Distruptif teknologi yang ada di era Industri 4.0 ternyata tidak hanya berdampak pada dunia indstri dan usaha, tetapi juga bagi sektor pemerintahan maupun maupun warganya. Saat ini Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan inovasi digital berbasis e-government mulai dari sistem pengelolaan keuangan daerah, e-sdm, e-monitoring, e-education, e-office, media center hingga sistem pelayanan publik terpadu seperti e-lampid, e-health dan SSW. Namun, perkembangan inovasi digital tersebut perlu memperhatikan tidak hanya dari aspek manfaat nya saja, melainkan perlu dikaji dan diantisipasi dampak negative yang timbul dari adanya disuptif inovasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan tingkat disuptif teknologi e-government terhadap pelayanan publik tradisional masyarakat Surabaya di tengah maraknya perkembangan industi digital 4.0. Peneliti menggunakan metode penelitian melalui pendekatan deskriptif, kausatif, dan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden menggunakan teknik non probability sampling dengan memilih objek e-Lampid, e-Health dan SSW sebagai salah satu e-government yang ada di Surabaya. Manfaat dari penelitian ini nantinya mampu menjadi reffrensi dan rekomendasi bagi Pemerintah Kota Surabaya agar tetap memperhatikan warga maupun pegawai pemerintahannya supaya tidak terkena dampak negatif dari adanya disruptif teknologi tersebut.