Yanizon, A
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODUL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISKUSI AKTIF DAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN Yanizon, A; Adiningtyas, Sri Wahyuni
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 5, No 2 (2018): JURNAL KOPASTA (NOVEMBER 2018)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.439 KB) | DOI: 10.33373/kop.v5i2.1523

Abstract

Mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan selalu aktif dalam memahami dan menganalisis semua informasi. Realitanya mayoritas mahasiswa Bimbingan Konseling (BK) Unrika adalah pekerja di perusahaan, mereka mengikuti perkuliahan setelah pulang bekerja yaitun dari jam 17.00-21.30 WIB. Sehingga masih terdapat mahasiswa yang kurang dalam penguasaan materi, diskusi yang masih pasif, kurangnya persiapan mengikuti perkuliahan, rendahnya kemampuan berpikir kritis mahasiswa, pada umumnya mahasiswa mudah menyerah dan jika mengalami kesulitan dalam perkuliahan tidak berani bertanya kepada dosen maupun temannya. Tujuan penelitian ini adalah membahas tentang gambaran berpikir kritis mahasiwa sebelum dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada kelompok eksperimen dan kelompok control serta melihat perbedaan tingkat berpikir kritis mahasiswa melalui layanan bimbingan kelompok sebelum dengan setelah diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan teknik sampel, purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan angket, kemudian dianalisis dengan menggunakan uji-t. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat berpikir kritis mahasiswa kelompok eksperiment sebelum (pretest) dan sesudah (Posttest) diberikan perlakuan layanan Bimbingan Kelompok. Berdasarkan hasil tersebut, maka di sarankan kepada dosen pengampu mata kuliah agar senantiasa melatihkan proses berpikir kritis di setiap mata kuliah yang diampu agar mahasiswa mampu menerapkan proses dan tahapan berpikir kritis.
PELAKSANAAN KONSELING SOLUTION FOCUSED BRIEF COUNSELING DALAM MENGURANGI PERMASALAHAN MAHASISWA PRODI BK UNRIKA Rofiqah, Tamama; Yanizon, A
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 8, No 1 (2021): JURNAL KOPASTA (JUNI 2021)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/kop.v8i1.3107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan efektivitas pelaksanaan konseling singkat berfokus solusi dalam mengurangi permasalahan mahasiswa prodi BK Unrika dan menjelaskan pelaksanaanya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode pre-eskperimen one group design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi bimbingan konseling UNRIKA yang berjumlah 36 orang. Penarikan sampel menggunakan purposive sampling sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 17 orang yang memiliki permasalahan kategori tinggi. Pengumpulan data menggunakan instrument inventori Daftar Cek Masalah (DCM). Hasil analisis data mengungkapkan bahwa pendekatan solution focused brief counseling efektif dalam mengurangi permasalahan mahasiswa dengan pengujian pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen adalah sebesar -0,01 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan skor yang signifikan (nyata) antara pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen. Selanjutnya, pengujian menggunakan teknik Gain Skor, diketahui bahwa perkembangan permasalahan mahasiswa pada kelompok eksperimen memperoleh skor -0,7 dan diinterpretasikan pada kategori sedang. Temuan ini menunjukkan bahwa permasalahan mahasiswa telah berkembang kepada arah penurunan pada kelompok eksperimen. Adapun pelaksanan solution focused brief counseling mengacu kepada tahapan umum pelaksanaan konseling singkat berfokus solusi yaitu : a) pembinaan hubungan, b) identifikasi  masalah yang dapat dipecahkan, 3) penetapan tujuan, 4) merancang dan melaksanakan intervensi 5) terminasi, evaluasi dan tindak lanjut. Penelitian ini merekomendasikan mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap permasalahan yang dialami dan mengikuti pelayanan konseling baik individu maupun kelompok secara berkala dan berkelanjutan.