Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

LITERASI MEDIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BALI Darmastuti, Rini; Purnomo, Jusuf Tjahjo; Utami, Birmanti Setia; Yulia, Hanita
Jurnal Studi Komunikasi Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.126 KB) | DOI: 10.25139/jsk.v3i3.1538

Abstract

This research aims to describe the Balinese local wisdom as the groundwork for media literacy and to build media literacy model. The observations and in-depth interviews to Balinese prominent leaders were conducted in his qualitative research. The results show that (1) Nawangleh and Tri Hita Karana are the Balinese local wisdom; (2) The principle of Nawangleh and Tri Hita Karana becomes the basis for filtering, sorting, and choosing the messages shown on the television; (3) The opinion leaders that convey the messages of media literacy are Kelian Adat and Sanggar’s mentors (housewives), karang taruna’s leaders (teenagers), and school teachers (children).
Perancangan Rebranding Photo Studio Barokah Putra Fitriyani, Nila Sholikhatul; Pratiwi, Peni; Utami, Birmanti Setia
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 23 No 2 (2019): Desember
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1238.405 KB)

Abstract

Barokah Putra merupakan usaha bisnis fotografi yang beralamat di komplek pasar Karangjati, kabupaten Semarang. Bisnis fotografi mengalami perkembangan yang pesat sehingga terjadi persaingan bisnis yang ketat. Perilaku konsumen telah berubah seiring dengan perkembangan zaman, mengakibatkan tingkat konsumen yang menggunakan produk/jasa Barokah Putra menurun. Citra Barokah Putra sebagai penyedia layanan fotografi yang baik hanya diketahui oleh konsumen lama saja. Berbeda dengan pemahaman kalangan muda sebagai calon konsumen baru yang mengaggap bahwa Barokah Putra kurang moderen, sehingga citra yang lama tidak bisa menjangkau target konsumen kembali. Metode yang digunakan dalam perancangan rebranding adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa participant observation dan wawancara yang mendalam kepada client serta target konsumen. Upaya rebranding Barokah Putra dengan mengembangkan differensiasi menjadi studio foto berlayanan “fun photography” yang fleksibel memenuhi kebutuhan konsumen. “Fun Photography” menjadi inovasi layanan studio foto yang akan diusung berdasarkan banyaknya permintaan target konsumen. Perancangan rebranding ini untuk meraih target konsumen potensial yaitu usia 20-25 tahun di wilatah Ungaran dan memiliki kesukaan berfoto untuk mengekspresikan diri. Kegiatan penyampaian pesan kepada target audiens mengenai citra dan posisi barunya dilakukan dengan merancang strategi komunikasi pemasaran terpadu. Hasil dari perancangan berupa logo sebagai corporate identity Barokah Putra beserta media aplikasi logo untuk memperkuat corporate identity Barokah Putra di benak masyarakat. Strategi promosi yang dirancang menggunakan metode pendekatan personal berdasarkan perilaku konsumen dalam berinteraksi terhadap point of contact supaya dapat menyampaikan pesan dengan baik tepat sasaran.
Brand Identity Untuk Kampung Singkong Salatiga Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Merek Sari, Herlina Kumala; Pratiwi, Peni; Utami, Birmanti Setia
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 8 No 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.323 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i1.756

Abstract

Kampung Singkong adalah salah satu pusat kuliner khas di Salatiga yang berbahan baku singkong, diolah sedemikian rupa menjadi olahan pangan moderen dan berkelas berdiri pada tahun 2016. Perkembangan Kampung Singkong tersebut berdampak luas terhadap kegiatan perekonomian masyarakat didaerah Ledok, Argomulyo sehingga terbentuk suatu paguyuban UMKM didaerah tersebut. Melihat dari potensi yang ada sangat disayangkan Kampung Singkong Salatiga belum memiliki brand identity dan pengaplikasiannya yang dapat mempresentasikan Kampung Singkong. Hal ini menjadi kendala besar bagi beberapa pemilik toko karena sebagian besar dari mayarakat tidak mengetahui adanya Kampung Singkong Salatiga. Masyarakat lebih mengenali Singkong Keju D-9 saja. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dirancanglah sebuah brand identity yang komunikatif untuk Kampung Singkong Salatiga. Brand identity dirancang guna menjelaskan citra Kampung Singkong dan juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran merek bagi wisatawan. Selain itu permasalahan lain yang dihadapi adalah minimnya grafis lingkungan, sehingga banyak wisatawan yang kesulitan menemukan Kampung Singkong atau tidak mengenali identitas Kampung Singkong. Hasil dari perancangan berupa logo sebagai identitas visual Kampung Singkong, media pengaplikasian logo seperti kartu nama, surat, amplop, karcis parkir dan perancangan graphic environment seperti sign system dan denah lokasi atau peta Kampung Singkong.
Analisis dan Perancangan Asset Game Rumah dan Pakaian Adat Bali Berbasis Pixel Art 2D Prestiliano, jasson; Sarisih, Debora Puspita; Utami, Birmanti Setia
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v2i2.26458

Abstract

Abstrak Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki khasanah budaya yang sangat luas dan kaya. Kebudayaan Bali memiliki filosofi yang mendalam, khususnya dalam pakaian adat dan rumah adatnya. Namun belum banyak pelaku seni modern, khususnya perancang seni game yang mengetahui makna dan filosofi setiap bentuk dan warna tersebut. Hal ini membuat mereka merancang sejauh yang mereka lihat saja. Penelitian ini membahas tentang perancangan asset game berbasis pixel art 2D dengan ciri khas Bali. Tujuan penelitian ini adalah membuat asset pixel art 2D dengan menggunakan ciri khas Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan strategi linear. Didapatkan hasil bahwa Pakaian dan Rumah adat Jawa memiliki ciri khas yang berbeda-beda serta memiliki berbagai filosofi yang berbeda dalam setiap bentuknya, sehingga hasil perancangan ini dapat menjadi panduan desain pixel art 2D bagi para pengembang game dan perancang seni game agar tidak menghilangkan filosofinya. Manfaat untuk para pemain game hasil perancangan ini dapat memberikan ilmu budaya tentang pakaian adat dan rumah adat Bali.Kata Kunci: Kebudayaan Bali, Pakaian Adat Bali, Rumah Adat Bali, Aset game, pixel art 2D AbstractBali is one of the islands in Indonesia that has a rich and wide culture. Balinese culture has deep philosophy, especially in its traditional clothes and traditional houses. However, not many modern artist, especially game artist that know know the meaning and the philosophy of each form and color. This  reason made them design the art related to Bali only as far as they see. This study discusses the design of 2D pixel art based game assets with Balinese characteristics. This study uses qualitative methods and linear strategies. The result is that the clothes and traditional houses of Bali have different characteristics and have different philosophies in each form, so the results of this design can be a 2D pixel art design guide for game developers and game artist so they will not to eliminate the philosophy. The advantage for the game players will give them the cultural knowledge about Balinese traditional clothes and traditional houses.Keywords: Balinese culture, Balinese Traditional Clothes, Balinese Traditional House, Game Asset, Pixel Art 2D
LITERASI MEDIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BALI Darmastuti, Rini; Purnomo, Jusuf Tjahjo; Utami, Birmanti Setia; Yulia, Hanita
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 3 No. 3 (2019)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v3i3.1538

Abstract

This research aims to describe the Balinese local wisdom as the groundwork for media literacy and to build media literacy model. The observations and in-depth interviews to Balinese prominent leaders were conducted in his qualitative research. The results show that (1) Nawangleh and Tri Hita Karana are the Balinese local wisdom; (2) The principle of Nawangleh and Tri Hita Karana becomes the basis for filtering, sorting, and choosing the messages shown on the television; (3) The opinion leaders that convey the messages of media literacy are Kelian Adat and Sanggar’s mentors (housewives), karang taruna’s leaders (teenagers), and school teachers (children).