Dhewantara, Yudha Lestira
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan USNI Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan USNI

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN SHELTER TERHADAP RESPON PASCA PRODUKSI LARVA LOBSTER PASIR Panulirus homarus PADA KONTAINER SISTEM RESIRKULASI Yudha Lestira Dhewantara; Fisrty Rahmatia; Armen Nainggolan
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AKUAKULTUR RAWA INDONESIA
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jari.v9i2.15370

Abstract

Sand lobster (Panulirus homarus) is a commodity with high economic value. The demand for sea crayfish consumption continues to increase from year to year. This is due to the decreasing availability of lobster and its effect on activities in catching lobster in the wild. Many lobster cultivation efforts have been carried out in an effort to meet the demand for lobster. This study aims to analyze the effect of the use of individual square shelters and PVC pipes on the post-production response of sand lobster Panulirus homarus in a recirculation system container. This research had been carried out from December 2020 to July 2021 at the Aquaculture Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Satya Negara Indonesia. This experiment used a completely randomized design (CRD) consisting of three and each treatment had four replications. The treatments consist of: Treatment A: PVC pipe shelter; Treatment B: Individual Shelter; Treatment C: Control (without shelter). The use of different number of shelters has an effect on survival, specific growth rate, carapace length and feed conversion ratio of sand lobster post larvae. Treatment A gave the best production performance with survival, carapace length and feed conversion ratio of 88.89%±19.24a, 95.76±2.43 mm, 104.02±11.49 mm, and 6 ,7 ± 0.1 g/day. Keywords: Sand Lobster (Panulirus homarus), Shelter, Recirculation System, Growth
Penggunaan Tanaman Anggrek dan Selada Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas Koki (Carassius auratus) dalam Sistem Mini Akuaponik Filda Amara; Firsty Rahmatia; Yudha Lestira Dhewantara
Akuatika Indonesia Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v6i2.35742

Abstract

Ikan mas koki jenis oranda merupakan salah satu yang paling populer dan paling banyak digemari pecinta ikan hias. Aplikasi akuaponik merupakan salah satu teknik budidaya alternatif yang digunakan untuk mengatasi permasalahan seperti membutuhkan lahan atau media yang relatif besar. Sisa pakan dan kotoran hasil metabolisme ikan dalam air dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman air secara resirkulasi sehingga memperbaiki kualitas air pemeliharaan. Hal tersebut akan meningkatkan nafsu makan dan pertumbuhan pada ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan tanaman selada dan anggrek dalam pertumbuhan ikan mas koki (Carassius auratus). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan (kontrol, selada, anggrek) dan empat kali ulangan. Ikan yang diujikan berukuran ± 4-8 cm dan bobot ± 3-8 g yang dipelihara dalam akuarium berukuran 20x20x30cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem mini akuaponik ikan mas koki memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan sistem non-akuaponik. Hasil dari sistem mini akuaponik menuggunakan tanaman anggrek yaitu SGR 0,06 ± 0,02 g/hari, SR  92,86 ± 1,00 %. Kadar amonia dalam sistem mini akuaponik dengan menggunakan 2 jenis tanaman selada dan anggrek ini masih dalam kisaran yang layak untuk pembesaran ikan mas koki hingga hari ke 40. Berdasarkan hasil penelitianinimaka dapat disimpulkan bahwa sistem mini akuaponik dapat meningkatkan pertumbuhan ikan mas koki.
Rekayasa Maturasi Menggunakan Hormon Oodev Terhadap Ikan Synodontis (Synodontis Sp) Yudha Lestira Dhewantara; Firsty Rahmatia
Akuatika Indonesia Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.114 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v2i1.23409

Abstract

Pematangan gonad merupakan salah satu fase penting pada siklus reproduksi ikan.Upaya hormonal memang bisa mempercepat proses pematangan dan pemijahan serta membantu pemijahan ikan yang sulit memijah bila tidak berada dalam habitatnya. Ikan synodontis memang mampu memijah sepanjang tahun. Namun, masalah yang muncul adalah kualitas hasil pemijahannya yang tidak selalu sama atau stabil, salah satu contoh hormon yang bisa digunakan adalah oodev yang mengandung Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG), hormon ini banyak mengandung unsur daya kerja Folicle Stimulating Hormone (FSH) yang berperan dalam pematangan gonad awal atau vitelogenesis. Penyerapan vitelogenin akan membuat oosit mencapai ukuran tertentu yang kemudian siap untuk diovulasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penyuntikan oodev terhadap kinerja reproduksi dan maturasi ikan synodontis. Calon induk ikan synodontis diberi perlakuan dengan injeksi hormonal dengan: K1 (tanpa pemberian hormon/kontrol), A1 (Dosis 0,5 mL/kg), A2 (Dosis 1 mL/kg), A3 (Dosis 1,5 mL/kg), dan A4 (2 mL/kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Induksi maturasi ikan synodontis dapat dilakukan dengan penyuntikkan OODEV (1,5 mL/kg bobot tubuh) sebanyak empat kali secara berkala selama empat minggu. 
The Effectiveness Growth of Males and Females Crabs (Scylla Serrata) In Recirculation System Yudha Lestira Dhewantara; Firsty Rahmatia; Reyhan Salindro Usman
Journal of Aquaculture Science Vol 6 No 1 (2021): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i1.135

Abstract

Crab (Scylla serrata) is a commodity that has high prospects for cultivation. Cultivation in Indonesia has not been intensive and densely spread low due to the threat of crab deaths due to cannibalism. The purpose of this study was to determine the comparison of the growth of male and female crabs in the recirculation system to increase the productivity of mangrove crab. The research was conducted from November 2019 to June 2020 at the Aquaculture Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences Satya Negara University of Indonesia and blood tests were conducted at the Center for Freshwater Aquaculture Fisheries- Bogor. The experiment used a Complete Randomized Design (CRD) consisting of three treatments and five replicate each. The treatments consisted of: A: male crab; B: female crab; C: Control. The number of seeds that used in this study were 5 for each treatment with five replications and density of 5 crab per maintenance container (gallon). The feed provided were fish feed selar Atule mate which was cut into small pieces. The selar fish came from Muara Angke, North Jakarta. Feeds were given with frequency 4 times a day. The results showed that the growth of male and female mangrove crab gave the best production performance in the treatment of female maintenance containers with survival rate of 53.33%, absolute growth rate of 3.76 g, and carapac width of 3.44 mm.Keywords: crab (Scylla serrata.), growth, recirculation system
Lactobacillus plantarum, Pertumbuhan, Udang vaname, Sintasan Yudha Lestira Dhewantara; Edward Danakusumah; Helmy Azis Mubarok
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i1.207

Abstract

Udang vaname merupakan udang introduksi bernilai ekonomis tinggi. Banyaknya limbah organik dari sisa pakan dan hasil metabolisme udang yang dibudidayakan dengan pola intensif, menyebabkan penurunan kualitas air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil dari penambahan probiotik Lactobacillus plantarum dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan berat, panjang cephalothorax, FCR, dan sintasan udang vaname (Litopenaeus vannamei). Desain penelitian yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) satu faktor dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pertumbuhan berat rata-rata berkisar antara 17,19 g – 24,02 g. Pertumbuhan panjang cephalothorax rata-rata berkisar antara 42,66 mm – 50,33 mm. FCR rata-rata berkisar antara 1,23 – 1,37. Sintasan rata-rata berkisar antara 65% – 95%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penambahan probiotik Lactobacillus plantarum pada pakan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan berat, FCR dan pendapatan hasil budidaya. Hasil terbaik terdapat pada perlakuan 3 (10 ml/kg pakan) yaitu 24,02 g; 12 723 590 g; 1,23; Rp954.225.000. Penambahan probiotik Lactobacillus plantarum pada pakan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang cephalothorax, LPHS dan sintasan.
The Effectiveness Growth of Males and Females Crabs (Scylla Serrata) In Recirculation System Yudha Lestira Dhewantara; Firsty Rahmatia; Reyhan Salindro Usman
Journal of Aquaculture Science Vol 6 No 1 (2021): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i1.135

Abstract

Crab (Scylla serrata) is a commodity that has high prospects for cultivation. Cultivation in Indonesia has not been intensive and densely spread low due to the threat of crab deaths due to cannibalism. The purpose of this study was to determine the comparison of the growth of male and female crabs in the recirculation system to increase the productivity of mangrove crab. The research was conducted from November 2019 to June 2020 at the Aquaculture Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences Satya Negara University of Indonesia and blood tests were conducted at the Center for Freshwater Aquaculture Fisheries- Bogor. The experiment used a Complete Randomized Design (CRD) consisting of three treatments and five replicate each. The treatments consisted of: A: male crab; B: female crab; C: Control. The number of seeds that used in this study were 5 for each treatment with five replications and density of 5 crab per maintenance container (gallon). The feed provided were fish feed selar Atule mate which was cut into small pieces. The selar fish came from Muara Angke, North Jakarta. Feeds were given with frequency 4 times a day. The results showed that the growth of male and female mangrove crab gave the best production performance in the treatment of female maintenance containers with survival rate of 53.33%, absolute growth rate of 3.76 g, and carapac width of 3.44 mm.Keywords: crab (Scylla serrata.), growth, recirculation system
Pengaruh Pengobatan Sari Daun Kemangi Terhadap Gambaran Darah Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) yang Di Infeksi Bakteri Aeromonas Salmonicida Firsty Rahmatia; Yudha Lestira Dhewantara; Filda Amara; Aulianisa Nuriska R
Akuatika Indonesia Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v8i1.42228

Abstract

Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) adalah ikan air tawar endemik Indonesia dan sangat digemari masyarakat terutama daerah Jawa Barat. Salah satu kendala kegiatan budidaya intensif ikan ini adalah munculnya penyakit oleh bakteri Aeromonas salmonicida sebagai penyebab furunkulosis yang dapat menular dengan mudah. Pencegahan atau pengobatan umumnya dilakukan dengan pemberian antibiotik dan bahan kimia namun dapat menyebabkan resistensi. Oleh karena itu, penggunaan pengobatan bahan alami daun Kemangi dapat menjadi solusi dimana linalool, sineol, eugenol, metil sinnamat, iso kariofillen dan kubebena yang terkandung di dalamnya bersifat antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pengobatan ikan Nilem yang diakibatkan oleh infeksi A. salmonicida dengan menggunakan sari daun Kemangi. Ikan nilem yang sehat dan tidak terserang penyakit, diperoleh dari Tasikmalaya dengan ukuran 9-11 cm. Ikan di aklimatisasi pada media pemeliharaan dengan kepadatan 7 ekor/14 L. Ada 4 perlakuan dosis (mL sari kemangi/kg pakan) yaitu P0 : Kontrol, P1 : 25 mL/kg, P2 : 50 mL/kg, P3 : 75 mL/kg. Parameter yang diamati adalah gambaran darah dengan pengambilan sampel darah pada ikan nilem sesudah diinfeksi dan diobati. Penggunaan sari daun kemangi yang dicampur pakan terhadap gambaran darah ikan nilem memberikan hasil jumlah Eritrosit, Hemogoblin, Hematokrit dan Leukosit dalam kisaran batas normal pada sebagian besar perlakuan. Berdasarkan uji statistik, penggunaan sari daun kemangi berpengaruh terhadap jumlah Hemoglobin, Trombosit dan Leukosit. Penggunaan dosis terbaik terdapat pada perlakuan P1 (25 mL/kg) dengan jumlah Hemoglobin, Hematokrit dan Leukosit dalam kisaran normal untuk pertumbuhan ikan Mas.