Lestari, Novita Tri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BATIK WONOGIREN: KAJIAN PROSES PEMBUATAN DAN MOTIF DI SENTRA BATIK TSP WONOGIRI Lestari, Novita Tri; Syafii, Syafii
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 1 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i1.34986

Abstract

Seiring dengan arus globalisasi, generasi muda sebaiknya andil dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang dimilikiIndonesia salah satunya batik.Wonogiri merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memiliki beberapa desa potensi industri batik, yang menjadi daya tarik para turis domestik maupun luar negeri.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembuatan dan motif batik di batik wonogiren. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan lokasi penelitian berada di Desa Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, dan sumber data diambil dari sentra batik Tari Sumarno Putri (TSP) batik Wonogiren. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui tahapanreduksi data, penyajian atau pemaparan data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan batik pada dasarnya sama dengan umumnya, hanya saja di TSP Batik Wonogiren tidak melewati tahap pengemplongan atau pencucian kain. Proses pembuatan batik wonogiren tergolong tradisional, namun dalam proses pewarnaan batik ini menggunakan teknik colet yang termasuk dalam proses modern, yakni adanya penggunaan pewarna sintetis dengan alasanmemiliki daya resap yang cukup baik. Motif batik di TSP Batik Wonogiren mengusung potensi daerah setempat yang merupakan hasil eksplorasi dan kreativitas penduduk setempat seperti motif jambu mete, motif jamu gendong, motif kepik, motif burung hantu, dan motif burbo. Saran yang diberikanuntuk dunia pendidikan yakni mampu menambah wawasan materi mengenai batik daerah setempat. Bagi pemerintah desa dan daerah, untuk membuat pengembangan-pengembangan sebagai salah satu media promosi batik wonogiren agar tetap berkembang dan dikenal diseluruh daerah seperti acara tahunan pameran di Kabupaten Wonogiri.
BATIK WONOGIREN: KAJIAN PROSES PEMBUATAN DAN MOTIF DI SENTRA BATIK TSP WONOGIRI Lestari, Novita Tri; Syafii, Syafii
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 1 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i1.34986

Abstract

Seiring dengan arus globalisasi, generasi muda sebaiknya andil dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang dimilikiIndonesia salah satunya batik.Wonogiri merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memiliki beberapa desa potensi industri batik, yang menjadi daya tarik para turis domestik maupun luar negeri.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembuatan dan motif batik di batik wonogiren. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan lokasi penelitian berada di Desa Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, dan sumber data diambil dari sentra batik Tari Sumarno Putri (TSP) batik Wonogiren. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui tahapanreduksi data, penyajian atau pemaparan data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan batik pada dasarnya sama dengan umumnya, hanya saja di TSP Batik Wonogiren tidak melewati tahap pengemplongan atau pencucian kain. Proses pembuatan batik wonogiren tergolong tradisional, namun dalam proses pewarnaan batik ini menggunakan teknik colet yang termasuk dalam proses modern, yakni adanya penggunaan pewarna sintetis dengan alasanmemiliki daya resap yang cukup baik. Motif batik di TSP Batik Wonogiren mengusung potensi daerah setempat yang merupakan hasil eksplorasi dan kreativitas penduduk setempat seperti motif jambu mete, motif jamu gendong, motif kepik, motif burung hantu, dan motif burbo. Saran yang diberikanuntuk dunia pendidikan yakni mampu menambah wawasan materi mengenai batik daerah setempat. Bagi pemerintah desa dan daerah, untuk membuat pengembangan-pengembangan sebagai salah satu media promosi batik wonogiren agar tetap berkembang dan dikenal diseluruh daerah seperti acara tahunan pameran di Kabupaten Wonogiri.