This Author published in this journals
All Journal SELAMI IPS
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HAMBATAN PENYIDIK DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING (Studi Pada Kepolisian Sektor Konda Resort Kota Kendari) Purnomo, Setya Heri; Salimin A, Salimin A
SELAMI IPS Vol 4, No 48 (2018): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v4i48.8514

Abstract

Abstrak: Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) hambatan apa sajakah yang dialami penyidik dalam penyidikan tindak pidana illegal logging; (2) bagaimanakah upaya penyidik dalam mengatasi hambatan penyidikan tindak pidana  illegal logging. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan apakah yang dialami penyidik dalam penyidikan tindak pidana illegal logging dan upaya-upaya apakah yang dilakukan penyidik dalam mengatasi hambatan penyidik dalam penyidikan tindak Pidana illegal logging. Penelitian ini bersifat  kualitatif, yaitu meneliti dan menelaah data dan segala jenis informasi di lapangan. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 orang yang terdeiri dari Kepala Kepolisian Sektor Konda dan 3 orang Anggota Kepolisian Sektor Konda. Informan sebanyak 2 orang yang berasal dari Polisi Kehutanan Kecamatan Konda. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: wawancara (interview), dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan penyidik dalam Penyidikan Tindak Pidana illegal logging : 1. Faktor internal yang terdiri dari: (a). lemahnya mentalitas aparat penegak hukum dan (b) kurangnya fasilitas sarana dan prasarana, 2. Faktor eksternal yang terdiri dari: a) kuranggnya kordinasi antara aparat penegak hukum dan masyarakat setempat; b) keterangan tersangka yang membingungkan; dan c) hambatan dalam penyitaan barang bukti. Upaya-upaya yang dilakukan Kepolisian sektor Konda dalam mengatasi hambatan dalam peyidikan tindak pidana illegal logging adalah: (1) melakukan pendekatan kepada masyarakat; (2) pembinaaan kepada masyarakat;  (3) melatih ketegasan mental aparat penegak hokum; (4) melengkapi fasilitas  sarana dan prasarana; (5) memberikan sanksi yang berat bagi mereka yang melakukan pelanggaran. Kata kunci : Penyidikan, illegal logging. 
NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM BUDAYA MAPPACCI PADA RANGKAIAN PELAKSANAAN PERKAWINAN ORANG BUGIS (Studi di Desa Biru Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana) Sarpinah, Sarpinah; Salimin A, Salimin A; Syahrir P, Andi
SELAMI IPS Vol 3, No 47 (2018): JURNAL SELAMI UHO
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v3i47.8494

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai apa sajakah yang terkandung dalam budaya mappacci pada rangkaian pelaksanaan perkawinan orang bugis di Desa Biru Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana. Manfaat penelitian ini adalah diharapkan menambah pengetahuan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Mappacci pada rangkaian pelaksanaan perkawinan orang bugis. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dan data terdiri dari wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : nilai-nilai yang terkandung dalam budaya mappacci pada rangkaian pelaksanaan perkawinan orang bugis dapat dilihat dari beberapa tahapan diantaranya: (a) mappasau botting terdapat nilai kebersihan raga dan kesucian jiwa yang ada ketika calon mempelai sedang melakukan perawatan di ruangan khusus. (b) cemme passili terdapat nilai religius, nilai kebersihan raga dan kesucian jiwa, serta nilai penghargaan terhadap perempuan. (C) mappanre temme terdapat nilai kebersihan dan kesucian jiwa, serta nilai religius yang sangat kental. Hal ini dapat dilihat saat acara khatam Al-Quran dan pembacaan barazanji. (d) tudang penni terdapat nilai kebersihan dan kesucian jiwa, nilai sosial dan nilai religius. Hal ini dapat terlihat ketika para ibu-ibu dan kerabat saling bekerja sama melayani tamu dan menghidangkan makanan dan kue mueh serta secara bergantian meletakkan daun paccing ke tangan calon mempelai dan memberi doa restu. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam budaya mappacci diantaranya : (a) mappasau botting terdapat nilai terdapat nilai kebersihan raga dan kesucian jiwa (b) cemme passili terdapat nilai religius dan nilai kebersihan raga dan kesucian jiwa serta nilai penghargaan terhadap kaum perempuan (c) mappanre temme terdapat adanya nilai kebersihan raga dan kesucian jiwa serta nilai religius saat pembacaan ayat suci Al-Quran dan barazanji (d) tudang penni terdapat nilai keberihan raga dan kesucian jiwa, nilai religius dan nilai sosial. Kata Kunci : Nilai-Nilai Budaya, Mappacci. 
PERILAKU MEROKOK DIKALANGAN SISWA (Studi Di SMP Negeri 8 Konawe Selatan) Darmayanta, I Made Adi; Salimin A, Salimin A
SELAMI IPS Vol 2, No 46 (2017): JURNAL SELAMI UHO
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v2i46.8521

Abstract

Abstrak: Masalah yang paling sering dihadapi oleh sebagian besar sekolah di indonesia adalah masalah perilaku siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Perilaku merokok merupakan salah satu perilaku siswa yang paling sering ditemukan di sekolah terutama SMP Negeri 8 Konawe Selatan. Dimana perilaku tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang membuat siswa banyak memiliki perilaku merokok. Upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk menaggulangi perilaku merokok adalah dengan memberikan pengawasan terhadap siswa yang sering ditemukan merokok, Pihak sekolah melakukan kerja sama dengan pihak-pihak lain diluar sekolah misalnya warga disekitarnya, kepolisian dan pemerintah setempat, diadakan ceramah penyuluhan tentang bahaya merokok atau mengkonsumsi narkoba oleh pihak yang berkompetensi, sekolah juga bisa mengadakan berbagai kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler untuk membuat siswa lupa akan rokok, dan sekolah juga bisa menyarankan orang tua mengisi surat pernyataan bahwa bila anaknya terlibat pelanggaran merokok dan narkoba sanggup dikeluarkan. Kata Kunci: Perilaku, Merokok, Remaja
PERANAN TOKOH ADAT BUTON DI TOMIA DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI BUDAYA PASOMBO PADA ACARA ADAT PENGUKUHAN GADIS REMAJA (Studi di Desa Timu Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi) Marlinda, Leni; Salimin A, Salimin A; Hijrah, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 3, No 47 (2018): JURNAL SELAMI UHO
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v3i47.8498

Abstract

Abstrak: Hasil Penelitian sebagai berikut: 1) Pelaksanaan pasombo (pingitan) terdiri dari dua tahap yaitu, tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. 2) Nilai-nilai yang terdapat dalam acara adat pasombo (pingitan) adalah nilai religius, nilai etika/moral, nilai ekonomi, nilai budaya dan nilai gotong royong. 3)  Peranan tokoh adat Buton di Tomia dalam penerapan nilai-nilai budaya pasombo (pingitan) pada acara adat pengukuhan gadis remaja di Desa Timu dapat dilihat dari nilai-nilai gotong royong dan nilai budaya. Pelaksanaan acara adat pasombo (pingitan) tidak lagi dilaksanakan secara gotong royong sebagaimana telah menjadi budaya leluhur masyarakat Tomia. Kesimpulan: 1) Pelaksanaan pasombo (pingitan) terdiri dari dua tahap yaitu, tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. 2) Nilai-nilai yang terdapat dalam acara adat pasombo (pingitan) adalah nilai religius, nilai etika/moral, nilai ekonomi, nilai budaya dan nilai gotong royong. 3)  Peranan tokoh adat Buton di Tomia dalam penerapan nilai-nilai budaya pasombo (pingitan) pada acara adat pengukuhan gadis remaja di Desa Timu dapat dilihat dari nilai-nilai gotong royong dan nilai budaya.  Kata Kunci: Peranan Tokoh Adat Dalam Penerapan Nilai-Nilai Budaya Pasombo (pingitan)