang tua seperti bersikap sopan contoh memberi salam setelah pulang sekolah, tidak berbicara keras atau kasar  dan bersikap sabar dalam menahan marah contohnya tidak membentak orang tua. (b) Memberi Motivasi untuk berbuat baik seperti tidak melakukan perbuatan tidak terpuji contohnya berkata tidak jujur dan tidak sopan di lingkungan sekolah dan perbuatan tidak tercela contohnya sombong dan  memfitnah.(c) memberikan berbagai tuntutan moral seperti Membaca Al-Quran, Melaksanakan Sholat, dan menjalankan puasa dibulan suci Ramadhan. 2) Upaya yang dilakukan dalam guru dalam pembinaan moral siswa di SMA Negeri 1 Napano Kusambi Kabupaten Muna Barat  yakni mengarahkan untuk selalu berbuat baik, mengajarkan sopan santun. Kesimpulan penelitian ini adalah pembinaan moral siswa pada SMA Negeri 1 Napano Kusambi  Kabupaten Muna Barat dapat ditingkatkan di sekolah  melalui bentuk pembinaan moral siswa dan upaya pembinaan moral siswa. Kata kunci: Bentuk pembinaan Moral, Upaya pembinaan Moral
NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM BUDAYA KATOBA PADA MASYARAKAT MUNA (STUDI DI DESA MATAINDAHA KECAMATAN PASIKOLAGA KABUPATEN MUNA) sulani, arjun; iru, la; Asuru, Arsidik
SELAMI IPS Vol 13, No 1 (2020): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v13i1.13620

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan budaya Katoba pada masyarakat Muna di Desa Mataindaha Kecamatan Pasikolaga. (2) Untuk mengetahui nilai-nilai apa yang terkandung dalam budaya Katoba pada masyarakat Muna di Desa Mataindaha Kecamatan Pasikolaga. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mataindaha kecamatan Pasikolaga Kabupaten Muna. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 orang, terdiri dari 1 orang tokoh Agama yaitu imam desa Mataindaha, 1 orang modhi, 1 orang tokoh adat, dan 2 orang tokoh masyarakat yang mengetahui tentang katoba. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, dengan teknik observasi pengamatan, dan wawancara mendalam kepada 5 informan serta dokumentasi yang berhubungan dengan budaya katoba. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pelaksanaan budaya katoba di Desa Mataindaha Kecamatan Pasikolaga terdiri atas tiga tahapan yaitu: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan (3) penutup (pembacaan doa). Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya katoba di Desa Mataindaha yaitu: (a) nilai religius, (b) nilai etika moral, (c) nilai budaya, (d) nilai gotong royong, (e) nilai ekonomi. Kesimpulan penelitian ini adalah pelaksanaan budayakatoba di Desa Mataindaha meliputi: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, penutup (pembacaan doa). Sedangkan Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya katoba di Desa Mataindaha yaitu: (a) nilai religius, (b) nilai etika moral, (c) nilai budaya, (d) nilai gotong royong, (e) nilai ekonomi. Kata Kunci: Nilai, Budaya, Katoba
KEGIATAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI SARANA MENUMBUHKAN KARAKTER SISWA SMA NEGERI 3 KONAWE SELATAN Harpian, Harpian; Asuru, Arsidik; Nerlin, Nerlin
SELAMI IPS Vol 3, No 47 (2018): JURNAL SELAMI UHO
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v3i47.8502

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1) bentuk kegiatan kepramukaan sebagai sarana menumbuhkan karakter siswa-siswa di SMA Negeri 3 Konawe Selatan dan 2) proses kegiatan kepramukaan sebagai sarana menumbuhkan karakter siswa di SMA Negeri 3 Konawe Selatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) bentuk kegiatan kepramukaan sebagai sarana menumbuhkan karakter siswa-siswa di SMA Negeri 3 Konawe Selatan adalah melalui kegiatan upacara pramuka, latihan rutin, bakti sosial dan berkemah; sedangkan 2) proses kegiatan kepramukaan sebagai sarana menumbuhkan karakter siswa di SMA Negeri 3 Konawe Selatan adalah melalui cara pembiasaan, keteladanan, penugasan, ceramah, dan hukuman maupun sanksi-sanksi. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kegiatan kepramukaan sangat mempengaruhi pembentukan karakter siswa di SMA Negeri 3 Konawe Selatan dan pembentukan karakter siswa dilakukan melalui proses pembiasaan, keteladanan, penugasan, dan pemberian materi.Kata Kunci: Kegiatan Kepramukaan, Karakter, Siswa
ADAT PEMBAGIAN WARISAN PADA MASYARAKAT SUKU BAJO DI DESA TERAPUNG KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH Alimran, Rayon; A, Salimin; Asuru, Arsidik
SELAMI IPS Vol 13, No 2 (2020): Selami IPS
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v13i2.14311

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) objek yang menjadi warisan yang tidak dapat dibagi dan warisan yang dapat dibagi, 2) bagaimana mekanisme pembagian warisan menurut aturan adat pada masyarakat suku Bajo di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan analisis kualitataif, Subjek penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri dari 1 orang tokoh adat, 1 orang tokoh agama, kepala desa dan 3 orang masyarakat yang menjadi ahli waris. Tehnik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara dan dokumenter. Kesimpulan adat pembagian warisan pada masyarakat suku Bajo di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah dalam penelitian ini adalah: 1) objek warisan yang tidak dapat dibagi adalah bendera ula-ula, gendang, gong, gecong, jabatan adat dan ilmu ghaib. Objek warisan yang dapat dibagi berupa tanah, hewan ternak, sebagian dasar penghidupan seperti perhiasan emas, perabotan  rumah, alat perlengkapan memancing. 2) mekanisme pembagian waris yang berlaku menggunakan cara musyawarah, waktu pembagian warisan tidak ditentukan, warisan dibagikan ketika kedua orang tua meninggal dunia, terlebih dahulu dilakukan penyelesaian utang-utang pewaris, warisan antara laki-laki dan perempuan sama besarnya, anak angkat dan anak tiri mendapatkan warisan berdasarkan kesepakatan antara ahli waris